Kalila gadis desa yang berjuang hidup sebagai orang tua tunggal untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan sang anak yang baru berusia tujuh tahun.
Anak dari hasil hubungan satu malam dengan pria yang tidak ia kenal karena di jual oleh sang kekasih. Kekasih yang baru ia kenal satu bulan.
Namun Kalila tidak menyerah saat dirinya tahu hamil dan bahkan di usir dari rumah. Ia pun bertahan hidup dengan bekerja apa saja.
Namun setelah tujuh tahun Kalila harus bertemu seorang pria yang merupakan adik dari bosnya tempat ia bekerja. Tanpa Kalila sadari pria itu, pria yang telah tidur dengannya delapan tahun lalu. Sang pria mengenalnya namun Kalila tidak. Sang pria kaget saat bertemu dengan anak Kalila yang wajahnya hampir mirip dengannya.
Bagaimana kah kisah mereka?
Apa si pria mengakui perbuatannya?
yu baca cerita mereka di bawah....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya bertemu dengan Arianti.
Keesokan harinya kalian bangun seperti biasa dia membuat sarapan dan menyiapkan bekal untuk Ilham. Yuda dia sudah siap dan keluar untuk sarapan.
"Ilham belum bangun? " tanya Yuda karena belum melihat Ilham.
"Sudah dia lagi siap-siap, " jawab Kalila sambil menatap sarapan.
Yuda pun beranjak berniat untuk memanggil Ilham.
"Abang mau kemana? " tanya Kalila karena melihat Yuda bangkit dari duduknya.
"Mau lihat Ilham, " jawab Yuda.
Kalila memegang tangan Yuda lalu meminta Yuda untuk duduk kembali.
"Bang sarapan saja, Ilham biar aku yang urus, "ucap Kalila sambil tersenyum lalu pergi meninggalkan Yuda sarapan dan Fajar pun datang jadi Yuda tidak sarapan sendiri tapi di temani Fajar.
Kalila dia naik menuju kamar Ilham dan saat membuka pintu dia malah melihat Ilham masih belum siap.
" Loh kok belum siap? "tanya Kalila mendekati Ilham.
" Ilham takut datang ke sekolah, "jawab Ilham.
" Loh kenapa takut? "tanya Kalila lalu jongkok di hadapan Ilham.
"Ilham takut orang-orang membicarakan Ilham bun, " beritahu Ilham membuat Yuda kaget.
"Ilham gak usah takut, toh ayah Yuda emang ayah kandung Ilham, hanya saja ayah Ilham belum bisa ngasih tau ke semua orang kalau kamu anak nya," Kalila mencoba menjelaskan.
"Apa karena Ilham lahir di luar nikah? " tanya Ilham lagi yang semakin membuat Kalila kaget sekaligus sedih.
"Ilham gak perlu memikirkan itu, karena Ilham gak bersalah yang salah bunda sama ayah, " ucap Kalila mencoba menenangkan Ilham.
"Em gimana kalau hari ini biar bunda yang antar kamu ke sekolah biar tidak ada yang membicarakan kamu lagi, " ucap Kalila agar Ilham mau sekolah.
"Beneran ya, bunda yang anterin!, " ucap Ilham dan Kalila pun mengangguk.
Ilham pun akhirnya mau memakai seragam dan turun untuk sarapan. Saat di anak tangga terkahir Kalila minta Ilham untuk pergi sarapan dulu dan Kalila memutuskan untuk bersiap.
"Pagi ayah, om, "sapa Ilham lalu duduk dan langsung sarapan.
" Bunda mana? "tanya Yuda pada Ilham.
" Lagi siap-siap antar aku ke sekolah, "jawab Ilham dengan mulut penuh makanan.
" Loh kenapa di antar bunda? "tanya Yuda namun Ilham belum sempat menjawab tiba-tiba Kalila datang dan menjawab pertanyaan Yuda.
"Pengen saja sih bang, lagian sekalian ke pasar juga stik makanan hampir habis, " jawab Kalila sedikit berbohong
"Yuda mengambil ponselnya lalu mengirim uang ke rekening Kalila.
karena ponselnya berdering Kalila pun melihat ponselnya dan dia kaget saat ada pesan dari Yuda yang memberitahu jika dia sudah mengirim uang untuk belanja makanan. Kalila pun hanya tersenyum dan melanjutkan sarapan mereka.
Selesai sarapan mereka berangkat dan di sepanjang jalan Ilham terlihat bahagia. Mobil pun berhenti karena lampu merah namun saat Kalila melihat ke arah luar tiba-tiba dia melihat Arianti duduk di belakang mobil bersama seorang anak kecil di gendongannya. Mobil pun jalan kembali dan Kalila terus melihat mobil yang di tumpangi Arianti pergi ke arah mana. Namun karena mereka beda jalan akhirnya Kalila hanya bisa pasrah.
"Sampai, " ucap Yuda membuat Kalila tersadar dari lamunannya.
"Kalau gitu aku turun dulu bang, " ucap Kalila sambil mengulurkan tangannya untuk mencium tangan Yuda.
Kalila dan Ilham turun lalu Ilham di tuntun Kalila untuk masuk gerbang dan Kalila minta izin pada satpam untuk masuk karena dia ingin bicara dengan guru Ilham. Kalila pun di izinkan masuk dan dia langsung menemui wali kelas Ilham.
"Selamat pagi bunda nya Ilham, " ucap wali kelas Ilham.
Kalila pun membalas sapaan wali kelas dan menyalaminya.
"Silahkan duduk bun, " sang wali kelas mempersilahkan Kalila duduk dan Kalila pun duduk di hadapan sang wali kelas.
"Maaf ada yang bisa saya bantu? " tanya Sang wali kelas.
"Begini bu guru, kemarin Ilham pulang nangis dan marah-marah, saat saya tanya dia tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tua salah satu murid dengan murid lain membicarakan dirinya, " jawab Kalila.
"Masalah apa ya bun? " tanya sang wali kelas.
"Masalah jika ayahnya Ilham buka ayah kandung melainkan ayah titi, " jawab Kalila.
Sang wali kelas pun kaget karena dia tidak tahu.
"Sebenarnya saya sudah tau siapa orangnya hanya saja gak mau hal ini terjadi lagi apa lagi sampai anak-anak tau, " ucap Kalila.
"Bunda tenang saja, nanti saya akan mencoba menasehati anak-anak agar mereka tidak sembarangan bicara, " balas sang wali kelas.
Setelah merasa cukup Kalila pun pamit pulang dan tujuannya sekarang adalah supermarket karena dia males jika harus belanja ke pasar. Kalila mulai memilih apa saja yang harus di beli sampai tiba-tiba melihat Arianti sedang mendorong troli. Kalila pun hendak mendekatinya namun langsung dia urungkan saat melihat jika Arianti tidka sendirian melainkan di temani Sini. Kalila pun akhirnya memilih menghindar dan dia memilih segera membayar belanjaannya. Namun entah karena dia sedang beruntung tiba-tiba Kalila melihat Arianti pergi ke toilet sendiri dan Soni dia menunggu dengan anaknya. Kalila pun segera menyusul Arianti dan menunggu Arianti keluar. Saat Arianti keluar dia kaget melihat Kalila ada di depan pintu masuk toilet.
"Kalila, " ucap Arianti kaget.
"Ternyata lo gak lupa sama gue, " balas Kalila.
"Ya mana gue bisa lupa sama lo.. " ucap Arianti langsung di potong Kalila.
"Sama teman yang elo khianati gitu, jadi lo gak akan pernah lupa, " potong Kalila membuat Arianti kaget.
"Maksud lo apa? " tanya Arianti.
"Lo tau kalau Soni sudah sudah membuat hidupku hancur, tapi dengan mudahnya lo hidup bersama dia dengan bahagia, " bentak Kalila membuat semua orang di toilet itu kaget.
"Jangan lo pikir gue gak tau, lo menikah dan punya anak dengan pria yang telah menghancurkan sahabat lo sendiri, apa lo bisa bahagia? " tanya Kalila dengan menahan amarah.
"Maaf gue La, gue gak ada maksud buat khianati lo, " ucap Arianti.
"Mungkin gue bukan teman yang peka, kalau saja dulu gue sadar kalau lo lebih dulu menyukai Soni mungkin hidup gue gak hancur dan menderita seperti ini, " lirih ku mengingat penderitaan ku selama delapan tahun ini.
"La, gue tau gue egois tapi gue cuman ingin hidup bersama dengan pria yang aku cintai, apa itu salah? " tanya Arianti.
"Gak salah, hanya saja gue kecewa sama lo, " ucap Kalila lalu pergi begitu saja karena dia sudah tidak sanggup menahan air matanya.
Kalila memilih keluar dari supermarket itu dan menghentikan taksi lalu dia menangis dalam taksi membuat sang sopir bingung.
Kalila tidak mengharapkan sang sopir dia menangis dengan puas sampai tiba ke tempat tujuan dan saat hendak turun kalila malah kaget dia malah berada di depan kantor Yuda.
