NovelToon NovelToon
Senja Tanpa Bayangan

Senja Tanpa Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Rumahhantu / Zombie / Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Joi momo

Joi, siswa SMA kelas 2 yang cuek dan pendiam, memiliki kemampuan indigo sejak kecil. Kemampuannya melihat hantu membuatnya terbiasa dengan dunia gaib, hingga ia bersikap acuh tak acuh terhadap makhluk halus. Namun, pertemuan tak terduga dengan Anya, hantu cantik yang dikejar hantu lain, mengubah kehidupannya. Anya yang ceria dan usil, terus mengikuti Arka meskipun diusir. Pertikaian dan pertengkaran mereka yang sering terjadi, perlahan-lahan mencairkan sikap cuek Joi dan menciptakan ikatan persahabatan yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Joi momo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi yang tak terduga

Mentari pagi menyinari kamar kecil Joi. Joi terbangun dan mendapati Anya masih melayang-layang di atas tempat tidurnya, berputar-putar dengan riang seperti biasa. Kali ini, Joi tidak merasa jengkel. Ia malah merasa geli melihat tingkah Anya yang konyol.

"Bisa kau berhenti melayang-layang?" tanya Joi, suaranya terdengar geli.

Anya berhenti berputar, menatap Joi dengan ekspresi bingung. "Aku tidak tahu bagaimana caranya turun," jawabnya, suaranya terdengar sedikit khawatir.

Kalimat itu memecah kesunyian. Joi terdiam, menatap Anya dengan tatapan yang sulit diartikan. Pikirannya berputar-putar, mencoba memahami situasi yang aneh ini. Ia teringat kejadian-kejadian di masa lalu, kemampuannya melihat hantu, kekuatannya yang tak terduga, dan kini, Anya yang melayang-layang tanpa bisa turun.

Joi menatap Anya sambil menutup mulutnya, menahan tawa. Ia berusaha keras untuk menahannya, tapi akhirnya ia tertawa terbahak-bahak. Tawa yang lepas dan tanpa beban. Anya, yang melihat Joi tertawa, merasa kesal. Ia melompat-lompat di udara, berusaha untuk turun, tapi tingkahnya yang semakin kacau justru membuat Joi tertawa semakin keras, hingga ia terbaring di lantai sambil tertawa terbahak-bahak.

Anya, yang semakin kesal, mendekati Joi. Dengan gerakan cepat, ia menjewer kuping Joi.

Joi terkejut. Ia tidak menyangka Anya bisa menyentuhnya. Ia terdiam sejenak, lalu kembali tertawa. "Kau bisa menyentuhku?" tanyanya, suaranya masih terdengar geli.

Anya, yang masih kesal, menarik-narik kuping Joi. "Ini bukan saatnya untuk tertawa!" katanya, suaranya terdengar kesal.

Joi, yang menyadari bahwa ia sudah terlambat ke sekolah, berhenti tertawa. Ia buru-buru bangun dan bersiap-siap pergi. Dengan gerakan cepat, ia menghilang dengan teleportasinya, meninggalkan Anya yang masih berdiri di tempatnya, memandang ke arah tempat Joi menghilang dengan ekspresi terkejut.

Anya terdiam sejenak, pikirannya berputar-putar. Ia melihat Joi menghilang begitu saja, tanpa jejak. Ia mengingat kejadian-kejadian sebelumnya, kemampuan Joi yang aneh, dan juga kemampuannya sendiri yang aneh. Perlahan-lahan, sebuah pertanyaan muncul di benaknya. Pertanyaan yang selama ini belum pernah ia pikirkan sebelumnya. "Apakah Joi… juga hantu?" gumamnya, suaranya hampir tak terdengar. Kejadian pagi itu telah menanamkan benih keraguan dalam hatinya. Keraguan yang akan mengubah segalanya.

***

Suasana kelas terasa hening. Bu Ani, guru Matematika, sedang menjelaskan rumus integral yang rumit. Sebagian besar siswa tampak serius, mengerutkan dahi mencoba memahami penjelasan Bu Ani. Namun, di sudut kelas, Joi tiba-tiba tertawa. Bukan sekadar senyum tipis, tapi tawa lepas yang menggema di ruangan yang sunyi.

Tawa itu begitu tiba-tiba, begitu tak terduga. Para siswa di sekitarnya saling melirik, bingung. Joi, yang biasanya dikenal pendiam dan murung, tiba-tiba tertawa tanpa sebab yang jelas. Mereka saling berbisik, mencoba memahami apa yang terjadi.

Bu Ani, yang menyadari adanya kegaduhan, menghentikan penjelasannya. Ia menatap Joi dengan tatapan heran. "Joi, ada apa?" tanyanya, suaranya lembut namun sedikit tegas.

Joi terhenti tertawa, wajahnya memerah. Ia merasa malu. Ia tidak tahu mengapa ia tiba-tiba tertawa. Ia hanya teringat tingkah Anya yang konyol pagi tadi, cara Anya melompat-lompat dan berusaha turun dari udara, dan bagaimana ia tertawa terbahak-bahak sampai terguling di lantai. Ingatan itu begitu lucu, begitu menggelikan, hingga ia tidak bisa menahan tawanya.

"Tidak ada apa-apa, Bu," jawab Joi, suaranya terbata-bata. Ia mencoba untuk tenang, tapi pipinya masih memerah. Ia merasa malu karena telah mengganggu suasana kelas.

Bu Ani menatap Joi sejenak, lalu melanjutkan penjelasannya. Namun, para siswa di sekitarnya masih memperhatikan Joi. Mereka masih penasaran dengan tawa Joi yang tiba-tiba itu. Joi merasa semakin malu. Ia mencoba untuk fokus pada pelajaran, tapi pikirannya masih dipenuhi oleh tingkah Anya yang konyol. Ia berharap waktu cepat berlalu, sehingga ia bisa segera pulang dan melupakan kejadian memalukan ini. Ia tidak menyangka ingatan tentang Anya bisa membuatnya tertawa lepas di tengah pelajaran, sebuah kejadian yang tak pernah ia duga sebelumnya. Kehadiran Anya, meski sering membuatnya jengkel, juga memberikan warna baru dalam kehidupannya yang monoton. Warna yang tak terduga, warna yang membuatnya tertawa lepas, meski harus dengan rasa malu yang membara.

1
JOI momo
semoga kalian suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!