 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Pengakuan Dean pada teman
Susah sekali rasa nya Dean mau menelan nasi yang baru saja dia beli ini karena rasa sakit dalam perut semakin tidak terkendali, rasa tidak sanggup lagi untuk bertahan dari rasa sakit ini, namun semangat Dean untuk hidup masih membara karena rasa untuk bersama dengan wanita lain dan bisa menjalani hidup dengan wanita lain juga.
Jadi Dean merasa tidak mau kalau sampai nanti cepat mati dan kemudian akan tidak bisa mencicipi lagi tubuh wanita yang dia mau, namun siapa yang tau bahwa hidup dalam sengsara yang seperti ini maka sudah pasti akan segera tidak akan sanggup lagi untuk bertahan bersama lagi.
Ini sekarang mau makan nasi saja sudah merasa tidak sanggup lagi akibat perut yang memang bisa di katakan sudah hancur berantakan, ini kalau di luar tubuh maka sudah pasti akan bisa terlihat oleh mata. Kenzo yang melihat yang penderitaan Dean menjadi sangat bahagia, sungguh ini yang sungguh sangat luar biasa sekali di dalam hati.
Kenzo memang sepenuh nya mendukung yang di putuskan oleh Alisa, tidak akan pernah dia ada di pihak Dean karena dia juga menyadari kalau Dean ini salah. Alvaro sama sekali tidak tau kalau Julia sudah meninggal dunia, bahkan mayat nya saja justru di simpan dalam rumah ini.
"Kenapa, tidak enak ya?" Alvaro menatap Dean.
"Sakit sekali perut ku, bagaimana bisa aku mau menelan nasi." keluh Dean.
"Lah obat dari dukun itu enggak mempan ya? apa berobat saja lah di dokter!" Kenzo memberi saran lain.
"Iya, kalau nanti di lihat dokter ada masalah maka bisa segera operasi." Alvaro juga setuju dengan saran Kenzo.
Dean menarik nafas berat karena mulai gamang juga mau bersikap bagaimana sekarang, menunggu dukun pun belum tentu kapan karena masih mau mencari. tapi kalau menuju dokter pun tidak yakin, karena ini penyakit non medis yang tidak bisa untuk di sembuhkan dengan dokter, mana mungkin santet bisa di hilangkan di rumah sakit.
"Kau kalau ada salah sebaik nya katakan saja." Kenzo menatap Dean serius.
"Maksud mu apa?" Dean malah menatap balik Kenzo karena dia tidak ingin mengakui semua nya.
"Pasti kau sudah membuat masalah dengan seseorang, masa iya kalau memang ini santet maka tidak mungkin akan datang selalu mendadak begini." jelas Kenzo.
"Kenzo benar, tidak ada orang yang tidak punya alasan langsung main santet saja." Alvaro juga setuju.
"Pasti kau membuat kesalahan dan mungkin saja kamu bertengkar dengan seseorang." Kenzo semakin menyudutkan lawan nya saat ini.
"Aku tidak ada bertengkar dengan seseorang." jawab Dean yang membuang muka.
Alvaro menatap Kenzo karena terlihat di sini kalau Dean tidak mau mengakui semua yang sudah terjadi, entah apa yang sudah terjadi ini. Alvaro yang memang sungguh tidak tau, hanya Kenzo yang tau karena Alisa sudah bercerita sepenuh nya dengan dia bahwa Dean sudah selingkuh dengan Lea dan sampai membunuh Julia.
"Ya sudah kalau kau tidak mau cerita." Kenzo pun tidak ingin memaksa lagi.
"Aku sudah membuat kesalahan besar dan sekarang aku bingung harus bagaimana." Dean berkata pelan.
"Tidak tau lagi aku mau ngomong dengan mu, sejak dulu kau selalu saja membuat kesalahan besar dan jangan bilang ini sama." Alvaro langsung marah.
"Kesalahan apa yang sudah dia lakukan dulu?" tanya Kenzo agak penasaran juga karena dia tidak tau.
"Dia pernah membunuh seorang gadis ketika dulu saat SMA, untung nya Papa ku masih bisa menolong sehingga tidak bisa di penjara." jelas Alvaro.
"Astaga, kau ini lah." Kenzo memang terperangah tidak percaya.
Sebab dia kira hanya soal kasus Julia saja yang dia bunuh hanya demi seorang gadis lagi, ternyata malah dia duluan sudah membuat masalah sehingga kemudian sudah terjadi hal yang tidak di inginkan oleh mereka semua, sungguh perbuatan Dean sejak dulu tidak pernah baik atau pun sekarang bila soal wanita yang dia buat.
"Julia meninggal karena aku memberikan racun tikus di dalam makanan nya." Dean mengakui tapi ini seolah tanpa sadar karena memang dalam pengaruh Alisa.
"Gila, otak mu di mana?! Julia kurang apa selama ini dia padamu!" bentak Alvaro sangat marah.
"Aku sudah berusaha keras untuk meminta izin dari dia agar bisa menerima keberadaan Lea, tapi nyata nya dia tetap saja tidak bisa menerima!" Dean mengusap air mata yang jatuh.
"Otak mu memang di dengkul, wanita mana saja tidak akan pernah rela walau Julia itu sangat mencintai mu!" geram Alvaro.
"Aku pasti akan berlaku adil pada mereka semua." Dean berkata dengan sangat yakin.
"Jadi di mana sekarang kau kau burkan jasad Julia?" Kenzo kembali berpura-pura untuk bertanya.
"Aku tidak bisa mengubur dia karena Julia meninggalkan wasiat bahwa aku harus bersama dengan mayat dia selama enam puluh enam hari, setelah itu baru aku bisa menikah dengan Lea atau dengan gadis mana pun." Dean berkata dengan pandangan mata yang sangat kosong.
Alvaro sungguh syok mendengar semua tentang perbuatan Dean pada Julia dan juga rumah tangga temannya ini berakhir dengan sangat sadis, padahal dulu siapa saja pasti akan iri bila melihat keromantisan mereka berdua, banyak yang mendambakan ingin dapat suami atau istri seperti mereka ini.
"Jadi sekarang jasad Julia ada di dalam rumah ini?!" Alvaro bertanya untuk memastikan.
"Ya, aku harus merawat jasad dia dan jangan sampai membusuk selama waktu yang sudah di tentukan." Dean mengakui semua.
"Gila, aku sungguh tidak menyangka kalau otak mu bisa rusak begini." Alvaro mengusap wajahnya kasar.
Dean diam saja tanpa reaksi karena sekarang dia sedang fokus merasakan rasa sakit yang ada di dalam tubuh ini sehingga terserah orang mau berkata apa saja dan dia sama sekali tidak peduli, perut terasa ingin meledak dan dia merasa tidak sanggup lagi untuk bertahan dari rasa sakit tersebut dan bingung untuk menguranginya bagaimana.
"Sudah cukup dan tolong hentikan ini semua." Alvaro masih berusaha untuk membuat Dean sadar.
"Mau di hentikan bagaimana lagi karena Julia juga sudah meninggal dunia." Kenzo berkata kesal.
"Ya jasad Julia harus segera di kubur sekarang agar dia segera mendapat kedamaian!" Alvaro berkata dengan suara yang sangat keras.
"Bila Julia di kubur sekarang maka aku tidak akan pernah bisa menikah lagi dan mendapatkan sebagian harta nya." Dean masih takut soal harta.
Kenzo sungguh tak habis pikir dan dia merasa tindakan yang sudah di lakukan bersama dengan Alisa adalah hal yang tepat, tidak sanggup bila terus saja seperti itu dan memang Dean pantas mendapatkannya.
Selamat siang besti.
bnyk kesalahan Dean skrg lg nikmati hasil dia
Biar aj dean rasain kesakitannya lagian kelakuannya ky dajjal gtu.