Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6 SESUAI RENCANA ROLAN
Sekilas cahaya keemasan juga kembali terlintas di kedua mata Rolan. Pandangannya langsung menembus lembaran-lembaran kertas lotre tersebut. Rolan langsung dapat mengetahui mana kertas lotre yang ada hadiah di dalamnya dan mana yang tidak.
"Pantasan saja pemilik toko lotre cepat kaya, dari ratusan lembar kertas lotre ini, hanya ada dua lembar saja yang berisi hadiah di dalamnya," ucap Rolan dalam hati.
Rolan mengetahui bahwa dari ratusan lembar kertas lotre ini, hanya dua lembar saja yang memiliki hadiah.
"Kali ini kamu mau beli berapa lembar?" tanya Marlina.
"Jangan lama-lama memilihnya!" sambung Marlina.
Marlina membuang puntung rokoknya yang sudah habis dan kembali menghidupkan sebatang rokok yang baru.
"Aku beli dua lembar," balas Rolan.
Rolan mengambil uang 200 ribu dari hasil kemenangan sebelumnya dan memberikannya kepada Marlina. Rolan juga mulai mengambil 2 lembar kertas lotre dari atas meja etalase.
"Sudah dua saja, jika tidak, aku akan menyimpan sisanya kembali?" tanya Marlina.
"Dua saja cukup," jawab Rolan.
Marlina juga mengemasi ratusan lembar lotre berwarna merah dan memasukannya kembali ke dalam meja etalase.
Rolan juga mulai menggosok kertas lotre berwarna merah yang pertama dengan menggunakan koin secara perlahan. Perlahan-lahan juga mulai muncul angka hadiah di dalamnya.
"Sepertinya aku dapat," ujar Rolan sambil terus menggosok kertas lotrenya.
Marlina yang mendengarnya juga menjadi penasaran dan meletakkan sebatang rokoknya. Lotre berwarna merah dengan harga 100 ribu per lembarnya memiliki hadiah yang cukup lumayan besar. Marlina juga mencondongkan tubuhnya untuk melihat kertas lotre yang sedang Rolan gosok.
Setelah Rolan selesai menggosok, terlihat bahwa kertas lotre tersebut berisi hadiah uang senilai 30 juta.
"Ini bagus sekali, aku benar-benar beruntung hari ini, aku menang 30 juta," ujar Rolan dengan bersemangat.
Marlina juga menekuk bibirnya dengan hasil kemenangan yang di dapatkan oleh Rolan. Dirinya tidak menyangka keberuntungan Rolan lumayan bagus juga.
Rolan juga mulai menggosok lembar kertas lotre berwarna merah yang kedua. Kertas lotre kedua juga mulai memperlihatkan nominal angka di dalamnya.
"Aku dapat lagi, kali ini 50 juta, mantap sekali," ujar Rolan.
Terlihat pada lembaran kertas lotre berwarna merah yang telah selesai di gosok, hadiah uang sebesar 50 juta.
"30 di tambah 50, modal 200 ribu jadi 80 juta, kalau begini terus, aku bisa cepat kaya," sambung Rolan.
Marlina juga mulai gusar, dalam sekejap saja dirinya telah merugi puluhan juta. Marlina mencoba untuk tetap tenang dan menghisap rokoknya kembali, namun rasa rokoknya sudah tidak senikmat sebelumnya.
"Rolan ini... semua lotre yang d pilihnya selalu mendapatkan hadiah, keberuntungan macam apa ini?" pikir Marlina.
Melihat ekspresi dari Marlina ini, Rolan tampak puas sekali. Namun ini baru permulaan, Rolan masih memiliki rencana untuk memberikan pelajaran terhadap Marlina karena sudah berani meremehkannya sebelumnya.
"Cepat berikan hadiah kemenangan ku!" pinta Rolan.
Dengan cemberut Marlina membuka sebuah laci meja dengan kunci. Marlina mengambil delapan gepok uang dari dalam laci tersebut. Setiap gepok memiliki nilai 10 juta.
"Ini..." Marlina memberikan uangnya dengan wajah kesal.
Kemudian Rolan kembali meminta Marlina untuk mengeluarkan kertas lotre paling mahal di tempat nya. Kertas lotre itu adalah kertas lotre berwarna emas dengan hadiah tertinggi.
"Kamu benar-benar serakah sekali," ujar Marlina.
"Sudah keluarkan saja!" pinta Rolan.
Kali ini Marlina juga tampak serius dan tidak setenang sebelumnya. Kertas lotre berwarna emas adalah kertas lotre paling mahal di tempatnya dengan nilai hadiah tertinggi.
Mengingat Rolan selalu beruntung dengan setiap lembar lotre yang di pilihnya selalu mendapatkan hadiah, Marlina juga membuang rokok di tangannya.
Padahal sebatang rokok itu baru di hisap setengah oleh Marlina, namun dia membuangnya begitu saja.
Marlina kembali mengeluarkan ratusan lembar kertas lotre dari dalam etalase dan meletakkannya di atas meja.
"Kamu mau beli berapa lembar?" tanya Marlina dengan serius.
"Satu lembarnya, satu juta," sambung Marlina.
Rolan mulai menatap ratusan lembar kertas lotre berwarna emas dan mengeluarkan kekuatan mata saktinya. Pandangan Rolan langsung menembus semua lembar kertas lotre tersebut.
"Benar-benar tidak masuk akal, dengan harga 1 juta, hanya satu lembar saja yang memiliki hadiah di dalamnya," ucap Rolan dalam hati.
"Jika aku tidak memiliki mata sakti, bagaimana aku bisa menang?" sambung Rolan dalam hati.
Agar tidak terlalu mencolok Rolan juga memberikan uang 5 juta kepada Marlina untuk membeli 5 lembar kertas lotre berwarna emas.
Rolan memutuskan untuk bermain sebentar sebelum memberikan pelajaran terhadap Marlina.
Rolan juga mulai menggosok kertas lotre yang pertama secara perlahan dengan menggunakan koin. Marlina juga berdiri dari tempatnya melihat ke arah kertas lotre yang sedang di gosok oleh Rolan.
Jantung Marlina berdetak semakin cepat, dan hatinya tidak bisa tenang saat ini. Dirinya ingat betul saat membuat lotre tersebut bahwa hadiah dari lotre ini adalah 500 juta.
"Seharusnya tidak mungkin dia akan beruntung lagi, hanya ada satu yang berhadiah dari ratusan lembar, peluang menangnya sangat kecil," pikir Marlina.
Marlina berusaha tenang, tapi tetap saja tegang. hal itu mengingat sebelumnya Rolan selalu mendapatkan hadiah di setiap lotre yang di pilihnya.
Perlahan lotre yang di gosok Rolan juga mulai menunjukkan hasilnya. Bukan angka yang ada di dalam lotre tersebut, melainkan beberapa huruf.
"Huh... kosong ternyata," Rolan menghela nafasnya dan tampak kecewa.
Terlihat kertas lotre pertama yang telah Rolan gosok ternyata tidak memiliki hadiah di dalamnya.
"Anda kurang beruntung," isi tulisan huruf pada kertas lotre tersebut.
Marlina juga merasa sedikit lega melihat itu. Tapi Rolan masih memiliki 4 lembar kertas lotre yang belum di gosok, sehingga Marlina tetap saja masih panik.
Rolan juga mulai menggosok kertas lotre berwarna emas yang berikutnya.
"Coba lagi!" isi dari kertas lotre yang kedua.
"Zonk," isi dari kertas lotre yang ketiga.
"Gosok terus sampai robek!" isi dari kertas lotre yang ke empat.
Setelah ke empat kertas lotre yang Rolan gosok, ternyata semua tidak mendapatkan hadiah, Marlina sudah bisa merasa lega.
Dirinya terlalu banyak berpikir sebelumnya, hanya ada satu lembar saja yang memiliki hadiah, mana ada keberuntungan sehebat itu, pikir Marlina.
"Rolan, seperti isi dalam lotre tersebut, gosok terus sampai robek, haha..." Marlina tertawa kecil mengejek Rolan.
Sikap Marlina kembali ke setelan awal, sombong dan congkak. Marlina kemudian membuat secangkir kopi dan kembali duduk di tempatnya. Marlina sama sekali tidak memperdulikan Rolan yang masih memiliki satu lembar kertas lotre lagi. Marlina sangat yakin lotre yang terakhir ini juga tidak mungkin ada hadiah di dalamnya.
Marlina mulai menyilangkan kedua kakinya dengan santai. Sebatang rokok juga kembali dia hidupkan. Marlina tampak begitu menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok.
Rolan yang melihat tingkah Marlina ini hanya bisa menahan tawanya saja. Rolan sengaja menyimpan kertas lotre yang ada hadiah menjadi yang terakhir untuk dia gosok. Semua sesuai dengan apa yang di rencanakan, sekarang saatnya untuk memberikan Marlina pelajaran.
"Marlina, aku masih ada kertas lotre yang belum aku gosok, apa kamu tidak penasaran dengan hasilnya?" tanya Rolan.
"Apa peduliku, cepat gosok saja!" balas Marlina.
"Keberuntungan mu sudah habis, tidak usah di gosok, hasilnya pasti zonk," sambung Marlina.
Marlina sudah begitu sangat yakin sekali, bahwa lotre terakhir milik Rolan tidak memiliki hadiah di dalamnya.
"Bagaimana jika ternyata aku berhasil mendapatkan hadiah?" tanya Rolan lagi.
"Tidak mungkin, aku bertaruh bahwa lotre mu itu kosong, jika ada hadiah di dalamnya, aku rela tidur denganmu malam ini," balas Marlina.