Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Mereka berdua sekarang sudah ada di dalam kamar milik Glory dan mereka sedang sibuk memilih pakaian apa yang cocok untuk mereka pakai ke club nanti.
"Eh menurut lo gue cocoknya pake kemeja panjang atau pake jaket kulit warna hitam sih?" tanya Glory kepada Naomi dan ingin sekali Naomi membuang Glory ke rawa-rawa.
"Kita tuh mau ke club Glory bukan ke pasar malem, yang bener aja lo mau ke club dengan pakai baju kaya gitu?" tanya Naomi yang tidak percaya dengan apa yang ada di dalam pikirannya.
"Ya kan gue takut aja di sana nanti masuk angin, kan gak lucu habis dari club gue malah meriang dan masuk angin," ucap Glory dengan polosnya dan Naomi menepuk jidatnya pelan.
Naomi sudah tidak habis pikir lagi dengan pemikiran Glory yang tidak jelas.
"Lo gak usah so alim deh, lo gak inget kalo lo dulu juga suka pake baju kurang bahan hah? ini tuh beneran lo atau lo itu orang lain yang mana orang itu nyasar ke tubuh lo hah," ucap Naomi da itu membuat Glory terdiam.
"Loh kok ngomong gitu? Emangnya lo yakin kalo masih ada hal kaya gitu?" tanya Glory ragu-ragu.
"Lo ngaco banget sumpah, ya gue gak percaya lah. Yang bener zaman sekarang masih ada hal kaya gitu," ucap Naomi dan Glory bernapas lega.
"Ya terus kenapa lo ngomong kaya gitu?" tanya Glory.
"Siapa tahu aja, orang sikap lo tuh bener-bener berubah banget yang biasanya suka pake baju ketat masa sekarang lo takut masuk angin cuman gara-gara lo pake baju kurang bahan ke club," kata Naomi yang mengutarakan semua yang ada di dalam pikirannya itu.
"Ya emang ada yang salah ya kalo misalnya gue mau berubah jadi orang yang lebih baik? lagian kan gue juga bosen kali jadi pusat perhatian terus karena baju ketat, jadi sekarang gue mau jadi cewek alim aja hahaha," ucap Glory yang memang dia sangat pintar sekali mencari alasan yang tidak jelas.
Naomi yang mendengar alasan tidak masuk akal Glory menggelengkan kepalanya pelan, Glory ini memang tipe manusia yang tidak pintar berbohong.
"Lo kalo lagi bohong kelihatan banget deh," selidik Naomi dan Glory malah cengengesan tidak jelas.
"Emang keliatan banget ya kalo gue lagi bohong?" tanya Glory dan dengan yakin Naomi menganggukan kepalanya.
"Iya, dari dulu kan lo emang gak pinter bohong. Tapi ya apa pun alasan lo sekarang yang jelas gue gak mau ya lo berubah demi orang lain," ucap Naomi dan Glory mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Maksudnya gimana? gue gak paham deh," ucap Glory yang memang tidak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Naomi.
,"Ya maksud gue tuh karena sekarang Xavieer lagi dekat sama Amanda dan ya lo sendiri tahu bukan kalo Amanda itu tipe-tipe cewek polos yang gak nakal. Siapa tahu aja lo berubah mau sama kaya Amanda demi mendapatkan hati seorang Xavieer," ucap Naomi dan Glory menatap tidak percaya kepada Naomi.
"Naomi lo serius mikir hal kaya gitu? dan apa lo bilang? gue mau samaan kaya Amanda? yang bener aja kali masa iya lo samain gue sama si polos-polos bangsat itu, udah tahu lah hal itu sangat beda jauh sama gue," ucap Glory yang sangat ogah di samakan dengan Amanda.
"Ya iya gue tahu, tapi kan ya gue tetep aja ngerasa aneh sama lo. Masa iya sih lo jadi cewek yang super kalem dan anggun kaya gini dadakan, jadi ya gue ngerasa aneh aja," ucap Naomi yang malah rebahan di kasur milik Glory.
"Ya mana gue tahu anjir, kan gue udah bilang kalo gue cuman butuh suasana yang baru aja. Lagian gue capek dan males juga pake baju seksi yang kekurangan bahan," ucap Glory dan Naomi tersenyum tulus.
"Gue seneng banget deh kalo misalnya lo udah berubah sekarang," ucap Naomi.
"Udah ah jangan bahas iru terus, mendingan sekarang kita pergi aja yuk ke club nya. Keburu gue gak mood duluan," ucap Glory yang tak sabar ingin pergi ke club.
Naomi yang mendengar dan melihat Glory yang merengek menghela nafas pelan, meskipun Glory sudah berubah menjadi seseorang yang lebih tertutup pakaiannya. Tapi tetap saja Glory adalah wanita yang keinginannya harus selalu terpenuhi.
"Ya ampun lo kayanga gak sabaran banget ya buat main ke club," ucap Naomi dan dia menggandeng tangan Glory dan mengajak Glory berangkat sekarang.
Glory yang tahu kalo Naomi akan segera pergi ke club dia jadi senyum-senyum sendiri karena tujuannya untuk bertemu dengan para pria tampan akan segera terwujud.
