NovelToon NovelToon
JODOH DI TANGAN ORTU

JODOH DI TANGAN ORTU

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Perjodohan / Nikahmuda
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kak Nya

Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

JDOT

Semua berkumpul di ruang rawat Lina, suasan tegang menyelimuti ruangan itu.

"Oke, karena sekarang semua sudah berkumpul jadi kita akan membahas soal kelanjutan perjodohan anak-anak." mamanya Devi angkat suara, Adel namanya.

"Sebelumnya kami sebagai orang tua dari anak perempuan, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi malam ini membuat makan malam yang sudah di persiapkan gagal." timpal Ana, mama vio.

"Disini saya juga mau menyampaikan jika putriku dan ketiga sahabatnya bersedia menerima perjodohan ini." tambah Kiki, mama Haura.

Hening sesaat hingga salah satu orang tua dari para laki-laki angkat suara, "Jadi sekarang perjodohan ini resmi, ya? Dalam waktu dekat ini mereka akan di nikah 'akan." ucap Anggun

Deg.

Bola mata ke-delapan remaja itu membelalak, terkejut saat mendengar penuturan bunda-nya Rakha.

"Yang bener aja, bund. Rakha masih mau sekolah masa mau dinikahin sih?"

"Rakha, kamu udah janji lo sama bunda." ucap Anggun membuat Rakha terdiam seketika

"Harusnya kita masih punya satu pasangan lagi, temen kalian, iya 'kan jeng? cuma mereka sudah lebih dahulu menikah." ucap Salma, mamanya Afan.

"Temen kita? Siapa ma, perasaan teman kita gak ada yang menikah, ma. 'kan semua teman kami masih sekolah semua, benar gak guys?" ucap Afan

"Itu loh temen tongk—" belum sempat Salma mengatakanya, namun terhenti ketika mendengar teriakan

"Aaaaa gawat!" Devi kencang

Yah, suara teriakan keras itu berasal dari mulut Devi. Entah apa yang terjadi padanya sehingga berteriak kencang seperti itu.

Eby, Rakha dan Zayyan saling menatap, helaan napas lega terdengar dari ketiganya kala Afan belum mengetahui semuanya.

Wah ada apa nih?

"Devi kenapa teriak-teriak? Kamu ini kebiasaan banget, ini rumah sakit." ucap Adel, mamanya Devi.

"Dasar gak jelas," gungam Afan pelan, namun suaranya masih dapat di dengar oleh Devi mengingat posisi mereka saat ini berdekatan.

"Kenapa lo hah? gak suka? Pergi aja sono."

"Devi.." tegur Adel pada putrinya

"Devi lagi, Devi lagi, selalu aja salah." gerutuk Devi

"Udah-udah kalian ini calon suami istri lo, gak boleh berantem-berantem gitu." ucap Salma sembari menatap anak dan calon menantunya. "Devi sayang, kamu kenapa teriak-teriak?"

"Itu tante aku baru ingat kalo besok di kelasku ada ulangan, tapi aku belum belajar sama sekali. Mana sekarang udah jam dua belas malam." ucap Devi terdengar lirih

"AGHH! Iya gimana nih?" Vio serta Haura ikut berteriak membuat semua refleks menutup telinga

...****...

"Kalian lagi, Kalian lagi, gak capek di hukum terus? Atau kalian memang sengaja terlambat biar bisa deket kita, ya?" ucap Zayyan

Yah, hari ini Devi, Vio dan Haura terlambat lagi. Biasanya hanya Devi dan Vio namun hari ini Haura juga ikut terlambat.

"Dih, gue baru pertama kali ya terlambat." Haura tak terima apa yang di katakan salah satu anggota Osis itu karena dia baru pertama kalinya ikut barisan terlambat.

"Temen kalian yang satunya mana?" tanya Rakha membuat kening ketiga gadis di hadapannya mengerut

"Siapa?"

"Itu yang tomboy, suka manjat-manjat kayak monyet." ucap Rakha

'Kok Rakha bisa tau sih kalo Mala suka manjat-manjat? Jangan dia tau lagi kalo Mala sering manjat pager belakang sekolah' batin Haura

Eby memicingkan mata, menatap setiap perubahan ketiga gadis tersebut. "Kok muka kalian kelihatan panik gitu?"

"Mana ada, lagian ya si Mala itu gak pernah terlambat. Mala itu orangnya sangat disiplin waktu." ucap Vio, tentunya hanya berbohong.

"Udah lah, kalian bertiga gak usah lindungi temen kalian itu karena kita udah tau kalo yang manjat tembok belakang itu Mala dan.." Zayyan menggantung ucapannya, netralnya tertuju pada Haura yang kini memalingkan wajahnya. "Haura."

"Eh, kok gue? Lo jangan asal ngomong ya, kalo gak ada bukti itu namanya fitnah dan fitnah lebih kejam dari pembunuhan." ucap Haura. "Awas kalo lo asal nuduh lagi, gue bakal patah'in kaki lo."

...****...

"Kamu yakin mau sekolah, nak?" ucap Ali pada Mala yang baru saja pulang dari rumah sakit, tadi malam dia menjaga mamanya.

"iya, pa, hari ini ada ulangan di kelas Mala.." ucap Mala sembari mengenakan sepatu. "Oiya pa, kata mama kalo papa kerumah sakit bawain dia baju ganti."

Ali mengangguk, "kamu perginya hati-hati, jangan bawa motornya kebut-kebutan ya?"

"Iya papaku sayang," Mala memeluk papanya sebelum berlalu

Mala menatap tembok belakang sekolah, ia meloncat dan menggapai bagian atas hingga tubuhnya bergelantung. Soal panjat memanjat, Mala jagonya.

Bruk!

Mala berhasil mendarat dengan selamat, senyuman mengembang di bilah bibirnya. Senyuman itu tak bertahan lama kala telinganya mendengar suara seseorang..

"Gue yakin banget kha kalo kemaren yang manjat tembok itu si Haura, liat aja kakinya tadi kenah azab." ucap Eby

"Lo yah, kalo sampai Zayyan tau lo ngomongin calon istrinya bisa di tonjok muka lo." ucap Rakha dengan kekehan

"Waduh, siapa tuh? Jangan-jangan anggota Sosis lagi.." gungam Mala

Mala berpikir keras harus lewat jalur mana, "terpaksa nih gue harus lewat dari belakang ruang guru."

Mala berjalan mengendap-endak di samping ruang guru, bilah bibirnya mengembang kala melihat ketua kelasnya. "Kayaknya Allah sayang banget sama aku, buktinya Allah mengirimkan Haikal tepat waktu. Makasi ya Allah hamba janji akan rajin sholat, jika ingat."

"Kal.. Haikal!" suara Mala pelan, takut para guru mendengar suaranya bisa-bisa ia langsung di bawa ke ruang BK

Mendengar suara samar-samar membuat Haikal mengedarkan pandangan. "Eh, Mala?"

Haikal berjalan menghampiri Mala yang berada di samping ruang guru. "Kenapa disini? Terlambat lagi ya?"

"Sutt.. pelan-pelan ngomongnya, kal, nanti ada bapak ibu guru yang denger." ucap Mala. "Bantuin gue lagi dong khal, plis.."

Mala memasang wajah memelasnya membuat pemuda di depannya merasa tak tega. "Gue bisa bantu apa, la?"

"Bantu gue ber-akting, gue bantuin lo bawa buku ke kekelas kita supaya para sosis-sosis gak curigai gue."

"Cuma itu aja? Gue kira bantui apaan, la."

Mala menyengir, "itu aja, gue juga udah sering repoti lo."

Kedua berjalan di koridor dengan tangan membawa tumbukan buku, sepanjang jalan mereka tak henti-hentinya mengobrol.

"Mala! Haikal!" langkah keduanya terhenti kala mendengar suara teriakan seseorang, dengan kompaknya mereka menoleh ke arah lapangan.

"Yaelah ketemu sama tuh bocah lagi," gungam Mala dengan memutar bola matanya malas. "Kita kesana dulu, kal."

Haikal mengangguk, mengikuti langkah Mala menuju lapangan dimana Devi, Haura dan Vio tenga menjalankan hukuman. Tak ada anggota Osis, mereka memantau dari kejauhan.

"Kenapa?" ucap Mala to the point

"Kenapa lo, mal? kayak gak ada semangat hidup." ucap Haura dengan kekehan

"Lihat, kami nih walaupun di hukum tapi tetap semangat dan bahagia." timpal Vio

"kalian berdua aja yang bahagia, kalo gue kesiksa mana kaki gue tambah sakit." rengek Haura

"Kenapa dep? Buruan ngomong gue mau kekelas njirr."

"Beliin minum dong, la, haus banget gue." ucap Devi

"iya mal, gue juga minum satu." timpal Vio

"Gue juga, minumnya yang dingin ya."

"Dih, kalian gila? Ini tuh jam masuk guys yang ada gue di hukum kalo ketahuan ke kantin." ucap Mala. "gak mau, gue gak mau." lanjutnya

"Tega banget lo, la. Kita kehausan loh, gimana kalo kita mati karena kehausan?" ucap Devi. "Lihat, muka si Vio udah pucat banget bentar lagi bakal mati kalo gak segera di kasih minum."

"Sembarangan lo kalo ngomong, tar gue mati beneran gimana?"

"ya tinggal kubur,"

Bugh!

Vio langsung menendangan Devi kala itu juga.

"oke gue beliin," tutur Mala, ia menatap Haikal yang berada di sampingnya. "Kal, gue kekantin bentar ya? Lo jangan kemana-mana, tungguin gue."

"Iya mala," ucap Haikal dengan suara lemah lembutnya membuat ketiga gadis yang tenga di hukum itu menggigit jari

Mala bergegas pergi ke kantin, membeli 3 minuman untuk ketiga sahabatnya.

"Ehm," langkah Mala terhenti kala mendengar suara deheman seseorang, dengan gerakan slow motion ia membalik tubuhnya

Mala tersenyum kikuk kala membalik tubuhnya ada kedua anggota Osis. "Hehe kalian haus juga? Mau minumnya?" ucap Mala dengan cengiran

"Ikut kita," Zayyan menarik lengan Mala, disusul Afan di belakangnya

Mala di bawa kelapangan, berdiri di bawa panasnya matahari bersama ketiga sahabatnya.

"Kenapa pergi ke kantin?" pertanyaan itu langsung saja Rakha lontarkan pada calon istrinya

"Beli minum lah, yakali gue numpang berak." ucap Mala asal

Rakha menghela napas berat kala mendengar jawaban Mala, ia tidak bisa membayangkan bagaimana hidupnya bersama Mala nanti. Netral Rakha beralih pada laki-laki yang sedari tadi berdiri di lapangan dengan membawa tumpukan buku di tangannya.

"Lo kenapa masih disini? Tadikan sudah gue bilang, masuk kekelas."

"Maaf kak, saya lagi nungguin Mala." ucap Haikal

"Masuk aja duluan, Mala harus menjalani hukumannya karena melanggar salah satu aturan sekolah." ucap Rakha dengan raut wajah datarnya bak tembok

"Kal, lo duluan aja ke kelasnya." titah Mala yang di beri anggukan oleh sang empuh

1
kasychan040614_chan
baru sadar dia🤣🤣
Dania Kymberli: Terlalu fokus mencari nyamuk/Joyful/
total 1 replies
kasychan040614_chan
nama tokohnya kayak nama pemeran magic5 bener kan meskipun sekarang udah tamat.. semangat ya thir bikin novelnya💪.. novelnya bagus/Drool/
Denis
Afan kyk Neng Mutiara nyariin nyamuk🤣
Denis
LANJUTTT SECEPATNYA SEMANGAT 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻🔥
Denis
Lanjutt
seftiningseh@gmail.com
wah aku suka banget novel ini karena cerita nya itu singkat tapi ringan apalagi sinopsis nya yang to the point
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Denis
LANJUTTTTT SEMANGAT NGETIK 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻❤️
Denis
Ok semangat 💪 ngetik Ni cb ya jngn lama²kek di WP 🙄
Denis
Ooo iya ni cb pernah ku bacanya,,
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻
Dania Kymberli: Iya di fb buat promosi aja sekarang di abdetnya di NT/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!