NovelToon NovelToon
Tantrum Girl

Tantrum Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Teen School/College / Basket
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Daisyazkzz

⛔ jangan plagiat ❗❗
This is my story version.
Budayakan follow author sebelum membaca.

Oke readers. jadi di balik cover ungu bergambar cewek dengan skateboard satu ini, menceritakan tentang kisah seorang anak perempuan bungsu yang cinta mati banget sama benda yang disebutkan diatas.
dia benar-benar suka, bahkan jagonya. anak perempuan kesayangan ayah yang diajarkan main begituan dari sekolah dasar cuy.
gak tanggung-tanggung, kalo udah main kadang bikin ikut pusing satu keluarga, terutama Abang laki-lakinya yang gak suka hobi bermasalah itu.
mereka kakak-adik tukang ribut, terutama si adik yang selalu saja menjadi biang kerok.
tapi siapa sangka, perjalanan hidup bodoh mereka ternyata memiliki banyak kelucuan tersendiri bahkan plot twist yang tidak terduga.
salah satunya dimana si adik pernah nemenin temen ceweknya ketemuan sama seseorang cowok di kampus seberang sekolah saat masih jam pelajaran.
kerennya dia ini selalu hoki dan lolos dari hukuman.

_Let's read it all here✨✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisyazkzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

•Hukuman•

belajar, belajar, terus belajar, dan lagi-lagi belajar. Zyle muak dengan kata-kata itu. Rasanya otaknya sempit, sesak.

Baru seminggu sistem belajar dengan Devano atau kak Gwen dimulai. Sudah begitu tetap ada eskul sepulang sekolah. Tugas menumpuk, latihan terus-menerus.

Bahkan ritual keliling komplek pakai skateboard setiap pulang sekolah jadi tidak sempat lagi. Semuanya karena belajar persiapan untuk olimpiade.

Zyle merasa seperti tengkorak berjalan. Cuma tubuhnya yang ada, tapi raganya menghilang saking lelahnya.

Setiap malam, belajar dengan Ren. Kalau tidak bisa menjawab soal, Zyle menolak tidur demi memikirkan jawabannya sampai dapat.

Sekarang........

"ZYLE!"

"ASHANA ZYLE!!"

gadis itu tersentak bangun. "maaf pak."

seluruh mata menatap Zyle. Dari depan kelas pak Harto melotot marah. "kenapa kamu belakangan ini?! Selalu tidur di pelajaran saya. Keluar kamu. intropeksi diri sambil naik-turun tangga lima belas kali!"

Dengan mata setengah tertutup, menguap lebar, Zyle menyeret langkah keluar kelas dengan santai.

Bukannya naik-turun tangga seperti yang disuruh, Zyle malah nge-blank dan berdiri di depan kelas sambil mengangkat kedua tangannya.

karena baru bangun tidur mendadak, otak Zyle belum bekerja sepenuhnya jadi dia melakukan hukuman yang dia ingat atau yang biasa dilakukan saja. apalagi kalau bukan hukuman legend satu itu.

sepuluh menit kemudian, Zyle mulai menurunkan tangan. Malah, ia tidak sengaja melihat Fana, dari kelas sebelah sedang menyelinap diam-diam.

"Fana! Mau kemana?"

Fana cepat-cepat ber-sstt lirih. "jangan berisik. Gue mau ke kampus seberang."

Zyle menghampirinya. "ngapain kesana?"

"janji jangan kasih tau siapa-siapa dulu, ya." mereka saling mengaitkan kelingking. Sepakat.

"my bf dosen disana. Buku tugas gue ada di dia." kata Fana, berbisik. "mau ikut?"

Zyle langsung antusias mengangguk kencang. "mau lah!"

nggak apa-apa kan?

Anggap saja healing sejenak. dari kemarin kan sudah belajar terus.

Akhirnya dua cewek itu menyelinap lewat tembok samping sekolah, mereka memanjat lewat pohon ceri yang buahnya banyak. Zyle sempat menyomot tiga biji.

Sebenarnya sudah lama ada universitas di seberang sekolah yang termasuk jalan raya besar. Bahkan beberapa mahasiswa disana pernah promosi ke sekolah dharma Surya. Fana bilang, setelah lulus dia akan kuliah disana agar bisa bertemu pasangannya itu.

Setelah mereka berdua menyebrang, Fana mengajak Zyle lewat samping pagar kampus. Katanya si cowok sudah menunggu.

Tapi karena pagar itu tinggi, diatas, Fana jadi tidak bisa menggapainya. Sialnya, Zyle dijadikan injakan.

Zyle yang sedang sibuk main game di hp (lupa dikumpulkan tadi pagi) sambil makan lolipop, disuruh berjongkok, lalu Fana naik ke bahunya setelah melepas sepatu kemudian Zyle berdiri. Alhasil Fana sampai dan bisa bicara dengan si cowok.

Tidak lama, Fana berhasil mendapat buku tugas. Sebelum pulang mereka saling mencium pipi sebagai pasangan.

Zyle melirik tajam, dan memutar bola mata, malas melihat adegan seperti itu. sudah dijadikan injakan, jomblo pula.

"udah belom?" tanya Zyle. "pegel tau."

"udah, udah. Turun."

"Zi, btw Lo lagi ngapain tadi di depan kelas?" tanya Fana begitu mereka mulai menyebrang jalan untuk kembali ke sekolah.

Zyle menyembunyikan hp nya lagi. "dihukum."

"wkwkwk... kayaknya Lo bakal tambah dihukum abis ini kalo ketauan.."

Aman, pak satpam di gerbang tidak melihat mereka menyebrang. Zyle dan Fana buru-buru berlari kecil ke tembok samping, meminta kursi plastik dari tukang bakso bekingan Fana untuk memanjat tembok dari luar.

untungnya mereka aman sampai pohon ceri, sebelum turun, Zyle memetik banyak ceri merah yang disembunyikan di saku rok, baju seragam, dan ada tujuh buah yang dimasukkan ke mulutnya.

'Hap!' berhasil lompat turun.

Fana tiba-tiba berhenti.

"zi....zi...ada....kak... Devano sama kak Daniel.."

Penampilan Zyle macam Tarzan jatuh dari pohon. Rambut kepangnya berantakan, diatas kepala gadis itu banyak sisa daun ceri kering, belum lagi pipinya menggembung bulat.

Mereka tertangkap basah.

Devano mengulum senyum melihat Zyle yang acak-acakan. Tapi Daniel bertanya, "dari mana kalian?"

Suaranya dingin. Membuat Fana gemetar takut.

Tapi dengan santai dan pede Zyle menjawab, "tadi kita habis metik ceri kak! mau?" dia juga mengeluarkan buah ceri di saku rok dan menyodorkan pada Daniel.

Daniel yang ekspresinya terbatas itu jadi tersenyum tipis. "Lo kotor banget. udah jangan main disini banyak ulet."

Memang mujur. Untungnya sudah jam istirahat. Kalau tidak mereka pasti tetap akan dihukum.

Zyle menghembuskan nafas lega. Dengan gerakan mulut diam-diam berkata pada Devano yang kemungkinan besar tahu ia habis memanjat tembok, 'Rahasia ya!'

***

Sial. Ternyata Devano tidak diam saja soal kelakuan Zyle tadi siang. sekarang gadis itu bagai disidang habis-habisan. ditanyai berpuluh pertanyaan dalam sepuluh menit.

"habis dari mana?" "sama siapa?" "buat apa?" dan pertanyaan lain yang semacamnya.

kebetulan sekali hari ini Gwen tidak masuk sekolah, jadi digantikan Devano yang mengajar Zyle.

"udah...ayo belajar aja.." Zyle memohon.

"berapa kali gue bilang gak boleh manjat-manjat gitu. Lo kan cewek, zi. Jaga sikap sedikit." Devano masih ceramah.

"iya, iya. Paham." potong Zyle. "Depan jadi mirip bunda kalo marah."

"Emang iya? jadi gue mirip ibu-ibu?"

Zyle malah nyengir. "sedikit kok. Jangan bilang ke kak Daniel yang tadi ya? Ya? Ya?" "pwisss~"

Devano menunjuk buku pelajaran. "biar gue pertimbangin dulu. Belajar yang bener."

Baru membaca beberapa kata, Zyle mengangkat kepala menatap Devano. "emang enak ya, punya pasangan Dosen?"

"Zyle..."

"jawab dulu dong."

"gue gak tau, pinter!" balas Devano. Zyle lanjut membaca buku pelajarannya sambil manyun.

Ia masih memandang Zyle yang kelihatan tenang saat membaca. dia benar-benar mirip Ruka. Entah bagaimana nasibnya sekarang.

Devano mendengus. Zyle ini memang cepat tanggap dan punya ingatan yang bagus. Tapi, minat dan motivasinya jauh dari kata cukup. Kira-kira apa yang bisa membuatnya terdorong lebih semangat mendalami ilmu sains?

sambil menunggu Zyle membaca, Devano teringat dengan promosi tiket museum sains liburan akhir semester khusus anak sekolah yang ia dapatkan dari Bu Fio kemarin.

Mungkin bisa ia membawa Zyle kesana sekalian belajar.

"Zi, akhir pekan ini Lo kosong gak?"

Zyle berpikir, menaruh pensil ke dagunya. "hmm....tadinya mau main skateboard sih ke skatepark di alun-alun. emang kenapa? Mau ajak joging ya? Nggak ah."

"denger dulu gue ngomong. Mau ikut gak jalan-jalan ke museum?"

"museum dinosaurus? Mau! Mau!" seru Zyle bersemangat.

Devano mengibas tangannya, "bukan, bukan. Museum sains. tentang biologi...fisika.."

"nggak mau." spontan Zyle.

Devano tertawa. "astaga. Lo benar-benar ya. itu lebih bermanfaat dibanding main skateboard Zyle."

***

1
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Ngangenin
Daisyazkzz: baca terus ya!
total 1 replies
Aono Morimiya
karya ini bikin gue ketagihan baca terus!
Daisyazkzz: makasih💌
jangan lupa baca karya author yang lain juga ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!