"sudahlah mas, jangan marah terus"
bujuk Selina pada suaminya Dante yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil dan sangat possesif..
"kau tau kan apa yang harus kau perbuat agar amarahku surut"
ucap Dante sambil membelakangi tubuh Selina..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiada hari tanpa marah, tiada hari tanpa mencinta
Dengan sangat teliti, Dante memeriksa setiap laporan yang telah diterimanya, setelah memastikan semua sudah benar-benar beres, Dante menutup layar laptopnya membereskan kertas- kertas yang ia gunakan untuk menghitung kembali beberapa anggaran yang telah di buat karyawanya, Lalu beranjak Dari tempat duduknya sambil menggeliat kan badan dan memiringkan kepala nya ke kanan dan ke kiri..
"huhhhh..capek banget hari ini"gerutu Dante..
" Belum lagi jatahnya Selina... "
Dante mengelus lembut kepalanya sendiri
namun meski lelah menguasai Seluruh anggota tubuhnya..Dante tetap memantapkan langkahnya menghampiri Selina yang sedang duduk diranjang dan tengah asyik memperhatikan layar handphonenya..rupanya seperti kebanyakan wanita pada umumnya Selina sedang memperhatikan kisah Romantis Drama korea.
Dante Duduk didepan istrinya dan memperhatikan wajah istrinya yang begitu fokus memperhatikan setiap adegan drama di layar hanphonenya itu.
"Sel..".sambil meraih kaki istrinya yang rebah Lurus di ranjang.
" ku tepati janjiku kan"
Selina menjeda Layar hanphonenya dan meletakan nya di meja sebelah ranjang..
"iya mas..sebenarnya aku mau minta izin besok aku akan menemui Devin"
Dante mengerutkan Dahinya dan melepaskan kaki istrinya yang kini berada pada pangkuannya..
"Devin lagi" Dante membuang muka dan membelakangi Selina.. .
" iya mas..aku ingin membatalkan kerja sama ku dengan Devin mengenai Rumah singgah itu ..kan mas sudah cari calon pengelola nya untuk ku"
Dengan Santai Selina memberi penjelasan
"bicara melalui telephone bisa Sel, gak usah ketemuan" Bantah Dante dengan nada yang semakin naik
"tapi aku gk enak mas.."
bantah Selina..
"jadi lebih penting devin daripada larangan suamimu Sel" Dante membalikkan badan dan melebarkan matanya menatap tajam Selina yang mulai tertunduk.
"iya mas..besok aku akan telephone saja "
lalu Selina menarik selimutnya dan membaringkan tubuhnya dengan posisi miring membelakangi Dante..
Dante menghela nafas panjang
"kau membuatku tidak selera menyentuhmu malam ini Sel.." lalu beranjak dari ranjang, melangkahkan kakinya dan berbaring di sebelah selina dengan membelakangi tubuh istrinya lalu memejamkan matanya.
tidak menunggu hitungan menit, Dante langsung terlelap dan mendengkur pelan dengan nafas teratur..
Selina bangkit lagi dari tidurnya namun tetap di posisi duduk bersandar dan kaki lurus yang tertutup penuh dengan Selimut.. ia mengambil ponsel yang tadi ia letakkan di meja sambil bergumam.
"lagian siapa sih mas yang minta di sentuh malam ini.."
sambil menekan layar ponselnya melanjutkan pemutaran video kisah drama romantis yang ia putar tadi..
di tengah-tengah pemutaran Drama itu, Selina bergumam,
"andai, sikapmu seperti Seo Joon nya jie Eun mas..
mungkin aku akan merasa menjadi wanita paling beruntung didunia..." sambil menumpulkan bibir bawahnya
sebelum drama itu berakhir, mata Selina telah tertutup dengan ponsel yang masih bersuara dan tergeletak di atas perutnya..
Dante dan Selina tampak pulas dengan tidur malam mereka
meski malam ini...sejengkal jarak terbentuk lagi di antara mereka..
di luar jendela hujan rintik dan hembusan angin membelai dan memberi segar bunga anggrek yang menempel di pohon belimbing samping rumah itu..
Dante terbangun dari tidurnya meraba ke arah meja sebelah ranjangnya berharap ada satu gelas air untuk menuntaskan Dahaganya biasanya segelas air itu Selina siapkan dan ia letakan di atas meja.
Namun kali ini air itu tidak ada di meja samping ranjang itu lalu Dante terduduk dan menoleh ke arah istrinya yang telah terlelap dengan handphone yang masih terletak di atas perutnya ..
Dante meraih ponsel itu, menekan icon keluar dan menekan tombol kuncinya hingga layar handphone itu padam.
ketika ingin meletak kan ponsel itu dimeja sebelah Selina, tubuh Dante melangkah i tubuh Selina dan tanpa sengaja membuat wajah mereka sangat dekat, hal itu membuat Selina sontak membuka matanya merasakan hembusan nafas Dante..
"mas.." ucap Selina sambil menutup matanya lagi dan mendekatkan bibirnya ke arah Dante yang membuat Dante tergoda untuk mendaratkan bibirnya dan Melumat bibir Selina dengan hasrat.
Saat tanganya mulai memegang pinggang Selina. Dante tersadar jika ia tengah marah pada istrinya itu.
Dante segera melepas ciuman itu dan duduk membelakangi Selina yang sontak membuat Selina bangkit dan memeluk Dante dari belakang.
"kenapa mas.." ucap Selina dengan nada manja..
"kau tau kan aku sedang tidak selera menyentuhmu, kenapa kau menggodaku" ucap Dante dengan nada sinis
Selina membulatkan matanya melepaskan pelukan itu dari perut Dante seakan bingung dengan ucapan Dante
"tapi kan mas tadi yang ..." belum sempat melanjutkan perkataanya Dante langsung memotong penjelasan itu..
"apa aku tadi itu cuma matiin suara di ponselmu berisik dan ku letakkan di meja sebelahmu"
"oh..kirain mas lagi mau.." Selina meringis salah tingkah lalu segera membaringkan tubuhnya lagi dengan posisi miring membelakangi Dante..
lalu memejamkan mata nya pura-pura tidur lagi
"tapi.."ucap Dante membuat Selina membuka matanya lebar .
Dante menepuk bahu Selina yang membuat Selina membalikkan badanya lagi dan menatap Dante..
"iya mas .."
"kalau kau lagi kepingin, ya... Aku bisa melakukannya " Dengan Nada sombongnya..
Selina mengernyitkan dahinya..
"huh siapa sih mas yang lagi kepingin, udahlah aku ngantuk mau tidur" namun saat Selina ingin membaringkan tubuhnya lagi, Dante menarik tanganya dan mendekatkan wajahnya..
"setelah menggodaku, jangan harap kau bisa tidur dengan tenang malam ini Sel.." dengan menghembuskan nafas kecil pada wajah Selina.
Selina pun membantah
" tapi aku tidak menggodamu mas"
"oh ya.. " Dante mencium mesra bibir Selina dan melumatnya penuh hasrat dan Selina pun meresponnya dengan Lembut..
"jadi kau yakin kau tidak menggodaku" bisik Dante mencoba menghangatkan suasana..
"terserah mas lah mau anggap apa" ucap Selina sambil memejamkan matanya..lalu perlahan membuka satu persatu kancing piyamanya..
"Dasar wanita penggoda" ucap Dante sambil meremas pinggul istrinya..
"aku bukan wanita penggoda mas..kau saja yang tergoda" bantah Selina namun tetap mengikuti setiap permainan Dante..
"aku tidak tergoda Sel..aku hanya melakukan kewajibanku memuaskan istriku.. " bantah Dante lagi sambil menikmati setiap permainannya..
"oh ya.. Mas.."
"lihatlah betapa kau sangat menikmati kewajibanmu ini, rupanya kau juga sangat puas mas..jadi siapa yang paling di untungkan" Selina memainkan jemarinya di wajah Dante..
"apa..?di untungkan...!! jelas kau Sel..."
"kau sangat beruntung mendapatkan laki-laki setampan ini" ucap Dante yang kini semakin giat dan memantapkan serangannya..
"terserahlah mas.."ucap Selina yang mulai lelah dengan perdebatan itu lalu memejamkan matanya..
dan lelap Dalam pelukan Dante..
Dante memandangi istrinya yang telah terlelap Dalam pelukannya.. Sesekali mencium kening istrinya .. Dan bergumam lirih..
" sampai kapan kau akan menginginkan pernikahan yang sempurna Sel..sedangkan kau sendiri tidak yakin bahwa aku mencintaimu, mengapa kau selalu meminta pernyataan itu, sedangkan tanpa menyatakannya aku selalu membuktikan cintaku.. "
Lalu Dante terlelap Dalam rasa lelah namun puas karena ulahnya malam ini.