Di balik hutan Alaska, Rowan menikahi cinta pertamanya, Anna. Mereka tinggal di rumah yang ia bangun dengan harapan suatu hari akan di penuhi tawa anak-anak. Tapi Anna belum siap menjadi ibu dan Rowan menghargainya.
-
Kabar tak terduga tiba “Rowan, Anna mengalami pendarahan di Prancis”.
-
Pria muncul di tengah penantian Rowan, Anna tengah mengandung.
“Aku ingin melakukan Tes DNA pada bayi kembar itu!!”
-
Kesetian, Kepercayaan, Penghianatan serta Penantian.
Segelas teh hangat di tengah hutan gelap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia dan gairah baru
“Ahhh… Jangan rusak gaunku, Rowan akan menyadarinya” Orlando mengangkat Anna untuk duduk di bar counter keduanya masih berciuman dengan panas dan bergairah. Orlando mendengar Anna ia tidak merusah gaunya, ia membuka kaosnya menunjukan otot-otot yang kuat Anna menyentuhnya.
Orlando mengangkat Anna menuju kamar di belakang bar, melemparkan Anna ke kasur dan membuka semua pakainya, Anna menyadari sesuatu perbedaan Orlando dan Rowan terlepas dari warna kulit mereka Orlando memiliki tubuh yang lebih berotot dengan kulit eksotisnya, ia mendekat pada Anna.
Anna mendorongnya untuk tidur, ia duduk di tubuh Orlando dan membuka gaunya. Keduanya di selimuti gairah yang membara malam itu melupakan hal lainya di balik dinding bar.
Menghilangkan kebosanan di hati mereka, menikmati setiap moment di tempat tidur.
Di kursi, handpone Anna bergetar.
......................
Dipppp!!
Rowan tengah mencoba menghubungi Anna namun ia tidak mendapatkan balasan, ia pun menghubungi Lucy namun sayangnya Lucy tidak mengangkat telponnya.
Jam sudah menunjukan tengah malam.
“Mungkin ia sedang bersenang-senang dengan Lucy” Rowan mencoba berpikir positif, namuan mata khawatirnya tetap terlihat menatap ke arah pintu. Rowan memutuskan untuk tidur di sofa menunggu Anna pulang.
......................
Matahari terlah menyinari jalanan kota, di dalam kamar di bar dua orang saling menghangatkan diri di tempat tidur.
Anna terbangun dan melihat tangan eksotis memeluk tubuhnya pria ini masih tidur ia mengingat apa yang mereka lakukan tadi malam mencoba mengangat tangan Orlando dari tubuhnya. Namun Orlando enggan melepaskannya, Anna mendorong bahu kali ini membuat pria itu terbangun.
“Aku dalam masalah” Anna melihat Jam yang menunjukkan pukul tujuh pagi ia terburu memakai pakaiannya kembali, Orlando bangun dengan malas memeluk Anna dari belakang dan bersandar pada pundaknya.
“Bukankah ini terlalu pagi untuk mu pergi?” suara beratnya menggoda Anna, Anna memutar matanya dan mendorong dengan sikutnya.
“Aku aku membersihkan wajahku dan menghubungi teman ku, jika kau ingin berguna bawakan tas di depan” Anna mengecup bibi Orlando dan pergi kamar mandi, Orlando tersenyum puas menutupi tubuhnya dengan selimut mengambil tas Anna.
Melihat handponenya benar suaminya menghubungi beberapa kali di malam hari dan mengirimkan pesan, Orlando tersenyum tipis ia memasukan nomer handponenya dan membawa ke dalam kamar.
Anna keluar dari kamar Mandi dengan wajah yang lebih segar, Orlando memberikan tasnya Anna melihat semua log panggilan dan pesan dari Rowan, namun hal pertama adalah menghubungi Lucy.
Orlando melihat Anna sangat menggemaskan ia tidak tahan mendekat padanya memeluknya dari belakang mencium leher dan wajah Anna.
“Lucy??”
“Kau menghubungi Rowan?” tanya langsung.
“Tidak, handpone ku mati setelah menghubungi mu dan yaa dia menelpon ku”
“Ada apa?” tanya Lucy.
“Jika dia bertanya apa yang kita lakukan malam ini, katakan kita mabuk bersama hingga tertidur” jelas Anna.
“Hah?? Apa maksud mu?” Lucy tidak memahami, namun ia mendengar sekilas seperti Anna bersama seseorang, ia pun tersenyum tipis sedikit memahami apa yang terjadi.
“Baiklah” singkatnya dan panggilan pun berakhir.
“Aku akan pergi” Anna merapihkan dirinya akan pergi.
“Kita akan bertemu kembali?” Orlando dengan manja pada Anna.
“Mungkin” Anna dengan pelan, Orlando menarik Anna untuk berciuman sebelum pergi.
......................
Di rumah Rowan tengah membuat sarapan dan menunggu Anna.
Suara mobil terparkir terdengar di halaman rumah, Anna memasuki rumah dengan santai.
“Aku pulang, Maafkan ku tidak mengangkat panggilan mu” Anna segera menuju dapur berdiri di meja makan.
“Tak apa, aku membuat sup ayam untuk menghilangkan mabuk mu”
“Dan itu kopi” Rowan menunjuk pada gelas dekat mesin kopi, Anna mengambil gelas itu meminumnya dan melirik pada Rowan sepertinya ia telah menghubungi Lucy.
“Apa rencana mu hari ini” tanya Anna duduk di meja makan.
“Aku akan pergi dengan ayah ku untuk melihat mesin yang akan di pesanya”
“Ada kelas hari ini? Jika tidak merasa nyaman jangan paksakan dirimu” Rowan menuangkan sup ayam ke mangkuk dan meletakan di meja makan.
“Tidak, aku hanya akan tidur hari ini” Anna mencoba sup itu.
“Kau memang terbaik” Anna memuji masakan Rowan.
“Baiklah, mungkin aku akan makan siang bersama ayah. Sampai jumpa, My love” Rowan mencium rambut Anna, alisnya mengerut.
“Sampai jumpa, jaga dirimu” Anna menikmati supnya, Rowan pun pergi.
Saat Anna tengah menikmati supnya, handponenya bergetar beberapa pesan masuk. Anna hampir menyemburkan kopi di mulutnya melihat siapa yang mengirimnya pesan.
“Orlando!!”
Anna membuka pesan itu terdapat foto di sana, Orlando di cermin menunjukan bekas kemerahan di leher serta dadanya.
“Aku merindukannya”
“Ku harap kita dapat bertemu kembali dalam waktu dekat, tempat tidur ku masih menyimpan aroma mu” pesanya, Anna tidak dapat menahanya senyumnya membaca pesan ini ia melihat ke arah pintu yang tertutup dan membalas pesan itu.
......................
Setelah menyelesaikan kelasnya, Lucy menghampiri Anna bersama winter di pelukanya.
“Apa yang terjadi?” ia berbisik pada Anna dan memperhatikan wanita-wanita lain yang berjalan keluar dari studio yoga. Anna memutar matanya keduanya saling menatap mereka telah berteman semenjak sekolah.
“Kau tidur dengan seseorang?” tebaknya, Anna menariknya memasuki kantornya.
“Apa itu benar? Ku kira kau telah berhenti Anna” tambahnya.
“Akh!! Ini sulit di jelaskan dia seperti membangkitkan sesuatu yang hilang” jelas Anna menyentuh bibirnya.
“Siapa pria itu?!” Lucy penasaran, pria mana yang bisa membuat sahabatnya kembali mabuk, Anna melirik botol wine di meja kerjanya.
“Apa??” Lucy segera memahami pria yang di bicarakan Anna.
“Dimana?” tanyanya menaru winter di lantai.
“Kamar di balik barnya” Anna menyilangkan kedua tanganya.
“Anna, kau akan melanjutkan ini? Bagaimana dengan Rowan?” Lucy telah melihat Anna berubah menjadi lebih tenang semenjak menjalin hubungan dengan Rowan dan akhirnya mereka menikah.
“Aku tidak ingin memikirkannya saat ini” Anna duduk di kursinya.
“Lihat ini!!” Anna menunjukan layar handponenya terdapat foto Orlando di cermin hanya menggenakan handuk yang menutupi bagian pribadinya, otot-otot di tubuhnya nampak jelas di cermin itu Lucy meneguk ludahnya dan menatap Anna.
“Aku memahaminya” ia mengerti Orlando memang sangat menarik.
“Apa ia terbuka untuk aku ikut tidur bersama mu dan dirinya, itu pasti menyenagkan” ujar Lucy.
“Apa!! Tentu saja tidak!!” Anna segera menyimpan handponenya, Lucy memutar matanya kesal keduanya membicarakan beberapa hal setelah itu.
......................
“Sayangku, aku dan Lucy ingin malukan perjalanan ke eropa tepatnya ke prancis selama dua pekan”
“Apa itu baik-baik saja?” Anna memeluk lengan Rowan yang tengah membuat jus.
“Bagaimana dengan kelas mu?” Rowan memahami Anna sangat menyukai studio yoganya yang baru berjalan satu tahun.
“Aku merasa butuh liburan setelah setahun membangun studio, aku akan menyampaikan rehat pada yang lain” ujar Anna.
“Baiklah, tapi kau harus menjelaskan kemana saja destinasi yang akan kau kunjungi bersama lucy” Rowan mencubit hidung Anna.
“Tentu saja” Anna mengecup wajah Rowan.
...----------------...
