NovelToon NovelToon
DIGREBEK NIKAH

DIGREBEK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Sedang Apa Kalian?"
"Wah! Mereka Mesum!"
"Sudah jangan banyak bacot! Kawinin Pak saja! Kalo gak mau Arak Keliling Kampung!"
"Apa?!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Hari-hari Tika berjalan seperti bisa. Tetap Live Tiktok, jualan skincare, dan menulis Novel online juga masih berjalan. Cuannya disitu Boss.

Tapi, sepertinya baik tetangga bahkan keluarganya sendiri menganggap Tika yang belum menikah, gak keluar kerja, hidup santai diusia kepala tiga menjadi bahan empuk pergibahan.

"Tika, tolongin Ibu dong."

Tika baru keluar kamar, selesai live, dan semalam habis begadang menyiapkan draf Novel baru yang akan terbit di bulan depan.

Meski masih mau berleha-leha lebih baik Tika menuruti saja perintah Ibu Kita Kartini, Istri Pak Kartono yang bukan Harum namanya.

"Ini udah Ibu catet disini. Kamu bawa. Jangan sampe ada yang lupa dibeli. Sama nanti pulangnya mampir ke rumah Bu RW, katanya Ibu disuruh ambil oleh-oleh. Tapi Ibu belum sempet kesana. Eh katanya disuruh ambil aja. Ya udah Kamu tolongin ya sekalian jalan."

"Iya." Tak ingin memperpanjang masalah dengan menolak berujung sang Ibu bersabda dan langsung keluar semua petuah dan wejangan nan panjang mengalahkan chapter Novel yang Tika tulis.

"Pak pinjem motor ya. Berat kalo jalan kaki bawa belanjaan Ibu."

"Gak usah ngedumel! Nih kunci motor Bapak. Bapak sama Pak RW lagi rapat di Kelurahan. Naek motor Pak RW boncengan. Pake aja. Dari pada Tama pulang sekolah lihat motor nganggur malah dipake dia."

Tika meraih kunci motor matik milik Bapaknya. Tak lupa memakai topi, panas coy!

Tika membuka pagar, mengeluarkan motor, bersamaan dengan Karim yang juga sepertinya mau pergi.

Walau berpapasan, jangan tanya nyapa atau enggak. Ya enggak lah! Mana mau Tika nyapa Karim, mukanya jutek begitu! Kalo ketemu Tika muka Karim kayak Malaikat Malik, gak ada senyumnya! Sebel!

"Mau kemana Tik?" Bude Warung menyapa Tika.

"Ini Bude, mau ke Agen. Disuruh Ibu."

"Walah, Ibumu mau borong ya?"

"Belanjaan harian aja Bude. Stok dirumah habis. Kalo gak dibeli alamat ga bisa nyuci baju, detergennya gak ada. Mari Bude."

Ada saja tetangga. Gak boleh ngelihat tetangga keliar bawa motor, mulut gatel kali ya kalo gak kepo.

Begitulah isi pikiran Tika. Makanya Tika kalau gak ada keperluan, males keluar. Nanggepin ucapan Ibu-Ibu males banget! Apalagi ujung-ujungnya nyindir soal nikah. Males!

Sepanjang perjalanan Tika bersenandung, ya nyenengin diri sendiri, mana udara banget, Neraka bocor kali ya.

"Ah, mending mampir aja dulu kali ya ke rumah Bu RW, jadi ada alesan gak usah lama-lama. Kan mau ke Agen disuruh Ibu. Emang bener kan?"

Belok lah motot yang Tika kendarai ke rumah Pak RW yang berada diujung jalan.

Tika mengucap salam, tak lama Bu RW sepertinya sudah tahu kalau Tika akan datang, langsung menyuruh Tika masuk.

Tika masuk dengan harapan bisa langsung pamit, tapi apalah daya, Bu RW malah ngajak basa basi busuk dulu. Ya diladeni deh sebisa Tika.

"Oh iya Tik, ini pesenan Ibumu, duh sebetulnya Kamunya gak boleh tahu, Mungkin Ibumu lupa kali."

Diantara makanan oleh-oleh pemberian Bu RW, ada sebotol air mineral tapi sudah tak bersegel, dan Tika sudah kadung berpikir macam-macam.

"Ya, namanya usaha ya Tik. Ibu Kamu cuma kepingin Kamu dapet jodoh. Nikah gitu."

Tika tersenyum getir. Segitu gak lakunyakah dirinya sampai harus dimintakan air dari kuncen yang jaga mata air dikampungnya Bu RW.

Sabar Tik! Tahan! Jangan emosi!

"Kalo gitu Tika pamit pulang ya Bu RW. Makasi oleh-olehnya."

"Sama-sama Tik. Kayak sama siapa aja Kamu."

Tika tersenyum. Tapi teringat salah satu titipan Ibunya yang Tika anggap memalukan, membuat Tika memilih segera meneruskan langkahnya bersama Motor Si Bapak menuju Agen.

Tepat sebelum lampu merah, motor yang Tika kendarai mogok.

"Astaga! Ini kenapa lagi! Kenapa tiba-tiba mogok."

Tika mencoba beberapa kali menstater, tapi gagal, dicoba disela beberapa kali tetap tak bisa.

"Bensin penuh, kenapa ya?"

Tapi Tika penasaran, dibukanya penutup tangki bensi.

"Ampun! Pantes aja gak mau nyala. Bensin abis! Ini sih alat pengukur bensin motot Bapak rusak. Masa keterangan Full tapi nyatanya kosong gini."

Sial sekali nasib Tika, panas begini, di jalan raya pula, bensi eceran gak ada, pom bensin masih jauh, mau tak mau dorong.

"Kenapa motornya?" Tika menoleh saat Tika sedang menahan nafas agar meredam emosi.

"Mogok."

Tika memperhatikan, Karim sitetangga, Duda Karatan keluar mobil dan menghampiri Tika.

"Sini, Saya yang dorong."

"Ga usah!"

"Jangan nolak! Tuh, diklaksonin orang! Ayo!"

Tika mengikuti saja. Setelah Karim markir dulu mobilnya kemudian membawa motor Tika ke tepi.

"Ini mogok kenapa?"

"Habis bensin."

Tak banyak bicara, Karim berlalu. Kembali ke mobil dan membuka bagasinya.

Sementara Tika, memperhatikan gerak cekatan Karim.

Karim membuka penutup tangki dan mengisi hingga full motor yang dibawa Tika.

"Besok-besok ganti alat pengukur bensinnya. Atau sedia bensi paling gak sedit aja. Biar gak sampe mogok dan dorong."

"Iya. Bawel!"

"Penting. Bukan bawel!"

Astaga nih Duda! Mulutnya kayak peletokan! Nyelekit banget!

"Mau kemana?"

"Agen. Disuruh Ibu belanja."

"Agen itu?"

"Bukan, yang setelah lampu merah kedua."

"Bareng Saya aja."

"Gak usah makasi."

"Oh ya udah. Saya mau kesana."

"Loh Mbak Tika! Mas Karim."

"Kamu kok bisa disini Tam. Pulang sekolah ngapain sampai disini?"

"Ya namanya juga jalan Mbak bisa kemana aja kan? Mbak mau kemana?"

"Mau ke agen."

"Sama Saya juga." Karim menjawab setelah di Tatap Tama.

"Ini kan motor Bapak, Aku bawa aja Mbak. Aku capek jalan. Biar Aku bawa pulang aja motornya."

"Akalmu! Bilang aja mau ngayap!"

"Suudzon aja sama Adek sendiri!"

"Ya udah, gapapa, Kamu bareng aja sama Saya, tujuan Kita sama. Saya juga gak ada niat nyulik Kamu! Kamu bukan anak kecil kan?"

"Ya udah Mbak, bareng Mas Karim aja. Mas titip Mbak Tika ya. Mbak Aku bawa motornya. Kuncinya mana?"

"Ini Tam."

"Tadi bensinnya habis Saya isi tadi pakai bensin cadangan Saya."

"Full Mas?"

Rasanya Tika mau nyakar Tama. Bisa-bisanya nanya begitu.

"Full. Aman!"

"Mantep! Asik nih!"

"Jangan ngayap loh! Mbak laporin Ibu!"

"Astaga Mbakku yang baik hatinya, tapi masih Jomblo, Aku gak kemana-mana. Suer deh!"

"Awas pulang telat! Mbak laporin Ibu!"

"Iya Mbakku cantik! Mbak, minta uang bensin dong!"

"Bensin penuh ya Tam!"

"Maksudku, isi ini! Laper Mbak!"

Tika gak mau banyak berdebat. Malu depan tetangga, langsung saja Tika kasih ceban.

"Masa ceban Mbak. Nasi padang pake rendang udah dua puluh rebu. Belum es jeruk goceng. Dua puluh lagi bisa kali Mbak."

"Apes Tam ketemu Kamu."

"Salah Mbak! Mbak beruntung, buktinya gara-gara ketemu Aku jadi lanjut naik mobil. Ya kan Mas Karim?"

Karim Si Duda Karatan, nyengir aja melihat interaksi kedua Kakak Adek yang awet rajet.

"Nah, kalo gini kan alamat kenyang. Makasi ya Mbak. Mas Karim Tama duluan ya. Oh iya, makasi loh, kemarin anak-anak bilang, makasi. Kapan-kapan Kita boleh kan latihan di lapangan futsal punyanya Mas Karim?"

Tika segera menoleh pada Karim. Tak menyangka, pantas saja Tama kayaknya enjoy aja didepan Karim.

"Boleh. Bilang aja sama yang ngurus disana, kalo pas kosong pakai aja."

"Yes. Makasi Mas."

"Sama-sama."

"Bye Mbak. Mas, Mbak Tika itu baek, tapi emang rada galak. Bye Mbak!"

Hampir lupa. Mau lempar sendal, inget lagi ada tetangga julid, jaga image.

"Yuk!"

"Oh, ok!"

1
Radya Arynda
semangaat kartika,karim,,menghadapi para benalu dan pelakor,,,berjuang bersama2💪💪💪💪💪
Herman Lim
gila ada 2 ular yg berbisa hanya sok alim di depan
Radya Arynda
oalah,,,ternyata ada 2 pelakor yang ngak punya malu yang mau ngancuri hubungan karim dan kartika,,,,,semangaaat berjuang karim karina,,,,brantas semua nya
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪💪
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
Herman Lim
hayo u Karim ada buat apa di belakang apa u pinjam pinjol buat beli mobil baru Tika 🤣
Radya Arynda
hayoooo mangaaat up nya cantik....makin mantap👍👍👍👍👍
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
TIARA
Terima kasih buat Semua Readers yang sudah mampir baca. Support terus Karya-Karyaku ya. Sehat selalu dan tambah banyak rezekinya Readers Kesayangan🥰😍😘🤩❤️
Radya Arynda
semangaaat kartika,,,buat mantan duda,,ter kewer2 cinta mati sama kamu pokok nya👍👍👍👍👍
TIARA: Karim terTika-Tika
total 1 replies
TIARA
Makasi Kakak
Radya Arynda
semangaaat cantik💪💪💪💪💪
Radya Arynda
semangaaaaat,,,,,buat karum klepek2 tika,,,,🤣🤣🤣🤣
Wanita Aries
Mampir thorr,, si tika soak jg
TIARA: Makasi Kaka sudah mampir.
total 1 replies
Radya Arynda
semangaaat terus,,,,,,bikin karim cinta mati sama kamu tika....👍👍👍👍
Radya Arynda: 👍👍👍👍💜💜💜💜
total 2 replies
Radya Arynda
semangaaat kartika,,,buat mantan duda karatan bucin se bucin bucinya...kan katanya dia ngak mau ada cinta,,,buat dia ter kewer2 sama kamu tik👍👍👍👍👍👍
Ita Putri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
TIARA
Makasi Kakak sudah mampir
Ita Putri
ngabrut beut dah ....ngakak brutal 🤣🤣🤣🤣🤣
Radya Arynda
semangaaat cantik👍👍👍👍👍👍👍
TIARA: Makasi Kakak
total 1 replies
TIARA
Makasi Kakak
Radya Arynda
selamaaaaaat akhirnya menikah💃💃💃💃💃💃💃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!