Yuna gadis Rapunzel yang terkurung di kastil mewah, hingga seorang Pangeran membawanya dan memberinya kebebasan yang dia inginkan. Namun, itu tidak seindah yang dia bayangkan, dia adalah umpan, kebaikan Pangeran adalah bayang semu.
Dia berkali-kali patah hati, berkali-kali menahan kesedihan. Pangeran adalah sesuatu yang menyakitkan untuk dia miliki.
Sedih namun manis, gundah namun lucu, gelisah namun kocak. Dia akan melewati hari-harinya dengan tawa meskipun menyimpan luka, dia akan menjadi binar diantara makhluk indah lainnya.
Hingga akhirnya dia bertemu dengan seseoarang yang benar-benar bisa membuatnya tertawa dan melupakan sedihnya.
Pangeran... jangan pernah menyesal jika seseorang mengambil Tuan putri dari mu.
"Aku masih saja mencintai mu, bahkan ketika kamu mematahkannya berkali-kali"
*Kisah ini akan membuat mu tertawa dalam rasa sesak. Terima kasih... selamat membaca🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5_Harus hati-hati
***@***
Pesawat sudah mendarat sepuluh menit yang lalu, tapi supir Leo tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Leo paling benci menunggu. Dia mulai uring-uringan, sumpah serapah keluar dari mulutnya. Yuna tidak berani mendekatinya, dia hanya berdiri diam di belakang Leo. Lalu beberapa detik kemudian terlihat seseorang berlari menghampiri dan berdiri membungkuk di depan Leo.
"Maaf Tuan Muda, jalanan macet karena ada kecelakaan," jelasnya, suaranya gemetar.
"Tidak ada alasan," bentak Leo sambil meminta kunci mobil, "Besok terima gaji PHK mu di kantor, jangan sampai aku melihatmu lagi," lanjut Leo setelah menerima kunci.
Yuna memperhatikan Leo yang berlalu. Dia tidak habis pikir bahwa laki-laki tampan yang telah menjadi suaminya begitu kejam pada supirnya. Dia tidak menyangka jika laki-laki tampan sangat menakutkan jika sedang marah. Yuna menatap punggung Leo dengan sinis lalu dia menghampiri supir Leo yang masih menunduk lesu.
"Bapak, bapak baik-baik saja?" tanya Yuna sopan. Bapak supir segera mengangkat wajahnya.
"I-iya Nona ...." jawabnya pelan. Dia menatap Yuna dengan wajah kebingungan. Gadis cantik yang tiba-tiba menyapanya dan menanyakan keadaannya. Siapa gadis ini? Pikirnya.
"Ini, saya ada sedikit buat bapak, gunakan ini untuk naik taksi pulang ke rumah," Yuna memberikan beberapa lembar uang pecahan ratusan ribu pada pada pak supir, pak supir masih menatapnya bingung. Tidak kenal tapi tiba-tiba memberinya uang. Pak supir curiga bahwa Yuna adalah agensi golongan sesat yang akan mengajaknya bergabung, menyogok dengan uang. Tangannya enggan menerima uang yang diberikan Yuna kepadanya.
"Tidak apa-apa Pak, ambillah."
Pak supir semakin curiga karena Yuna seperti memaksanya menerima uang. Lalu bunyi klakson mobil Leo yang nyaring membuat semua orang menutup telinga dan sebagian langsung mengumpat. Yuna segera menarik tangan Pak supir yang disembunyikan di belakang tubuhnya.
"Saya istri Leo, ambillah ini," Yuna memberikan uang dan kali ini Pak supir dengan senang hati menerimanya.
"Terimakasih Nyonya muda, sem ...." belum sempat Pak supir melanjutkan ucapannya klakson Leo kembali berbunyi. Hingga membuat satpam langsung mengambil tindakan. Melihat satpam yang melangkah ke arah Leo, Yuna dengan segera berlari menghampiri satpam dan berdiri di depannya. Yuna bisa menebak, satpam hanya akan membuat kemarahan Leo semakin memuncak.
"Pak satpam, ini salah saya, saya minta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak sopanan suami saya. Sekali lagi saya mohon maaf," ucap Yuna sangat sopan. Satpam melempar senyum padanya. Nona yang cantik dan sangat sopan, jarang-jarang ada di Ibu Kota, apa lagi jika dia dari keluarga yang berlatar belakang kuat. Satpam melunak dan memberikan maafnya.
"Terima kasih banyak Pak satpam. Semoga Bapak sehat selalu," Yuna membungkukkan badannya dan segera berlari menuju mobil Leo. Dia lalu membuka pintu depan mobil.
"Siapa yang menyuruhmu duduk di depan?" ucap Leo tanpa menoleh kearahnya. Yuna menatapnya dengan tajam dan ... Brak... Yuna menutup pintu mobil dengan keras. Kemudian dia membuka pintu belakang, masuk dan duduk dibangku penumpang.
Yuna memperhatikan dari kaca spion wajah Leo yang masih marah. Wajah itu masih saja tampan meskipun sedang marah, tapi lalu Yuna melihatnya dengan kesal.
'Laki-laki ini sangat mudah meledak, aku harus hati-hati dengannya jika ingin hidup aman dan lebih lama,' gumamnya. Dia menyandarkan kepalanya di kursi dan kemudian memejamkan matanya.
bikin novel Bru Lgi lah kakak author..
klu gk tertarik mna mungkin sampai cium😘
dr yg aku baca Yuna memang cantik banget Vano bahkan Karel jg suka Leo masih ketutup cinta buta Kiara .
novel sekarang gk ada yg menari pasti bacanya berhenti di tengah jlan udh bosen duluan para author hilang semua