Garis Darah Sang Penyembuh

Tok

Tok

Tok

"Permisi Nona, Tabib Camellia sudah datang," ucap Emi, mengetuk pintu ruang kerja Elara.

"Masuk!"

Ceklekk

"Silahkan Tabib," ucap Emi, membuka pintu ruang kerja Elara, dengan sopan.

"Terimakasih," jawab Camellia, berjalan masuk dengan pelan.

Camellia melihat Elara yang sedang duduk di meja kerja nya, dengan beberapa gulungan perkamen.

"Tabib, Silakan duduk," ucap Elara, beranjak dan duduk di kursi sofa.

Dengan sopan, Camellia duduk di salah satu kursi sofa yang bersebrangan dengan Elara.

"Bagiamana?" tanya Elara, langsung to the point.

"Nona Elara! Ini adalah keajaiban! Saya menguji pada luk adi tangan Saya sendiri, dan penyembuhan terjadi lebih cepat dari yang saya bayangkan! Ini akan mengubah dunia pengobatan!" jawab Camellia, penuh semangat.

"Bagus. Mulai sekarang, Anda adalah mitra bisnis saya, Saya akan mengajarkan Anda teknik dasar pemrosesan herbal. Kami akan membangun sebuah bangunan yang lebih besar dari klinik yang ada di kerajaan Elang, kita akan merekrut beberapa orang-orang kompeten, dan kami akan memulainya dari bawah. Nama bisnis baru kita adalah. Vesta Medica," putus Elara, mengklaim Ramuan Kehidupan di bawah nama keluarganya.

"Baik Nona, Saya setuju," jawab Camellia, mengangguk kan kepala nya semangat.

Camellia sudah memikirkan ini semua, bahwa dia akan menerima tawaran dari Elara.

Dengan Camellia sebagai wajah umum dan Tabib Julian yang masih menjadi distributor rahasia untuk kalangan atas, Elara kini memiliki dua jaringan distribusi. Satu untuk masyarakat umum dan satu untuk bangsawan, memastikan uang mengalir deras dan jejaknya tetap tersembunyi.

Ketika Elara sibuk membangun kerajaan bisnis nya, tiba-tiba ia menerima kunjungan mendadak dari Jenderal Guntur. Jenderal itu datang sendirian, wajahnya tegang.

"Marquess Vesta. Duke Marchel memang lumpuh. Tetapi Anda membuat musuh yang jauh lebih berbahaya," ucap Jenderal Guntur, tanpa basa-basi.

"Maksud Anda?" tanya Elara, menaikkan sebelah alisnya.

"Duke Marchel memiliki seorang putra. Adipati Muda Regantara, dia adalah perwira militer yang tangguh, cerdas, dan yang terpenting, dia sangat mencintai Ayahnya," jawab Jenderal Guntur, menjelaskan dengan wajah yang terlihat resah.

"Dia telah kembali dari garis depan. Dia tahu apa yang Anda lakukan, Nona Vesta. Dia melihat luka kecil di bibir Ayahnya yang menyebabkan kelumpuhan. Dia tidak akan mencari keadilan di Pengadilan. Dia akan mencari balas dendam militer," lanjut Jenderal Guntur, memperingatkan.

Jenderal Guntur meletakkan sebuah belati kecil di meja, sangat mirip dengan yang Elara gunakan, tetapi yang ini disita dari tentara musuh di perbatasan.

"Dia seorang ahli senjata, Nona Vesta, dan dia sedang melacak Anda, Saya melindungi mu dari politik, tetapi saya tidak bisa melindungi mu dari serangan pribadi dari Adipati Muda Regantara, "ucap Jenderal Guntur, menatap Elara dengan khawatir.

"Dia adalah predator yang terhormat, dan dia tahu cara bertarung yang bersih, tetapi sangat mematikan," lanjut Jenderal Guntur.

"Dia adalah master senjata, Jenderal?"tanya Elara tersenyum, kilatan Dr. Nofia terpancar dari matanya.

"Bagus. Aku lelah bermain intrik politik. Aku sudah lama menunggu seseorang yang bisa bertarung denganku secara fisik," lanjut Elara, tersenyum miring, bukan nya takut justru Elara, merasa tertantang.

"Terima kasih atas peringatan Anda, Jenderal Guntur, tapi percayalah, saya siap, sekarang, saya punya kabar baik untuk Anda. Saya punya formula baru untuk ramuan yang meningkatkan stamina prajurit hingga dua kali lipat dalam pertempuran. Bagaimana, Jenderal?" ucap Elara mengambil belati itu.

Jenderal Guntur hanya bisa menghela napasnya panjang, dia tahu bahwa Marquess Vesta yang baru ini adalah badai yang akan menghantam Kerajaan Elang, dia kini tidak hanya melindungi sekutu, tetapi juga seorang pejuang yang berani.

"Adipati Muda Regantara, putra seorang Duke. Perwira Militer. Musuh Ayahku, menarik," batin Elara, menyeringai kecil.

Setelah Jenderal Guntur pergi, Elara tidak membuang waktu. Ia tahu ancaman Adipati Muda Regantara, putra Duke Marchel, adalah nyata dan berbeda dari intrik di balik meja. Regantara adalah seorang prajurit.

Elara segera menginstruksikan Emi untuk memperkuat keamanan kediaman, meskipun Emi hanya bisa mengandalkan rantai pintu tua. Elara tahu, pertahanan terbaiknya adalah dirinya sendiri dan keterampilan yang ia peroleh dari pelatihan militer Ayahnya.

Di malam yang sama, Elara kembali ke Ruang Ajaib. Ia tidak hanya berlatih bela diri, tetapi juga memfokuskan diri pada teknik menyelinap dan melacak. Ia harus memahami musuhnya sebelum musuhnya menemukannya.

Elara mencurigai Regantara akan menggunakan cara-cara militer untuk melacaknya. Di dunia pertama Dr. Nofia, ini berarti penyadapan elektronik. Di dunia kuno ini, itu berarti mata-mata atau bahkan sihir, walaupun tidak semua orang di sini memiliki sihir, tapi bukan berarti tidak ada.

Dengan hati-hati, Elara memeriksa seluruh Kediaman Vesta. Ia menggunakan indra keenamnya yang diasah oleh mata air ajaib, yang kini memberinya sensitivitas luar biasa terhadap energi asing atau anomali.

Di salah satu pilar marmer yang bobrok di ruang tamu, Elara merasakan getaran aneh. Ia menggores permukaan pilar itu, dan menemukan simbol kecil yang nyaris tak terlihat, diukir dengan sangat halus. Simbol itu tampak seperti mata elang, dilindungi oleh jaring laba-laba.

"Jaring mata-mata Kerajaan," gumam Elara.

"Teknik pelacakan kuno, itu adalah umpan," ucap Elara, tersenyum miring.

Elara ingat dari buku harian Ayahnya bahwa teknik semacam itu sering digunakan oleh faksi bangsawan yang bersekutu dengan militer untuk memata-matai saingannya.

Alih-alih menghancurkannya, Elara menyentuh simbol itu dan menggunakan energi dari Ruang Ajaib untuk mengganggu frekuensinya, Elara tidak menghancurkan sinyalnya, melainkan membelokkannya, mengarahkannya ke daerah perkebunan kering di belakang manor, jauh dari dirinya.

"Kamu ingin mengawasi pergerakanku? Aku akan memberimu tontonan yang salah, Damien," batin Elara, menyeringai.

Elara menyadari bahwa Regantara pasti ingin membalas dendam dengan cara yang sama. Melumpuhkannya atau meracuninya. Satu-satunya cara untuk melacak Regantara adalah memaksanya bergerak.

Dengan kecerdasannya, Elara menyusun rencana, dia akan menggunakan Ramuan Kehidupan sebagai umpan.

Tidak ingin kecolongan dari musuhnya yang seperti nya lebih pintar dari pada Andini dan Bibi nya. Melalui Tabib Camellia, Elara mengumumkan peluncuran ramuan baru dari Vesta Medica.

Penawar Jantung Emas. Ramuan itu, yang sebenarnya adalah Ramuan Kehidupan dengan sedikit modifikasi, diklaim mampu membantu pemulihan pasien jantung, dan dijual dengan harga yang sangat tinggi.

Berita ini segera sampai ke telinga Adipati Muda Regantara, dia melihat ini sebagai kesempatan untuk menyentuh sumber kekuatan Elara, jika ramuan itu dapat melumpuhkan Ayahnya, ramuan itu pasti dapat menyembuhkannya.

"Aku harus harus mendapatkan formula itu,," gumam Regantara, mengepalkan tangannya kuat.

Regantara, yang tidak percaya pada mata-mata sipil, memutuskan untuk bertindak sendiri, dia mencari pergerakan orang yang bekerja di bawah Tabib Camellia, yang membawa sampel Penawar Jantung Emas kepada seorang Duke kaya di Ibu Kota.