Alga adalah seorang pria bekerja sebagai nelayan. Ia bekerja untuk mencari ikan setiap hari untuk kuliah istrinya dan makan sehari-hari. Pergi pagi pulang malam agar bisa mendapatkan tangkapan ikan yang banyak. Sayangnya saat istrinya sudah S2 dan menjadi sekretaris, istrinya malah selingkuh dengan CEO tempat ia bekerja dan meninggal Alga dan anaknya.
Istrinya malu mempunyai suami nelayan seperti Alga dan akhirnya meminta cerai lalu menikah dengan pria pilihannya itu.
Hancur hati Alga setelah bercerai dengan istri tercintanya, saat sedang menjaring ikan, Ia tak sengaja jatuhkan kelaut karena Ia masih dalam kesedihan, tapi siapa sangka jika ia mendapat sebuah sistem.
Sistem Nelayan, setiap ia menangkap ikan, menjual ikan, maka ia mendapat hadiah dan poin yang mengubah hidupnya menjadi orang sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
36
...🏋♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
...happy reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
"Ibu nelpon?" tanya Grisha dengan wajah senang.
Alga mengangguk tersenyum, dan memberikan kepada Grisha.
"Halo Ibu," jawab Grisha.
"Halo juga Grisha sayang, kamu lagi apa Nak?" tanya Gebby denga suara yng ceria tpi juga sendu.
"Sedang mengambar," jawab Grisha dengan suara ceria.
"Mana gambarnya, ibu pengen lihat," kata Gebby.
Alga menekan tombol video call di ponselnya dan terlihat wajah Gebby yang cantik itu.
"Ehem," Alga langsung berdehem karena ia sempat terkejut melihat wajah Gebby yang muncul di layar ponselnya.
Alga langsung menjauh dan duduk di belakang Grisha. Sementara Gebby hanya tersenyum kecil.
"Ibu, lihat nih gambar yang Grisha buat, cantik nggak?" tanya Grisha memamerkan gambarnya.
"Wah, cantik sekali. Kalau lomba mengambar, Grisha pasti menang," puji Gebby.
Grisha mengarahkan ponselnya ke arah laut. "Ibu lihat laut kan?" tanya Grisha.
"Lho? Itu laut, emang sekarang Grisha di mana?" tanya Gebby penasaran.
"Di rumah," jawab Grisha singkat membuat Gebby semakin bingung.
"Di rumah? Maksudnya, rumah Grisha di pantai?" tanya Gebby lagi membuat ia bertambah penasaran.
"Iya."
"Wahh benar-benar rumah impian sekali," kata Gebby yang wanita ingin dulunya memiliki rumah di tepi pantai
"Ibu, libur besok, ibu datang ke rumah Grisha ya. Kita menggambar sama-sama, Papa tadi udah beli buku gambar dan alat lukis," kata Grisha dengan senyum mengembang dan memperlihatkan alat lukis dan buku gambarnya.
"Wah, itu pasti sangat mengasikkan, pengen banget mengambar sama Grisha," kata Gebby berharap.
Setelah sekian lama mengobrol dengan Grisha.. "Yaudah, Grisha tidurnya jalan malam-malam ya Nak, nanti kamu masuk angin," kata Gebby.
"Ya ibu," jawab Grisha mengangguk tersenyum.
"Hm... maaf Tuan, malam-malam begini saya menganggu Grisha," kata Gebby sedikit gugup.
"Tidak apa-apa, Grisha juga sangat menyukainya," kata Alga melihat ke arah Grisha.
"Ah sebelumnya saya benar-benar minta maaf, tolong bilang sama istri Anda juga, kalau saya menganggu kalian. Dan juga jika istri Anda marah, saya janji tidak akan menghubungi Anda lagi," kata Gebby merasa bersalah.
"Saya dan istri saya... sudah bercerai," jawab Alga dengan suara tercekat di tenggorokannya.
"Oh begitu ya, baguslah. Eh tidak tidak, maksud saya... anu... " Gebby bingung bagaimana ia harus bicara dan ia langsung mematikan panggilannya saking gugupnya.
"Hm... dia ini kenapa ya?" tanya Alga menekuk alisnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, ia melihat panggilannya dengan Gebby telah berakhir.
Gebby langsung terduduk di lantai sambil memegang dadanya yang berdetak kencang.
"Akhhhhh!" teriaknya sambil mengacak-acak rambutnya. "Aku ini kenapa sih? Mana bilang bagus mendengar kabar dia bercerai, nanti apa kata dia jika dia sadar dengan ucapanku, apa aku ini sudah gila ya!" teriak Gebby merasa stres di kamarnya.
Gebby menutup mukanya dengan kedua tangannya. "Ini sangat memalukan, sangat memalukan!" katanya sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...