NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ilmu Ikhlas

Beberapa saat kemudian, Diajeng sudah keluar dengan wajah yang pucat.

"Bu Ajeng." sapa Raka setelah melihat Diajeng keluar dari toilet wanita.

"Lhoh, Ka, kamu ke toilet juga?" tanya Diajeng berusaha menutup kesedihannya.

"E... iya bu."

"Mau balik ke Gedung?" tanya Diajeng.

"Iya bu."

"Oh, ya udah, duluan gih. Saya mau ke sana bentar, nyari sinyal." kata Diajeng beralasan, sambil menunjukkan ponselnya.

"Oh, iya bu. Silakan." jawab Raka.

Tanpa menaruh curiga kepada Raka, Diajeng terus berjalan sendiri menuju ke belakang gedung resepsi yang cukup sepi itu dengan menahan sesak di dada. Diajeng ingin mengeluarkan air matanya sejak tadi tetapi saat di kamar mandi ada orang lain, membuat Diajeng kurang leluasa untuk mengeluarkan suara tangisnya.

Diajeng duduk di sebuah batu yang terletak di sebuah zona rumput di sana. Duduk di bawah pohon talok, yang cukup rimbun. Dia mulai mengeluarkan air matanya di sana sambil sesenggukan. Beberapa kali lengan bajunya menjadi korban ingus beningnya, karena sedari tadi mencari tisu, ternyata tisunya tertinggal di mobil.

"Bisa dilap pake ini bu, biar tidak membekas itu kulitnya." kata seorang laki-laki dari arah belakang, namun sudah jelas itu suara Raka, muridnya sembilan tahun yang lalu.

"Eh, kok kamu ke sini?" tanya Diajeng sambil menerima tisu satu pak dari tangan Raka.

"Tadi saya mencoba nyari sinyal juga, ternyata di sini sinyalnya cukup bagus. Eh, pas lagi kesambung, saya denger kaya suara orang nangis, awalnya merinding, saya kira ada kunthi, ga taunya ada putri, hehehe." jawab Raka mengarang cerita.

"Oh... tapi kok kamu bawa tisu segini banyak?" tanya Diajeng.

"Oh, itu tadi minta dari karyawan gedung." jawab Raka asal, padahal itu tisu dia sendiri dari mobil. Sengaja dia ambil untuk menghapus air mata Diajeng.

"Makasih ya." kata Diajeng sambil sisi, mengeluarkan ingus yang tertahan banyak di hidungnya, membiat Raka merasa gimana gitu mendengarnya.

"Iya bu, sama-sama."

"Oya bu. Saya boleh ikut duduk di sini? Saya harus ngirim file ini, kalau di depan nanti ga kekirim, karena sinyalnya jelek." alasan Raka kian ditambah. Karena sebenarnya, gedung resepsi tentu sudah difasilitasi sinyal yang bagus bukan? Tetapi memang mungkin karena pengginanya banyak, sehingga lemot.

"Oh.. ya. Gapapa." jawab Diajeng akhirnya.

Krik krik

Diantara keduanya tampak diam, dan sibuk dengan ponsel masing-masing. Memainkan peran mereka dengan apik, agar tidak terlihat maksud dan tujuan mereka yang sebenarnya ke belakang gedung.

"Ka." panggil Diajeng.

"Ya bu?" tanya Raka.

"Pernah ngerasain kecewa banget ga?" tanya Diajeng akhirnya.

'Mulai terbuka nih kayaknya.' batin Raka.

"Pernah bu."

"Sama siapa?" tanya Diajeng penasaran, apakah Raka juga pernah jatuh cinta.

"Sama seseorang yang sangat dekat dengan saya." jawab Raka dengan suara mengalun, membuat Diajeng memfokuskan pandangannya pada laki-laki yang dia kenal dulu tampak ugal-ugalan pasca perceraian orang tuanya, kini dia lebih rapi dan dewasa.

"Pacar?" tanya Diajeng.

"Bukan bu, saya ga pernah punya pacar." jawab Raka jujur.

"Yang bener? Lha itu, si Lisa yang semlehoy, sering boncengan sama kamu waktu SMA itu, siapa kamu? Emang bukan pacar?" tanya Diajeng.

"Hahaha, bukan bu, dia mah bukan tipe saya." jawab Raka sambil tertawa nyaring.

"Terus, dia siapa kamu, kok sering bonceng?" tanya Diajeng heran.

"Itu anak bu Nonik bu, anaknya ibu pemilik kontrakan, waktu kami minggat dari rumah bapak."

"Ow, kirain pacar kamu." Diajeng menggumam.

"Terus, kalau ga pernah punya pacar, siapa yang buat kamu kecewa berat?" tanya Diajeng.

"Ibu pasti tau. Dia orang yang sudah merubah hidup saya. Dia yang membuat saya hampir depresi, sering bolos sekolah dan enggan mendirikan sholat lagi." jelas Raka.

"Maksud kamu... bapak?" tebak Diajeng.

"Iya bu."

"Apakah sekarang masih membenci dia?" tanya Diajeng.

"Tentu tidak. Untuk apa? Rugi buat saya sendiri kalau seperti itu. Dia hidup tenang bahagia, sedangkan hidup aku susah karena mikirin amarah dan dendam sama dia. Ga adil kan? Jadi ya udah, saya ikhlasin aja." jawab Raka.

"Caranya?" tanya Diajeng semakin penasaran. Karena dia rasa, dia butuh masukan.

"Ga usah dipikirin."

"Kok gitu? 'Kan jelas dia ngerubah hidup kamu."

"Iya bu, tapi cuekin aja. Biarin. Kami coba songsong hidup baru tanpa dia. Kami bertekad, hidup tanpa bantuan apapun dari dia dan keluarganya. Makannya, kami bisa fokus dengan ke usaha saya dan alhamdulillah bisa menjadi modal saya hingga saya bisa berdiri dengan kaki sendiri.

"Berarti, harua ikhlas ya?"

"Iya. Kalau kita bisa menguasainya, InshaaAllah kita akan berhasil menguasai diri sendiri." jelas Raka.

"Ilmu Ikhlas..." gumam Diajeng.

1
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!