NovelToon NovelToon
Bukan Boneka Biasa

Bukan Boneka Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Mata Batin
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.

Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DETIK DETIK ATMO TAMPIL

Mata Jamal dan Jamilah langsung berbinar ketika mendengar hal ini.

"Benarkah Raja Siluman Harimau Putih itu mau memberikan banyak emas jika aku memberikan Andre kepadanya, kakek?" Tanya Jamilah memastikan.

Sumanto menganggukan kepalanya dengan tenang, "Nama asli Raja Siluman Harimau Putih adalah Laksana Kamandaka, lebih sering di panggil dengan Raja Daka. Dia tinggal di dalam sebuah Goa yang berada di perbatasan dunia ghaib dengan dunia manusia.

Sebenarnya letak goa tempat tinggal Raja Daka berada di pinggiran Alas Roban, hanya saja yang letaknya berada di perbatasan dunia lain membuat Goa itu tidak bisa di lihat oleh mata telanjang. Kamu harus memiliki kewaskitaan atau mata batin agar bisa sampai ke Goa itu." Jelas Dukun Sumanto.

"Di antara kami tidak ada yang memiliki mata batin, lalu bagaimana caranya kami sampai di goa itu?" Kali ini Jamal yang bertanya.

"Tenang saja, aku akan menyuruh salah satu Jin Perewangku untuk mengantar kalian kesana." Jawab Dukun Sumanto.

Jamal dan Jamilah terlihat senang sekali ketika mendengar hal ini, mereka sudah tidak sabar membangun rumah yang sangat besar dengan emas yang mereka dapatkan dari Raja Daka.

Sementara keempat teman Jamal hanya menyimak, namun dalam hati mereka juga sebenarnya iri.

Namun apa yang tidak di ketahui oleh semua orang di ruang tamu itu kecuali dukun Sumanto.

Sesosok jin dengan pakaian yang layaknya bangsawan jawa lengkap dengan blangkon di kepalanya, terlihat melayang mendekati Dukun Sumanto dan membiarkan sesuatu.

Dukun Sumanto menganggukan kepalanya dengan tenang, "Arwah itu ya? Dia menjadi semakin kuat karena nyawa anaknya terancam." Batin Dukun Sumanto.

Tiba tiba Dukun Sumanto berdiri dan berjalan menuju ke Arah peti mati yang yang terletak di pojok ruangan.

Sebuah peti mati yang terlihat sangat kuno dengan ukiran ukiran aneh.

Semua orang di situ hanya menyimak apa yang di lakukan oleh Dukun Sumanto.

Dukun Sumanto membuka peti mati itu, dan mengambil sesuatu di dalamnya.

Terlihat sebuah patung yang tubuhnya terbuat dari jerami, namun kepalanya berupa tengkorak manusia.

Tidak hanya itu saja patung itu juga berpakaian compang camping dan mengenakan topi lebar seperti koboy. Benar benar seperti orang orang sawah, hanya saja patung ini memiliki dua kaki.

Semua orang di sana terlihat ketakutan melihat wujud patung itu, karena kepalanya terbuat dari tengkorak manusia.

Dukun Sumanto kemudian menjelaskan, "kalian harus tahu, Arwah Sulastri pada saat ini menjadi semakin kuat karena dia mengetahui anaknya hendak di jadikan tumbal pesugihan oleh kalian.

Oleh karena itu dia terbang memburu kalian dengan penuh amarah, jimat yang aku berikan kepada kalian sudah tidak akan berpengaruh lagi karena Arwah itu sudah semakin kuat.

Olah karena itu aku mengeluarkan Patung ini. Patung ini adalah Patung Madono, patung ini bukanlah patung biasa. Asal kalian tahu kepala dari patung ini terbuat dari musuh bebuyutanku yang sudah aku bunuh, kekuatan dari patung ini setara dengan kekuatan musuh bebuyutanku.

Patung ini akan melindungi kalian selama kalian menuju ke tempat Raja Daka." Jelas Dukun Sumanto dengan ekspresi serius.

Semua orang di situ sedikit kaget ketika mendengar ucapan Dukun Sumanto.

"Beruntung sekali ada kakek, kalau begitu ayo sekarang kita menuju ke tempat Raja Daka mas. Tidak usah khawatirkan Sulastri dia tidak mungkin mampu mengalahkan Patung Madono!" Ucap Jamilah dengan sangat bersemangat.

Jamal menganggukan kepalanya.

Mereka semua kecuali Dukun Sumanto akhirnya kembali berjalan di pimpin oleh salah satu Jin Perewang dukun Sumanto yang kini memadatkan tubuhnya sehingga bisa di lihat manusia dan sebuah patung Madono yang berjalan kaku di belakang bagaikan robot.

Tujuan mereka kali ini adalah pinggiran alas Roban, tempat di mana perbatasan dunia ghaib dengan alam nyata lebih tepatnya mereka menuju ke kediaman Raja Daka.

***

Sementara itu Atmo terlihat berjalan hendak kembali ke tokonya, perlu di ketahui bahwa jalanan Durenombo dan jalan Pantura lama harus melewati pinggiran alas Roban, sehingga kini Atmo berada di pinggiran Alas tersebut.

Atmo terlihat berjalan dan sesekali menguap karena sedikit ngantuk.

Ekspresinya menunjukan bahwa dia sedang berfikir pada saat ini, "bagaimana caranya agar aku bisa menjual boneka boneka itu ya? Apa di jual secara online saja ya? Tapi aku belum mengetahui betul bagaimana caranya, huh! Andai ada orang yang mau mengajariku cara berjualan online." Batin Atmo.

"Apa nonton tutorial di youtube aja ya? Tapi.... gimana kalau salah atau bangkrut? Ah... masak aku ragu ragu begini sih, laki laki harus berani ngambil resiko!"

Atmo kemudian mengambil ponselnya dan mencari tutorial di youtube cara menjual barang secara online.

Namun tiba tiba Atmo merasakan bahwa perutnya terasa sakit, "aduh! Kenapa tiba tiba jadi mules begini sih?" Gumam Atmo, "Apa aku lari aja sampai ke rumah, tapi gimana kalau malah keluar di dalam celana?" Tanya Atmo dalam hatinya.

Atmo kemudian menatap ke arah samping, tempat di mana rimbunnya hutan Alas Roban berada.

"Ah masuk kesana ajalah toh di hutan sini sepi! Ngga ada yang nyari kayu bakar atau ayam hutan."

Atmo langsung berjalan tergesa gesa memasuki alas Roban.

Atmo berjalan tak tentu arah, dia semakin memasuki semak belukar yang semakin lebat, namun tidak ada tempat yang tepat untuk Atmo membuang hajatnya.

Atmo terus berjalan tergesa gesa dan semakin menjauh tanpa Atmo sadari.

Hingga akhirnya...

Lap!

Tubuh Atmo menghilang begitu saja seolah tertelan udara tipis.

***

Di alam Ghaib sekitar hutan Alas Roban.

Pemandangan alam Ghaib di sini sama seperti hutan pada umumnya, hanya saja penghuninya bukanlah hewan hewan biasa atau manusia biasa.

Penghuninya adalah para bangsa lelembut, ada manusia berkepala hewan, manusia setengah tubuh hewan, ada wanita cantik namun memiliki tanduk, dan bahkan ada lelembut yang memiliki tiga mata.

Di tengah tengah hutan alam Ghaib ini, terlihat ada tiga pria berbadan tegap dan penuh wibawa berdiri saling pandang.

Namun tubuh mereka tidaklah manusia seutuhnya, wajah mereka setengah manusia namun setengah hewan.

Mereka bertiga adalah ketiga raja Siluman yang menguasai wilayah alam Ghaib di alas Roban ini.

Yang pertama bernama Raja Tiron dia memiliki tampilan pria berbadan tegap dengan mahkota dan jubah yang terbuat dari kulit ular sanca, tidak hanya itu saja Tiron juga memiliki ekor panjang seperti ekor ular sanca.

Yang kedua adalah Raja Manglamurga, dia memiliki tampilan pria berbadan tegap memiliki mahkota dan taring yang cukup tajam, wajahnya terlihat setengah Biawak.

Dan yang terakhir adalah Raja Morgan, dia memiliki tampilan pria tinggi besar, namun memiliki jengger merah seperti ayam di ujung kepalanya, dan bulu bulu juga terlihat menutupi tubuhnya yang besar.

1
Ilham
BG up nya jangan gantung gantung lah bg
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
mantap
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
sangat kren
Arman Jaya
lanjuuutttt👍
Ilham
lanjut
Ilham
up Thor aku ketawa baca nya dari novel awal🤣🤣🤣
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
up ka thor😍
Arman Jaya
asal konsisten aja thor....
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/
☕︎⃝anakkucing⧗⃟ᷢʷ
upnya ka thor
Y. Haryadi
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!