NovelToon NovelToon
Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Menantu Licik, Pembalasan Istri Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:38.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni Juli

Setelah dua tahun menikah, Laras tidak juga dicintai Erik. Apapun dia lakukan untuk mendapatkan cinta suaminya tapi semua sia-sia. Laras mulai lelah, cinta Erik hanya untuk Diana. Hatinya semakin sakit, saat melihat suaminya bermesraan dengan Dewi, sahabat yang telah dia tolong.
Pengkhianatan itu membuat hatinya hancur, ditambah hinaan ibu mertuanya yang menuduhnya mandul. Laras tidak lagi bersikap manja, dia mulai merencanakan pembalasan. Semua berjalan dengan baik, sikap dinginnya mulai menarik perhatian Erik tapi ketika Diana kembali, Erik kembali menghancurkan hatinya.

Saat itu juga, dia mulai merencanakan perceraian yang Elegan, dibantu oleh Briant, pria yang diam-diam mencintainya. Akankah rencananya berhasil sedangkan Erik tidak mau menceraikannya karena sudah ada perasaan dihatinya untuk Laras?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Jangan Pura-pura Tegar

Erik benar-benar tidak pulang. Tapi Laras sudah tidak sedih lagi. Biasanya dia akan menunggu di depan jendela, sambil menangis seperti orang bodoh.

Dia akan menunggu sepanjang malam, dan berusaha menghubungi Erik walaupun pria itu tidak pernah menjawab panggilannya.

Sekarang dia menyadari, apa yang dia lakukan itu begitu bodoh. Dia hanya membuang-buang waktu dan air mata untuk menangisi pria yang tidak pantas ditangisi.

Sekarang dia tidak mau melakukannya lagi. Tidak akan ada air mata lagi untuk bajing*n tidak berguna seperti dirinya. Sekarang air matanya lebih berharga daripada apapun.

Untuk merayakan uang 2 miliar yang baru saja dia dapatkan, Laras membeli beberapa makanan enak. Sekarang dia ingin menikmati hidupnya, menikmati makanan lezat dan pergi ke tempat yang dia inginkan.

Biasanya dia akan menjadi istri yang selalu memikirkan suaminya. Dia menghidangkan makanan tapi tidak berani menikmatinya. Dia menunggu Erik pulang dan setelah suaminya makan barulah dia akan makan makanan yang tersisa.

Baginya, melihat Erik menikmati makanan yang dia buat sudah membuatnya bahagia. Dan sekarang, dia menertawakan dirinya sendiri.

Sepiring daging steak sudah berada di atas meja. Itu daging steak premium, dengan harga yang cukup mahal. Tidak hanya steak saja, dia juga membeli banyak makanan. Malam ini dia benar-benar ingin merayakannya dan membuang Laras yang bodoh.

"Saatnya makan, Laras. Dulu kau terlalu bodoh dan begitu memikirkan bajing*an itu. Tapi mulai hari ini, kau harus lebih mencintai dirimu sendiri."

Dia mulai menikmatinya, makanan itu lezat. Tapi ada satu yang kurang, dia kesepian. Ketika dia memasukkan sepotong daging steak ke dalam mulut, air matanya pun jatuh.

Dia tak dapat menahan tangisannya. Bukan itu yang dia inginkan. Dia hanya ingin dicintai. Tapi sekeras apapun dia berusaha, dia hanyalah sebuah pajangan dan pengisi status yang kosong.

Laras mengunyah makanannya sambil menahan air mata. Hatinya sakit, rasanya begitu perih. Apakah dia telah mencintai pria yang salah?

Padahal dia tidak mau menangis lagi, tapi kesepian itu, terasa membunuhnya dengan perlahan.

Air matanya jatuh, ke atas makanan. Tapi dia tetap menikmatinya. Rasanya bercampur aduk, seperti hatinya yang sakit.

Ting...

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Laras menghapus air mata, dan mengambil benda itu. Pesan itu dikirimkan oleh Dewi, kumpulan beberapa foto.

"Jangan menangis, ya," tulis Dewi beserta sebuah foto kebersamaannya dengan Erik.

Laras mencengkram ponselnya dengan kuat. Dia kembali mendapatkan pesan lain. Kali ini Dewi dan Erik sedang berbaring di atas tempat tidur yang sama dalam keadaan tanpa busana.

Hati Laras bagai ditikam, meski dia sudah tahu. Tapi sebagai seorang istri, dan sebagai seorang wanita, dia tak bisa menahan rasa sakitnya.

Dewi tampak begitu puas, kini dia menghubungi Laras. Dia akan memperlihatkan kebersamaannya dengan suami sahabatnya itu supaya Laras tahu, dia tidak berarti bagi Erik.

Laras menarik nafas, menghapus air matanya lagi. Dia tidak akan menghindar agar tidak menjadi pecundang yang kalah. Memang hatinya sangat sakit, tapi dia tidak akan membiarkan Dewi tertawa lalu menari di atas hatinya yang terluka.

"Untuk apa kau menghubungi aku, Dewi. Bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan?"

"Laras. Aku hanya khawatir kau menangis karena foto yang aku kirimkan. Kau baik-baik saja, kan?" Pertanyaan itu untuk mencibir dirinya, bukan karena prihatin.

"Aku sangat baik, tidak menduga kau akan mengkhawatirkan aku. Bagaimana dengan malam yang kalian lewati? Sepertinya kau sudah tergila-gila dengan kehebatan Erik. Sebab itulah kau menjadi wanita murahan hanya untuk memuaskan dirinya saja!"

Dewi tersentak. Apa yang dia lakukan seolah tidak berpengaruh bagi Laras Padahal dia sudah banyak mengirimkan foto kebersamaannya dengan Erik. Tidak mungkin Laras tidak marah, apalagi sakit hati.

"Tidak perlu pura-pura menjadi wanita kuat, Laras. Kau pasti sedih dan sakit hati setelah melihat foto kebersamaan kami."

"Tidak juga," Laras menjawab santai sambil memainkan potongan daging steaknya yang mulai dingin, "Aku sudah tidak merasa sakit hati lagi karena ini bukan yang pertama kali," itu memang bukan pertama kali dia memergoki perselingkuhan Erik tapi terus terang saja, dia tidak pernah melihatnya secara terang-terangan seperti itu.

Rupanya, rasa sakit yang dia rasakan berkali-kali lipat apalagi yang mengkhianati dirinya adalah Dewi. Meski dia berusaha tegar, ternyata dia masih saja wanita lemah yang cukup rapuh.

"Sudahlah, jangan berpura-pura tegar. Menangis saja sepuasmu, aku tidak melihat dan tidak akan menertawakan dirimu."

"Cibiranmu benar-benar bagus, Dewi!" Ponsel dicengkram dengan kuat. Rasanya ingin melempar wajah Dewi.

"Hei, itu rasa simpati ku pada?"

"Dengan siapa kau berbicara, hah?" Tiba-tiba saja terdengar suara Erik yang memotong ucapan Laras.

"Apa kau menghubungi istriku?" Suaranya kembali terdengar sebelum panggilan itu berakhir.

Laras memandangi ponselnya, tersenyum dingin. Dewi mungkin bisa menyakiti hatinya, tapi begitu mendengar suara Erik, segala rasa sakit hatinya tiba-tiba saja sirna.

Kekecewaan dan kebencian perlahan menyingkirkan rasa sakit itu. Seandainya Erik tidak menanggapi godaan Dewi, maka perselingkuhan dan pengkhianatan itu tidak akan terjadi. Padahal dia bisa bersama dengan yang lain, tapi kenapa harus Dewi?

Dia seperti sedang memanfaatkan Dewi untuk menghancurkan dirinya. Sebenarnya apa yang diinginkan Erik dan kenapa dia tak mau menceraikannya?

Alih-alih menghapus semua foto yang dikirimkan oleh Dewi, Laras justru menyimpannya dalam sebuah file bersama dengan video yang dia ambil kemarin. Semua itu akan berguna nantinya, dan sepertinya dapat menambah pundi uangnya.

Dia akan lihat nanti apa yang akan Ibu mertuanya lakukan jika dia datang berkunjung dan mengucapkan perkataan yang menyakiti hatinya lagi.

Kini dia menikmati makanannya kembali. Walau sudah dingin, sedingin hatinya saat ini, tapi dia tidak mau menyia-nyiakan makanan lezat yang dia beli dengan mahal.

***

Erik begitu marah karena Dewi menghubungi istrinya tanpa sepengetahuannya.

Dia tak menduga Dewi akan melakukan hal itu. Meski mereka berdua melakukan hubungan terlarang, tapi entah kenapa dia tidak suka dengan apa yang Dewi lakukan.

"Untuk apa kau menghubungi istriku?" Dia kembali bertanya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Bukan aku, Erik. Laras yang menghubungiku karena dia menanyakan keberadaanmu," dia tak menduga Erik akan semarah itu padahal hubungan mereka berdua sudah diketahui oleh Laras.

"Tidak mungkin!" Pria itu meliriknya sinis, tak percaya dengan apa yang dia katakan.

"Percayalah, aku mana mungkin menghubungi Laras lalu mengumbar perselingkuhan kita. Aku berusaha menyembunyikan keberadaanmu tapi gara-gara kau berbicara, mungkin dia sudah tahu keberadaanmu."

Erik menghela nafas. Dia tahu Dewi sedang berbohong. Dia segera mengambil pakaiannya dengan cepat.

"Kau mau pergi ke mana, Erik. Bukankah kau mau menginap malam ini!?"

"Tidak jadi, Aku mau pulang!" Setelah mengenakan pakaiannya, Erik mengambil beberapa lembar uang lalu melemparkannya ke atas ranjang.

"Apa maksudnya itu?"

"Untukmu," Ucapnya. Erik bahkan menambahkannya beberapa lembar lagi.

"Aku bukan pel*cur, Erik!" Teriak Dewi, dia tidak terima dengan uang itu.

"Aku tidak menganggapmu seperti itu!" Erik pergi dari apartemennya. Tapi uang yang dia tinggalkan telah menyinggung Dewi.

Apakah Erik hanya menganggapnya sebagai pemuas nafsu saja seperti yang Laras katakan?

Tidak, tidak akan. Dia sudah bosan hidup dalam kemiskinan dan dia harus mendapatkan posisi sebagai Nyonya Wijaya.

1
Ma Em
Semoga Laras segera tau siapa yg menabrak Laras .
Dewi Ariyanti
Erick kau mendekati Laras hanya ingin memberikan ibumu cucu nanti setelah itu kau pasti kau berselingkuh lagi ck ck itu tidak akan mungkin terjadi karena laras akan pergi meninggalkan mu sebelum usahamu tercapai
Ikoh Jenggung
Erik mungkin penasaran aja karna belum mencicipi laras makanya mau melakukan apapun
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Erik pede sekali bisa bobo n menghasilkan cucu buat emaknya 🤣
hayuu Erik n Ratna cemuuuunguut utk tujuan kalian yg bersebrangan 🤣🤣
Sunaryati
Segera Laras jangan sekedar rencana
Sunaryati
Mintalah pada Laras pasti dikasih
mery harwati
Ayo Ratna berusahalah lebih keras lagi untuk mengambil buku nikah Erik & Laras agar rencanamu semakin mulus untuk mengesahkan perceraian Erik & Laras 💪😛
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
Laras seakan memberikan Erik sayap utk terbang tinggi ternyata sayapnya rapuh, Erik jatuh lagi gubrak 🤣🤣
semangat utk mendapat luka Erik 🤣
Lianty Itha Olivia
kasihan juga lihat perjuangan Erik KLO SDH begini
Ikoh Jenggung
ssekarang biarin Erick terbang nanti hempaskan sampai titik paling dalam
Dewi Ariyanti
💪💪💪Laras biarkan Erick merasa terbang tinggi dan berbunga bunga dan setelah itu kau hempaskan seperti angin biar dia merasakan apa yang kau rasakan dulu
🌈Yulianti🌈
nanti pas s Diana datang mana janji mu mana sumpah mu yg pernah kau ucapkan dahulu pokoknya mpreet lah kau erik
Ma Em
Laras emang kamu yg terbaik biarkan si Erik berusaha sendiri untuk berubah dan perbaiki dirinya paling nanti lama2 selingkuh lagi .
Susan Susanti
semangat briant 💪
mery harwati
Istri orang lebih menantang Briant 😄
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Go go pebinor🤣🤣👍👍
lyani
istri org lebih menggoda y bre
lyani
sedangkan kau suami tak tahu berterima kasih Rik,dah capek kak Reni cariin istri sebegitu sempurna masih aja cari selingkuhan...heran dehhh
🌈Yulianti🌈
istri orang memang sebuah tantangan briant tp sayang Laras juga blm tentu memilih kamu bisa jd Laras juga trauma akan sebuah penghianatan dan perselingkuhan
Mr Lie 🍇✰͜͡v​᭄
masalah nya Laras ogah memperbaiki n itu menjadi peluang buat Briant 🤭
hayuuu Briant gaskeun 😁
buat Erik kebakaran jenggot 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!