NovelToon NovelToon
Crazy Women For The Mafia

Crazy Women For The Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caca 15

“Leeeettts Partyyyyyy…” Teriak Ara dengan semangat.

Di Villa tempat Ara tinggal, kini telah berkumpul banyak orang yang tidak lain adalah teman – teman Ara. Dia mengajak teman – temannya untuk berpesta. Ini bukan yang pertama kali Ara mengajak berpesta teman – temannya di rumah, bahkan bisa dikatakan sudah terlalu sering. Tetapi hari ini adalah puncaknya, karena Ara dengan berani hampir menghabiskan seluruh uang pemberian deddynya untuk membeli barang.
.

Arabella Swan adalah anak pertama dari Antony Swan. Dia mempunyai seorang adik yang bernama Rosalia Swan.
Saat ini Ara duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas di sebuah sekolah Internasional yang ada di negara Itali.


**
Lima orang lelaki yang memiliki good looking, good money dan good power dengan satu orang sebagai leadernya yang terkenal dengan julukannya ‘Devil Hand atau Ace’.

Mereka berlima adalah Max atau yang sering mereka sebut dengan ‘Devil Hand atau Ace’ sang leader, Alexi asisten Max, Leonid sang hacker, Kevin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 13

“Sudahlah, kita tidak perlu membahas yang tidak penting! Fokus kita sekarang adalah bagaimana kita menemukan Ara.” Madam Jasmine membijaksanai suasana yang ada.

“Kita cari dulu di area asrama! Pak Alan cari di taman belakang, Pak Austin cari di ruang kelas dan loteng Asrama, Madam Hilda dan Madam Lucinda sisi seluruh ruang Asrama putri, saya akan mengecek CCTV di ruang pengawasan” Akhirnya madam Jasmine membagi tugas kepada beberapa guru dan staf yang ada untuk membantu mencari keberadaan Ara.

***

Pukul 01.00 dini hari, Ara baru sadarkan diri. Saat ia membuka Mata, tatapan Ara langsung tertuju pada Max yang tengah sibuk dengan benda pipih di tangannya. Ara melihat jam yang ada di dinding, (ini sudah jam 1 dini hari dan dia seperti seorang yang gila kerja hingga tak kenal waktu. Persis seperti deddy) ucap Ara dalam hati sambil menatap ke arah Max.

“Kau sudah merasa baikan!” tanpa menatap ke Ara Max bertanya. Seolah – olah ia memiliki Mata di kepala.

“Darimana kau tahu aku sudah sadar? Kau saja fokus pada pekerjaanmu!” Ara melakukan protes pada Max yang terlihat sok tau.

“Kau akan tahu jika kau sudah terbiasa!” jawab Max

“his, sombong sekali!”.. “Bolehkah aku minum?aku haus!” Ara merasakan tenggorokannya sangatlah kering.

Mendengar apa yang diucapkan Ara, Max langsung mengambil hpnya dan menghubungi Lucian.

“Dia sudah sadar!” satu kalimat yang Max ucapkan begitu panggilan telepon terhubung. Dan Lucian sudah tidak terkejut dengan tingkah kaku sahabatnya itu.

Lucian pun langsung menuju ke kamar Max tempat Ara di rawat.

Ceklek!

“permisi nona, mari kita lakukan pemeriksaan dulu” ucap Lucian sebelum memeriksa kondisi Ara.

Apa yang dilakukan Lucian tidak luput dari pandangan Max. Dan hal itu membuat Lucian menjadi tidak bisa berkonsentrasi dalam melakukan pemeriksaan. Walaupun Lucian adalah teman Max, tetapi apa bila ia dalam melakukan tugas di perhatikan secara langsung dan intens oleh seorang Max yang perfect, maka ia akan menjadi seperti seorang amatiran. Ruangan yang harusnya sejuk menjadi panas.

“Semuanya normal, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Hanya perbannya perlu di ganti sehari sekali agar tidak terjadi infeksi.” Papar Lucian setelah selesai mengecek keadaan Ara.

“Apakah dia boleh makan dan minum?” awalnya Ara sudah membuka mulut untuk bertanya pada Lucian tetapi apa yang akan Ara tanyakan sudah terlebih dahulu ditanyakan oleh Max.

“Hah? Boleh.. boleh.. , kalau begitu aku pergi dulu” Lucian langsung keluar dari ruangan setelah menjawab pertanyaan dari Max. (Padahal sudah tahu kalau jelas boleh, masih juga berbasa basi) ucap Lucian dalam hati menertawakan Max

“Minumlah!” Max langsung mengambilkan segelas air mineral kepada Ara setelah mengetahui jawaban dari Lucian.

“Ssshhhhh…” Ara merasakan sakit saat berusaha ingin bangun dari tidurnya untuk minum.

“Tidak perlu bangun! Lukamu masih basah.” Mengetahui Ara yang akan bangun, Max langsung meletakkan gelas yang ia pegang di atas nakas dan langsung memegang pundak Ara.

Ara yang merasakan nyeri dipungunggnya dan ia mendengarkan apa yang Max katakan. Ara kemudian mengurungkan niatnya untuk bangun dari posisi tidurnya.

Ara juga menganggukkan kepala sebagai jawaban bahwa ia tidak akan bangun dari posisi tidurnya. Setelah itu, Ara pun minum dengan posisi tidur.

Sebenarnya tadi saat Ara belum siuman, Max tidaklah bekerja. Tetapi ia sedang membaca data diri Ara yang dikirimkan oleh Leonid tempo hari. Dan saat mengetahui nama panjang Ara, ia juga menyadari jika Ara tidak berbohong tentang nama yang ia sebutkan tadi pagi siang padanya.

“Kau ingin makan?” tanya Max setelah memberikan minum pada Ara.

“Aku masih mengantuk, aku ingin tidur.” Sepertinya obat bius yang ada pada tubuh Ara belum sepenuhnya habis. Karena setelah berucap kalimat tersebut, Ara langsung tertidur lagi.

(sepertinya pengaruh obat biusnya masih ada) batin Max.

Ceklek!

"Sudah beres." Ucap Alexi memberikan laporan.

Tadi saat Ara belum sadar, sebenarnya Max juga mengirim pesan pada Alexi untuk memberikan kabar pada pihak sekolah Ara tentang keadaan Ara saat ini.

"Apa kata mereka? " Tanya

Max setelah mendengar laporan

Alexi.

" Mereka tidak mempermasalahkan, justru berterima kasih karena telah menolong dan merawat Ara. " Jawab

Alexi.

"Apa mereka tidak meminta muridnya yg hilang ini? " Tanyanya lagi.

"Awalnya sih mereka bertanya, tapi setelah aku bilang akan meminta persetujuan dari mu. Tiba - tiba mereka langsung membatalkan. Hebat kan! Cukup dengan nama mu saja langsung done! " Ucap Alexi dengan bangga.

"Keluarlah! " Ucap Max setelah mendengar ocehan Alexi.

Muka Alexi yang awalnya ceria dan bangga karena merasa taktik yang ia gunakan bermanfaat kini berubah begitu mendengar pengusiran dari Max.

" Kau ini sungguh menyakiti hati ku! " Alexi pura - pura penuh dramatisir di depan Max.

Tapi ia tetap melaksanakan apa yang Max perintahkan padanya.

Tak berselang lama setelah Alexi keluar, Max pun juga ikut keluar dari kamarnya.

"Suruh semua berkumpul di ruang biasa! " Ucap Max pada Alexi yang saat ini tengah duduk di pantry.

Setelahnya semua telah berkumpul di dalam ruangan yang biasa mereka pakai untuk diskusi.

"Ada apa Ace? " Tanya Dylan

" Aku akan pergi bersama Kevin ke Rusia untuk mengurus pabrik senjata yang ada di sana. Lex, urusan di sini aku serahkan pada mu dan Leonid. Dan untuk Dylan, awasi Ara. Laporkan apa pun yang bersangkutan dengannya! " Papar Ace.

"Hah! Aku mengawasi gadis itu? " Dylan terkejut dengan tugas yang Max berikan padanya.

"Yang benar saja Ace, lebih baik aku mengawasi semua pengiriman barang! " Tambah nya lagi.

"Aku tidak memberikan pilihan lainnya." Ucap Max tak perduli dengan protes yang diberikan oleh Dylan.

"Berapa lama kau akan di Rusia Ace?" Kali ini Alexi yang bertanya. Ia tidak tahu jika Max akan melakukan kunjungan ke Rusia, karena setahu Alexi pembangunan pabrik senjata yang ada di Rusia sudah tidak ada masalah.

"Sepertinya agak lama, mungkin sebulan, dua bulan, atau lebih" Jawabnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi sampai kau harus turun tangan langsung ke sana bersama Kevin, Ace? " Dylan yang penasaran pun ikut bertanya.

" Ada yang menyabotase pabrik senjata kita di sana, jadi aku akan turun tangan sendiri untuk mengurusnya. Aku ingin tahu, siapa yang berani macam - macam denganku! " Akhirnya Max menjelaskan apa yang terjadi. Awalnya hanya dirinya, Leonid dan Kevin yang tahu tentang masalah ini.

"Bagaimana aku sampai tidak tahu! " Alexi tak habis pikir, padahal biasanya ia tahu labih dulu daripada Max.

"Kapan kau akan berangkat Ace? " Tanya Leonid.

"Malam ini aku akan berangkat! " Jawab Max.

" Ace, siapa sebenarnya gadis yang kau bawa itu? " Tanya Dylan

" Bukan siapa - siapa" Jawaban yang Max berikan, sama dengan jawaban yang ia berikan pada Cassandra kemarin.

1
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat author dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!