NovelToon NovelToon
Bukan Kamu, Bukan Dia

Bukan Kamu, Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Oksy_K

Luka Vania belum tuntas dari cinta pertama yang tak terbalas, lalu datang Rayhan—sang primadona kampus, dengan pernyataan yang mengejutkan dan dengan sadar memberi kehangatan yang dulu sempat dia rasakan. Namun, semua itu penuh kepalsuan. Untuk kedua kalinya, Vania mendapatkan lara di atas luka yang masih bernanah.

Apakah lukanya akan sembuh atau justru mati rasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oksy_K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fenomena Kantin

Hiruk pikuk kantin kampus menelan suara dunia, bau gorengan bercampur dengan kopi sachet mengambang di udara. Di sudut kantin, Vania duduk sendiri. Memilih menenggelamkan diri dalam irama dari earphone. Pelarian kecil dari kerumunan yang selalu membuatnya sesak.

“Lelet bener si Okta, beneran ada kelas gak sih?” gumamnya, menyesap es coklat yang sudah tinggal ampas. Keinginan untuk pergi ia tahan sedari tadi, demi kedatangan sahabatnya—yang tidak pernah tepat waktu.

Beberapa menit kemudian, Okta muncul sambil menenteng nampan berisikan semangkok bakso dan mie ayam. Senyum tanpa dosanya seakan menjadi stempel “maaf” permanen.

“Lama ya?” tanya Okta, melihat mimik Vania yang sudah masam.

“Nggak usah nyogok pake makanan, nggak mempan.” Balas Vania, sembari melepas earphone.

“Enak aja, ini punya gue. Laper ini, nggak sarapan tadi.” Sanggah Okta, mulai menyerbu baksonya.

“Lo beneran ada kelas kan? gue nunggu hampir satu jam.” Ujar Vania memulai protesnya.

“Iya, tadi lama karena mendadak jadi acara fan meeting dalam kelas, gara-gara si Rayhan sama Ali yang masuk kelas gue.” Jawabnya sambil mengunyah.

“Kenapa?”

“Lo tau kan Rayhan vokalis band Delta dari kampus kita?”

“nggak.” Jawab Vania datar.

Okta berhenti mengunyah, menatapnya tak percaya.

“Wahhh parah, padahal lo denger lagu mereka tiap hari.”

“Telen dulu, Ta. Keselek lo nanti.” Sahut Vania.

Okta menelan susah payah.

“Lo beneran gak tau? Padahal lo juga suka tiap lagu mereka diputer di speaker kelas. Semua orang di kampus juga tau, makanya tadi pada ngerubutin Rayhan kek semut.”

“Oh, baru tau gue.” Ujar Vania, mencoba mengorek es batu dari gelas dengan sedotan.

Tiba-tiba Brak!– Okta menggebrak meja. Seisi kantin menoleh ke arah mereka. Bahkan es batu yang hendak Vania kunyah jatuh terpental.

“Gue baru ingat! Gue nyari lo soalnya ada berita penting!” seru Okta dengan heboh tanpa memperdulikan pandangan orang.

“Kalem, Ta. Orang ngeliatin semua, tuh. Apa, sih?” Vania mulai risih.

Okta sedikit mencondongkan tubuhnya dan berbisik pelan pada Vania.

“Rayhan follow IG lo.”

“Gue kan gak punya IG.” Sahut Vania heran.

Deg

Bagai disambar petir, Okta baru mengingat sesuatu yang selama ini tak pernah ia ungkap. Entah ia pikun, atau memang inilah saatnya ia berterus terang. Meski ia tahu, kemungkinan besar hubungan mereka akan berubah canggung.

“Kenapa, Ta?” Vania melihat wajah Okta berubah serius.

Hening, Okta memejamkan matanya, mendadak napasnya memberat. Seakan menyiapkan nyali, sendok ia letakan, tangannya mengepal di atas paha, tubuhnya kaku.

“Sebenernya ... ada yang mau gue akuin.” Okta menundukkan kepalanya, menyembunyikan wajahnya dari pandangan Vania yang kebingungan.

“Sebenernya ... Lo tau kan gue sering fotoin lo? Karena sayang fotonya numpuk di galeri, gue ... akhirnya bikin akun IG pake nama dan foto lo. Hingga Rayhan follow dan gue excited mau ngasih tau lo. ” Ucap Okta yang tiba-tiba membuat pengakuan dosa.

Vania terdiam, hanya tatapannya yang menusuk.

“Gue tau gue salah, Gue minta maaf yah. Nggak seharusnya gue ngelakuin itu tanpa izin lo. Gue bener-bener minta maaf. Kalau lo mau, gue hapus akunnya sekarang.” Ucap Okta penuh sesal, matanya masih memejam, tidak berani menatap wajah kecewa Vania.

Hening, Vania menghembuskan napas beratnya.

“Jujur gue kecewa, tapi lo udah berani ngaku, kali ini gue maafin. Enggak buat kedua kali.” Ujar Vania, bibirnya melengkung tipis–lebih ke irisan senyum daripada maaf penuh.

Okta mendongak, matanya berkaca-kaca. Ia mendekati Vania dan memeluknya erat. Vania terdiam, sesekali menepuk pelan punggung Okta.

Di luar, kantin tetap riuh. Namun di meja itu, ada keheningan yang tak bisa dibeli.

Namun, keheningan itu tak berlangsung lama. Tiga pemuda tampan datang, duduk di kursi yang tersisa. Membuat suasana kantin yang sedari tadi ramai kian menjadi.

“Pelukan mulu kek Teletubbies.” Ledek Ali, bibirnya melengkung nakal, membuat Okta melirik tajam.

Sedangkan Vania terdiam, memandang meja makannya mendadak penuh.

“Pandu, kenapa ngajak mereka ke sini, sih? Biasanya juga kalian nggak pernah ke kantin.” Protes Okta, terganggu dengan kehadiran anggota band Delta. Terlebih, sejak tadi mereka membicarakan Rahyan—topik yang justru membuatnya merasa bersalah pada Vania.

Dan benar saja, Vania hanya terdiam, jelas tak nyaman. Sementara itu, Rayhan menatapnya dengan lekat.

“Emang kantin ini punya bapak lo? Suka-suka kita lah.” Balas Ali, sambil meraih mie ayam milik Okta yang belum sempat terjamah.

Sebelum Okta mengatakan sumpah serapahnya, Pandu buru-buru menenangkan kekasihnya.

“Gue beliin mie ayam yang baru ya, yang ini udah melar.” Ucapnya sembari berdiri dari duduknya. Okta mengangguk setuju.

“Lo beruntung hari ini.” Kata Okta pada Ali dengan nada kesal.

“Gue titip es jeruk.” Ujar Ali, tak menanggapi kekesalan Okta.

Sementara meja itu riuh oleh perdebatan mie ayam, Vania dan Rayhan justru terperangkap dalam diam, tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Rayhan menatap gelas Vania, memperhatian es batu yang sedari tadi diputar-putar—digoyang tanpa sadar oleh Vania.

“Semalem gue follow IG lo, Van.” Kata Rayhan akhirnya, mencoba menarik perhatian Vania.

“Brrfft!” air minum muncrat dari bibir Okta, disemburkan seperti pistol air yang tak sengaja di tembakkan. Membasahi wajah Ali yang tepat di hadapannya.

Rayhan tertawa renyah melihat Ali yang mulai uring-uringan akibat ulah Okta. Pandangannya beralih pada Vania yang masih setia dengan diamnya, namun bibir gadis itu melengkung membentuk senyuman tipis. Mungkin karena melihat tingkah teman mereka yang tak pernah lepas dari kegaduhan.

“Lo tau kalau gue follow, kan?” tanya Rayhan sekali lagi.

“Iya, tau.” Jawab Vania singkat.

Senyum Rayhan melebar, “Lo masih ada kelas nggak? Kalau nggak ada, mau gue anterin pulang? Kali ini gue bawa mobil bukan sepeda lagi.”

“Nggak perlu, gue bisa pulang sendiri.” Tolak Vania.

“Tapi lo nggak bawa kendaraan kan? Sama gue aja.”

“Makasih, gue biasa naik KRL.”

“Kalau naik kereta sumpek, mending pake mobil aja.”

“Pake mobil macet.”

Rayhan membisu, kehabisan kata-kata. Ali justru terbahak, menikmati momen langka Rayhan—si paling percaya diri mendapatkan penolakan telak.

“Okta, gue pulang dulu ya.” Pamit Vania pelan, sebenarnya ia mencari jalan keluar dari suasana yang menyesakkan. Apalagi, dengan tatapan yang terus memburunya sejak tadi.

“Hah? O-oke, hati-hati ya.”

Tanpa aba-aba, Rayhan menahan lengan Vania, menghentikan langkahnya.

“Gue anterin ya?” ucapnya sekali lagi, entah sudah terulang berapa kali.

“Apa sih? Lepas! Kenapa juga lo kekeuh banget mau anterin gue?” Vania menatapnya kesal.

“Karena gue suka sama lo!” seru Rayhan dengan lantang.

Suasana kantin terhenti seketika. Riuh tawa dan denting sendok menguap lenyap, diganti dengan keheningan yang menekan. Bahkan Ali membeku, mie yang tergantung di mulutnya pun jatuh tanpa sempat ia kunyah. Dari segala arah, mata-mata menoleh, gumaman tak percaya mulai berbisik di udara yang berubah berat.

Vania membisu, matanya membelalak, tak percaya pada apa yang barusan ia dengar. Atau mungkin, kemarin Rayhan terkena sengatan listrik dari senternya yang membuatnya jadi gila.

“Lo waras?” tanya Vania setengah tak percaya.

“Nggak, gue tergila-gila karena lo. Dan Lo harus tanggung jawab.”

Teriakan histeris bercampur kecewa menggema di Kantin yang menjadi saksi pengakuan gila dari Rayhan—primadona Kampus. Sedangkan Vania, masih terpaku tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun. Siang itu, perasaannya seolah Roller Coester, campur aduk hingga membuatnya kalut.

“Jadi, lo harus jadi pacar gue.” Ungkap Rayhan tiba-tiba.

Vania benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata, sepertinya Rayhan benar-benar sudah tidak waras. Bagaimana mungkin ia tiba-tiba menyukainya, padahal hanya dua kali mereka bertemu. Bahkan, terakhir kali Vania menodongnya dengan senter listrik.

Ali yang melihat fenomena langka itu bergumam pelan.

“Seniat itu lo pengen liat gue joget velocity, Ray?”

.

.

.

1
erika eka putri pradipta(ACDD)
ayolah, hrus bisa move on dari cinta pertama mu
erika eka putri pradipta(ACDD)
ngumpet kli di dalam kntong🤣
erika eka putri pradipta(ACDD)
klau mau cri sahabat ya cri aj tp jngn smpai jtuh cinta
erika eka putri pradipta(ACDD)
itu cinta pertama bukan cinta sejati
Oksy_K: tepat💯
total 1 replies
Jemiiima__
udh kaya gini balikan dong ya Thor hrsnya
Oksy_K: hmmmmmmm/Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Jemiiima__
ah kufikir kaya Yuan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sholeh bgt rayhan nih wkwk
Oksy_K: masih bau kencur, jgn dulu deh. authornya belum siap mental😂😂😂
total 1 replies
Jemiiima__
feel like "sunjae-yaaaa" 😂
Oksy_K: wkwk iya😂😂 bedanya yg ini ngamen😭
total 1 replies
Jemiiima__
good oktaa! ayo van berhenti atau lanjutkan?!
Jemiiima__
vania ayo gppa balik lg sma rayhan semoga kali ini gak ada penganggu lg 🥲
Oksy_K: doakan yg terbaik buat mereka❤️
total 1 replies
Jemiiima__
wehhh apa ga kurang galau ni lagu 😭
Oksy_K: bangeeettttt😭😭
total 1 replies
Jemiiima__
buset jgn ganjen rayhaannn
Oksy_K: tempeleng aja, kebiasaan lama muncul kembali🤧
total 1 replies
Muffin🧚🏻‍♀️
Kalau udh cinta emng susah hilang kwkw
Oksy_K: di lirik dikit langsung meleleh😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
klo gk mau pulang y lo usirlah van, biar pulang, trus tutup gerbang lalu kunci gerbangnya biar dia g bs masuk lg😂😂😂
Oksy_K: ide yang bagus👍😅 nanti coba vania praktekkan😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
Jedderrrr!!!! hati Vania pst berasa di sambar petir di siang bolong mndengar ucapan Jalu brusan, sbr Van km.pst akn mndpt seseorg yg menetima km ap adany suatu saat nnt
Oksy_K: nggk bisa berkata-kata😭
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
lgsg freeze ya Van, berasa jd makhluk yg pling bodoh dan gagu sedunia di saat kita berda di depn org yg tk sanggup kita gapai😂
Oksy_K: hnya bisa menatap🥲
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
ngumpet di kolong meja mgkn, klo nggk ngumoet di toilet wkwkwk
Oksy_K: atau di planet lain😂
total 1 replies
༺🦋⃟‌⃟𝔸𝕥𝕙𝕖𝕟𝕒 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
bner bgt cinta pertama walaupun berhsil pcran tp akhirnya putus di tengah jln🥺
Oksy_K: iya kak, pengalaman juga nih kayaknya/Chuckle/
total 1 replies
CumaHalu
Wah, belum apa-apa udah terpotek-potek hatinya Vania😭
Oksy_K: hancur, jdi butiran debu~~~
total 1 replies
CumaHalu
Selama Vania ga nemuin pengganti Jalu ya sulit buat melupakan, semoga kalian jadi saling cinta ya, biar ga nyesek🤭
Oksy_K: jawabannya ada di bab selanjutnya/Chuckle/
total 1 replies
Ff Gilgamesh
mulai membandingkan.... siapa yg tercantik... dia ato gw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!