NovelToon NovelToon
TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

TERJEBAK HASRAT DOKTER TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

"Ya Tuhan...apa yang sudah aku lakukan? Kalau mamih dan papih tahu bagaimana?" Ucap Ariana cemas.
Ariana Dewantara terbangun dari tidurnya setelah melakukan one night stand bersama pria asing dalam keadaan mabuk.
Dia pergi dari sana dan meninggalkan pria itu. Apakah Ariana akan bertemu lagi dengannya dalam kondisi yang berbeda?

"Ariana, aku yakin kamu mengandung anakku." Ucap Deril Sucipto.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Jalan Yang Lurus

Menjalani pernikahan bersama Deril tidaklah seburuk yang di bayangkan Anna. Hari ini tepat usia pernikahan mereka yang kedua bulan, dan juga kandungan Anna tepat berusia empat bulan.

Acara syukuran empat bulanan Anna akan di adakan di rumah mertuanya. Semua keluarga besarnya sudah datang dari pagi. Deril menyediakan berbagai macam hidangan dari chef ternama yang ikut hadir disana. Ia juga menyediakan kamar tamu untuk saudara-saudaranya dari pihak dirinya dan istrinya.

"Jadi kapan kita mau pindah sayang?" Kata Deril dengan memeluk erat istrinya dan mencium perut buncit itu.

"Lusa ya yank, aku masih betah disini. Mertua aku baik banget." Jawab Anna dengan wajah sendunya.

"Iya sayang, ayo kita keluar. Mamih papih juga udh nungguin kita." Ucap Deril, ia menggenggam tangan istrinya keluar kamar.

Keduanya bertemu orang tua Anna dan keluarga besarnya. Rumah mamah Mona yang tadinya sepi, hari ini begitu ramai di penuhi saudara dari Anna.

Saudara-saudara Deril sendiri lebih banyak tinggal di luar negeri dibanding di sini. Beberapa teman sewajat dokter tampan ini juga hadir di sana.

Tangan Deril tak lepas dari istrinya, seolah Anna hanyalah miliknya seorang. Acara pengajian empat bulanan Anna di mulai dengan hikmat. Seiring berjalannya waktu, perlahan Anna sudah bisa ikhlas dengan kehamilannya.

Juga, Anna sudah mulai belajar mengaji lagi bersama kedua kakak iparnya yaitu Zena dan Hulya. Sejak perubahan Anna ketika dulu, ia memang sudah lupa tentang ibadah. Ia mencoba memulai semuanya dari nol.

Deril sebagai suami sangat mendukung istrinya. Kakak ipar Anna akan datang saat hari sabtu siang sampai sore. Dan ketika itu juga Deril menemani istrinya.

"Yank, kita jadi kan babymoon lagi? Waktu itu kan cuma satu minggu di Korea. Aku mau ke Paris, boleh ya yank?" Rengek Anna sambil berbisik ke telinga suaminya.

"Aku harus periksa dulu kondisi kamu dan anak kita ya sayang. Kalau semuanya bagus, kita pergi kesana." Jawab Deril dengan lembut, ia juga mengecup tangan istrinya.

Anna beruntung bisa di nikahi Deril yang sangat perhatian dan begitu menyayanginya. Tatapan mata keduanya penuh cinta.

Ustadzah itu melantunkan ayat-ayat suci yang membuat Anna dan Deril terharu bahagia. Mata keduanya sudah berkaca-kaca. Begitu banyak nikmat yang mereka rasakan.

"Kamu bahagia sayang?" Tanya mamih Aleesya dengan pelan pada Anna.

"Bahagia mih. Maafin Anna ya mih, dulu Anna selalu melawan mamih dan papih." Ucap Anna sambil memeluk mamihnya erat.

Ketiga kakaknya Anna tersenyum hangat. Adik bungsu yang mereka sayangi sudah kembali ke jalan yang lurus. Ada hikmah dibalik musibah.

-

-

-

Para tamu dan kerabat saudara dekat baik yang jauh kini tengah menikmati hidangan yang sudah di sediakan. Begitu banyak doa yang di lantunkan untuk bumil cantik ini.

"I love you, yank." Ucap Anna berbisik ke telinga suaminya.

Senyum Deril mengembang dan mengecup kening istrinya lembut. Ia menyampaikan jika si mbok sedang mengemasi pakaian mereka. Anna mengangguk pelan dan menuruti suaminya.

Orang tua Anna akan menginap malam ini, namun ketiga kakaknya tidak bisa ikut menginap. Mungkin nanti mereka akan menyusul ke rumah baru Anna dan Deril.

"Udah makan kita istirahat duluan yah. Udah jam tidur siang sayang." Sahut Deril sambil memperlihatkan jam tangannya.

Deril orang yang sangat perfect dan disiplin dengan waktu. Ia sudah menjadwalkan kegiatan istrinya setiap hari. Anna pun menurutinya tanpa membantah. Baginya, itu adalah perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Meskipun di awal ia selalu menggerutu akan aturan Deril. Namun dengan berjalannya waktu, Anna sudah mulai bisa beradaptasi.

"Tapi masih banyak saudara aku, yank. Satu jam lagi boleh ya sayang?" Rengek Anna.

"Boleh sayang. Ayo kamu mau makan apa lagi?"

Anna menunjuk daging yang di masak oleh chef ternama itu. "Mau yang ini ya chef." Kata Deril.

"Baik pak, sebentar."

Keduanya makan bersama di bawah gazebo di halaman belakang. Mamih Aleesya dan mamah Mona menyusul anak dan menantunya ini kesana.

"Sayang, ini mamah bawakan puding. Di makan yah, cucu omah harus sehat. Mamahnya juga harus lebih sehat." Kata mamah Mona.

"Mamih juga bawain bolu susu kesukaan kamu, sayang."

Anna bahagia sekali diperhatikan oleh dua ibu sekaligus. Ia menerima semua pemberian mamihnya dan mertuanya. Keempatnya makan bersama sambil mengobrol santai. Sedangkan papih Alarich berada di ruang tengah bersama keluarga anak-anaknya juga cucu-cucunya.

"Onty..."

Di tengah obrolan Anna, suaminya, beserta mamihnya dan mertuanya, tiba-tiba muncul dua sosok anak perempuan, yaitu keponakannya. Ellea dan Mikhayla, yang memanggil Anna.

"Sini sayang, jangan lari." Teriak Anna.

Dua bocil ini berhambur ke pelukan Anna. "Onty, dedek bayi na kapan kelual?" Tanya Ellea dengan cadelnya.

"Nanti sayang masih lima bulan lagi." Jawab Anna lembut.

"Adik Mikha juga udah lahil onty." Celetuk Mikhayla.

"Kan hamilnya duluan sayang, sini cucu cucu omah makan dulu banyak kue." Ucap mamih Aleesya.

Mereka semua mengobrol santai sambil bercanda tawa dengan si cantik Ellea dan Mikhayla. Tak lama papih Alarich menyusulnya. "Opah... Ini opah Eeaa!"

"Ini opah Mikha."

Kedua bocil ini menangis memperebutkan opahnya. Deril menenangkan tangisan keponakannya ini sambil menggendong keduanya ke dalam.

"Suami kamu sudah siap menjadi ayah." Ucap papih Alarich pada Anna sambil menoleh ke arah Deril.

"Benar pak Alarich, si Deril tuh tiap hari nanyain kapan boleh beli perlengkapan bayi? Sampai pusing saya." Keluh mamah Mona.

"Hehehe sudah enggak sabar ya bu, saya juga enggak sabar jadinya." Celetuk mamih Aleesya.

-

-

-

Sore menjelang malam Anna tengah melepas semua pakaiannya, lalu ada tangan melingkar di perutnya.

"Sayang... Sengaja banget godain aku hmm." Ucap Deril sambil mengecup pipi istrinya berkali-kali.

"Mau mandi yank, gerah banget pakai baju gini. Kok bisa yah kak Zena sama Hulya betah pakai ini?" Tunjuk Anna pada dress muslim yang ia pakai.

"Yaa bisa bisa aja. Kan setiap orang berbeda. Kok kamu panggil istri Atharya sebutan nama. Dia kan kakak ipar kamu." Tanya Deril keheranan.

Anna menjelaskan jika usia Hulya dan dirinya berbeda sekitar enam tahun. Ketika menikah dengan kakaknya, Hulya masih berusia delapan belas tahun. Sedangkan dirinya saat itu baru menginjak usia dua puluh empat tahun.

Kepala Deril mengangguk pelan, namun ia juga menasihati istrinya agar tetap menghormati Hulya sebagai kakak iparnya.

"Kamu juga panggil ketiga kakak aku pakai sebutan nama, hayo." Celetuk Anna tak mau kalah.

"Kan umur mereka dibawah aku sayang, aku sama Erlan hanya beda beberapa bulan." Jawab Deril lembut.

"Berarti aku nikah sama om-om donk hahaha." Kata Anna sambil meledek suaminya ini, ia mencium lembut bibir sang suami lalu melepaskan pakaian suaminya.

"Enak aja! Argh babe... Aku pria matang sayang.. F*ck! Kamu tiba tiba banget nyerang aku aaah aahh." Deril mengikat rambut istrinya dengan tangannya.

Anna tak menjawabnya, ia sibuk bermain dengan pusaka suaminya. Yang membuat suaminya mengerang nikmat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!