NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Meluluhkan Hati Tuan Ferguson

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Anak Kembar / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Isabella Rosales mencintai Alex Ferguson dan ketiga anak kembar mereka—Adrian, Eren, dan Alden—lebih dari hidupnya sendiri. Namun, kebahagiaan mereka direnggut secara paksa. Berasal dari keluarga Rosales yang merupakan musuh bebuyutan keluarga Ferguson, Isabella diancam oleh keluarganya sendiri: tinggalkan Alex dan anak-anaknya, atau mereka semua akan dihancurkan.

Demi melindungi orang-orang yang dicintainya, Isabella membuat pengorbanan terbesar. Ia berpura-pura meninggalkan mereka atas kemauannya sendiri, membiarkan Alex percaya bahwa ia adalah wanita tak berperasaan yang memilih kebebasan. Selama lima tahun, ia hidup dalam pengasingan yang menyakitkan, memandangi foto anak-anaknya dari jauh, hatinya hancur setiap hari.

Di sisi lain kota, Celine Severe, seorang desainer yatim piatu yang baik hati, menjalani hidupnya yang sederhana. Jiwanya lelah setelah berjuang sendirian begitu lama.

Takdir mempertemukan mereka dalam sebuah malam yang tragis. Sebuah kecelakaan hebat terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Kemenangan memiliki rasa yang manis, tetapi juga meninggalkan jejak yang kompleks. Di hari-hari setelah serangan fajar mereka yang sukses, suasana di Rumah Awan Pelangi dipenuhi oleh energi kemenangan yang tenang. Laporan-laporan intelijen yang masuk ke meja Alex mengkonfirmasi bahwa keluarga Rosales benar-benar kalang kabut. Mereka telah berhasil menghentikan pendarahan finansial dari proyek The Seraphina untuk sementara waktu, tetapi harga yang harus dibayar sangat mahal: reputasi mereka tercoreng, dan rencana pengambilalihan OmniCorp mereka hancur berantakan.

Bagi Isabella, kemenangan ini terasa seperti menghirup udara segar pertama setelah bertahun-tahun terkurung di bawah air. Rasa takut yang selama ini mendefinisikan keberadaannya perlahan-lahan digantikan oleh rasa pemberdayaan. Ia bukan lagi seorang korban yang bersembunyi; ia adalah seorang pemain kunci, seorang ratu di papan catur yang tak terlihat.

Ikatan antara dirinya dan Alex semakin dalam, ditempa dalam api pertempuran bersama. Malam-malam mereka di ruang kerja tidak lagi hanya diisi dengan strategi perang, tetapi juga dengan percakapan-percakapan yang telah lama hilang. Mereka berbicara tentang anak-anak, tentang mimpi-mimpi mereka untuk yayasan, dan bahkan sesekali, dengan hati-hati, tentang lima tahun yang telah terenggut dari mereka. Setiap percakapan adalah sebuah langkah kecil untuk menjahit kembali kain keluarga mereka yang sobek.

Suatu akhir pekan, Alex membuat sebuah keputusan spontan. "Tidak ada pekerjaan hari ini," katanya saat sarapan, sebuah pengumuman yang disambut dengan sorakan gembira dari anak-anak. "Hari ini, kita akan menghidupkan kembali taman atap."

Mereka menghabiskan sepanjang hari di bawah sinar matahari. Alex, sang CEO perkasa, berlutut di tanah, tangannya kotor oleh tanah saat ia mengajari Adrian cara menanam pohon lemon kerdil. Isabella dan Eren menanam sebuah petak bunga mawar, jari-jari mereka menari di antara duri dan kelopak, sementara Alden bertugas menyiram semuanya (termasuk sesekali menyiram kaki ayahnya) dengan selang kecilnya.

Mereka tertawa. Tawa yang lepas dan tanpa beban. Untuk beberapa jam yang berharga itu, mereka bukanlah sepasang sekutu dalam perang rahasia. Mereka hanyalah sebuah keluarga yang sedang membangun kembali taman mereka, baik secara harfiah maupun kiasan. Di tengah-tengah kegiatan itu, saat Isabella menyerahkan sebuah sekop kecil pada Alex, tangan mereka bersentuhan. Mereka saling berpandangan di atas kepala anak-anak mereka, dan di dalam tatapan itu ada sebuah janji bisu: inilah yang kita perjuangkan. Inilah surga kecil kita, dan kita akan melindunginya dengan segala cara.

Namun, di belahan kota yang lain, di dalam menara baja dan kaca Rosales Corp yang dingin, tidak ada surga. Yang ada hanyalah neraka yang membara.

Tuan Rosales duduk di belakang mejanya yang masif, wajahnya memerah karena amarah yang tertahan. Di hadapannya, Damian, putra sulungnya, mondar-mandir seperti seekor harimau yang terkurung. Mereka tidak hanya kalah dalam pertempuran bisnis; mereka telah dipermalukan di depan seluruh dunia.

"Ini bukan serangan acak, Ayah!" geram Damian, tinjunya menghantam meja. "Ini adalah serangan yang terkoordinasi dan presisi. Siapa pun yang melakukannya, mereka tahu persis di mana harus memukul. Mereka tahu tentang The Seraphina, tentang Bianchi, tentang Santoso. Informasi itu tidak mungkin didapatkan dari luar. Ini adalah pekerjaan orang dalam. Ada tikus di rumah kita!"

Tuan Rosales memejamkan matanya, urat di pelipisnya berdenyut-denyut. "Aku tahu."

"Aku tidak peduli berapa biayanya," lanjut Damian dengan tatapan mata yang ganas. "Aku akan menemukan pengkhianat ini. Aku akan merobeknya berkeping-keping karena telah berani mempermalukan nama keluarga kita."

"Lakukan apa yang harus kau lakukan," kata Tuan Rosales pelan, membuka matanya yang kini sedingin es. "Temukan tikus itu. Dan bawa dia ke hadapanku."

Ketenangan di Rumah Awan Pelangi pecah pada Senin malam. Alex dan Isabella sedang meninjau rencana awal untuk acara peluncuran Yayasan Tunas Pelangi saat sebuah panggilan masuk terenkripsi muncul di layar Alex. Itu adalah kepala tim intelijennya.

Alex mengangkat panggilan itu, mendengarkan dalam diam selama beberapa menit. Isabella memperhatikan saat ekspresi suaminya perlahan berubah dari tenang menjadi tegang, dan akhirnya menjadi keras seperti baja.

"Terima kasih atas laporannya," kata Alex akhirnya, sebelum menutup panggilan.

Keheningan yang berat menyelimuti ruangan.

"Ada apa, Alex?" tanya Isabella, firasat buruk mulai merayapinya.

Alex berbalik dari mejanya, tatapannya tajam dan penuh peringatan. "Kemenangan kita ada harganya," katanya pelan. "Damian tidak akan tinggal diam. Ia yakin ada kebocoran dari dalam, dan ia baru saja menyewa seseorang untuk menemukan sumbernya."

"Seseorang?"

"Bukan sembarang orang," lanjut Alex, nadanya serius. "Namanya Kaito. Seorang penyelidik swasta bayaran. Ia adalah legenda di dunia bawah tanah korporat. Terkenal tanpa ampun, tidak etis, dan sangat, sangat efektif. Ia tidak akan berhenti sampai ia mendapatkan apa yang ia mau. Ia berspesialisasi dalam menemukan 'hantu'—orang-orang yang tidak ingin ditemukan."

Hati Isabella terasa seperti jatuh ke perutnya. Kaito. Sebuah nama yang terdengar seperti lonceng kematian bagi rahasianya.

"Apa artinya ini bagi kita?" bisiknya, meskipun ia sudah tahu jawabannya.

Alex berjalan mendekat dan berdiri di hadapannya. Ia meletakkan kedua tangannya di bahu Isabella, memaksanya untuk menatap matanya.

"Artinya perburuan telah dimulai," katanya dengan suara mantap. "Selama ini, kita yang menyerang dari dalam bayang-bayang. Sekarang, bayang-bayang itu akan berbalik memburu kita. Kaito akan menggali setiap transaksi, setiap komunikasi, setiap anomali yang terkait dengan kebocoran itu. Dan cepat atau lambat, jejaknya akan mengarah ke sini."

Rasa aman yang baru saja ia rasakan kini menguap, digantikan oleh hawa dingin yang menusuk. Mereka telah memenangkan pertempuran, tetapi sebagai akibatnya, mereka telah memprovokasi seekor binatang buas yang kini sedang mengendus jejak mereka.

"Kau tidak perlu takut, Isabella," kata Alex, merasakan getaran halus di bahu istrinya. Ia merengkuh wajah Isabella dengan kedua tangannya, ibu jarinya mengelus pipinya dengan lembut. "Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi padamu atau pada anak-anak. Tapi kita harus lebih berhati-hati dari sebelumnya. Tidak ada lagi kesalahan. Tidak ada lagi momen kecerobohan."

Ia menatap lurus ke mata Isabella, aliansi mereka kini diuji dengan cara yang baru. "Mulai sekarang, kita tidak lagi hanya berperang melawan Rosales Corp. Kita berperang melawan waktu. Kita harus menyelesaikan misi kita dan menghancurkan mereka sepenuhnya, sebelum Kaito menemukanmu."

Isabella mengangguk, menelan rasa takutnya dan mengubahnya menjadi tekad yang dingin. Pertaruhan kini telah dinaikkan ke tingkat yang paling tinggi. Ini bukan lagi hanya tentang merebut kembali masa depan mereka; ini adalah tentang memastikan masa lalu tidak datang untuk menghancurkan mereka terlebih dahulu. Perang rahasia mereka kini telah menjadi sebuah perlombaan yang mematikan.

1
Indah Ratna
bagus thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!