NovelToon NovelToon
Diamnya Melati

Diamnya Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Raina Syifa

Melati berubah pendiam saat dia menemukan struk pembelian susu ibu hamil dari saku jas Revan, suaminya.
Saat itu juga dunia Melati seolah berhenti berputar, hatinya hancur tak berbentuk. Akankah Melati sanggup bertahan? Atau mahligai rumah tangganya bersama Revan akan berakhir. Dan fakta apa yang di sembunyikan Revan?
Bagi teman-teman pembaca baru, kalau belum tahu awal kisah cinta Revan Melati bisa ke aplikasi sebelah seru, bikin candu dan bikin gagal move on..🙏🏻🙏🏻

IG : raina.syifa32

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raina Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

Revan duduk di sudut sel yang sempit, matanya tak lepas menatap pintu besi yang tertutup rapat. Sudah tiga hari berturut-turut Melati tidak muncul, padahal biasanya suaranya yang lembut dan senyum kecilnya mampu meredakan kegelisahan Revan, membawakan makanan yang di tawarkan sebelum pulang dari tahanan. 

"Besok mau dimasakin apa mas?" Tanyanya waktu itu.

Dan Revan akan selalu tersenyum. "Apa aja, apapun yang kamu masak pasti mas makan kok. Tapi ada satu hal yang aku inginkan darimu," bisik Revan penuh kerinduan.

Melati yang paham maksud suaminya pun memukul lengan suaminya kesal bercampur gemas. "Mas ini, dipenjara kayak gini mas sempet- sempetnya mikirin gituan."

Dan Revan hanya mengerling nakal dengan sikap istrinya yang merajuk.

Revan menghela nafas panjang. "Mel, kamu kemana?"

Kini, ruang tahanan yang pengap terasa semakin menekan, seolah setiap detik berlalu menambah beban di dadanya.

Dia meremas-remas ujung baju lusuhnya, napasnya terengah saat pikirannya berkelana. "Melati bilang dia menyewa rumah dekat sini... tapi kenapa dia menghilang? Apa dia  kembali ke Jakarta ? Tapi kenapa enggak bilang? Apa aku sudah tidak penting lagi baginya?" pikir Revan dengan hati yang semakin sesak.

Rasa cemas yang membuncah berubah menjadi keraguan, lalu menjadi kepedihan. Di dalam hatinya, ia merindukan Melati bukan hanya sebagai istri, tapi sebagai satu-satunya harapan di tengah malam-malam panjang tanpa cahaya.

Revan membayangkan wajah Melati—wajah yang dulu selalu memberi kekuatan. Namun kini bayangan itu terasa samar, seperti oase yang jauh dan tak terjangkau di tengah padang pasir yang membakar. Ia menunduk, jari-jarinya menggenggam erat Jeruji besi yang terasa dingin.

"Eh... Revan, ini sudah malam, lo kok belum tidur?!" tanya seorang napi berwajah sangar, jambang lebatnya menggantung, sementara codet hitam di dahinya membuat sorot matanya tambah tajam. 

Revan mengangkat bahu sambil menggaruk-garuk kepala, wajahnya kusut. "Aku mikirin istriku, Bang. Tiga hari ini dia belum datang menjengukku. Aku takut terjadi sesuatu padanya Bang."

Bang Baron, sang napi yang duduk disampingnya, mengernyit, "Iya juga ya... Pantas tiga hari ini makan Bu kita nggak enak , hambar. Memangnya istrimu kemana, sih?"

Revan hanya bisa menggeleng lemah, "Aku juga nggak tau, Bang Baron."

Tiba-tiba, suara sinis menyelinap dari sudut ruangan. Seorang napi lain yang sejak awal terlihat tak menyukainya, menyela dengan nada mengejek, "Jangan-jangan istri elu udah ninggalin elu, nyari laki-laki yang jauh lebih baik daripada elu. Secara elo kan cuma napi!"

Mendengar itu, otot-otot Revan menegang, wajahnya meradang, matanya melotot, napasnya mulai tersengal. Dengan suara bergetar penuh amarah, ia menantang, "Sekali lagi elo ngebacot  gue robek mulut lo! Lo ada masalah sama gue apa hahhh...?"

Kepalanya menunduk sedikit, tapi sorot matanya menyala, siap menghadapi siapa pun yang berani menantangnya.

"Elo berani sama gua!" Agaknya napi itu tak terima dengan bentakan Revan.

"Emang elu siapa, harus takut?"

Bang Baron yang sejak tadi melihat keributan itu segera melerai keduanya. "Revan, Malik, sudah, jangan nyari perkara, kalau penjaga tau kalian ribut. Mampus kalian berdua disiksa sama mereka. Sekarang tidur!"

Revan tertunduk. "Maaf Bang aku paling nggak suka ada yang merendahkan istriku."

"Ya sudah kalian tidur ini sudah malam, semoga besok istrimu datang membawakan makanan yang enak-enak buat kamu dan kita semua ikut kecipratan."

Revan mengangguk merebahkan tubuhnya diatas lantai dingin yang hanya dilapisi selembar koran lusuh. Kedua matanya sulit terpejam, bayangan Melati istrinya dan lima anaknya menari-nari di pelupuk matanya.

"Semoga tidak terjadi sesuatu sama kamu sayang, aku yakin kamu tidak akan meninggalkan aku dalam keadaan seperti ini."

***

Ruangan itu gelap, hanya diterangi lampu kecil yang menggantung di pojok, memancarkan cahaya redup dan membuat bayangan melompat-lompat di dinding yang penuh retak. Melati duduk di lantai yang dingin, tubuhnya terhimpit di sudut sempit. Tangannya bebas, namun kakinya terkunci dalam pasungan kayu besar yang kasar, membuatnya sulit bergerak bahkan untuk sekadar menggeser tubuhnya. Nafasnya berat, sesak oleh udara pengap yang menyelimuti ruangan itu.

Matanya yang merah dan sembab menatap putrinya yang tertidur pulas di pangkuannya, wajah mungil itu tampak damai tanpa tahu penderitaan yang tengah dialami ibunya. Hati Melati hancur, terasa seperti dihancurkan oleh seribu jarum tajam setiap kali ia memandang ke arah anaknya.

“Ya Allah, siapa yang tega melakukan ini?” bisiknya dengan suara serak, nyaris seperti merintih. Kepalanya tertunduk, hijab  yang menutupi rambutnya terlihat kotor dan kusut. Ia menggenggam tangan putrinya perlahan, seolah ingin menahan dunia yang runtuh di sekitarnya.

Dalam kepalanya, pikiran kacau. “Apa ini perbuatan Dewi? Dimana aku sekarang? Kenapa aku bisa terjebak di sini, sendirian seperti ini?”

Yang dia ingat waktu itu, ia akan menjenguk Revan suaminya ditahanan, tiba-tiba sebuah mobil menghentikannya dan menyuruhnya masuk tanpa sadar bak terhipnotis dirinya mengikuti perintah seseorang dari dalam mobil. Begitu ia sadar ia sudah berada ditempat yang sempit dan pengap ini.

 Gelisah dan takut bercampur menjadi satu, membuat dadanya terasa sesak tak tertahankan. Sekilas, ia menggigit bibir bawahnya hingga terasa perih, menahan keinginan untuk menangis.

"Mas Revan, tolong aku, tolong Ayana, dia masih terlalu kecil buat merasakan kegelapan seperti ini."

Ayana dalam pangkuannya menggeliat, bayi berusia 20 bulan itu kembali menangis. 

"Cup! Cup ! Ayana haus ya?"

Melati mengeluarkan sumber nutrisinya dan memberikannya pada Ayana. "Ayo minum nak, meski bunda lapar tapi bunda nggak mau kamu kelaparan."

"Maem...maem," rengek Ayana.

"Ayana mau maem?"

Bayi gemoy dalam pangkuan Melati itupun mengangguk. Melati mengedarkan pandangannya, tatapannya tertuju pada piring yang berisi nasi serta tahu sebagai lauknya.

"Pake tahu mau?"

Ayana mengangguk, agaknya Ayana benar-benar kelaparan, nasi yang sedikit keras itupun masuk ke dalam mulut bayi itu.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari atas, Melati mendongak. Ia baru sadar jika ia berada di ruang bawah tanah.

Kedua mata Melati terbelalak.

"Dewi?"

Dewi tersenyum sinis. "Iya ini aku, kenapa? Kaget? Nggak nyangka aku bisa melakukan hal gila seperti ini? Apapun akan aku lakukan demi orang yang aku cintai, aku menginginkan suamimu dan kamu harus mati!"

Melati tertawa sumbang. "Sampai kapanpun kamu tidak pernah mendapatkan cinta suamiku, perempuan iblis!"

Dewi mengelilingi tubuh Melati yang terpasang, kemudian tatapan beralih pada sepiring nasi dengan lauk tahu yang tinggal beberapa suap.

"Aku nggak nyangka makanan itu masuk juga ke perut kamu, kamu tau, makanan itu awalnya akan aku kasih ke tikus tapi berhubung kalian lapar jadi aku berikan pada kalian, untung saja aku belum sempat menaruh racun tikus. Aku ingin kamu mati perlahan! Sekarang nikmatilah neraka dunia!"

Dewi tertawa liar sambil meninggalkan ruangan yang sempit dan pengap itu.

"Dewi! Suamiku tak akan membiarkan anak istrinya tersiksa seperti ini?" 

Dewi menghentikan langkahnya kemudian memandang Melati dari atas. "Suamimu bisa apa? Selamanya suamimu akan membusuk dipenjara, kecuali, kamu berhasil membujuk suamimu agar suami perkasamu menikahiku! gimana kamu sanggup? Aku tunggu sampai besok pagi!"

"Jalang Murahan, lepasin aku!"

1
amelia lia
cerita nya koq makin bertele-tele si masak si jasmani udah mati bisa hidup lagi. buruan donk thor selesai kn episode nya. krn aku udah baca di frizo klau jasmine itu licik.
NH..8537
klo dasar..nya Revan cinta mati sm melati gak bakal goyah unt ke dua kali.. apalagi sdh ada 4 anak..klo km goyah lg wassalam dah Van🤭sabar mel..ada satu ani" yg perlu di basmi🥹 good job kak 👍 semangat dan sehat slalu ya kak💪🙏😘
Mamahnya Rayhan
what Jasmin bukannya??
Ashilla Khanza Azzahra
dari dulu jasmine terobsesi bgt sama revan haduhhh kasian melati gk s dewi gila skrng malah ada jasmine bagaimana ini
siti maesaroh
si reino jg aneh nawarin sekertaris kok prempuan udah jelas revan g mau sketaris prempuan , revan ya jg ditanya jawabnya mlh terserah waktu itu. yaallah kk kasihan melati loo, semoga melati bisa melepaskan diri ya kk raina tolong deh berpihak sm melati knpa selalu tersakiti 😢😢
siti maesaroh
jasmine menyamar sbgai hilda dasar jalang amit" deh kegatelan g habis".
NH..8537
hanya di novel orang mati bisa hidup lg🤭 kok uler Keket...nya nambah lg..dan pas gitu si Jasmin lg🤭sabar" ya mel🥹🙏
siti maesaroh: bikin gerhet aja klo sijas hujan dtg lgi,, dn knp dr dulu melati sllu yg tersakiti 😢😢
total 3 replies
siti maesaroh
kak ini gimana sih buknya jasmine dah mati dan knpa skrg harus dihidupkan lg ,knpa alurnya mlah kek penjgat" gini sih kk, g like lah kk klo kek gini😢😢😢
dari dulu kok melati trus yg nerima siksaan dan kjhtan,
siti maesaroh
km ttp sj bodoh van sblum melati hilang yg ke dua kli yg prtma itu dewi yg menyekap istrimu,jgn kau anggap remeh dewi itu krna obsesinya dia bisa mlkukn apapun
Raina Syifa
Bagi yang belum mengenal Bu Jasmin, yang terobsesi dengan muridnya bisa di kepoin di aplikasi sebelah❤️❤️
Mamahnya Rayhan
telat van
amelia lia
kelamaan revan keburu metong melati. lelet kali si revan ini knp gak dr td teringat cincin nya. ayyooo thor buat melati ada yang nyelamatin. jgn bertele tele donk cerita nya. buruan ketemukan dengan revan.
Agunk Setyawan
🤮
siti maesaroh
kenapa sih kk harus dibuat kek gini alurnya, knapa harus dibuat lambat untuknemukn melati, dan knpa melati sllu menderita kk thor ada dendam.apa sih kk thor ini sm melati😢😢,plis kk lepasin melati
Arin
Ya...... telat deh Revan nolong Melati. Biasa orang panik, gak banyak lupanya......
Ini perempuan siapa lagi yang ganti nyulik Melati.
Kalau punya suami ganteng, mapan dan kaya banyak pelakor bersliweran pingin gantiin istri sah. Semoga Revan bisa nolong Melati dan anaknya. Kasihan......
NH..8537
waduh siapa..pun itu km sdh jd penolong unt melati.. lanjuttt kak👍trus semangat dan sehat slalu kak 💪 abai..kan sj kata" yg tidak penting 🤭🙏😘
Agunk Setyawan
novel aneh
Mamahnya Rayhan
Revan kah? atau si Abah?
kaylla salsabella
di sebelah mana thor lapak mana
siti maesaroh
semoga melati cpt terlepas dari kurungan sikunti iblis itu, mksih kk raina updatenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!