Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.
Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.
Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Sekilas ingatan Sarah kembali mencuat. Kali ini ingatan Sarah mengingat pertemuan nya bersama Alan, ketika masih dalam kondisi Alan tidak bisa melihat.
Sarah masih merasa canggung dan asing saat bersama Alan. Alan sudah bertekad akan menunggu Sarah, walau ia harus mengulang pertemuan mereka seperti awal mereka jumpa. Alan akan bersabar menemani dan menghadapi Sarah walau terasa berat.
Sarah masih menunggu kedatangan Dany. Alan meletak kan buku sketsa Sarah yang masih ia simpan, dan juga kamera Sarah yang berisi foto pernikahan mereka.
Alan sengaja meletak kan barang-barang tersebut di meja, agar sewaktu-waktu Sarah bisa melihat nya dan mengingatnya.
"aku akan keluar sebentar" ucap Alan.
Namun Alan menghentikan langkah nya, ia melihat sosok yang tidak ingin ia lihat namun Sarah sedang menunggu kedatangan nya.
" sayang kamu dari mana aja? aku nunggu kamu dari tadi "
Alan mengepalkan tangan nya, emosi nya berada di atas kepala, ia mencoba mengontrol diri.
Sedangkan Dany nampak bingung dengan sikap Sarah. Ia tidak mengetahui keadaan Sarah saat ini, ia hanya mengetahui jika mengalami kecelakaan dan koma. Dany tidak mengetahui jika Sarah mengalami amnesia.
" ngapain kamu berdiri disitu?"
Alan berdiri terpaku, ia mengurungkan niat nya untuk keluar dari situ. Sedangkan Dany berjalan mendekat pada Sarah.
" sayang darimana?" Sarah bertanya kembali setelah Dany berada didekat nya.
" ehm, dari rumah, maaf aku baru mengetahui jika kamu berada di rumah sakit"
Alan duduk di sofa yang berada di dalam ruangan tersebut. Ia menatap mengawasi Dany.
Sarah memegang tangan Dany, namun saat ia menggenggam tangan Dany. Sekilas ingatan kembali mencuat. Kali ini ingatan dimana ia memutuskan hubungan nya dengan Dany, setelah Nio memukulnya. Sarah memaksakan diri untuk mengingat lebih jauh, apa penyebab putusnya hubungan mereka. Namun kepala Sarah terasa sangat sakit.
Sarah memegangi kepala nya dan merintih kesakitan. Alan yang melihat istrinya kesakitan berlari mendekat, namun karena jarak nya begitu jauh dari Sarah. Dany lebih dulu menolong Sarah.
Dany memegang kepala Sarah.
" Sarah kamu kenapa? kamu ngga apa-apa kan?" Namun pandangan Sarah mulai memudar, ia terjatuh pingsan diatas tempat tidur.
Alan mendorong Dany kebelakang, sehingga tangan Dany terlepas dari tubuh Sarah. Alan menekan tombol darurat, agar perawat segera menolong Sarah.
"sayang, bangun sayang" Alan menepuk pelan pipi Sarah, agar Sarah kembali sadar. Perawat pun memeriksa Sarah. Dokter menyarankan membawa Sarah untuk diperiksa lebih lanjut.
Alan mengepalkan tangan nya, ia sangat mengkhawatirkan Sarah.
" ini yang terakhir kali nya, jangan temui Sarah lagi dirumah sakit! Atau akan memperburuk keadaan nya " ancam Alan pada Dany.
Dany menatap Alan. " apa kamu takut jika Sarah berpaling dari mu?" ucapan Dany emosi Alan, namun Alan masih dapat mengontrolnya.
" apa yang harus ditakuti? keberadaan mu? apa kamu berharap dia kembali sama kamu?"
Alan tersenyum sinis " Sampah tetap lah sampah! Jangan berharap menjadi berlian!"
Kali ini ucapan Alan yang memancing emosi Dany. Dany menarik kerah Alan dan hendak memukul nya, dan Alan dengan berani menatap tajam Dany.
" Sarah adalah istriku, jangan pernah bermimpi untuk bisa kembali pada nya, jangan berharap aku melepaskan nya ke tangan orang seperti mu!" Alan melepaskan tangan Dany dari kerah nya, lalu mendorong nya.
" bahkan seorang pelacur pun tidak ingin disamakan dengan dirimu!" Alan meninggalkan Dany.
Dany sangat marah dengan ucapan Alan. Ia tidak terima Alan telah mengatai nya. Ia ingin membalas Alan, dan bertekad untuk merebut Sarah dari nya.
Sementara itu Alan menunggu Sarah yang sedang diperiksa oleh dokter. Dokter menyarankan untuk segera berkonsultasi oleh psikolog.
Sarah telah kembali ke kamar bersama Alan. Sarah telah siuman. Ia kembali mengingat beberapa ingatan yang telah muncul padanya. Ingatan tersebut bagaikan kepingan puzzle yang harus ia rangkai.
"berapa lama kita menikah?" tanya Sarah tiba-tiba pada Alan.
Alan tersenyum " kita baru saja menikah, belum genap seminggu" Alan memperlihat kan Poto buku pernikahan mereka. Alan pun memberikan kamera Sarah yang berisi Poto pernikahan mereka.
Sarah melihat foto tersebut, ia nampak bahagia di dalam foto tersebut, dan Sarah mencoba mengingat moment tersebut namun ia tidak mengingat nya, kepala nya pun mulai sakit kembali, Alan menyadari hal itu, lalu mengambil kamera tersebut dan meletakkan nya kembali di meja.
" pelan-pelan aja, aku akan tunggu kamu sampai kamu kembali mengingat semua nya"
" apa kamu mencintai ku? Apa aku juga mencintaimu? "
Pertanyaan Sarah membuat Alan bingung, untuk pertanyaan pertama tentu saja ia bisa menjawab nya, akan tetapi untuk pertanyaan selanjut nya Alan harus menjawab apa, karena yang ia tau Sarah mencintainya tapi saat ini jika ia menjawab nya seperti itu akan berlawanan dengan apa yang dia ingat, karena yang dia ingat saat ini, ia mencintai Dany bukan dirinya.
" aku mencintaimu Sarah, sangat mencintaimu"
" lalu aku?"
Alan menghela nafas dan mendekat kan wajah nya pada Sarah.
" itu hati kamu, hanya kamu yang bisa menjawab nya, jika aku menjawab nya sesuai dengan apa yang kamu ucapkan ketika kita menikah bahwa kamu mencintaiku juga, apakah kamu akan mempercayai kata-kata ku saat ini?"
Sarah terdiam, ia pun tidak bisa menjawab pertanyaan nya sendiri. Ia bingung karena ingatan nya tentang Alan hanya pada saat perkenalan mereka pertama kali.
" lalu siapa anak perempuan itu? Aku melihat nya dalam ingatanku, ia bersamamu menggandeng tanganmu, namun apa yang terjadi dengan mata mu?"
Alan membulatkan matanya, ia tersenyum senang, setidak nya ia telah muncul dalam ingatan Sarah.
" dia anak ku, dan telah menjadi anak kita setelah kita menikah"
" dan mata ku pada saat pertemuan kita pertama kali, aku tidak dapat melihat, mata ku rusak akibat kecelakaan. Kamu lah orang yang membuatku ingin melihat dunia kembali, dan kamu lah alasan ku untuk mencintai seseorang kembali "
Sarah menatap mata Alan, ia melihat ketulusan dari mata Alan.
" apa kamu yakin mau menunggu ku sampai ingatan ku kembali semua?"
Alan tersenyum dan menggenggam tangan istri nya.
" apa pun yang terjadi, aku akan selalu disamping mu Sarah "
Sarah tersenyum tipis. Setidak nya ia tidak ditinggalkan oleh Alan. setelah ingatan nya tentang hubungan nya dengan Dany memang sudah berakhir atas keputusan nya.
Sarah takut bila sendirian. Ia belum mempercayai Alan seutuh nya, tapi entah kenapa ia merasa nyaman bila Alan berada didekatnya.
Bersambung ....