Figuran Gendut

Sudah seminggu Helena tinggal di mansion milik Damian. Dan sudah hampir 4 kali Damian pulang dengan luka yang kembali terbuka. Helena pikir kehidupan di dalam mansion Damian akan tenang tapi ternyata pria antagonis itu selalu membuat nya dalam kesulitan dan tidak lupa pria itu selalu mengatakan jika dia wanita gendut yang jelek.

Bahkan Damian selalu marah ketika Helena terpaksa menyentuh bagian tubuh nya. Benar-benar membuat Helena sedikit geram. Tapi di mata Ravel dua orang itu seperti seekor anjing dan seekor Kucing yang selalu bertengkar jika bertemu.

Bahkan Ravel heran dengan tingkah tuan nya yang biasanya terlihat dingin dan jarang menunjukkan kekesalan nya kini lebih ekspresif.

Helena juga sudah berbaur dengan para pelayan dan juga penjaga di dalam mansion ini. Tidak hanya Damian yang dia rawat. Beberapa pelayan dan pengawal yang merasa tidak enak badan juga kelelahan mereka datang ke Helena untuk meminta sebuah kesembuhan dan juga suplemen kesehatan.

"nona Helena".

Helena menoleh ke arah sumber suara saat wanita gendut itu sedang menyiram tanaman obat yang ada di samping rumah nya.

"Daisy. Ada apa?"

"saya ingin meminta sesuatu kepada anda".

Helena menghentikan kegiatan nya dan berjalan ke arah Daisy salah satu pelayan bagian dapur di mansion Damian.

"tadi malam saya mendapatkan surat dari keluarga saya yang berada di desa Vistone jika ayah saya saat ini sedang sakit keras. dokter desa tidak mampu menyembuhkan nya. Dan jika memanggil dokter di ibu kota itu sangat mahal dan saya tidak mempunyai uang saat ini untuk membayar mereka. Saya mohon nona Helena. Bantu saya.. Saya akan memberikan semua gaji bulan depan saya untuk membayar anda".

Mendengar permintaan dari Daisy membuat Helena menghelakan nafas panjang. Bukan nya tidak mau membantu, kebebasan Helena terikat dengan Damian saat ini. Kontrak kerja nya dalam menyembuhkan racun pria itu masih panjang. Apalagi pria itu selalu terluka.

Helena sampai heran dengan situasi yang di hadapi pria itu. Jika pulang dari suatu tempat pasti dia kembali membawa beberapa luka yang baru dan luka yang belum sembuh kembali berdarah.

"aku ingin sekali membantu mu Daisy. Tapi kebebasan ku sekarang milik grand Duke Damian hingga dia sembuh. Aku tidak bisa keluar mansion ini sesuka hati ku tapi aku akan berusaha membujuk nya untuk hal ini. Jika dia mengijinkan nya maka aku akan berkunjung ke desa mu untuk menyembuhkan ayah mu".

"nona Helena biarkan saya ikut meminta ijin dengan tuan Grand Duke".

Tak ingin membuang waktu lagi Helena dan Daisy kini berjalan menuju ruang kerja milik Damian untuk meminta ijin nya keluar dari mansion ini.

Saat Helena dan Daisy masuk atas persetujuan Damian terlihat di dalam ruangan itu damian tidak sendirian.

Ada Ravel dan juga seorang pria yang sangat tampan di mata Helena. Hingga wanita gendut itu tanpa sadar menatap wajah nya dengan mata yang berbinar.

Gerak-gerik Helena tersebut di lihat oleh Damian yang entah kenapa terlihat tidak suka dengan tatapan kagum di mata Helena.

"berhenti memandangi putra mahkota dengan tatapan mesum mu!" ujar Damian dengan nada yang sarkas dan juga tajam.

Mendengar ucapan dari Damian tentang siapa pria yang saat ini bersama nya membuat Helena tercengang dan bahagia.

'apa!!! Putra mahkota?? Pemeran utama pria. Putra mahkota Andreas. Astaga wajah nya begitu tampan. Apalagi dia adalah protagonis di dalam cerita novel ini. Aku sungguh nge-fans sama pria ini!! Dia termasuk pria idaman wanita di dunia nyata. Seandainya di dalam dunia novel ini sudah di temukan handphone mungkin aku akan meminta foto bareng dan tanda tangan nya dan aku akan mencetak foto nya serta menempelkan nya di dinding kamar ku!!'

"sudah ku katakan berhenti memandangi putra mahkota! Kau ingin di hukum?"

Ucapan tegas dan sedikit keras dari Damian menyadarkan Helena dari kekaguman nya melihat pemeran utama itu.

Helena menahan kekesalan nya pada Damian yang merusak imajinasi tentang ketampanan pemeran utama ini dan mencoba untuk tetap tenang.

Sementara Daisy sudah terlihat ketakutan dengan situasi yang dia alami saat ini.

"maaf kan saya yang mulia. Hormat saya untuk matahari kerajaan Brimstone. Karena mengagumi ketampanan anda saya jadi lupa memberi salam kepada anda".

Helena dan Daisy memberi hormat kepada Andreas. Pria itu malah tersenyum sejak tadi melihat kelakuan wanita gendut di hadapan nya ini. Berbeda dengan Andreas, wajah Damian kini terlihat muram saat Helena mengatakan kata-kata pujian itu untuk Andreas.

"berhenti merayu putra mahkota dengan bibir mu yang jelek itu. Ada apa kau mencari ku!"

Helena mencabik kan bibir nya dengan kesal menatap Damian. Dengan kejam nya Damian menghina diri nya di hadapan pria yang dia kagumi.

"saya ingin meminta ijin ke desa Vistone. Hari ini untuk melihat keadaan ayah Daisy". Ujar Helena dengan singkat dan datar.

"mohon ijin kan kami yang mulia. Ayah saya sudah seminggu ini sakit keras. Dan dokter desa tidak mampu menyembuhkan nya". Kini Daisy sudah berlutut memohon kepada Damian agar pria itu mengabulkan keinginan nya.

"suruh ayah mu mencari dokter lain! Aku tidak mengijinkan nya. Bisa-bisa kau kabur dari tempat ku. Aku tidak ingin menanggung resiko itu!".

Perkiraan Daisy dan juga Helena ternyata salah. Damian sama sekali tidak mengijinkan nya. Dan memberikan alasan konyol seolah olah Helena adalah seorang kriminal yang sedang di penjara.

"bukan kah itu keterlaluan Damian!! Lagi pula jarak desa Vistone ke mansion ini tidak memakan waktu berhari-hari. Dan aku bisa memastikan jika aku pulang sebelum matahari terbenam. Lagi pula tadi pagi aku sudah merawat luka mu. Jadi tidak masalah kan jika aku pergi hanya sebentar. Aku tidak akan kabur karena aku sudah berjanji pada mu. Lagi pula kita sudah melakukan salaman. Apa kau lupa!" habis sudah kesabaran Helena menghadapi pria antagonis ini. Mengabaikan keberadaan putra mahkota dan juga mengabaikan segala macam sopan santun.

Saat Helena meluap kan kekesalan nya semua orang yang ada di dalam ruangan itu hanya diam dan memandang takut. Dengan tindakan yang akan di lakukan Damian si pria berdarah dingin yang tak segan-segan membunuh siapapun yang membuat nya benci dan juga marah.

Rumor tentang Damian sudah ada sejak dulu seorang pria kejam yang membunuh orang karena mengusik kehidupan nya walaupun itu seorang bangsawan kelas atas.

"terserah kau saja!! Tapi kau harus pulang sebelum matahari terbenam jika tidak aku akan memberikan mu hukum cambuk. Dan juga aku tidak mengijinkan mu pergi menggunakan fasilitas mansion ku".

Damian terlihat kejam sekarang. pusat kota Windstar jarak nya satu jam dengan kereta kuda sementara ke desa Vistone memakan waktu satu jam dari kota Windstar. Jika Helena dan Daisy berjalan kaki maka itu sama saja memakan waktu seharian. Dan Helena akan terlambat pulang ke mansion ini serta gadis gendut ini pasti akan kena hukuman cambuk dari Damian.

"sial!!! Pria ini benar-benar antagonis tak berperasaan. Dia ingin menghancurkan kaki ku berjalan ke desa Vistone dengan kaki gemuk ku sama saja bunuh diri!. Tapi sebagai dokter aku tidak bisa membiarkan ayah Daisy yang sakit tanpa ada perawatan sama sekali".

Saat Helena sedang berpikir keras untuk mencari solusi, putra mahkota Andreas malah memberikan wanita gendut itu sebuah angin sejuk.

"jika nona Helena tidak keberatan. Saya bisa memberikan anda sebuah tumpangan. Kebetulan saya akan ke desa Harson yang melewati jalan desa Vistone".

Senyuman Helena kini merekah saat idola nya menawarkan bantuan tanpa rasa ragu.

"yah yang mulia saya mau dan merasa sangat terhormat".