NovelToon NovelToon
Beauty And The Beast

Beauty And The Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Action / Romantis / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ceriwis07

Saga, sang CEO dengan aura sedingin es, tersembunyi di balik tembok kekuasaan dan ketidakpedulian. Wajahnya yang tegas dihiasi brewok lebat, sementara rambut panjangnya mencerminkan jiwa yang liar dan tak terkekang.

Di sisi lain, Nirmala, seorang yatim piatu yang berjuang dengan membuka toko bunga di tengah hiruk pikuk kota, memancarkan kehangatan dan kelembutan.

Namun, bukan pencarian cinta yang mempertemukan mereka, melainkan takdir yang penuh misteri.

Akankah takdir merajut jalinan asmara di antara dua dunia yang berbeda ini? Mampukah cinta bersemi dan menetap, atau hanya sekadar singgah dalam perjalanan hidup mereka?

Ikuti kisah mereka yang penuh liku dan kejutan di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceriwis07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beauty and The Beast 34

Pagi itu, dinginnya udara di puncak gunung menyusup hingga ke tulang punggung. Nirmala berdiri di tepi balkon, jaket tebal yang dipakainya seolah tidak cukup melawan hawa yang menusuk.

Matanya tak lepas dari hamparan pegunungan yang terbentang luas di depannya puncak-puncaknya tersembunyi di balik gumpalan awan abu-abu yang melayang perlahan, seolah dunia di bawah itu hanyalah bayangan.

Dia menundukkan kepala, napasnya keluar sebagai awan putih yang cepat lenyap. Hanya suara angin yang berdesir melewati dedaunan pohon yang menjadi tembang pagi.

Tanpa bunyi, Saga muncul dari dalam villa, tangannya memegang selimut tebal berbahan wol yang warnanya seolah mencerminkan warna tanah gunung.

Dia mendekat perlahan, hati terasa ringan melihat sosok Nirmala yang kelihatan sepi di tengah pemandangan megah itu.

Lalu, dengan lembut yang tak tertandingi, dia menyebarkan selimut itu ke bahu Nirmala, menyelimuti tubuhnya hingga pinggang, membuat kehangatan menyebar seperti cahaya matahari yang baru muncul.

Nirmala sempat terkejut, tapi setelah menghirup aroma maskulin dan tangan kekar Saya memeluk nya erat. Membuat rasa terkejut itu terganti dengan rasa nyaman.

"Nanti sakit kepala kalau terlalu lama terpapar dingin," katanya, suaranya lembut tapi tegas, mulutnya hampir bersentuhan dengan telinga Nirmala yang membeku.

Saga mengeratkan pelukannya, matanya juga terpesona oleh pemandangan pegunungan. "Setiap kali aku merasa terjebak dalam masalah, aku suka melihat yang begini," ujarnya. "Pegunungan ini selalu ada, tidak peduli apa yang terjadi. Seolah mengingatkan kita bahwa semua kesulitan itu hanyalah sepotong kecil di dalam keseluruhan hidup."

Nirmala mengangguk, mata masih terpaku ke awan yang berganti bentuk. "Ini pertama kalinya aku melihat yang begini... seolah semua beban di pundakku tiba-tiba terangkat. Seperti aku bisa mulai lagi dari awal."

Saga memandangnya sebentar melihat wajahnya yang masih memerah karena dingin, mata yang mulai menyala kembali dengan cahaya yang dulu hilang.

Dia tidak perlu berkata banyak kehangatan selimut yang mereka bagikan, dan kehadiran satu sama lain di tengah keheningan dan keindahan itu, sudah cukup berbicara lebih banyak dari segala kata.

"Cantik," ucap Nirmala, "Masih cantik dirimu," ujar Saga sambil memperbaiki selimut yang melorot dan kembali memeluk tubuh Nirmala.

"Pfftt.... Hahahaha.... "

Suara tawa yang keras tiba-tiba terdengar dari arah balkon sebelah. Mereka berdua memalingkan wajah, melihat Rafael berdiri di sana dengan senyum lebar yang tidak tertutupi, kedua tangannya mengibaskan-ibaskan seolah ingin mengusir panas yang tidak ada.

"Waah, hawanya jelas-jelas dingin sampai bikin jari jemari beku, tapi mengapa aku merasa ada sesuatu yang panas banget di sini ya?" ujarnya dengan nada mengejek yang terlihat jelas, mata melotot ke Saga dan Nirmala yang masih saling memeluk. "Kalau gini, aku mau cari tempat lain aja ya biar nggak jadi obat nyamuk!"

Wajah Nirmala langsung memerah, bak kepiting rebus, malu membuatnya menundukkan kepala dan menyembunyikan wajah di dadu Saga. Saga malah tersenyum tipis, tidak marah sedikit pun malah merasa senang melihat kelucuannya Rafael yang mampu meredakan suasana yang tadinya begitu tenang dan mendalam.

"Nge gril yuk, " ajak Rafael, "Tapi kita belum belanja Abang, " ujar Nirmala mengingatkan.

"Tenang saja," ucap Saga, ia meraih ponselnya dari saku celana, jemarinya dengan lincah menari di atas layar.

"Sudah, tunggu sebentar ya, " ucapnya.

Tak lama kemudian ponselnya berdering, menandakan panggilan masuk. Nirmala mendongakkan kepala nya, kepo dengan siapa yang menghubungi kekasihnya.

"Ace" lirih Nirmala, Saga mengangguk membenarkan ucapan Nirmala.

"Semua sudah siap, aku di bawah dengan yang lainnya, " suara Ace dari seberang telepon, Saga mengangguk lalu mengakhiri panggilan.

"Ayo ke bawah," Saga langsung merangkul pundak Nirmala, begitu juga Rafael yang ikut menuruni tangga.

Di halaman bawah villa, mereka melihat Ace berdiri di depan mobil pickup yang penuh muatan keranjang jagung segar yang masih bercabang, bungkusan sosis berbagai jenis, saus, roti, bahkan buah-buahan segar.

Di sampingnya ada dua anak buah Saga yang sudah menyiapkan kompor gril dan meja lipat di sudut halaman yang teduh.

"Kakak," Nirmala melepaskan tangannya dari Saga berlari menghampiri Ace, sudah lama ia tak melihat pria itu.

Pria yang juga kakaknya, "Hai, cantik, apakabar mu? " tanya Ace, sambil mengacak rambut Nirmala setelah melepaskan pelukan mereka.

"Aihh... berantakan kak, " Nirmala mendengus kesal, rambutnya yang sudah ia cepol dengan rapi, kini sudah seperti sarang burung.

Ace malah justru menertawakan Nirmala yang cemberut dengan bibir mengerucut, Cup! saga mencium sekilas bibir monyong itu, plak.. Karena terkejut Nirmala langsung memukul lengan Saga, dan membuat pria itu meringis.

Saga meletakkan sosis ke tusukan, sementara Nirmala membantu memotong roti. Dan mengisinya dengan sosis dan sayuran, ia ingin membuat burger.

Aroma bakaran menguar ke sekitar, membuat siapapun yang menciumnya pasti bakal ngiler.

Tawa dan obrolan ringan mengisi udara, tapi Nirmala tak bisa menahan diri untuk terus melirik Saga. Ada sesuatu yang berbeda dari pria ini, bukan hanya ketampanannya atau kekayaannya, tapi ketulusan yang terpancar dari matanya saat menatapnya. Hatinya menghangat, sehangat bara api yang membakar sosis di atas panggangan.

"Kamu melamun?" bisik Saga, suaranya hanya untuk didengar oleh Nirmala.

Nirmala tersentak, wajahnya kembali memerah. "Tidak... hanya... senang," jawabnya gugup.

Saga tersenyum, lalu mengulurkan tangannya, menyeka saus yang menempel di pipi Nirmala. "Aku juga," bisiknya lagi, matanya menatap dalam ke mata Nirmala.

Jantung Nirmala berdegup kencang. Sentuhan Saga, tatapannya, semuanya terasa begitu intens. Ia merasa seperti kembali menjadi seorang gadis remaja yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya.

"Burgernya sudah jadi!" seru Nirmala, berusaha mengalihkan perhatiannya. Ia menyodorkan burger buatannya ke Saga.

Saga menatapnya, Nirmala mengangguk tersenyum, Saga mengigit burger itu. Matanya terpejam sambil mengunyah, menikmati burger yang dibuat oleh Nirmala sendiri.

Rafael datang, ia meraih salah satu burger yang masih ada di panggangan. "Sttt.. Ah.. Panas! Panas!" teriaknya sambil mengoper burger itu dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya. Nampak seperti akrobat di sirkus yang memainkan bola.

Saga, Ace, Nirmala, dan yang lainnya tertawa bersamaan melihat kelakuan Rafael. Nirmala sampai memegangi perutnya, geli melihat ekspresi Rafael yang kepanasan.

Ace menggeleng-gelengkan kepala. "Dasar aneh. Eh, tapi ngomong-ngomong, kenapa jagung mu berwarna hitam?" tanya Ace.

Rafael yang mendengar itu pun langsung ngacir, meninggalkan burger nya. "Lah... Kok gosong?"

"Hahahhaa...."

Semua orang tertawa lagi, termasuk Saga yang hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala. Suasana pagi itu terasa begitu hangat dan menyenangkan, penuh dengan canda tawa dan kebersamaan. Nirmala merasa beruntung bisa berada di tengah-tengah orang-orang yang menyayanginya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!