NovelToon NovelToon
Satu Perempuan

Satu Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Satu wanita banyak pria
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nurcahyani Hayati

Bagaimana jadinya jika kamu menjadi anak tunggal perempuan di dalam keluarga yang memiliki 6 saudara laki-laki?
Yah, inilah yang dirasakan oleh Satu Putri Princes Permata Berharga. Namanya rumit, ya sama seperti perjuangan Abdul dan Marti yang menginginkan anak perempuan.

Ikuti kisah seru Satu Putri Princes Permata Berharga bersama dengan keenam saudara laki-lakinya yang memiliki karakter berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurcahyani Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Kelainan

Suara tangisan bayi terdengar memenuhi ruangan bersalin diiringi suara syukur yang dipanjatkan oleh Abdul serta Marti. Akhirnya perjuangan untuk mengeluarkan anak ke limanya tercapai.

Ibu bidan membulatkan matanya sembari tangannya yang masih memegang bayi mungil tanpa sehelai kain. Bukan hanya ibu bidan yang nampak syok tetapi para asistennya juga ikut.

"Ini tidak mungkin," ujar ibu bidan membuat Abdul dan Marti saling bertatapan dengan wajah bingung.

"Ke-kenapa Bu?" tanya Marti penasaran.

Ibu bidan tak menjawab. Ia nampak terdiam dengan wajah yang terlihat masih sangat syok sementara dua asisten di belakang Ibu bidan itu nampak menutup mulutnya seakan tak menyangka dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Ke-kenapa Bu bidan? Anak saya kenapa? kenapa dilihat seperti itu?"

"Iya Ibu bidan. Apakah ada kelainan pada anak kami?" tanya Abdul yang juga ikut kebingungan.

"Apa mungkin anak kita perempuan, pak," jawab Marti yang kemudian tersenyum bahagia.

"Oh, ya?" tanya Abdul yang seakan tak percaya.

Baru saja Abdul ingin tersenyum bahagia setelah mendengar istrinya bicara tetapi senyumnya tertahan saat suara ibu bidan terdengar.

"Anaknya laki-laki."

Marti menghela nafas panjang. Tubuhnya seketika menjadi lemas. Rasanya ada yang menghantam dadanya begitu sangat kuat, rasanya sakit sekali. Rupanya harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan.

"Tapi-"

"Tapi apa?" tanya Abdul yang begitu sangat penasaran.

Sudah sejak tadi ibu bidan terus menatap bayi mungil yang belum sama sekali ia lihat.

"Lihat pak!"

Kedua mata Abdul membulat menatap bayi mungil yang diperlihatkan oleh ibu bidan. Putra kelimanya itu terlihat sangat bersih dengan kulit putih serta...

...----------------...

"Apa nggak ketukar ini?" tanya Jeng Melly yang sudah sejak tadi menatap Pralim Putra, nama anak barunya itu.

"Masa bisa ketukar. orang jelas-jelas saya kok yang lahirin anak saya sendiri. Saksinya juga banyak," ujar Marti dengan sangat bangga.

Para tetangga saling mengangguk. Sudah sejam lebih mereka semua berkumpul mengerumuni Pralim yang nampak tertidur. Semuanya nampak tersenyum seakan disihir oleh wajah mungil yang masih kecil itu.

Desas desus wajah anak Marti dan Abdul tersebar ke seluruh kompleks membuat para tetangga-tetangga datang bergantian untuk melihat wajah Pralim. Salah-satunya adalah foto yang diupload oleh ibu bidan dengan caption, Untuk pertama kalinya saya melihat bayi seperti ini #bayi_tampan.

"Tampan sekali!" kagum mereka secara bersamaan.

Kulit putih, wajah imut, hidung mancung, bulu mata yang lentik membuat mata yang tertutup itu terlihat sangat indah. Bibir berwarna pink dengan bentuk yang indah membuat siapa saja yang melihatnya akan benar-benar sangat kagum.

Bagikan sihir yang terpancar dari wajah yang manis itu. Terlihat sangat mempesona diumurnya yang masih hitungan hari itu.

Anak Marti dan Abdul yang satu ini benar-benar sangat tampan bahkan bisa dikatakan di atas rata-rata.

Cekrek!

Cekrek!

Beberapa gambar diambil oleh Mbak Jumianti dari layar ponsel miliknya. Setiap hasil gambar tangkapan itu membuat mereka begitu sangat bahagia. Gemas sendiri.

"Jeng Marti, bagi dong tipsnya biar anak kita bisa ganteng kayak Pralim," ujar Jeng Mirna lalu tertawa kecil.

"Iya dong jeng, rahasianya apa? Siapa tahu kita juga bisa punya anak ganteng seperti jeng Marti, iya kan ibu-ibu," ujar Jeng Melly sembari memberikan kode kepada mbak Jumianti dan jeng Mirna untuk mengiyakan pertanyaannya.

Mirna dan Mbak Jumiati saling mengangguk dengan penuh semangat lalu menatap ke arah Marti dengan penuh harap menanti jawaban.

"Nggak ada kok rahasianya. Anak saya itu ganteng karena ikut sama saya mukanya."

Semuanya melongo, rasanya itu bukan jawaban dari pertanyaan mereka yang dinginkan.

"Oh ya?"

Marti menganggukkan kepalanya. Jeng Melly, Mbak Jumianti dan Jeng Mirna menoleh menatap Pralim yang masih tertidur itu lalu beberapa detik kemudian menoleh menatap dengan serius wajah Marti yang tersenyum, tapi kali ini senyumnya nampak dibuat-buat sok cantik.

"Tidak mirip sama sekali."

Zonk, senyum Marti seketika lenyap dari bibirnya. Kurang ajar sekali mereka ini.

"Kalau anak kamu yang gentong itu baru saya percaya kalau itu anak kamu." Tunjuk Jeng Mirna ke arah Pratama yang kini sedang dijadikan kuda oleh Praga. Sudah sejak tadi Pratama di siksa tapi si bocah gentong itu tak berani melawan.

Praga masih kecil tapi sudah membuat Prtama seperti budak.

Marti mendengus kesal, benar-benar kurang ajar mulut nyinyir tetangganya itu.

"Jeng Marti, Gimana kalau nanti anak kamu itu kalau udah gede bisa dijodohkan sama anak saya."

"Enak saja," komentar Jeng Melly tak terima dengan ujaran Mbak Jumianti.

...----------------...

"Kira-kira anak kita mirip siapa ya, bu?"

Marti menoleh menatap suaminya yang sudah lama menatap Pralim yang masih dibaringkan di atas kasur bayi berwarna biru.

Mendengar pertanyaan dari suaminya itu membuat Marti mendekat. Sepertinya pembahasan kali ini benar-benar serius.

"Ibu juga nggak tau. Apa benar, ya pak kalau anak kita ini ketukar?"

"Yah, nggak mungkin lah Bu. Kan Bapak melihat sendiri kalau anak kita itu lahir dari rahim Ibu."

"Kalau bapak tidak ada mendampingi Ibu, yah mungkin saja ketukar bayi kita ini tapi di dalam ruangan itu ada Bapak yang selalu setia mendampingi ibu jadi tidak mungkin kalau bayi kita itu tertukar," jelasnya membuat Marti mengangguk.

Benar juga yang dikatakan oleh suaminya itu. Tidak mungkin bayinya tertukar tapi tidak mungkin juga ia punya anak yang mirip bayi bule.

"Apa mungkin kelainan, ya?"

Plak!

"Enak saja!"

Abdul mengusap pipinya yang mendapat tamparan dari istrinya.

"Kelainan apaan? Bapak ini kalau ngomong suka aneh-aneh."

"Yah, Mungkin namanya kelainan wajah," jawabnya dengan suara serak seperti orang menahan tangis. Tangannya mengusap pipinya yang memerah hasil cap tangan indah istrinya.

"Kalau tampan bukan kelainan! Kalau mau lihat kelainan, tuh si Pratama. Lambungnya mengalami kelainan. Udah makan dua piring masih aja lapar," cerocosnya membuat Abdul menoleh menatap Pratama yang duduk menangis di sudut ruangan.

Abdul menatap bingung. Kenapa dia menangis? Pertanyaan itu menghantam pikirannya. Belum sempat ia berpikir banyak, kedua matanya membulat kaget menatap Praga yang menarik palu besi.

Palu besi miliknya yang selalu ia gunakan untuk bekerja. Tapi bagaimana bisa palu itu bisa ada di tangan mungil Praga.

"Praga!!!" teriak Abdul yang dengan cepat melompat dari kasur ketika Praga melayangkan palu ke arah Pratama.

Suara tangisan menggema memenuhi isi rumah. Cepat Abdul melompat tetapi lebih cepat lagi palu itu mendarat di kepala Pratama.

Marti menghela nafas. Tangannya memijat pelipisnya yang begitu sangat sakit. Oh Tuhan ada-ada saja tindak kejahatannya yang dilakukan oleh anak ketiganya itu.

"Hari ini dipukul palu, besok apa lagi? Di potong pakai parang?"

1
Sena Safinia
kocak suka ........gimana klo ad cwok naksir incess .....ga sabar nunggu next
balabulu
lanjut Thor
balabulu
semngat thor punya
balabulu
aduh kapan yah semua anaknya kumpul duduk bareng
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
nggak sabar ni pengen tau kelanjutannya
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
giginya kakak
balabulu
ahahahha 🤣, salah tangkap kamu pak 🤣
balabulu
semangat Thor up. ya kalau perlu dobel deh yah 🥹
balabulu
kasian kamu Prapat nasip punya kembaran
balabulu
aduh kasian praga semangat Thor up nya
balabulu
next thoorrr heheh seruh niii
Salju
next thoor
Salju
Pratama jadi anak pemalas nh
Salju
Next thoor
Seru juga bacanya
Salju
kasian banget si kabo tapi lucu
Salju
si pradu jadi bahan resep hahaha
Salju
Pokoknya aku pilih pralim hahaha anak marti yg pling ganteng
Salju
Anaknya ada yang kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!