Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan
Prakkkk !!...
Alika membuka kedua pintu ruangan Bilmar dengan keras dan sembarang, membuat Bilmar mengangkat wajah melihat ke arah depannya.
"Maaf Pak, Mba Alika maksa masuk kedalam," Ucap Katerine, seketaris Bilmar yang posisi meja nya tepat didepan samping kanan pintu Bilmar, memang tidak boleh ada sembarang orang yang masuk kedalam sebelum berhadapan dengan Katerine.
Alika hanya diam menahan kesal.
Bilmar bangkit dan berjalan menuju Alika yang tengan berdiri 1 meter dari pintu.
"Kembali lah ke mejamu!" perintah Bilmar.
Alika kembali menatap Katerine dengan wajah serius dan dingin.
"Baik Pak, saya permisi." Katerine berlalu sambil menutup pintu ruangan itu.
Bilmar menghampiri dan memegang pundak Alika, mengajak nya untuk duduk "Ada Apa, kangen ya?" Bilmar sangat percaya diri sekali.
Alika menaikan alisnya satu dan melipat dahi nya dengan tak beraturan.
"Aku enggak pernah nyuruh kamu buat nyakitin siapapun, cukup aku aja udah!...yang kamu sakitin dulu!" Suara Alika yang awalnya keras lalu diakhiri dengan tekanan yang lemah.
Bilmar menggerakkan kedua bola mata ke sudut ruangan, ia sebenarnya mengerti namun berpura-pura tidak faham.
Bilmar menekan bahu Alika agar mau duduk di kursi.
Alika meronta sedikit untuk melepaskan tekanan itu.
"Siapa yang nyakitin kamu, aku selalu sayang kamu, ingat kamu, simpan kamu selalu dalam memori aku, hemmmm," ucap Bilmar dengan sangat lembut terus menatap kedua mata Alika.
Kedua mata mereka saling bertatap, menatap kerinduan yang telah usang dimakan waktu selama 12 tahun lamanya, menatap begitu dekat menyatukan dua suara detakan jantung yang begitu dasyat muncul diantara mereka.
"Kenapa kamu pecat Pak Danu ?"
Bilmar diam sebentar lalu teringat...
"Ohhh, si laki-laki mesum itu," Bilmar tertawa melebarkan kedua rahang dan memunculkan semua gigi yang putih dan terawat.
"Enggak lucu Bilmar, main asal pecat!"
"Loh?"
"Mentang-mentang kamu Presiden Direktur, kamu seenak jidad kaya gini!"
Bilmar memiringkan senyumnya sambil menaruh kedua tangan menyila didada, terus mendengarkan semua unek-unek yang keluar dari bibir mungil berwarna merah muda kepemilikan Alika.
Mata Bilmar hanya serius menatap itu..ya...Bibir Alika.
"Kamu dengar aku, enggak sih!
Alika faham Bilmar tidak konsen dengan perkataannya, ia hanya konsen dengan wajah nya kini.
"Apa sih yang buat kamu jadi cerewet kaya gini? perasaan dulu, kamu manis banget deh, enggak nyangka sekarang malah jadi galak banget!"
Bilmar menahan tawa sambil merapihkan poni Alika yang tidak beraturan karna hembusan angin yang menerpa saat ia berlari datang ke kantor pusat EG.
Alika menghentikan jemari Bilmar yang masih menyusuri anak rambutnya itu, "Perubahan sikap aku gak penting,Bil !" Alika meninggikan suaranya. "Aku enggak pengen Pak Danu dipecat, dia punya keluarga, ada istri sama anak-anaknya, masih ada yang butuh dikasih makan!
"Lalu ?" Bilmar kembali menyusuri anak rambut kepunyaan Alika.
Lagi dan lagi, alika menghentikan tangan itu dan ia menggenggam nya.
Bilmar melihat tangannya digenggam, dan Alika dengan cepat melepaskan tangan Bilmar untuk terayun ke bawah.
"Aku benci dia, aku enggak suka sama sikapnya, dia hampir ngerusak kamu!
"Aku aja dulu enggak pernah nyium ini," Bilmar mengangkat satu jarinya yang didaratkan di bibir Alika ," Apalagi berfikir untuk merasakan tubun kamu, seperti yang mau dilakukan oleh si keparat itu!"
Bilmar menatap serius.
"Aku yang jadi korban disini.."
"Aku juga jadi korban, karna kamu !" Bilmar memotong ucapan yang belum selesai dari bibir yang masih terus ia pandangi.
Alika melipat kembali dahinya, ia amat tidak bisa menebak apa maksud lelaki ini.
gw gak merasa nih cerita seru , kadang suasana pemainnya berubah dengan cepat, kek mainan gitu pdhl problemnya swlaku dibuat lebay..pake kebencian lah tapi,..sorry..gak ada yg menjurus kesana. alika bukannya benci , hanya gak terima doang bilmar bahagia dengan pasangannya..kebencian, kebencian dari mn..memaki drmn..gak ada. gw baca dari tadi nih cerita kek ada yg kosong..gak srek..gak bikin gw menggebu" exicted. malah kesel bukan karena pemainnya tapi isinya flat. contohya...bbrp kali membicarakan ttng aziz..tuangkanlah rasa cemburu, atau gak terima karena alika bisa moveon selama ini darinya kalau responnya b aja..gak ada kesan bilmar mmng mencintai alika sehingga ada dorongan bahwa alika hanya perlu mengingatnya dll.
murah banget.
yg serius dong buat cerita, gak seru😪
so, hentikan setiap kalimat yg mengatakan bilmar mencintai alika. gw gak melihat itu sedari awal.
pengajaran yg salah nih. istri kedua mana bisa sah dlm negara😌
sebenarnya alasan apapun itu, bisa dibilang bahwa rasa yg dimiliki bilmar bukan lah bener" cinta, dia hanya menganggap bahwa alika adalah wanuta pertama yg dia cintai setelah itu mereka pisah trus kembali lagi..itu hanya ubtuk memperbaiki hubungan mereka yg retaknya saat itu gak jelas. kalau mmng cinta, bilmar akan terbuka...
dan juga penjelasan binar itu gak nyambung dengan kakimat awal itu yg mengatakan sdh lama bilmar menduda setelah kematian isttinya...gw bilang gak nyambung karena isinya beda dengan awal. harusnya ada clue yg bisa reader menerka..apakah bilmatlr.mmng sdh duda atau gak. tapi penjelasan bab perkenalan bilmar disitu langsung kek sdh sah bahwa bilmar duda...
jadi gw kek ha! kok tiba" bilmar punya istri sebelumnya.
jadi yg benernya mana?😪
bahkanembicarakan alm.suami alika..sikapnya b aja.