NovelToon NovelToon
REINKARNASI BERANDALAN

REINKARNASI BERANDALAN

Status: tamat
Genre:Kebangkitan pecundang / Action / Time Travel / Romansa / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: andremnm

Arya Satria (30), seorang pecundang yang hidup dalam penyesalan, mendapati dirinya didorong jatuh dari atap oleh anggota sindikat kriminal brutal bernama Naga Hitam (NH). Saat kematian di depan mata, ia justru "melompat waktu" kembali ke tubuh remajanya, 12 tahun yang lalu. Arya kembali ke titik waktu genting: enam bulan sebelum Maya, cinta pertamanya, tewas dalam insiden kebakaran yang ternyata adalah pembunuhan terencana NH. Demi mengubah takdir tragis itu, Arya harus berjuang sebagai Reinkarnasi Berandalan. Ia harus menggunakan pengetahuan dewasanya untuk naik ke puncak geng SMA lokal, Garis Depan, menghadapi pertarungan brutal, pengkhianatan dari dalam, dan memutus rantai kekuasaan Naga Hitam di masa lalu. Ini adalah kesempatan kedua Arya. Mampukah ia, sang pengecut di masa depan, menjadi pahlawan di masa lalu, dan menyelamatkan Maya sebelum detik terakhirnya tiba?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon andremnm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 22. injeksi data...

Di dalam bunker tua yang redup, Arya terbaring setengah sadar, tetapi Dion dan Maya bergerak dengan tujuan yang baru. Dengan instruksi Arya yang tajam di benaknya, Dion kini memegang kendali teknis operasi mereka. Di atas meja logam, radio komunikasi darurat milik Surya terurai menjadi komponen-komponen yang rumit.

Dion: (Berbisik kepada Maya) "Sistem ini sangat tua, Maya. Ini bekerja dengan baik untuk komunikasi suara, tetapi mengubahnya menjadi alat injeksi data Burst membutuhkan modifikasi ekstrem pada osilator frekuensi dan amplifier daya."

Maya: (Mengamati Dion bekerja, siap membantu) "Bisakah kau melakukannya dengan peralatan seadanya yang kita punya? Kita hanya punya tang, pisau, dan kabel bekas dari radio lama."

Dion: "Aku harus bisa. Aku akan menggunakan pisau sebagai probe dan tang untuk menyolder dingin. Bagian tersulit bukanlah memodifikasi radio, melainkan mendapatkan daya yang cukup untuk burst data. Kita harus menyuntikkan virus yang cukup besar untuk membuat kekacauan, dan itu membutuhkan lonjakan energi yang sangat besar."

Dion mengambil papan sirkuit utama radio.

Dion: "Gardu listrik di perbatasan itu pasti memiliki pengaman arus. Kita tidak bisa langsung menghubungkan kabel ke sumber utama. Itu akan memicu pemutus sirkuit dan ledakan. Kita harus mendapatkan daya dari terminal beban cadangan—saluran yang biasanya digunakan untuk pengujian."

Maya: "Bagaimana kau tahu terminal mana itu? Semua kabelnya terlihat sama."

Dion: "Aku ingat dari peta jaringan lama di Kota Cakra Manggala. Gardu perbatasan ini dirancang dengan standar militer 1990-an. Terminal beban cadangan selalu ditandai dengan kabel berlapis perak di bagian konektor utama. Kita harus mencarinya."

Dion kemudian mulai memprogram kode virus di laptop tua yang diselamatkan Arya dari bunker. Laptop itu tidak terhubung ke jaringan mana pun.

Dion: "Virusnya harus cerdas. Aku harus memprogram tiga hal: Satu, Payload waktu tunda—virus tidak boleh aktif sampai kita jauh. Aku akan menunda peluncurannya selama 12 jam setelah injeksi. Ini memberi kita jarak. Dua, Self-Destruct Data—semua informasi palsu itu harus hilang setelah 24 jam. Kita tidak ingin militer menemukan bukti peretasan dan melacak kembali ke kita. Tiga, Fake Origin Trace—aku akan menyematkan jejak palsu yang mengarah ke Kepulauan Seribu, jauh di lepas pantai Jakarta. Itu akan mengalihkan penyelidikan militer dari Cakra Manggala."

Maya: (Terkesan dengan kecerdasan Dion) "Luar biasa, Dion. Kau benar-benar jenius. Ini adalah bom informasi yang sempurna."

Dion: "Tapi kita hanya punya satu kesempatan. Jika koneksi daya gagal atau burst datanya lemah, virusnya tidak akan mencapai Server Utama. Seluruh rencana akan gagal."

Di saat yang sama, Surya masuk ke dalam bunker, membawa batu-batu besar dan balok kayu untuk memperkuat pertahanan pintu.

Surya: (Mengamati persiapan mereka) "Arya bilang kau merencanakan sesuatu yang gila. Mencuri listrik dari gardu? Itu sangat berisiko. Gardu itu dijaga, meskipun tidak ada sinyal. Mereka punya patroli visual."

Dion: "Kami butuh daya besar untuk satu kali tembakan. Kami akan menggunakan waktu pergantian shift patroli. Saya butuh kamu, Surya, untuk membuat gangguan suara di sisi timur gardu. Suara keras dan tiba-tiba untuk menarik perhatian penjaga."

Surya: "Gangguan suara? Aku bisa melakukannya. Aku punya beberapa peledak kecil yang tidak mematikan. Tapi aku ingin tahu rute pelarian kalian setelah gardu."

Maya: "Begitu data terkirim, kita akan segera kembali ke bunker ini, mengambil Arya, dan pergi melalui Jalur Utara Bawah Tanah yang Arya sebutkan. Jalur itu harus membawa kita keluar dari zona panas sebelum virusnya aktif."

Surya: "Jalur Utara Bawah Tanah... itu hanya mitos. Itu tertutup longsor sejak lima puluh tahun lalu."

Arya: (Berbisik dari ranjang, suaranya sangat lemah) "Tidak, Surya... Aku tahu persis... di mana... longsornya tidak total. Ada celah... di balik... air terjun kedua."

Surya menatap Arya. Bocah itu, meskipun hampir mati, masih menyimpan informasi penting tentang perbatasan yang bahkan Surya tidak mengetahuinya.

Surya: (Menghela napas) "Baik. Aku akan percaya padamu, bocah masa depan. Aku akan membuat gangguan, dan kalian harus berhasil. Kegagalan berarti kalian bertiga mati di tangan militer. Kapan kalian akan bergerak?"

Dion: "Pukul 03:00 pagi. Itu adalah waktu terdingin dan waktu pergantian shift patroli. Kita akan siap."

Malam itu, pukul 02:45 dini hari, ketegangan menyelimuti bunker. Dion telah selesai memodifikasi radio komunikasi milik Surya; kini sebuah kotak gelap dengan kabel-kabel yang menjulur dan sebuah port yang siap menerima arus listrik. Di laptop tuanya, virus informasinya sudah siap. Maya memeriksa persediaan mereka: sarung tangan karet tebal, kabel tembaga panjang, dan pisau serbaguna.

Arya: (Berbisik kepada Maya, meskipun demamnya masih tinggi) "Ingat, Maya. Lindungi dia. Dion lebih berharga daripada semua uang di Cakra Manggala."

Maya: (Menggenggam tangan Arya) "Aku janji, Arya. Kami akan kembali. Kau harus bertahan."

Surya: (Mengenakan rompi kulit tebal, to the point) "Aku akan pergi sekarang. Aku akan menanam peledak kecil di Jalur Penebangan Timur. Aku akan meledakkannya tepat pukul 03:00. Itu akan menarik semua patroli visual mereka ke sana. Kalian punya lima belas menit sejak ledakan itu untuk mendapatkan daya, menyuntikkan data, dan pergi. Jangan melebihi batas waktu itu."

Dion: (Menggendong ransel berisi radio yang dimodifikasi dan laptop) "Aku akan secepat mungkin. Kabel berlapis perak di terminal beban cadangan. Aku ingat."

Surya: "Jangan menyentuh terminal lain. Kau akan meledak. Dan Dion, jika ada masalah, tinggalkan peralatan itu. Nyawa kalian lebih berharga."

Surya melirik Maya. Surya: "Maya, kau jaga garis batas. Gunakan senapan ini."

Surya menyerahkan senapan tua itu kepada Maya.

Maya: (Menerima senjata itu dengan ragu) "Aku tidak pernah menembak orang, Surya."

Surya: "Kau tidak perlu menembak. Hanya bidik dan buat suara keras jika perlu. Tapi jangan tembak sampai nyawa Dion terancam. Sekarang, pergilah. Aku akan menunggu sinyal darimu."

Surya menyelinap keluar dari bunker melalui jalur air terjun.

Lima menit kemudian, Maya dan Dion merangkak keluar dari persembunyian, bergerak senyap menuju Gardu Listrik Perbatasan yang terletak di sebuah bukit kecil. Gardu itu hanya diterangi oleh lampu sensor gerak yang redup.

Dion: (Berbisik, sambil merangkak) "Aku harus mendekati pagar gardu. Kabel tembaga kita tidak cukup panjang untuk menyalurkan daya dari luar pagar."

Mereka mencapai batas pagar kawat berduri. Mereka bersembunyi di balik semak-semak. Mereka melihat dua penjaga berseragam biasa berpatroli dengan senter.

Penjaga 1: "Aku dengar atasan marah. Ada sesuatu yang meledak di Sarana Biru. Sekarang kita harus menjaga gardu tua ini di tengah hutan."

Penjaga 2: "Komandan Jaya pasti sedang dalam masalah besar. Aku dengar dia ditembak."

Maya: (Berbisik kepada Dion) "Mereka sedang mengobrol. Ini kesempatan kita."

Dion: "Tunggu, Maya. Itu belum pukul 03:00. Gangguan Surya akan segera datang."

Mereka menunggu dalam ketegangan yang menyesakkan. Tangan Maya mencengkeram senapan tua itu, matanya terpaku pada jarum jam tangan digitalnya. 02:59... 03:00...

BUMM!

Suara ledakan keras dan teredam mengguncang hutan dari arah timur, diikuti oleh kilatan cahaya singkat.

Penjaga 1: "Apa itu?! Tembakan! Di arah timur! Penebangan liar!"

Penjaga 2: "Cepat, hubungi markas! Kita harus periksa sumber ledakan itu!"

Kedua penjaga itu berlari ke arah timur, meninggalkan gardu tanpa penjagaan. Gangguan Surya berhasil!

Dion: (Berbisik cepat) "Sekarang, Maya! Lima belas menit!"

Dion dengan lincah memanjat pagar kawat berduri. Di dalam gardu yang berdengung, ia menemukan kotak pemutus sirkuit utama. Ia segera melihat terminal.

Dion: "Itu dia! Kabel berlapis perak! Terminal beban cadangan!"

Dion dengan hati-hati menghubungkan kabel tembaga tebalnya ke terminal berlapis perak, menggunakan sarung tangan karet sebagai pelindung. Ujung kabel yang lain dihubungkan ke port power input pada radio yang dimodifikasi.

Dion: "Maya, jaga aku! Aku butuh dua menit untuk mengisi daya dan mengirimkan data!"

Maya mengambil posisi menembak di balik semak-semak, senapan diarahkan ke jalur yang ditinggalkan penjaga. Jantungnya berdebar kencang, menyadari bahwa mereka kini terhubung langsung ke sumber listrik yang sangat kuat.

Dion: (Menghidupkan saklar pada radio, suara berdengung keras terdengar) "Daya masuk! Sekarang, burst data!"

Dion memasukkan kode aktivasi, mengirimkan virus informasi palsu itu dalam satu tembakan kuat melalui jaringan analog yang terlupakan.

Di dalam Gardu Listrik Perbatasan, Dion menahan napas saat radio yang dimodifikasi mengeluarkan dengungan keras dan berbau ozon. Cahaya biru kecil berkedip cepat dari indikator burst data.

Dion: (Berteriak di tengah kebisingan) "DATA TERKIRIM! Virus sudah masuk ke jaringan analog! Aku berhasil menyuntikkannya ke Server Utama Cakra Manggala!"

Tepat setelah indikator burst padam, terjadi lonjakan listrik mendadak di gardu itu.

BZZZZZZT!

Dion: "Sial! Pemutus sirkuit utama terpicu! Daya terputus!"

Suntikan daya yang besar dan tiba-tiba itu memang memicu protokol darurat gardu. Gardu itu kini mati, dan keheningan yang tiba-tiba terasa lebih mengancam daripada kebisingan sebelumnya.

Maya: (Berlari ke pagar) "Dion! Waktu habis! Kita terekspos! Semua alarm di sekitarnya pasti berbunyi!"

Dion: "Aku tahu! Tapi kita harus memutuskan koneksi ini dengan aman!"

Dion dengan sigap mencabut kabel tembaga dari terminal berlapis perak. Ia merangkak keluar dari pagar.

Dion: "Kita punya sekitar sepuluh menit sebelum mereka kembali dari timur!"

Mereka berlari kembali ke hutan, meninggalkan gardu yang gelap dan sunyi.

Maya: (Memimpin jalan) "Kita harus cepat! Arya butuh kita!"

Mereka tidak sempat berjalan jauh ketika suara sirine mulai terdengar samar dari arah jalan raya utama, sekitar satu kilometer jauhnya. Naga Hitam dan mungkin militer bereaksi terhadap kegagalan gardu.

Dion: "Mereka merespons kegagalan daya! Mereka tahu ada yang salah!"

Maya: "Kita harus segera sampai di bunker sebelum mereka memotong jalur mundur kita!"

Mereka berlari menembus hutan, dengan Dion membawa radio modifikasi dan Maya memanggul senapan. Setiap langkah terasa putus asa.

Mereka akhirnya tiba di tebing air terjun kecil yang menyembunyikan pintu masuk bunker. Surya sudah menunggu di sana, wajahnya tegang.

Surya: (Berbisik) "Cepat masuk! Aku melihat lampu senter bergerak cepat di hutan! Mereka kembali!"

Maya dan Dion meluncur menuruni tangga batu yang licin, kembali ke dalam bunker.

Dion: "Berhasil, Surya! Virusnya masuk! Tapi kita harus pergi! Gardu listriknya mati!"

Surya: "Bagus. Aku akan mengurus pintu masuk. Maya, Dion! Ambil Arya! Kita akan menggunakan Jalur Utara Bawah Tanah sekarang!"

Di ranjang, Arya terengah-engah. Ia sudah diberikan pereda nyeri dosis penuh, yang membuatnya sadar tetapi sangat lemah.

Arya: (Berbisik, suaranya hampir tidak terdengar) "Dion... Maya... Kalian berhasil?"

Dion: "Ya, Arya! Virusnya ada di Server Utama! Kita harus pergi!"

Surya membuka panel logam tersembunyi di lantai bunker, yang menampakkan lubang gelap.

Surya: "Ini adalah 'mitos' Jalur Utara Bawah Tanah. Hanya cukup untuk merangkak. Arya benar, longsornya tidak total. Aku sudah membersihkannya. Ini adalah satu-satunya jalan keluar. Ini akan membawa kalian sekitar lima kilometer di utara, dekat jalur kereta tua menuju Serang."

Surya: "Kalian bertiga harus masuk. Aku akan tetap di sini dan menahan mereka. Aku akan menjadi umpan utama kalian."

Maya: (Terkejut) "Tidak, Surya! Kami tidak akan meninggalkanmu!"

Surya: "Ini bukan negosiasi, Maya! Ini perintah terakhir! Aku berutang pada Arya, dan aku tahu cara bertarung di bunker ini. Mereka tidak akan pernah bisa melewati aku hidup-hidup. Ambil persediaan, ambil semua obat-obatan yang ada, dan pergi!"

Surya membantu Maya dan Dion memindahkan Arya dari ranjang ke ambang lubang.

Arya: (Menatap Surya, matanya berkaca-kaca) "Surya... Terima kasih. Aku akan kembali. Aku janji."

Surya: "Kau tidak perlu kembali untukku, bocah. Lakukan saja apa yang harus kau lakukan. Hancurkan Naga Hitam."

Maya dan Dion, dengan rasa sakit dan terima kasih yang mendalam, mulai menyeret Arya ke dalam lubang gelap Jalur Utara Bawah Tanah.

Di luar pintu bunker, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa dan bentakan perintah.

Pemimpin Tim Naga Hitam: (Mengaum) "Di sini! Di air terjun! Mereka ada di dalam! Serang! Jangan biarkan ada yang hidup!"

Surya mengambil posisi di balik dinding batu, mengangkat senapan tua, siap menghadapi musuh. Di dalam lubang, Maya dan Dion merangkak ke tempat yang aman, membawa Arya dan harapan terakhir mereka.

1
Calliope
Duh, hati jadi bahagia setelah selesai baca karya ini!
andremnm: makasih🙏🙏
total 1 replies
Deqku
Aku jatuh cinta dengan ceritamu, tolong update sekarang juga!
andremnm: makasih ya
total 1 replies
tae Yeon
Terlalu emosional, sampai menangis.
andremnm: makasih 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!