NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

“Arya, tidak!”

Teriakan Nadia menggema di seluruh kamar besar itu. Dengan refleks, dia menendang bagian tubuh Arya yang paling sensitif.

Tendangan keras itu membuat Arya terhuyung ke belakang sambil meringis menahan sakit. Napasnya tersengal, wajahnya menegang antara marah dan perih.

“Gila kamu, Nadia!” desis Arya seraya melepaskan cekalannya dan mundur menjauh.

Dia turun dari ranjang, membungkuk, menahan rasa nyeri yang menjalar ke seluruh tubuh. Sementara itu, Nadia sudah duduk tegak di tepi ranjang, merapikan blus sutranya yang setengah terbuka. Tidak ada rasa bersalah di wajahnya.

“Kita sudah sepakat, Arya. Pernikahan kita hanya untuk bisnis. Kita harus saling menguntungkan, tidak lebih.”

Arya menatapnya tajam. Urat di rahangnya menegang, matanya menyala penuh emosi yang ditahan. Dia tahu, melawan Nadia saat ini hanya akan membuatnya kalah. Perempuan itu punya koneksi, kekuasaan, dan kendali penuh atas reputasinya.

Akhirnya, Arya membuang napas kasar. “Baiklah,” katanya berat, menahan harga dirinya yang terkoyak. “Aku akan menuruti perkataanmu. Aku tidak akan bersama Rissa lagi. Tapi kamu juga harus berhenti memata-matai aku.”

Tanpa menunggu jawaban, Arya berbalik dan melangkah cepat ke arah pintu. Langkah kakinya bergema di lantai marmer sebelum akhirnya suara pintu dibanting keras, disusul deru mobil yang meninggalkan halaman rumah mewah itu.

Keheningan kembali menguasai ruangan. Hanya desiran lembut pendingin ruangan yang terdengar. Nadia duduk diam beberapa saat, menatap ke arah pintu yang masih setengah terbuka. Bibirnya melengkung dalam senyum getir.

“Iya, tiga proyekku juga belum masuk uji coba dan produksi. Aku masih butuh nama Arya agar lolos uji coba dengan mudah," gumam Nadia.

“Bu Nadia, Anda tidak apa-apa?” tanya Niko saat melihat Nadia masih duduk melamun di tepi ranjang.

Nadia menoleh perlahan. “Niko, kamu masuk sebentar dan tutup pintunya.”

Niko mengangguk. Dia menutup pintu, lalu mendekat. Sejak bekerja untuk Nadia, dia memang tinggal di rumah itu karena tuntutan pekerjaan. Rumahnya sendiri jauh di luar kota, dan hanya sekali setahun dia pulang.

Nadia terdiam beberapa saat, dia meluruskan pandangannya dan mulai bercerita. "Aku hampir tidak pernah merasakan sakit hati dan kecewa karena sejak kecil aku sudah diajarkan untuk tidak punya perasaan. Aku kehilangan Mama saat aku berusia tujuh tahun, lalu Papa menikah lagi dan mempunyai Rissa. Aku sudah tidak diperhatikan lagi. Meskipun aku punya segalanya tapi aku tidak pernah merasakan kasih sayang itu lagi. Aku hanya belajar dan terus belajar tanpa ada waktu memikirkan perasaan. Aku tidak mempunyai rasa simpati, bahkan aku tidak tahu rasanya jatuh cinta dan tidak memiliki ha srat seksual. Hanya ambisiku yang sangat besar hingga aku mampu membawa perusahaanku sesukses sekarang."

Niko hanya terdiam mendengarkan curahan hati Nadia. Baru kali ini dia mendengar isi hati itu. Mungkin Nadia sedang berada di titik lelah.

"Aku tahu, Rissa sedang merencanakan sesuatu. Target pertamanya adalah Arya, lalu semuanya. Aku tidak akan melepaskan perusahaan itu karena perusahaan itu didirikan Mama. Kamu bisa membantuku kan?" Nadia menoleh dan menatap Niko yang masih berdiri di dekatnya. "Tidak ada orang yang aku percayai selain kamu."

Niko menganggukkan kepalanya meski dia sempat ragu. “Iya. Saya akan berusaha membantu.”

Nadia mengangkat satu jarinya, memberi isyarat. “Sini, mendekat.”

Niko ragu, tapi langkah kakinya menuruti. Dia mendekat dan membungkuk sedikit.

“Kurang dekat,” bisik Nadia.

Saat Niko menurunkan wajahnya, tiba-tiba Nadia mencium bibirnya. Ciuman itu dingin, kaku dan nyaris tanpa emosi, tapi bagi Niko, getarannya seperti aliran listrik. Dia terkejut, tapi dia tidak mampu menjauh. Membalas pun dia tidak sanggup.

Beberapa detik kemudian, Nadia menjauh. Dia menarik napas panjang. “Tidak ada rasa,” katanya datar. “Aku benar-benar tidak punya gairah apa pun. Seandainya saja aku bisa membalas perselingkuhan Arya .…” Nadia tersenyum kecil mengejek dirinya sendiri.

Niko kembali berdiri tegak dengan wajah yang memerah. “Anda tidak seharusnya melakukan ini. Saya hanya asisten, Bu Nadia.”

Nadia tertawa mendengar hal itu. "Lalu kenapa? Aku tidak akan mempermainkan kamu. Apa yang aku katakan itu serius. Hanya kamu yang bisa memutuskan kapan waktu yang tepat untuk aku melakukan prosedur itu."

"Maksudnya?" Dada Niko berdetak cepat. Iya, dia mengerti dengan apa yang dimaksud Nadia tapi dia takut jika dia salah persepsi.

Nadia berdiri. Dia semakin mendekati Niko dan memeluknya. "Kamu pria yang aku pilih."

"Sebenarnya apa yang Bu Nadia rencanakan?" tanya Niko. Bibirnya berada di dekat telinga Nadia. Hembusan napasnya menyapu leher Nadia tapi hal itu sama sekali tidak menggoyahkan Nadia.

Nadia tersenyum. Dia melepas pelukannya dan memegang tangan Niko yang telah terbalut perban. "Entahlah. Masih aku pikirkan. Jadi, kamu yang harus bantu aku memutuskan."

Kemudian Nadia berjalan menuju kamar mandi. "Kamu keluar dulu. Aku mau mandi lalu istirahat."

Niko mengangguk lalu keluar dari kamar Nadia dan menutup lagi pintu itu.

Dia berdiri mematung di depan pintu itu dan menyentuh bibirnya. "Sejak awal rasa ini salah, tapi sekarang aku justru semakin berharap."

***

"Kak Arya, kenapa kamu menuruti Kak Nadia. Kita masih bisa bersama." Rissa duduk di kamarnya saat berbicara dengan Arya lewat ponselnya. Dia merasa sangat kesal karena Arya memutuskan untuk tidak bertemu sampai beberapa waktu.

"Rissa, kamu tenang. Sabar, ya. Aku pasti akan menikahi kamu setelah kita berhasil merebut semuanya. Aku masih membutuhkan Nadia agar aku terpilih menjadi gubernur. Kita harus menyusun rencana agar bisa menguasai perusahaan Nadia."

"Baiklah, aku mengerti." Kemudian Rissa memutuskan panggilan itu. Dia keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tengah untuk menemui papanya.

"Papa, apa aku tidak boleh menegang satu perusahaan cabang biotek sendiri?" tanya Rissa. Dia duduk di samping papanya dan mulai merayu.

Pria dengan rambut yang telah memutih dan banyak kerutan di wajahnya itu kini menatap Rissa. "Papa tidak punya hak untuk menentukan itu. Bilang sama kakak kamu."

Rissa menatap kesal pada papanya. "Papa lebih berkuasa daripada Kak Nadia."

"Rissa, jangan memaksa Papa kamu. Kamu tahu sendiri kan kalau Nadia sangat hebat." Bu Ratna memberikan segelas minuman hangat pada suaminya.

Pak Anas meneguk minuman itu perlahan, lalu menatap Rissa. "Papa pasti memberi bagian untukmu. Kamu tenang saja. Selesaikan dulu pendidikan S2 kamu." Tiba-tiba saja Pak Anas memegang dadanya yang terasa sesak. Jantungnya berdetak kencang seperti akan terlepas dari tempatnya. Dalam hitungan detik, dia jatuh pingsan.

"Papa!"

1
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
dyah EkaPratiwi
hahaha curiga ini arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!