NovelToon NovelToon
TEROR PARAKANG

TEROR PARAKANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Kutukan / Roh Supernatural / Tumbal
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Kisah ini berasal dari tanah Bugis-Sulawesi yang mengisahkan tentang ilmu hitam Parakang.

Dimana para wanita hamil dan juga anak-anak banyak meninggal dengan cara yang mengenaskan. Setiap korbannya akan kehilangan organ tubuh, dan warga mulai resah dengan adanya teror tersebut.

Siapakah pelakunya?

Ikuti Kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa itu

Ambo Uleng terlihat sangat terpukul atas berita yang baru saja didengarnya. Ia merasakan dunianya begitu sangat hancur, dan seolah kakinya tak menginjak bumi.

Ia terduduk lemah diatas kursi tunggu. Baginya Andi Lalo wanita yang dapat menyempurnakan hidupnya.

Dibalik sikap kerasnya, ia adalah sosok istri yang tegas dan dapat mengatur keuangan, sehingga membuat mereka dapat menjadi seperti sekarang.

Dokter berpamitan. Sedangkan Ambo Uleng membutuhkan penguatan. Tetapi kedua anak dan menantunya tidak tahu dimana saat ini.

"Kemana mereka?" gumamnya dengan lirih, dengan hatinya hancur bagaikan serpihan-serpihan yang halus.

Ambo Uleng berjalan menuju lorong rumah sakit. Ia akan mengurus administrasi untuk memulangkan jenazah sang istri.

Saat itu, pandangannya terpaku pada dua sosok insan yang sedang berpelukan ditengah lorong.

Ia menarik nafasnya dengan sangat berat, lalu melangkah dengan gontai menghampiri keduanya.

"Enre," sapa Ambo Uleng dengan lirih.

Pria yang disapa melepaskan dekapannya dari tubuh sang istri, lalu menatap pada sang ayah. "Ya, Ambo." ia menghampiri sang ayahandanya.

"Ya, Ambo. Ada apa?"

Ambo Uleng tampak pucat. Bibirnya bergetar hanya sekedar untuk mengucapkan sepatah kata.

"Ammak kamu meninggal dunia," ucapnya dengan lirih. Hampir tak terdengar.

Deeeeeegh

Jantung Andi Enre hampir terlepas. Ia merasakan tubuhnya gemetar. Lalu menatap dengan tatapan yang berkaca.

"Ammak?" ucapnya dengan lirih. Pria itu menatap lorong yang terhubung dengan ruang operasi. Saat bersamaan, seorang perawat sedang mendorong ranjang pasien yang sudah ditutup menggunakan kain menuju ruangan tempat dimana ia tadi dirawat.

Didepan ranjang, tertulis nama pasien dan hal itu membuat mata Andi Enre semakin mengabur dengan buliran bening sudah menggenang.

"Ammak," sebutnya dengan sangat lemah. Ia masih mengingat saat terakhir pulang kerumah, disambut amarah dan penolakan, tetapi ia tidak sakit hati, sebab baginya sang Ammak adalah wanita yang ia cintai.

Ambo Uleng merasakan hal yang sama, tetapi ia berusaha menutupi kesedihannya.

Sedangkan Daeng Cening, menatap dengan tatapan yang misterius. Ia tidak menyukai siapapun yang berusaha untuk memisahkannya dengan Andi Enre. Baginya pria itu adalah segalanya, dan ia harus mempertahankan hubungan mereka.

Perawat melewati mereka, dan terus mendorong jasad Andi Lalo yang sudah terbujur diatas pembaringannya.

Andi Enre mengejar sang perawat, hingga mereka berbelok memasuki ruang rawat inap untuk menunggu penyelesaian administrasi.

Sementara itu, Ambo Uleng melangkah menuju administrasi, dan menyelesaikan berkas pemulangan jenazah untuk segera dimakamkan.

Daeng Cening memutar tubuhnya menatap lorong. Ia tahu jika sang suami saat ini sedang hancur. Akan tetapi, ia lebih puas dengan apa yang sudah ia lakukan.

Sesaat bayangannya terkenang akan beberapa tahun yang silam. Dimana ia dan Andi Enre adalah rekan sejak sekolah SLTP hingga Sekolah Menengah Atas selalu bersama.

Andi Enre adalah siswa tampan dan juga baik.

Daeng Cening menaruh hati padanya, cinta terpendam, dan selalu memperhatikannya dalam diam.

Hingga suatu saat, sang gadis yang berasal dari keluarga miskin itu memberanikan dirinya menyatakan rasa ketertarikannya pada sang pemuda pujaannya.

Saati itu, Andi Enre masih menanggapinya dengan sopan, jika mereka akan tetap berteman, sebab masih masa sekolah.

Akan tetapi, rasa cinta dihati Daeng Cening sudah sangat begitu besar. Ia tidak suka penolakan, hingga membuatnya melakukan berbagai cara bagaimana dapat meluluhkan hati sang pujaan hati.

Hingga suatu saat, Daeng Cening yang sedang tinggal bersama sang nenek, menemukan sebuah kitab kuno yang menjadi rahasia kecantikan sang nenek meski sudah sangat renta.

Diam-diam ia mempelajari kita tersebut, lalu mengamalkannya, dan dengan mantra-mantra tersebut, ia menjebak Andi Enre, hingga membuat pemuda itu bertekuk lutut.

Akan tetapi, tanpa Daeng Cening sadari, salah satu mantra yang ia pelajari, telah menjerumuskannya menjadikan ia sebagai parakang.

Hingga suatu hari, ia merasakan tubuhnya sangat lapar dan haus akan darah.

Rasa keinginan yang kuat terus datang, ia tak dapat lagi mencegahnya, sehingga suatu malam yang gelap dan juga sunyi, ia tak lagi dapat menahan keinginannya, sehingga ia harus menyantap sang nenek yang saat itu sedang tertidur pulas

Sejak malam itu, ia mulai memburu hewan ternak, dan meresahkan warga desa yang terus kehilangan sapi dan kerbau mereka.

Suatu malam setelah dua tahun kelulusan sekolah, Andi Enre yang sudah cinta mati terhadap Daeng Cening, mengajaknya menikah. Tentu saja hal itu membuat sang gadis bersuka cita, dan ia tak sabar untuk menantikan hari bahagia itu tiba.

Akan tetapi, Andi Lalo adalah salah satu orang yang menentang hubungan mereka.

Wanita yang merupakan ammak dari Andi Enre, merasakan getaran negatif pada kekasih puteranya.

Ia selalu merasa meremang dan tak nyaman saat melihat Daeng Cening.

Wanita yang juga mewarisi ilmu leluhur dan dapat merasakan kehadiran aura negatif dari sosok ghaib, merasakan energi yang sangat gelap dari kekasih putera semata wayangnya, Andi Lalo mencoba mencari cara menggagalkan niat puteranya agar memutuskan hubungan dengan Daeng Cening.

Akan tetapi, sikap Andi Enre semakin tidak terkendali. Ia menjadi uring-uringan dan mencoba bunuh diri jika tidak direstui menikah dengan Daeng Cening, sehingga membuat sang Ammak pasrah.

Namun, ia tidak sudi memberikan uang panai pada calon menantunya, sebab ia menganggap jika Daeng Cening adalah malapetaka baginya.

Tentu saja Daeng Cening mengetahui semua apa yang ada dihati sang ibu mertua, sehingga ia mencari cara untuk menghabisinya.

"Bagaimana ibu mertua? Masihkah kau ingin memisahkanku dari puteramu? Dia adalah milikku, dan tidak satupun orang yang dapat memisahkan kami, jika kalian berusaha ikut campur, maka akan menemui nasib yanv sama!" gumam Daeng Cening dalam hatinya.

Wajahnya terlihat sangat penuh kebencian. Bahkan setelah kematian sang ibu mertua, ia masih belum puas akan dendamnya.

Sementara itu, pihak kepolisian yang berhasil mengautopsi jasad Takko, menemukan kejanggalan yang sangat mencolok.

Dimana korban sudah meninggal sebelum disantap oleh buaya. Hal ini juga ditemukan kesamaan dengan jasad Ella yang mengalami kehabisan darah, dan organ tubuh yang menghilang.

"Cara kematiannya sama dengan sang istri. Ini sangat membingungkan. Begitu juga dengan kematian Jhony, sama persis. Kita harus memanggil Beny untuk dimintai keterangannya?" sang komandan terlihat sedang berfikir.

Dimana cara kematian ketiganya sangat mirip. Darah habis terhisap, dan organ tubuh yang menghilang. Maka ini ada sebuah keterkaitan. "Buaya bukan vampir yang menghisap darah. Ia akan menelan korbannya, tanpa menghisap darah," ujar sang Komandan.

"Beny mengalami linglung. Sepertinya ia mendapatkan teror yang cukup mengerikan setiap malam, dan membuatnya mengalami depresi," ucap petugas penyidik dengan menjabarkan kalimatnya.

"Teror? Siapa yang meneror? Apakah pembunuhnya?" tanya sang komandan.

Petugas bernama Tanto itu menggelengkan kepalanya. "Kata keluarganya, ia sering menyebut nama Parakang,"

1
Reni
jadi daeng Cenning jadi parakang secara otodidak gara2 salah baca mantra kitab kuno kirain turunan 😬😬😬
Ayu Putri
lama2 kesel SM daeng cenning Thor
FiaNasa
semakin kurang ajar & menggila.si Cening ini,,padahal dia ibu dari suaminya malah dimakan juga,,makan cintamu itu Andi enre,kau sudah menukar nyawa ibumu dg istrimu,,masih belum ada yg bertindak ini,nunggu mati satu persatu mungkin
awan
mertuanya dibunuh juga.
awan
percaya.nggaknya sang komandan
awan
takut bawang nggak ya
awan
waduh ..
awan
apakah mereka juga akan mati
awan
lama GK baca...
Reni
hari ini emak mu , besok seluruh keluarga habis dilahap daeng Cenning 😬😬😬
kinoy
bodoh ih si enre ..gara2 pelet cinta si Cening nyawa emanya melayang
Mom Young
Luar biasa
Mom Young
Aku sambil baca, meskipun sambil nangis karena setiap prolog ada yang tidak ku. ketahui bahasanyyya😅😁
Siti H: bahasa suku Bugis

hantunya kan asal dari sana
total 3 replies
Reni
ihhhh ini daeng Cenning kuat betul dibacain doa g mempan terus takutnya apa kmrn badan pak pol udah dimarinasi bawang cuma bersin , bangle dikunyah cuma mual
FiaNasa
emang enre.memnawa petaka bagi keluarganya ini,,semoga kassi selamat tidak jadi mangsa
FiaNasa: jgn sampai kassi meninggoy karna dimakan si cening
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
bagus lawan terus bambang! sambil berdoa trs /Determined/ Andi Ani juga, semangat!! /Angry//Angry/
Ai Emy Ningrum: eehh ituh Andi Ani kalok ngucapin nya kecepatan jd ani ani 🤣🤣
total 6 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
hah.. para cowok disni kenapa bodoh kali bah!!! gak si enre, gak si bombeng , gak bapak nya /Curse//Curse/
Ai Emy Ningrum: wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣
total 5 replies
kinoy
duh. SMG Kassi selamat y
tehNci
Kuat banget pengaruh ilmu hitam Cenning pada Enre. Gimana caranya nyadarin tuh si Enre ya?. Masa, harus nunggu ponakannya dimakan Cenning dulu?
FiaNasa
secara tak sadar enre membawa petaka bagi keluarganya,,si ammak nya ini celaka gara² Cening karna dia tau ammak.nya enre mau minta pertolongan,,jgn sampai bayinya adeknya pun jadi santapan Cening...kapan sadarnya kau enre,,apa.kau akan menunggu semua kluargamu mati baru kau sadar enre,,
FiaNasa: apa gak ada penawarnya ya thor klau pelet parakang ini
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!