NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Sang Antagonis

Dibalik Topeng Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Pengantin Pengganti / Saudara palsu / Aliansi Pernikahan / Cintapertama / Enemy to Lovers
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: BenGõngZhû __

Fu Ningshuang adalah putri bungsu Perdana Menteri Fu yang dimanjakan oleh seluruh keluarga.
Bibinya adalah seorang Permaisuri dinasty ini dengan kakek dari pihak ibu sebagai Jenderal penjaga yang dihormati oleh seluruh rakyat Kerajaan Da Zhao.
Fu Ningshuang memiliki sifat yang ceria dan sedikit keras kepala. Hingga dikalangan bangsawan Da Zhao, Fu Ningshuan terkenal mendominasi dan arogan.
Tapi Fu Ningshuan tidak peduli. Lagipula latar belakangnya yang baik ada disana sebagai pendukungnya.
Banyak orang yang salah paham pada Fu Ningshuang.
Hingga akhirnya dia melihat tunangannya yang dicintainya bersama sahabatnya sendiri.
Fu Ningshuang memilih pergi untuk memulai pernikahan politik untuk menjaga kedamaian seluruh Da Zhao.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BenGõngZhû __, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Dengan begitu, tanpa menunggu protes dari Fu Ningshuang. Chu Wen sudah menarik tangan Fu Ningshuang yang tidak terluka untuk menuruni kuil gunung.

Fu Ningshuang yang ditarik tidak bisa melepaskan diri dari genggaman Chu Wen. "A Wen, aku belum bisa kembali sekarang. Bagaimana jika kita kembali besok? "

Chu Wem tetap tidak mendengarkan. Fu Ningshuang sangat cemas. Lalu mulai berkompromi. "A Wen, aku akan ikut turun gunung denganmu. Tapi bisakah kita kembali lagi setelah selesai mengobati lukaku? "

Baru setelah itu Chu Wen berhenti. "Katakan sebanarnya. Kenapa kau menolak turun? "

Dengan perasaan bersalah, dia berkata "Aku menyelamatkan seekor kelinci sebelum terluka. Jika aku pergi, bagaimana dengan kelinci itu? Kelinci kecil yang lucu itu terluka sangat parah. Aku tidak bisa meninggalkannya. "

"Ayo bawa kelinci itu bersama. Chunhua, ambil kelinci yang diselamatkan Shuang'er. " Perintahnya pada Pelayannya.

Fu Ningshuang merasa panik. "Dia tidak bisa dipindahkan. Biarkan Ru'er dan A Lin yang menjaga kelinci itu. "

Ru'er dan A Lin saling memandang dengan perasaan campur aduk. Mereka tidak mengerti mengapa Nona Mudanya sangat peduli pada pria yang menyebabkan semua luk ditubuhnya.

Fu Ningshuang jug menatap mereka dengan peringatan dimatanya. Jadi mereka menjawab pada Chu Wen. "Nona Chu, tolong jaga Nona kami. Saat kelinci kecil itu sembuh. Kami akan segera turun gunung. "

Chu Wen memicingkan matanya dengan curiga. Saat dia akn bertanya, Fu Ningshuang sudah lebih dulu menyeretnya turun. Zhao Man yang menyaksikan dari samping bertanya pada Ru'er. "Ru'er, kapan Shuang'er menyelamatkan seekor kelinci? "

Ru'er sudah menyiapkan jawabannya. "Saat Putri pergi, Nona terbangun. Dia tidak mau mendengarkan sutra. Jadi Nona memilih untuk berjalan-jalan dibelakang gunung. Saat itulah Nona menemukan kelinci yang sedang terluka. Sangat disayangkan bahwa kelinci itu tidk bis dipindahkan. Jadi Non membuatkan sarang seadanya dan membiarkan kelinci kecil menyembuhkan diri disana. "

A Lin menimpali. "Putri, apakah anda akan memberitahu Nyonya sekarang atau nanti setelah melihat kelinci itu? "

Zhao Man melambaikan tangannya. "Kelinci itu tidak sepenting Shuang'er. Jadi kalian jaga disini. Aku akan mencari Bibiku. "

Kedua pelayan itu mengangguk. Setelah Zhao Man bersama pelayannya pergi, keduanya menghela nafas lega. Lalu Ru'er dan A Lin kembali keruang samping dimana pria yang diselamatkan Fu Ningshuang tinggal.

Setelah diobati seadanya oleh Fu Ningshuang, pria itu telah dipindahkan keruang samping. Jadi saat Ling Shi dan lainnya datang, dikamar hanya ada Fu Ningshuang dan pelayannya.

Pria itu membuka matanya. Atau bisa dibilang, dia berpura-pura membuk matanya. Mendengarada gerakan didalam kamar, dua pelayan itu saling memandang. Yang satu masuk dan satu lagi menuju dapur untuk mengambil obat yang sudah dimasak.

"Tuan Muda. Nona kami memiliki sesuatu untuk dilakukan. Jadi selama beberapa hari ini, kami yang akan menjaga anda. "Ucap Ru'er

Pria itu bersandar dikepala ranjang. " Apakah Nonamu adalah putri bungsu dari Perdana Menteri Fu? "

Ru'er tentu saja tidak akan memberitahu informasi apapun tentang Fu Ningshuang. Pria itu tersenyum semakin menarik. "Sampaikan terimakasihku kepada Nonamu. "

Ru'er hanya membungkuk hormat. Disaat bersamaan A Lin masuk dengan membawa obat yang sudah direbus. "Tuan Muda, tolong minum obatnya. "

Xie Lingyun meminumnya hingga habis. Setelah itu Ru'er berkata lagi. "Tuan Muda, jika anda membutuhkan sesuatu. Anda hanya perlu memanggil pelayan ini. Pelayan ini akan ada diluar. "

Ru'er dan A Lin pergi untuk berjaga diluar. Tak lama kemudian penjaga bayangan Xie Lingyun datang.

"Maaf Yang Mulia. Karena tidak melindungi dengan baik. Membuat Yang Mulia terluka begitu parah. " Ucap Wen Li

Xie Lingyun berdiri dengan cepat. Tampilan menyedihkan diawal tidak lagi terlihat. Dia tersenyum dan berkata "Jika kau tidak terlambat, bagaimana aku akan bertemu dengan gadis yang menarik. Aku harusnya berterima kaa"

Wen Li sedikit tertegun. Dia tidak mengeri siapa yang ditemui oleh Tuannya itu. Biasanya Tuannya akan menghukum cambuk jika dia sedikit saja melakukan kesalahan. Tapi sekarang dia tidak hanya tidak dicambuk, tapi juga Tuannya berterima kasih padanya.

Bukankah itu adalah hal yang paling aneh. Dia bergidik melihat senyum Xie Lingyu. Bagi Wen Li, lebih baik Xie Lingyum tidak tersenyum sama sekali. Daripada seperti ini.

Disela lamunannya, Wen Li mendengar Xie Lingyun berkata "Bukankah kita baru saja menangkap Rubah Api? Bawa kesini dan tinggalkan. Oh ya, jangan lupa beri kandang yang indah. Gadis kecil menyukai kecantikan. "

Wen Li menjawab Ya dan menghilang. Sementara Xie Lingyum tetap ditempat, menunggu Wen Li membawakan Rubahnya. Tak berapa lama Wen Li kembali dengan kandang yang terbuat dari batu giok putih. Didalamnya ada seekor rubah berwarna merah menyala.

Melihat rubah yang patuh didalam kandang Xie Lingyun mengangguk puas. Dia berkata pada rubah itu dengan sedikit mengancam. "Kau temani gadis yang dipanggil Shuang'er itu. Dan jaga dia baik-baik. Jika sampai dia kehilangan sehelai rambutpun, aku sendiri yang akan mengulitimu! "

Rubah api itu bergidik ngeri seperti dia mengerti kata yang diucapkan oleh Xie Lingyun. Lalu membuat suara yang sangat kecil. Melihat rubah itu menciut, Xie Lingyun sangat puas. Dia berkata pada Wen Li. "Ayo pergi. "

Pada sore hari A Lin mengetuk pintu kamar Xie Lingyun. Tapi dia tidak mendengar jawaban apapun dari dalam. Jadi dia masuk.

Benar saja, dia tidak melihat Xie Lingyun dimanapun. Didalam kamar hanya ada sebuah kandang. A Lin buru-buru memanggil Ru'er yang masih berjaga dihalaman.

"Ru'er, Tuan Muda itu sudah pergi. Tapi didalam kamar ada sebuah kandang. " Ucapnya dengan tergopoh.

Ru'er mengerutkan keningnya. "Ayo kita lihat. "

Ru'er masuk dan melihat kandang yang disebutkan oleh A Lin. Dia melihat ada secarik kertas samping kandang itu. Ru'er mengambilnya dan melihat sebuah tulisan.

"Ini adalah rubah api. Dia sangat jinak. Anggap saja sebagai ucapan terimakasihku kepada Nona-mu. Jika kita memiliki takdir, kita akan bertemu lagi. "

Kedua pelayan itu saling menatap dan menatap rubah api yang terlihat menyedihkan didalam kandang. A Lin bertanya "Apa yang akan kita lakukan? "

"Karena Tuan Muda itu mengatakan bahwa rubah ini untuk Nona, maka ayo kita bawa kembali untuk diputuskan oleh Nona. " Saran Ru'er.

A Lin hanya mengangguk. Lalu mereka menyusuk rombongan Ling Shi dan Zhao Man yang kembali lebih dulu satu jam yang lalu.

Xie Lingyun memandang dua gadis yang membawa kandang giok didalam pelukannya. "Gadis kecil, kita akan bertemu lagi cepat atau lambat. "

Wen Li yang berada disisinya memberanikan diri untuk bertanya. "Yang Mulia, apakah gadis kecil yang dimaksud adalah Nona Fu Ningshuang. Putri bungsu Perdana Menteri Fu? "

"Hmmm."

Satu gumaman sudah cukup untuk mengonfirmasi keraguan Wen Li. Dalam hatinya menjerit. "Nona Fu larilah! Kau dalam bahaya! "

1
Murni Dewita
double up thor
Murni Dewita
👣👣
Mericy Setyaningrum
mampir kak ikut baca ceritanya menarik
BenGõngZhû __: terimakasih sudah membaca...
total 1 replies
Mariloly Salas Sandoval
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Leon
Pusing kepala baca cerita ini, tapi tetap seru. Teruslah menulis, author!
Nino
Di luar dugaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!