NovelToon NovelToon
The Chicken Mafia

The Chicken Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Karir / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:775
Nilai: 5
Nama Author: Radit Radit fajar

Seorang mafia ayam 🐓

Renardo adalah seorang pria yang baru saja bekerja di perusahaan mafia yang aneh. sistemnya menggunakan ayam, jadi setiap pekerja punya rekan kerja ayam masing-masing untuk menjalankan tugas.

ayam-ayam bisa dilatih dan dilengkapi senjata. Para ayam juga bisa memakan obat tertentu untuk mendapat kekuatan.

Renardo yang saat itu hanya disuruh membawa ayam tanpa informasi tambahan membawa ayam jagonya yang berasal dari perternakan biasa bernama Kibo.

Akankah Renardo dan Kibo melakukan pekerjaan mereka dengan baik?

🥚 Peringatan Organisasi Ayam: Segala perdagangan obat-obatan ayam, undian ayam, atau pemerasan peternak dalam cerita ini hanya terjadi di dunia fiksi. Jika Anda mencoba di dunia nyata, Anda bukan mafia ayam… Anda hanya mencari masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radit Radit fajar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Parkur di Tunggu Kayu

Sampai akhirnya di salah satu kayu yang tersusun horizontal. Kakiku terpeleset membuaatku hendak jatuh.

Tapi kedua tanganku masih memegang bagian atas kayu itu dengan kuat, mencoba mengangkat badanku kembali.

Akhirnya berhasil, walau tanganku jadinya terasa pegal. Setidaknya aku selamat. Pas sekali ternyata Grek mendekati halaman parkur ini.

"hati-hati, kalau jatuh aku ngak bisa tanggung jawab." Grek berkata, dia sedang berdiri di samping halaman.

Aku mengangguk. Jadi kalau aku patah tulang dia tidak akan tanggung jawab sama sekali. Cara membuatku dan teman-temanku lebih hati-hati.

Untungnya Kibo tadi tidak malah lompat ke badanku saat aku hendak jatuh. Dia masih berdiri di kayu yang sebelumnya kuinjak, menunggu aku mau ke kayu yang mana lagi.

Aku kembali berdiri, lalu pergi ke kayu selanjutnya. Parkur ini juga membuat kakiku ikutan pegal, maklum aja sejak dulu hanya nonton di vidio. Kalau mempraktekan langsung jadinya mudah lelah, apalagi pertama kalinya.

Setelah lumayan lancar melewati beberapa kayu selanjutnya, Grek akhirnya pergi ke rintangan lain untuk mengawasi.

Sekitar lima menit kemudian, aku sudah berhasil di ujung tunggu kayu yang tingginya delapan puluh centimeter.

Aku langsung lompat dengan semangat ke tanah, akhirnya bisa sampai ujung. Kibo juga lompat ke kayu tadi, lalu turun dnegan mengepakkan sayapnya.

Aku duduk di tanah untuk mengistirahatkan kaki sebentar. Sekilas kulihat di rintangan lain, Vin dan Van sudah jalan dari ujung semak berduri ke ujung semak lain untuk kedua kalinya.

Sementara Lola dan bruno, pukulan mereka sudah cukup kuat untuk membuat kayunya terayun-ayun. Jadi mereka berdua sudah bisa latihan menghindar.

"oke semuanya, kalian bisa saling berganti rintangan, agar kemampuannya tersebar rata." Grek berkata.

Aku tau Vin dan Van hendak protes, karena mereka masih di tengah semak berduri. Jadi mereka langsung lari dengan lebih cepat menerobos semak-semak itu.

"lain kali kalau aku bilang begitu saat kalian di tengah rintangan lalui saja dulu perlahan, jangan asal terobos. Semak-semaknya jadi longgar." Grek berkata, menepuk dahinya.

"maaf pak." Vin dan Van berkata serempak.

"baiklah, tidak apa. Renardo, kamu sebarkan kembali semak-semaknya agar celahnya tidak longgar dengan sarung tangan ini, karena kamu yang akan melewati rintangan itu selanjutnya." kata Grek menyerahkan satu pasang sarung tangan hitam kepadaku.

Aku mengangguk menerimanya. Lalu langsung memakainya di tanganku.

"Vin dan Van kalian ke rintangan nayu berayun, sementara Lola dan Bruno kalian ke rintangan parkur tunggul kayu." jelas Grek.

Vin, Van, Lola, dan Bruno mengangguk mendengar penjelasan itu.

Kami semua berjalan ke halaman rintangan masing-masing. Aku langsung masuk ke halaman semak berduri, menyebarkan semak-semaknya dengan sarung tangan agar jadi kembali sempit.

Grek berjalan mendekatiku "nanti gulung juga celanamu sampai lutut seperti Vin dan Van, agar bisa kerasa durinya kalau kena."

Aku mengangguk, lalu setelah semua semak kembali lumayan rapat. Aku menyerahkan sarung tangan itu kembali.

Setelah itu baru aku dan Kibo berjalan di semak-semak itu. Ukuran halamannya sama dengan parkur kayu sebelumnya.

Harus kuakui yang kali ini memang susah dilalui. Semaknya cukup rapat, tiap kali jalan aku harus hati-hati.

Apalagi Kibo yang tubuhnya rendah. Sampai akhirnya dia lompat ke atas pundakku, membuatku hampir jatuh. Tapi untungnya aku bisa menyeimbangkan diri.

Aku membiarkan Kibo bertengger di pundakku walau jadinya kurang seimbang. Karena kalau dibiarkan juga dia bakal banyak dapat lukanya.

Grek juga tidak mempermasalahkan itu. Dia sudah pergi mengawasi rintangan lain.

Jalanan yang aku dan Kibo lewati tidak hanya sekedar lurus. Berkali-kali ada belokan. Melewatinya juga harus hati-hati.

Sampai akhirnya sampai di ujung halaman, Kibo langsung lompat turun. Padahal kakiku tadi sudah pegal, malah disuruh melewati duri.

Beberapa kali kakiku tadi tergores durinya, tapi belum ada yang sampai lukanya parah.

Grek tidka kelihatan di rintangan manapun. Sepertinya dia melakukan sesuatu di dalam gedung mafia ayam sebentar.

Jadi karena ada waktu, mungkin aku bisa mencoba sekali lagi ke bagian sisi halaman sebelumnya.

Sekarang Kibo memutuskan untuk coba mengikuti dibelakangku. Dia tidak lompat lagi di pundakku.

Itu memudahkanku agar bisa jalan lebih seimbang. Tapi aku mencemaskan Kibo.

Dia hanya menerobos beberapa semak-semak yang cukup sempit baginya. Kabar baiknya dia tidak terluka parah, bulunya sedikit melindungi tubuhnya.

Beberapa menit kemudian, akhirnya kami berdua sampai ke ujung halaman.

"bagus Kibo." aku memuji Kibo, kulihat dia hanya kotor, tidak luka.

Lalu pintu ke bangunan mafia ayam terbuka. Grek keluar membawa nampan merah tua dengan lima cangkir berisi air putih.

"oke semuanya, istirahat dulu, silahkan minum." Grek berkata, meletakkan nampan itu ke rerumputan.

Lola dan bruno turun dari kayu yang dinaiki mereka, Vin dan Van juga berhenti memukul kayu mereka.

Kami semua berkumpul duduk mengitari nampan itu. Ayam-ayam kami duduk di samping kami, termasuk Kibo yang duduk di sebelah kiriku.

Lalu aku dan teman-temanku masing-masing mengambil satu cangkir. Kami meminum air putih dari cangkir masing-masing

Tidak butuh waktu lama, secangkir air putih itu habis. Karena rintangan-rintangan tadi memakan energi kami.

"setelah ini gantian lagi ya, Renardo di rintangan meninju kayu, Vin dan Van di rintangan parkur, Lola dan Bruno di rintangan semak-semak." Grek berkata.

Aku dan teman-temanku mengangguk paham. Kami menaruh cangkir kami masing-masing kembali ke nampan.

Lalu saat Grek membawa nampannya kembali ke bangunan, aku dan yang lain langsung pergi ke rintangan masing-masing.

Kali ini aku memukul-mukuli kayu. Kibo hanya duduk menonton disebelahku, tidak bisa melakukan apa-apa.

Awalnya kayu itu hanya goyangnya sedikit. Pukulanku belum kuat.

Sampai saat aku mempercepat pukulanku. Kayunya mulai berayun... Sedikit...

Yang banyaknya tanganku jadinya ngilu dan lelah. Jadi aku memutuskan berhenti sebentar untuk mengistirahatkan tangan.

Setelah itu aku memukul kayunya bertubi-tubi lagi dengan cepat. Kayu itu mulai terdorong.

Sampai akhirnya saat kayunya berhenti kupukul , dia terayun ke arahku. Aku langsung menghindarinya.

Lalu aku melirik tanganku, memerah. Sialan, ini sakit dan pegal, seharusnya sejak dulu aku latihan saja olahraga.

Tapi aku jelas belum akan menyerah disini, belum. Aku tetap berulang memukuli dan beristirahat dari kayu itu.

Sampai aku akhirnya kelelahan, duduk di rerumputan depan kayu itu. Aku melirik sekitar.

Vin tadi semoat terpeleset di rintangan parkur, tapi van menolongnya. Sementara Lola dan Bruno lancar melewati semak berduri, ini arah kedua dari mereka, jadi sudah ke bagian ujung semula.

"semuanya, latihan pagi ini selesai." Grek berkata.

1
Rudian Rudi
konsepnya unik dan seru, semangat terus thor updatenya/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!