Dhea mencintai seorang lelaki teman kerjanya yang bernama Dion. Namun cinta keduanya terhalang restu dari keluarga Dion. Sebab dhea berasal dari keluarga yang kurang mampu. Beda dengan dion yang serba berlimpah. Meski demikian dion tetap berusaha mendapatkan restu kedua orangtuanya agar keduanya menikah. Lama hubungan terjalin kedua orangtua dion takkunjung memberi sinyal restu. Hingga terjadilah hal yang terlarang .
***
"Dion aku rasa kita sudah tidak mungkin untuk menikah, orangtuamu tidak merestui hubungan kita", ucap dhea terisak sedih.
" Tidak dhea, aku mencintaimu, aku akan tetap berjuang agar kau menjadi milikku yang halal", tegas dion.
Mungkinkah dhea tetap bersama dion meski tak direstui dalam hubungan terlarangnya? Ataukah keduanya patah semangat dan memilih melepaskan? Kepoin kelanjutannnya yuk ;)
-----
Hay sahabat noveltoon, btw ini kisah nyata loh. Tapi bukan kisahku. Kisah kenalanku. Kepoin yuk ;) Jangan lupa vote ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pangesticass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benih Benih Cinta
Dhea masuk kerja diantar pakdenya, ya karena kebetulan dhea belum memiliki kendaraan sendiri. Kadang kalaupun sendiri ia harus meminjam sepeda motor punya budenya. Kebetulan motornya dipakai jadi dia bonceng pakdenya.
Saat tengah di jalan sepeda motornya bocor dan tiba tiba seseorang menghampirinya. Seseorang itu adalah Dion. Ya dion pun menawari tumpangan untuk dhea.
"Dheaa, kamu kenapa di bengkel pagi pagi gini?", tanya dion menghampiri dhea.
"Motor pakdeku bocor aku ikut nungguin motornya karena aku cuman nebeng", ucap dhea melihat motornya yang tengah ditambal.
"Kalau kamu mau kamu bonceng aku saja biar ga telat? Mau tidak?", tawar dion.
Pakde ditho sedikitnya khawatir mengingat dhea itu baru saja berkenalan dengannya. Namun dhea lain, ia menerima tawaran itu secepat kilat. Tanpa mengkhawatirkan apapun.
"Iya dion aku mau", balas dhea.
"Pakde dhea ikut dion ya", pamit dhea.
"Sama pakde saja dhea, kamu kan baru kenal dengan dion kok malah merepotkan", ucap pakde ditho tak mengizinkan.
"Tidak papa pakde dion malah senang kok kalau direpotin dhea", ucap dion berbinar.
Tanpa memperhatikan izin pakdenya, dhea pun langsung naik di jok belakang motor dion.
"Sudah pakde dhea ikut dion ya"
"Loh dhea jangan gitu nak", pinta pakdenya.
"Gapapa pakde biar dhea sama dion saja"
Melihat keramahan dan kesopanan dion pakde pun mengikhlaskan dhea dibonceng dion. Pakde ditho menghampiri dhea dengan memberikan senyum merelakan dhea bersama dion. Dhea pun menyalami tangan pakdenya berpamitan.
"Ya sudah pakde dhea sama dion ya", ucap dhea menyalami tangannya.
"Iya sudah kalau gitu hati hati ya pakde titip dhea ya dion ", ucap pakde senyum.
"Iya pakde mari"
Keduanya pergi berlalu menggunakan motor dion. Dion merasa begitu senangnya dhea ikut bonceng dengannya. Hatinya selalu berdesir lain setiap ada dhea ingin selalu dekat dhea.
"Dhea kamu itu umur berapa dhe?", tanya dion sembari mengendarai motornya.
"17 Tahun mas dion. Mas dion berapa?"
"23 tahun nan Dhea, kamu berapa saudara dhea?"
"2 Bersaudara aku sulung dan adikku bungsu laki laki"
"Ohh, masih sekolah?"
"Iya"
"Peluk saja dhea gapapa kalau kamu takut jatuh aku ngebut soalnya lagian aku gak punya pacar kok jadi kamu gak perlu khawatir nyakitin siapapun", ungkap dion .
"Enggak makasih dion"
Tak lama kemudian, keduanya telah sampai di pt tempat mereka berkerja. Banyak teman dhea yang ikut terpukau pada ketampanan dion meledek dhea. Mereka juga ingin disambangi dan diajak boncengan oleh si ganteng dion. Namun rejeki tidak akan pernah tertukar hati dion cenderung kepada dhea. Ia lebih menginginkan dhea menjadi teman dekatnya.
"Ciee dhea", sorak yang lain.
"Ehh ciee sudah dapat gebetan nih dhea, ganteng lagi"
"Ah kalian sukanya meledek , sudah ah aku mau masuk saja, makasih ya mas dion"
Dhea segera turun dari motor dion dan beranjak masuk ke dalam. Tak lupa sebelum masuk dhea mengucapkan terimakasih pada dion.
"Makasih ya mas dion", ucap dhea sekali lagi.
"Iya sama sama Dhea"
Dhea berlalu memasuki kantor tempatnya bekerja diikuti oleh beberapa temannya yang bersorak atas gebetan dhea yang tampan itu.
"Cie dhea, kapan jadiannya? Jangan lupa pj pj ya"
"Orang cuman boncengan doang kok. ah kalian nih"
"Siapa tahu kan jadian ya gak?"
"Iya lah, ya sudah dhea lanjut kerja saja jangan lupa fokus ya"
"Iya"
Dion terus saja mencari celah waktu untuk menggoda dhea nampak dari gerak geriknya yang membercandai dhea terus walau tengah bekerja. Pakde ditho yang sedari tadi mengawasi dhea menjadi khawatir terhadap gelagat anak muda itu yang menggoda dhea terus.
Selama kepergian ayahnya ibunya dan juga neneknya pakde dito lah yang selalu cemas akan pergaulan dan masa depan dhea. Ia berusaha menjaga dhea demi kebahagiaan dhea sendiri.
"Dion kamu disuruh jaga gudang ya", pinta pakde ditho.
"Aiya pakde, mari" Dion pun pergi meninggalkan dhea. Sesekali ia menoleh melihat dhea yang fokus bekerja. Wajah dhea memang ayu dan menawan. Pakde ditho yang menyadari keterpesonaan dion pada dhea terus mengawasi gerak gerik keduanya takut terjadi hal yang tidak tidak.
"Dhea lanjut kerja yang fokus ya jangan bercanda terus."
"Dhea dion dan kamu itu baru kenalan jangan langsung sedekat itu gak baik kamu tetap harus waspada padanya", ucap pakde ditho.
"Pakde mas dion itu baik banget ke dhea kok. Tadi dia cuman bilang dhea semangat ya kerjanya biar bisa bahagian orangtua. Dhea jawab iya saja. Dhea gak cerita pakde kalau dhea gak punya orangtua"
"Ohh, ya baik tidak terlalu terbuka tapi tetap harus waspada dan hati hati dhea ingat cuman kalian beda gender"
"Iya pakde, dhea bakal jaga diri sebaik baiknya kok. makasih sudah khawatirkan dhea pakde"
-----------
Wah dhea sudah mulai jatuh cinta belum nih pada dion? Dion sudah menabur benih cinta nya lo..
jangan lupa like comment subscribe dan vote ta