NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Musuh

Terjerat Gairah Musuh

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Romansa / Penyesalan Suami / Menikah dengan Musuhku / Tamat
Popularitas:39.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Itta Haruka07

Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.

Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TGM Bab 23

Sheina menatap jengah pada Bara yang memelas. Bagi Sheina, apa yang Bara ucapkan hanyalah kebohongan semata untuk menutupi kesalahannya.

"Aku pulang dulu, Bar. Mau bersih-bersih kamar." Sheina muak dengan omongan Bara. Dia pasti mengatakan cinta karena merasa bersalah, dan merasa punya tanggung jawab pada Gabriel lalu menikahinya.

"Shein. Gabriel baru sampai."

"Lain kali bisa main lagi, aku nggak akan ngelarang Gabriel untuk ketemu keluarganya kok." Sheina berdiri, lalu tersenyum dan menunduk pada nenek Bara sebelum akhirnya berjalan menyusul Gabriel.

Nenek menarik napas panjang dan mengembuskannya dengan kasar.

"Laki-laki itu harus jujur. Jujur sama perasaan kamu. Buktikan sama dia kalau kamu mencintai dia," kata nenek Bara.

"Dia pasti benci banget sama aku Nek. Pasti sulit buat dia maafin aku." Bara menunduk sambil memijat pelipisnya dengan kedua jempol.

"Memang apa yang membuat dia membencimu?"

"Mungkin karena aku bilang dia wanita murahan, aku lempar uang ke mukanya, dan aku nodai dia, Nek. Aku pengecut banget ya, Nek."

"Apa yang kamu katakan itu penghinaan besar, Bar. Pasti butuh waktu yang sangat lama buat dia menyembuhkan lukanya. Wanita mana pun pastu sulit memaafkan laki-laki seperti kamu."

"Aku nggak mau kehilangan Sheina, Nek. Tolong tahan dia sebentar aja. Dia nggak akan mau dengerin aku." Bara memohon pada neneknya.

Nenek berpikir keras, apa yang dilakukan cucunya sangat keterlaluan. Kalau saja tidak ada Gabriel, mungkin nenek sudah menghajar Bara habis-habisan.

Tidak lama Sheina menggendong Gabriel yang mulai menangis.

"Biel nggak mau pulang, Biel mau tangkap ikan Mommy."

"Shein, Gabriel kenapa?" Bara mengambil alih Gabriel dari gendongan Sheina.

"Daddy, Biel mau ikan. Mommy ajakin pulang. Biel nggak mau," adu Gabriel yang kini ada dalam gendongan ayahnya.

"Ya udah kalau Biel nggak mau, mommy pulang sendiri." Sheina sedikit melotot pada putranya yang tidak mau menuruti keinginannya.

"Mommy, don't go. Biel mau sama Mommy."

"Shein, please. Oke, kalau kamu marah sama aku nggak apa apa, tapi please, biarkan Gabriel di sini dulu. Tunggu sebentar aja Shein." Bara menahan tangan Sheina yang ingin pergi. Wanita itu sangat benci berlama-lama dengan Bara.

"Nak Sheina. Bisa nenek bicara sebentar." Nenek memegang tangan Sheina dengan lembut, membuat wanita itu akhirnya luluh.

"Gabriel sama oma dulu ya. Nenek mau bicara sama Mommy sama Daddy," kata nenek Bara.

Mama Viona menggendong Gabriel dan mengajaknya menangkap ikan. Gabriel pun berhenti menangis.

"Ayo duduk! Masalah itu harus diselesaikan, jangan dibiarkan berlarut-larut," kata nenek Bara.

Sheina duduk tidak jauh dari nenek, sedangkan Bara ia duduk lumayan jauh dari Sheina dan neneknya karena sang nenek melarangnya.

"Sekarang, nenek tanya sama Sheina, Bara diam. Jangan menyela apa pun. Biarkan dia berbicara sesuai keyakinannya!"

Bara mengangguk. Sheina berdebar, tidak menyangka jika kunjungan pertamanya akan mendapat perlakuan seperti ini.

"Nak Sheina sudah kenal Bara sejak kapan?" tanya nenek.

"Em, waktu SMA, Nek. Bara suka bulli saya, menghina saya, dan bahkan menyakiti hati saya."

"Lalu, Gabriel?"

"Saya diperko*sa sama Bara, Nek," jawab Sheina dengan suara bergetar. Tangisannya mulai pecah dan Bara merasa sangat bersalah melihat air mata itu.

Ingin sekali Bara mendekat dan memeluknya, tapi tidak mungkin. Sheina pasti akan semakin marah.

"Ceritakan semuanya, nggak usah takut. Menangislah kalau memang itu sangat menyakiti kamu!"

"Waktu itu, saya lagi sama teman-teman ngerayain kelulusan setelah wisuda. Saya nggak sengaja ketemu dosen pembimbing saya, dan beliau menemani saya mencari taksi karena teman-teman saya belum mau pulang. Tiba-tiba Bara marah, dan memukul dosen saya. Lalu, dia membawa saya pergi dan mengatakan saya wanita murahan. Padahal saya dan Bara tidak lagi ketemu setelah SMA. Saya merasa terhina, Bara menodai saya. Saya pikir setelah sadar dia akan minta maaf dan bertanggung jawab, tapi ternyata tidak. Dia benar-benar menganggap saya murahan."

Sheina semakin terisak. Rasa sakit hatinya pada Bara sudah sangat mendalam, dan ia sangat sulit memaafkan ayah dari putranya itu.

🥀🥀🥀

1
Siti solikah
ganggu aja
Siti solikah
iya pa
Siti solikah
🤣🤣🤣
Siti solikah
wkwkwk kompaknya mereka berdua
Siti solikah
nah lo
Siti solikah
wah sedihnya Bara bukan tipenya sheina
Siti solikah
waduh mau ketemu oppa ya,gimana tanggapan oppa ya
Siti solikah
benar itu ma
Siti solikah
wah deg deg an
Siti solikah
wah gimana ya nanti reaksi papanya bara kalau tahu tentang sheina dan gabriel
Siti solikah
Alhamdulillah sheina mulai membuka hati buat bara
Siti solikah
ngarep
Siti solikah
ayo sheina terimalah bara
Siti solikah
aku sangat suka novel ini
Siti solikah
ayo sheina terimalah bara
Siti solikah
coba neneknya Devan mau menerima sheina,pasti sudah menikah sheina dan devan
Siti solikah
ayo semoga sheina mau membuka hatinya buat bara
Siti solikah
ayo terima aja sheina
Siti solikah
biel pinter banget sih
Siti solikah
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!