NovelToon NovelToon
TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

TERJEBAK PERMAINAN KAKAK TIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Terlarang
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: julies

Area ehem ehem! Yang bocil harap Skip!!!

Bagi Candra, sang Casanova, tidak ada perempuan yang bisa dia ajak serius untuk menjalin suatu hubungan setelah merasa hidupnya hancur karena perceraian sang ayah dan ibunya.

Perempuan bagi Candra adalah miniatur, pajangan sekalian mainan yang hanya untuk dinikmati sampai tetes terakhir.

Namun, kehadiran Lila, seorang gadis yang kini menjadi adik tirinya, membuat dia harus memikirkan ulang tentang cinta. Cinta dan benci hadir bersamaan dalam indahnya jalinan kasih terlarang.

Lalu bagaimana jika larangan itu tetap dilanggar dan sudah melampaui batas?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Edan Dari Ratu

"Apa yang salah sih, Pak?!" Kalila ikutan galak. Sudah sambil berkacak pinggang pula membuat yang bulat jadi goyang inul.

"Baju elo gini gue gak suka! Ganti!" Candra menatap Kalila berang, yang ditatap sudah jengah ditindas terus jadi sekarang dia memilih melawan dengan berani.

"Apa yang salah dari baju aku? Gak semini baju sekretaris kamu itu!" Kalila semakin berani membuat Candra melotot.

"Berani lo ngelawan gue ya?! Ngerasa udah jagoan mentang-mentang bokap gue selalu belain lo?"

Loh loh, kok bawa-bawa papa Mahesa segala?

Kalila jelas tidak terima. Lah wong semua orang di perusahaan itu juga buta tentang dia, tidak ada yang tahu bahwa pemilik perusahaan itu juga adalah ayahnya walaupun hanya sekedar bapak tiri.

"Kamu salah nilai aku, asal kamu tahu, aku gak pernah memanfaatkan keadaan. Gak mentang-mentang aku ini anak tiri papa kamu, terus aku koar-koar sana sini!"

Sejenak atmosfer di antara dua beradik tiri itu menjadi tegang. Candra kemudian keluar dari ruangan itu, meninggalkan Kalila yang jadi merasa sedikit merasa bersalah kepadanya. Alah, kenapa juga dia yang harus merasa bersalah? Kan Candra sendiri yang sudah memancingnya.

Kalila kemudian duduk di kursinya, ia memijit pelipisnya. Pusing menghadapi kakak tiri yang tingkahnya sudah benar-benar mengganggu ketenangannya.

"Candra kenapa?" Bella datang sambil bersidekap tangannya di depan dada dan di depan Kalila dengan wajah tidak enak dilihat, diraba apalagi diterawang.

"Kenapa apanya?" tanya Kalila tak mengerti.

"Aduh, udah deh gak usah pura-pura gak tahu. Aku tahu kamu habis bikin dia marah kan? Kamu bisa gak sih sehari aja gak bikin Candra pusing? Sehari aja gak bikin ulah macem-macem?"

What? Dia bikin Candra pusing? Dia yang suka cari gara-gara? Dia yang bikin ulah macem-macem? Apa dunia sudah terbalik sehingga Bella yang isi otaknya cuma burung perkutut Candra itu jadi ikutan terbalik juga?

"Maksud Mbak Bella apa sih? Aku beneran gak ngerti." Masih mencoba bersabar dan berkata dengan sopan, Kalila memandang Bella dengan senyum dipaksakan.

"Alah, jangan mentang-mentang kamu adik tiri dia ya, kamu bisa seenaknya di perusahaan ini! Aku tuh udah punya firasat kamu ini bakalan bikin rusuh di sini!"

Kalila membulatkan matanya, sebulat-bulatnya karena benar-benar tidak habis pikir Bella bisa berpikiran sama dengan Candra. Sudah dia katakan, semua orang di perusahaan itu buta tentang statusnya. Hanya Bella dan Candra yang tahu.

"Maaf ya, Mbak, kayaknya Mbak salah sangka. Lagian, saya gak pernah cari masalah di sini kok. Kalo pak Candra suka uring-uringan gak jelas, sepertinya gak seharusnya juga Mbak Bella menyalahkan saya. Saya gak tahu menahu, Mbak."

"Ngeles lagi kamu! Inget ya, jangan sampe kamu bikin ulah di sini. Jangan caper juga sama Candra! Jangan berharap kamu bisa jadi ratu di sini! Sekarang kamu kerjain laporan ini, selesai dalam satu hari, kalo gak selesai kamu lembur!"

"Eh Mbak Bella, gila aja semuanya aku yang ngerjain?!" Kalila menunjuk setumpuk berkas dan dokumen yang tadi di letakkan dengan gerakan menghempas oleh Bella ke atas mejanya.

"Aku gak mau tahu, kerjain ini, atau nilai kamu paling jelek di antara lima teman kamu yang lain!"

Bella berbalik lalu menghentak sepatu tingginya keluar ruangan. Kalila membanting penanya dengan kesal. Siapa sekarang yang seperti ratu? Dia atau tali kutang Miyabi itu? Kalila memandang geram dua kursi kosong di dalam ruangan itu tapi kemudian ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.

"Okelah enggak papa, kerjain secepat mungkin biar kamu nggak lembur. Kamu bisa Kalila kamu bisa!" Kalila menyemangati dirinya sendiri lalu mulai menatap berkas itu satu persatu dengan kepala sudah mulai pening karena banyak sekali yang harus dikerjakannya dan harus selesai dalam satu hari ini juga.

Hingga saat siang sudah menunjukkan pukul setengah satu, Kalila masih saja berada di dalam ruangan Candra. Lelaki itu juga tidak terlihat batang hidungnya sedari tadi semenjak mereka berdebat. Kalila melewatkan jam makan siang walaupun teman-teman magangnya sudah mengajak ia untuk turun pergi ke kantin.

"Kalian duluan aja deh, aku lagi nggak bisa beneran. Ini tugas aku lagi banyak banget. Nanti kalau selesai aku nyusul ya."

Kalila sendiri tentunya paham bahwa ia tidak akan bisa mengerjakan laporan sebanyak ini secepat itu. Jadilah ia tidak makan siang hari ini. Padahal perutnya sudah melilit apalagi Kalila punya penyakit maag.

Wajahnya sudah nampak pucat tapi ia tetap saja mengerjakan laporan itu tanpa berangkat sedikitpun dari tempat duduknya. Sesekali, Kalila akan meregangkan tubuhnya lalu melanjutkan lagi pekerjaannya.

"La, belum selesai juga laporan lo? Kayaknya banyak banget sih? Udah waktunya kita pulang, lo mau terus-terusan disini?" Tanya Jessy sewaktu ia melihat Kalila keluar dari ruangan untuk pergi ke toilet.

Lila hanya menanggapinya dengan tersenyum, lalu menyuruh temannya itu untuk segera pulang. Suasana perusahaan itu sudah mulai sepi karena karyawan juga sudah mulai pulang. Tak lama kemudian ia mendengar pintu ruangan itu terbuka, tampaklah Bella masuk ke sana mengambil tasnya.

"Mbak Bella, apa nggak bisa aku kerjanya besok aja sisanya? Ini beneran banyak banget Mbak. Aku bisa lembur sampai jam dua belas malam kalau kayak gini," keluh Kalila meminta keadilan kepada sekretaris Kakak tirinya itu.

Bella memandangnya jengah lalu ia mengibaskan tangan. "Nggak usah ngeluh deh, Kalila. Kerjain aja apa yang udah diperintahkan buat kamu. Kamu pengen nilai yang bagus kan? Kerjain sampai selesai. Besok laporan itu mesti di serahin. Kamu nggak bakal boleh pulang sebelum kamu ngerjain laporan itu sampai selesai! Aku dapet perintah ini dari Candra ya."

Kalila menarik lagi nafasnya panjang. Kakak tiri dan sekretarisnya itu benar-benar keterlaluan. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain segera mengerjakan laporan itu sampai selesai. Candra sendiri sampai sekarang tidak terlihat batang hidungnya, apalagi batang yang lain. Entah dimana lelaki itu, mungkin juga sedang mengasah batang di tempat lain.

Kalila yang sudah gondok akhirnya jadi berpikiran yang macam-macam. Hingga pukul delapan malam, hanya ruangan Candra yang masih hidup. Itu pun dengan penerangan minim dengan lampu yang ada di atas meja kerja Kalila yang memang biasanya digunakan untuk setiap karyawan yang dapat jatah lembur.

Sayangnya malam ini Kalila sendirian. Tidak ada teman menemaninya untuk lembur. Mungkin ada, teman yang lain tapi tidak terlihat, membayangkannya Kalila jadi merinding. Ia segera melanjutkan mengerjakan laporan itu dengan cepat.

waktu beranjak pukul sepuluh beranjak lagi hingga pukul sebelas malam hingga jam setengah dua belas malam, perutnya melilit sangat kuat. Kalila mengaduh kesakitan. Ini adalah rasa sakit yang biasa ia dapatkan setiap ia telat makan.

Pandangan Kalila kabur, tulisan di layar komputer juga mulai tidak bisa dilihatnya dengan benar, berlarian, berloncatan dan akhirnya Kalila ambruk tak sadarkan diri di bawah meja kerjanya.

1
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
selalu semangat kakak, Tuhan memberkati dgn kebahagiaan dan kesabaran....
moominRJ
Lanjutt kaa😍
moominRJ
Hahaa bner tuh ka mamam tuh gengsi🤣
moominRJ
Awas la hati2 nanti demit gondrong ganteng ngegrayangin kmu lagi😁
moominRJ
Makasihh ka up nya🥰
moominRJ
Wahhh wahh bisa2nya si gondrong memanfaatkan moment🤭
Yayang Coedil
nahlhoooo.........!!!!!
Susi Lawati
bagus juga cerita nya
🎀evalidya 🆁🅰🅹🅰 ❀∂Я
pokoknya the best kalo kak Julies, si ceo gondrong 🤗🤗🤗🤗
july: hihihi
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
moominRJ
Smngatt kaka mksih up nyaa🥰
moominRJ
Wah lila hati2 bucin sma keong racun🤣
moominRJ
Candra omesss🤣
moominRJ
Posesif sekalih anda bpa candra😁
moominRJ
Makanya bella ngaca sadar diri jg cuma sekertaris ko kya bos ngatur2
moominRJ
Makasih up nya kaka🥰
moominRJ
Posesif amat pak🤭
Reni Anjarwani
semanggat up terus kak karyanya bagus
lyani
nah kan siap2 kau bel
lyani
bukannya takut ketahuan kamu bel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!