Kata siapa skripsi membuat mahasiswa stres? Bagi Aluna justru skripsi membawa banyak pelajaran berharga dalam hidup sebelum menjalani kehidupan yang sesungguhnya. Mengambil tema tentang trend childfree membuat Aluna sadar pentingnya financial sebelum menjalankan sebuah pernikahan, dan pada akhirnya hasil penelitian skripsi Aluna mempengaruhi pola pikirnya dalam menentukan siapa calon suaminya nanti. Ikuti kisah Aluna dalam mengerjakan tugas akhir kuliahnya. Semoga suka 🤩🤩🤩.
Happy Reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CFD
Buntut dari acara makan itu akhirnya Abi sudah memutuskan untuk ikut jualan Aluna saat di CFD nanti. Bagaimana tidak, acara makan siang itu diwarnai dengan adu argumen tak kalah sengit antara Abi dan Aluna. Perbedaan karakter dan strata sosial membuat perdebatan itu semakin alot.
"Ya lo mau gak jadi anak buah gue? Jadi reseller gue?" ucap Aluna sedikit ngegas saat memberi ide, cara mendapat pemasukan untuk Abi . Abi sih mengangguk, mau, setengah hati. Hanya saja pemuda itu sudah terbayang harus promosi, harus antar barang ke pembeli, kalau dipikir-pikir kok ribet amat ya. Aluna mendengus kesal, menyesal rasanya menjelaskan sampai mulut berbusa lika-liku merintis usaha pada Abi.
Sebagai teman tak mungkin lah Aluna kasih penjelasan yang baik soal merintis usaha. Jelas ia akan menjabarkan pasang surut jadi perintis usaha. Gak laku, belum lagi rasa malas, belum lagi ditawar dengan harga murah, belum lagi bertemu customer yang minta bonusan, belum lagi aturan marketplace yang berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi. Banyak lah pengalaman pahit yang sudah dirasakan Aluna, tapi kembali lagi semua pengalaman itu terbayar saat uang masuk, saat cetak resi sampai panjang, saat packing menumpuk, gak ada ceritanya orang menjalankan usaha langsung enak dan untung. Nomor satu modal yang harus dimiliki seorang pebisnis adalah mental seperti baja, tidak mudah menyerah saat sepi, dan tidak sombong saat lagi berjaya.
Sosok Abi? Sepertinya belum memiliki mental itu. Otaknya malas untuk berubah. Mau Aluna ngomong ini itu kalau dirinya saja masih enak dengan uang pemberian orang tua ya percuma. Ingin pengakuan diri hanya pelarian dari amarahnya saat diremehkan sang papa. Tapi soal eksekusi nol. Abi masih jauh dari kata berubah.
"Gue mau ikut doang, soal jadi reseller atau dropship lihat nanti deh," ucap Abi, Aluna hanya diam dengan ekspresi datar. Terserah.
Hari minggu tiba, Aluna sengaja tidak mengingatkan Abi untuk ikut jualan CFD. Biar dia punya kesadaran diri tentang apa yang telah ia rencanakan. Kalau orang tua Abi menuntunnya, tapi kalau Aluna ogah. Dia sudah besar, harus belajar managemen diri, kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi.
Aluna sudah siap, membawa meja panjang untuk jualan, dan juga rak display, serta sekardus stok aksesoris dan starter kit pembuatan aksesoris. Taksi online juga sudah ready di depan kos. Setengah 6 pagi Aluna sudah otw ke area CFD.
Sampai di tempat CFD dia dibantu taksi online untuk drop barang di sekitar area jualannya, sudah masuk komunitas jadi sudah ada pembagian area jualan. Sehingga Aluna tak perlu pusing mencari tempat, dan segera setting jualannya. Semua dilakoni Aluna sendiri, tak lupa tripod dan kamera dipasang. Proses setting meja, rak display dan juga saat display aksesoris hafus terekam. Tak lupa saat area jualan ready, Aluna berselfie, dan mengirimkan pada grup keluarganya.
Kasih semangat Mbak Luna nih, udah siap jualan di CFD. Tulis Aluna di grup keluarganya.
Bismillah laris manis Mbak Luna, semangat jangan lupa sholawat yang banyak biar dagangan laris. Balas Arimbi fast respond, ibu cantik itu meski weekend tetap saja bangun pagi. Tak ada rasa malas, pasti sekarang sudah berkutat di dapur.
Semangat Mbak, lancar jualannya. Giliran Sabda memberi semangat pada putri sulungnya.
Terimakasih papa dan mama.
Buat Bintang cepetan bangun. Semangatin gue dong!
Berisik.
Aluna mendengus kesal membaca balasan sang adik. Selalu saja sok gak mau nyemangatin, tapi foto Aluna sudah nangkring di status WA sang adik dengan caption Area CFD kota X, silahkan borong dagangan kakak gue yang super cerewet ini ya. Thanks.
Makasih adik gue tercintaaaaa 😘. Aluna mengomentari status sang adik.
Huweeeekkk.
Aluna pun mulai fokus pada jualan sembari membuat aksesoris. Produk usaha Aluna ini meliputi gantungan ponsel, gelang ala korea, bando unik, dan yang paling laris sekarang jam tangan crafting. Jadi Aluna beli mesin jam tangan kemudian stripenya berupa tali aksesoris dibalut dengan manik-manik cantik. Penjualan paling banyak sekarang di jam itu.
"Mari Mbak, silahkan dipilih, monggo mampir," sapa Aluna ramah. Dia begitu telaten menyambut para pengunjung standnya, meski ada yang hanya lihat saja. Tak masalah, namanya juga dagang kan, yang penting stay positive laku.
Hampir satu jam jualan, lumayan sudah mendapat 150ribu dari 3 pcs jam tangan crafting dan beberapa pcs aksesoris ponsel, dan selama itu Abi belum muncul atau menghubungi Aluna. Biarkan saja, Aluna melihat niatnya. Kalau benar-benar mau berubah maka Abi harus memaksa dirinya untuk bangun dan bergerak sendiri, tidak harus diingatkan terus.
Namun senyum Aluna merekah, tiba-tiba pemuda itu datang, menggunakan celana jeans dan kaos putih lengan pendek, dan topi warna navy. Spek model memang tak kaleng-kaleng, mana bawa gitar lagi. Buat apa coba.
"Selamat pagi semua, silahkan mampir ke lapak calon cewek saya," ucap Abi sedikit keras, Aluna langsung menggeplak lengannya. Sembarangan saja ngomongnya, meski menarik perhatian pengunjung juga sih.
"Tuh kan, Mbak dia malu," goda Abi saat Aluna menggeplak tangannya.
"Silahkan, Mbak!" ucap Aluna tak menggubris apa yang diomongkan Abi. Suka-suka dia lah mau promosi seperti apa. Begitu Aluna melayani pembeli, Abi malah ngelonyor pergi, entah ke mana, lagi-lagi Aluna tidak menggubris. Lebih baik fokus pada jualan saja. Apalagi kalau ada pembeli ibu-ibu begitu, harus ekstra sabar juga, karena bertanya detail soal starter kit aksesoris. Kata kunci Aluna kalau ada yang tanya starter kit adalah ini bagus loh, Bu. Buat kegiatan anak-anak agar tidak main gadget terus. Nah kalau sudah begini, si ibu tak perlu bertanya lagi, langsung beli. Aluna juga harus pintar membaca situasi sekarang. Orang tua akan tertarik pada kegiatan anak untuk mengalihkan perhatian pada gadget, makanya Aluna membuat starter kit aksesoris ini.
"Minum dulu Sayang," ucap Abi jahil. Ternyata dia pergi tadi beli minuman buat Aluna. Harusnya so sweet kan ya, namun entah kenapa Aluna biasa saja. Ia malah mengganti uang jus jambu itu pada Abi. Pemuda itu sampai melongo. Hanya 10ribu diganti?
"Lun, kebangetan lo. Ini cuma 10ribu doang!"
"Lah 10 ribu juga uang kali, Bi. 10ribu dapat satu gantungan ponsel ini loh," ucap Aluna secara tidak langsung mengajarkan pada Abi untuk tidak meremehkan uang pecahan kecil.
"Gue ikhlas kali beliin lo minuman gini, gak usah diganti!"
"Lo tahu prinsip gue kan, Bi."
"Ya tapi, ya elah, Lun."
"Jangan terlalu royal pada perempuan, bisa dimanfaatin nanti!" ucap Aluna sembari menepuk pundak Abi dan segera melayani pengunjung.
Jualan tak sampai 3 jam, Aluna pun menyudahi acara jualannya, karena memang jatah jualan sampai jam 9 pagi. Ia pun dibantu Abi untuk merapikan dan segera pulang.
"Foto dulu, Lun!" pinta Abi sudah mengarahkan ponselnya, mereka berselfie ria dengan senyum manis di wajah Aluna dan Abi.
Perdebatan kembali muncul saat Aluna menolak masuk mobil Abi, dia ngotot mau naik taksi online saja. Sedangkan Abi ngotot mengantar Aluna.
"Gue mau naik asal lo gue bayar seharga taksi online."
"Terserah!" ucap Abi kemudian memasukkan meja dan rak display lalu kardus aksesoris milik Aluna.
dipertemukan disaat yg tepat...
balas, "calon suami kamu"...😂
kebanyakan yg diliat orang itu, pas enaknya aja...
mereka ngga tau aja pas lagi nyari2 Customer itu kaya apa.
kadang nawarin saudara atau teman, tapi mintanya harga "saudara" 🤭🤦🏻♀️
bener2 labil 🤦🏻♀️😂🤣🤣...