NovelToon NovelToon
Sweet Revenge

Sweet Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:84.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Nareshpati Sadewa Adibrata akhirnya bertemu lagi dengan.gadis yang sudah menolaknya delapan tahun yang lalu, Nathalia Riana.

Nareshpati Sadewa Adibrata
"Sekarang kamu bukan prioritasku lagi, Nathal."

Nathalia.Riana
"Baguslah. Jangan pernah lupa dengan kata katamu."

Semoga suka♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Juntaian rambut yang mengganggu

"jadi mau jenguk atau enggak?" tanya Naresh sambil merunduk, menatap wajah Nathalia yang seperti sedang berpikir sesuatu yang berat.

"Aku bingung harus bagaimana nanti kalo ketemu Bu Lilis," jujur Nathalia menjawab.

"Bingung?" Naresh malah memberikan tatapan itu pada Nathalia.

"Kan, Bu Lilis mau jodohkan kamu dengan anaknya," sewot Nathalia karena Naresh ngga peka. Atau perasaannya yang jadi gerah.

"Sudah aku tolak," jawab Naresh kalem. Tapi kemudian dia malah memutar langkahnya ke arah pintu keluar rumah sakit. Nathalia ngga protes.

Dia ngga tega melihat raut kecewa Bu Lilis terhadapnya. Dia sudah menghancurkan harapannya. Mungkin besok saja dia menjenguk gurunya itu.

"Kamu ngga mau punya dua istri, kan?" tanya Nathalia ketika Naresh sedang mendudukkannya di jok mobilnya.

Naresh tertawa pelan. Ada ada saja, batinnya. Menurutnya pemikiran Nathalia aneh.

"Aku, kan, bukan prioritas kamu. Mungkin si Ratna itu yang jadi prioritas kamu," ungkit Nathalia datar. Tapi jangan tanya hatinya, terasa berdenyut saat mengucapkannya.

Naresh masih tertawa. Dia belum punya jawaban untuk pertanyaan di luar logikanya.

"Kamu ngga mau jadi prioritas utama?" tanya Naresh masih dengan sisa tawa di bibirnya.

DEG

Mereka saling bersitatap dalam jarak yang cukup dekat. Tapi Nathalia cepat melengos.

Dia pasti becandakan? Nathalia ngga mau bilang iya, karena nanti setelahnya Naresh akan mengetawakannya.

Naresh maklum dengan keangkuhan Nathalia. Dia lalu memasangkan seatbelt calon istrinya tanpa mengatakan apa apa lagi.

Nathalia hanya bisa menahan nafas karena menghidu aroma parfum maskulin yang segar milik laki laki itu.

*

*

*

Mami Haykal-Tante Farah sudah menunggu mereka dengan senyum yang terkembang hangat

"Kata mami, gaunnya dilebarkan dikit, ya?" ucapnya setelah memeluk Nathalia.

Nathalia tersenyum agak lebar.

"Ngga perlulah, tante. Mami aja terlalu overthinking."

Tante Farah tertawa.

"Biasa. Tante juga begitu waktu Haykal dan Karla mau menikah. Mereka lebih kilat dari kalian."

Nathalia makin berderai tawanya.

"Tante, sih, udah antisipasi, kalo berat badan kamu mungkin naek akibat stres memikirkan pernikahan."

Tawa keduanya makin berderai.

Naresh tersenyum melihat keakraban yang mengalir tanpa kesan yang dibuat buat. Dia tau, sejak dulu Nathalia memang paling bisa membuat suasana jadi dominan karena hadirnya.

Dia senang, semua yang didekatnya akan ikut tertawa. Dia marah, semua yang ada di dekatnya juga akan ikut memanas. Dia diam, suasana akan hening.

"Kita coba dulu, ya, sayang."

Nathalia mengangguk.

"Oh iya, Naresh, kamu juga harus mencoba jasnya," ucap Mami Haykal sambil melihat Naresh.

"Ya, tante."

Mereka berpisah. Naresh akan dilayani staf khusus tante Farah.

Setelah cukup lama mematut dirinya di cermin, Naresh sudah merasa semuanya serasi dan pas dengan dirinya.

"Tuan, ikuti saya."

Naresh mengangguk. Dia melangkah dengan jantung berdebar kian cepat. Dia akan melihat Nathalia mengenakan salah satu gaun pengantinnya.

Pasti dia akan sangat cantik, batinnya. Nathalia bukan gadis yang suka berdandan. Dia malah suka mencepol sembarangan rambut panjangnya saat mereka bersekolah dulu.Tapi itu yang disukai Naresh. Apalagi saat melihat juntaian rambut Nathalia yang ada di dekat telinganya.

Naresh selalu ingin merapikannya.

Ketika ruangan itu.dibuka, Naresh terpana dengan detak jantung yang menggila.

Beberapa staf Mami Haykal sedang membantu merapikan gaun Nathalia. Rambut panjangnya yang tadi terurai juga sudah dicepol dengan meninggalkan helaian helaian yang ada di sisi kedua pipinya

Naresh merasa dejavu.

"Kamu tampan banget, Naresh," puji Tante Farah saat melihatnya.

Nathalia.juga ngga bisa memalingkan tatapnya dari Naresh. Tante Farah memang sangat pintar membuat tampilan seseorang berubah menjadi seseorang yang memiliki value yang sangat tinggi.

Naresh mendekat ketika Mami Haykal menggandengnya ke arah Nathalia yang masih menatapnya.

"Nathalia cantik banget, kan?" puji Tante Farah dengan tatap jahil pada Naresh.

"Iya, tante. Cantik banget."

Tante Farah tertawa berderai merespon jawabannya. Dia tau laki laki muda di dekatnya terkagum kagum menatap calon istrinya.

Kalo.saja dia tidak ingat pesan Mami Nathalia, pasti dia dan stafnya akan meninggalkan pasangan yang masih saling tatap itu.

"Jangan kasih kesempatan Nathalia berdua saja sebelum nikah."

"Kenapa?"

"Putriku tidak bisa menahan dirinya kalo berdua saja dengan Naresh." Mami Nathalia kemudian tergelak. Dia juga tertawa.

Jangan jangan Haykal dan Karla juga begitu, batinnya saat itu.

Naresh terus saja membalas tatapan Nathalia. Gadis itu sepert peri yang ngga akan mungkin bisa dia lupakan kecantikannya.

"Cantik, ya, Naresh," goda Mama Haykal yang melihat tatapan tanpa kedip itu.

Naresh dan Nathalia tersadar.

Ya, tante," sahut Naresh apa adanya.

"Hari H nanti Nathalia akan lebih cantik dari pada ini. Sudah dimake up sama mua," ucap Tante Farah lagi yang diakui kebenarannya oleh Naresh.

"Iya, tante. Pasti semakin cantik," puji Naresh terang terangan.

Pipi Nathalia memerah mendengarnya.

Tante Farah menatap keduanya penuh arti.

"Mereka sudah delapan tahun ngga bertemu," cuitan Mami Nathalia terngiang lagi di telinganya.

Mami Haykal bisa menakar pasti cinta keduanya sangat dalam.

"Kalian akan jadi pasangan yang istimewa," ucap Mami Haykal tulus.

Nathalia mengalihkan tatapannya ke arah cermin. Tapi dia malah menemukan tatapan tajam Naresh di sana.

*

*

*

"Aku akan memesan gaun untuk Bu Lilis dan putrinya," ucap Nathalia seolah meminta persetujuannya.

"Terserah kamu."

"Mungkin mereka akan lebih suka kalo kamu yang kasihkan."

Naresh tersenyum tipis. Saat ini mereka sudah mengenakan pakaian mereka lagi.

Cukup lama di butik karena Naresh melihat tiga gaun yang bergantian dikenakan Nathalia. Dadanya sudah hampir meledak menahan degupan kencang jantungnya setiap melihat penampilan Nathalia. Untung dia tidak sampai mimisan.

Naresh akhirnya melakukan hal yang sudah lama dia inginkan. Dia menyelipkan untaian rambut Natahalia di balik telinganya, kiri dan kanan.

Nathalia yang ngga menyangka akan tindakan Naresh mau menolak. Tapi sayangnya dia malah membeku dan membiarkan Naresh melakukannya.

"Sebaiknya kamu saja yang kasih. Aku ngga mau mereka salah paham."

Nathalia seolah dihipnotis hingga menganggukkan kepalanya. Dalam hati memikirkan ucapan Naresh.

Mereka masih berharap? batinnya berdesir.

"Besok kamu terapi lagi?" tanya Naresh yang lagi lagi dianggukkan Nathalia.

"Aku akan jemput."

"Kamu ngga sibuk?" Setaunya Naresh satu satunya pewaris dari keluarganya yang juga minim orang. Tidak seperti keluarga mereka. Walau begitu, Fadel juga sempat kelabakan hingga Fathir turun tangan mengambil alih pekerjaannya. Dia dan sepupu sepupu yang lainnya juga ikut membantu.

Tapi Naresh? Kesibukannya pasti luar biasa karena sendirian.

"Sibuk, sih. Tapi aku akan tetap menyediakan waktu untuk kamu," ucap Naresh sambil menatap lekat wajah Nathalia.

Nathalia ngga bisa berucap apa pun lagi. Lidahnya kelu. Ucapan Naresh membuat dia merasa kalo selama ini sudah nething terhadap Naresh.

1
Zea Rahmat
salah satu ke ada yg ngomong ke naresh masalah tadi. ketemu Rachel.. atau ngomong sama di player abian
Elizabeth Zulfa
emangnya naresh prnah cerita ke org lain trmasuk Rachel ya klo dia prnah nembak nathalia tpi blm dijawab dan dugaan naresh klo dia udah ditolak krna nathalia zg blm merespon pernyataan cintanya...
anggita
adelia... kompor🔥
anggita
like👍, 2iklan☝☝
Siwalan Cell
nathal tanya aja sama nares.. 😭😍
Herman Lim
nah nathal dah mulai ragu ne naresh siap2 ngambek lama ne
Tri Handayani
naresh...jangan cuma mikirin tentang bu lilis dan ratna'tuch calon istrimu lagi ragu sama kamu.
Bunda Keisha
Yang tegas donk sama Ratna.. jgn kasih celah buat masuk ke dlm hubungan Naresh dan Nathal.. bibit² pelakor harus dihempaskan.. 😡
Tri Handayani
nathal'biar kamu g kepikiran mending kamu tanya langsung sama naresh'biar semua jelas dan kamu jg jadi tenang.
Tri Handayani
benar kata adelia'kalau naresh berani menyakiti kamu dia bakal menyesal seumur hidup'nathal.
Tri Handayani
Ada aja gangguan'nya mau menikah'masalah ratna dan bu lilis aja belum kelar muncul lagi si'racel bikin huru hara.
Herman Lim
bgs mundur aja u mah ga ada dlm pikiran dikit pun di naresh hanya butiran debu yg g terlihat sama sekali
Herman Lim
bahaya naresh jgn tebar pesona sama cew lain BS gagal nikah nanti
Ariany Sudjana
eh ulat bulu miskin, ngapain kamu masih berharap jadi Cinderella? tahu diri dong kamu ga level sama Naresh dan Nathalia, udah ditolong masih saja ngelunjak
Ariany Sudjana
aduh ini ulat bulu miskin, masih juga berharap mau jadi Cinderella
Rahmawati
tuh kan si Ratna masih ngarep😡
abiyan jgn sampai jatuh cinta sm ratna
rarr
apasih rat, aelah sukur ada yg nampung
Zea Rahmat
emang kaga tau diri km sm mamakmu.... segitu di usahakan buat sembuh.. masih aja ganggu org yg bantuin km
Tri Handayani
nah gitu naresh'demi menjaga perasaan calon istrinya lbh baik kasih orang aja pemberian dr ratna,syukur-syukur tegas sama ratna.
dwi ka
Duh ratna sarumpet, daripada msh ngarepin naresh mending sama abiyan aja noh.. Walopun suka jahil tp dia masi ready blm sold out 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!