NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:39.8k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ribet

"Pagi Kak Shaka." sapa Deeva yang melewati kamar Shaka saat menuju ruang keluarga, pintu kamar Shaka terbuka memperlihatkan dia yang sedang memasang dasi.

Shaka menghampiri Deeva yang baru selesai memberi makan ikan-ikannya, "jangan cuma ikan yang dikasih makan-"

"Pemiliknya juga kan?" sela Deeva yang sudah bisa menebak apa yang akan diucapkan Shaka.

"Pinter." Shaka mengelus lembut puncak kepala Deeva.

"Iya dong adeknya siapa dulu." puji Deeva, "Kak Shaka jangan lupa yah tugas geografi aku." imbuhnya mengingatkan.

"Iya. Tenang aja gue nggak bakal lupa." jawab Shaka sesantai mungkin meski semalaman ia ketar ketir memikirkan bagaimana cara menyelesaikan tugas Deeva. Dirinya sama sekali tak bisa menggambar sedang sang kakak yang ia harapkan bantuannya malah hanya mengejek sambil meminta dirinya bertanggungjawab atas kesanggupannya sendiri.

"Makanya jangan so deh! ngaku-ngaku bisa ngegambar, tugas seni lo selama sekolah aja gue yang ngerjain."

"Bodo amat gue nggak mau ke Jogja. Bang Ian lagi sibuk, perjalanan jauh juga gue males mabok."

Mengingat balasan pesan dari Retha malah membuatnya makin muak. Tapi tenang saja, selaku kepala cabang dirinya tentu mempunyai rencana cadangan.

"Ada kriteria tertentu nggak? misal harus negara apa sama biosfer apa?" tanya Shaka.

"Nggak ada, Kak. Bebas aja, yang penting rapi, bersih sama nggak ada coretan sama sekali." jawab Deeva.

"Deadline kapan?"

"Malem minggu jam dua belas kak." jawab Deeva, "Kak Shaka punya waktu sampe sabtu sore. Kalo bisa sabtu siang udah selesai biar lega." imbuhnya.

"Oke."

"Ini buku gambarnya," Deeva memberikan buku gambar ukuran A3 pada Shaka, "ini pensil warnanya. Kalo waktunya cukup boleh dikasih warna, kalo mepet nggak diwarnai juga nggak apa-apa kak. Yang penting rapi dan nggak ada coretan."

"Iya, siap. Kita sarapan dulu abis itu langsung berangkat." ajak Shaka.

"Aku tunggu di depan aja deh kak, aku kan nggak sarapan." Deeva berlalu lebih dulu.

Berhubung Deeva tak sarapan, seperti biasa Shaka memasukan beberapa potong buah dan roti kedalam kotak bekal untuk Deeva. Sementara dia hanya sarapan sekenanya saja. Aslinya dia tak naf su makan pagi ini, tapi karena kebiasaan didiknya mamanya yang mewajibkan harus ada makanan yang masuk sebelum pergi kerja maka hal itu sudah menjadi rutinitasnya. Raganya masih di rumah tapi pikiran Shaka sudah di kantor, ingin segera menyelesaikan tugas menggambar Deeva bagaimana pun caranya.

"Sarapan lo. Jangan lupa PAP pas lo makan ntar." Shaka memberikan kotak bekal warna pink pada Deeva.

"Siap laksanakan."

"Ntar pulang bareng gue." ucap Shaka seraya menyalakan mesin mobilnya kemudian melaju dengan pelan.

"Nggak janji deh kak." jawab Deeva sambil tersenyum, "takutnya ada tugas dadakan yang harus dikerjakan secara berkelompok kak. Aku kan nggak tau." jelas Deeva.

"Harus bilang dulu sama gue." tegas Shaka.

"Iya, siap kak. Aku ada rencana mau ngajarin Dewa matematika sih kak. Boleh yah?"

"Nggak!"

"Dari pada aku harus ngerjain PR dia kan mending aku ajarin biar dia bisa kak. Lagian kayaknya Dewa itu pinter deh cuma kehalang males aja."

"Nggak nanya." ketus Shaka.

"something wrong with him."

"Whatever!" ketus Shaka, "nggak usah so inggris deh." ledek Shaka.

"Latihan kak.katanya kalo jum'at english day." jawab Deeva, "pokoknya izinin aku ngajarin dewa yah kak? demi kemanusiaan."

"Nggak. Suruh belajar aja sama yang lain, kalo nggak ikut les kan bisa. Nggak usah kecentilan."

"Kok kecentilan sih. Ini tuh kepedulian sama teman sebangku kak!"

"Lo sebangku sama dia?" suara Shaka meninggi.

Deeva mengangguk.

"Mulai hari ini pindah! jangan duduk sama dia."

"Lah kenapa? ngapain pindah orang hari ini aja terakhir belajar, besok senin udah ujian." jelas Deeva, "temen aku si Elisa juga punya kakak cowok tapi nggak kayak kak Shaka deh. Kak Shaka tuh terlalu ngatur, padahal kan kita cuma adek kakak abal-abal bukan beneran." lanjut Deeva sedikit kesal.

"Ya terserah lo deh. Ntar tinggal gue laporin ke kakek kalo lo kecentilan sama cowok." ancam Shaka.

"Silahkan aja,aku nggak takut. Ntar tinggal aku jelasin juga kakek pasti ngertiin. Emangnya kak Shaka apa-apanya marah-marah. Sumbu pendek." ejek Deeva.

"Heh! Berani lo ngata-ngatain gue!"

"Bercanda kak."

"Inget gue nggak ngizinin lo kerja kelompok atau apa pun itu sama dia." tegas Shaka sebelum Deeva turun, "kalo nggak nurut kagak bakal gue beliin ikan lagi." imbuhnya.

Deeva menyalami Shaka sebelum turun, "nggak dibeliin ikan sama kak Shaka masih bisa minta beliin ke Dewa. Semalem aja aku dibeliin helm." ledek Deeva kemudian kabur. Namun belum sampai satu menit ia kembali, mengetuk pintu mobil hingga shaka menurunkan kaca, "jangan lupa tugas peta sama biosfer."

"Bodo amat!" ketus Shaka kemudian melanjukan mobilnya.

"Hih dasar sumbu pendek!" gerutu Deeva.

Sampai di kantor Shaka segera mencari Raffa hingga lelaki yang baru sampai parkiran itu sedikit berlari ke lantai tiga.

"Urgent, Fa. Lo beresin hari ini. Gambar peta sama biosfer, nggak boleh ada coretan sama harus rapi." ucap Shaka seraya menunjuk buku gambar dan pensil warna yang sudah ia letakan di meja Raffa.

Raffa menyentuh buku berukuran besar dan pensil warna sambil tergelak, "maksudnya apaan nih? lo nyuruh gue ikut lomba mewarnai apa gimana?"

"Gue kira urgent karena ada berkas yang salah atau rapat dadakan." ucap Raffa.

"Tugas Deeva itu, lo kerjain yah."

"Ogah, tugas sekolah dia ngapa harus gue yang kerjain." tolak Raffa.

"Kerjain aja, gue udah terlanjur nyanggupin."

"Kan lo yang nyanggupin bukan gue. Kerjain aja sendiri." Raffa membawa perlengkapan menggambar itu ke ruangan Shaka.

"Gue minta tolong sebagai temen ini,Fa."

"Kerjaan gue banyak, Shak." jawab Raffa, "lo kira gampang apa ngegambar peta sama apa tadi satu lagi?"

"Biosfer." jawab Shaka.

"Apaan juga itu gue kagak paham."

"Googling aja dah, gue juga nggak tau." ucap Shaka, "pokoknya sehari ini lo kerjain tugas Deeva biar kerjaan lo bakal gue handle langsung semua." lanjutnya memberikan tawaran.

"Tambah tiket pesawat plus akomodasi liburan selama 3 hari di bali. deal?" tawar Raffa.

Shaka tampak berfikir, "Ok deal."

"Gue siap melaksanakan tugas dengan senang hati Bapak Arshaka." ucap Raffa girang, "siapin tiket sama uang sakunya." lanjutnya seraya mengambil buku gambar dan perlengkapannya kemudian kembali ke ruangannya.

Setelah Raffa pergi, Shaka duduk di kursinya sambil menatap langit yang lumayan cerah pagi itu, "gue kayaknya udah nggak waras bela-belain ngeluarin duit gede demi tugas itu bocah." ucapnya lirih.

.

.

.

Emang agak-agak lo Bang!

Definisi ngerepotin diri sendiri demi harga diri yang super duper gengsian

like komennya guys

pokoknya wajib meninggalkan jejak

luv luv🥰🥰

1
Srie Handayantie
iyaa kaya ABG labill pdhal udh bukan masanya si Shaka inii 🤭 marah2 muluu ngalahin ibu2 komplek 🤣
Srie Handayantie
innalilahi, ajal emang gak bisa diprediksi ya kak. turut bela sungkawa ya kak smoga almarhum diterima disisi Allah . 🤲
Rita
biarin aja kek lht smpe mn
anik_seokjinie
panasin trs aja tu si shaka, biar uring**an tiap hari, lagian gengsi dipelihara 🤪😂
aisyah
lanjut kak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Kakek lebih pande n peka dari Shaka. Kayaknya kamu meski belajar banyak dari kakek.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tinggal bilang aja "gue cemburu Deev", gitu aja susah amat kamu Shak. Payah. Rasain noh... calon istri dibawa ma orang.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Shak..., level ngomelnya di turunin, jangan malah makin naik. Yang ada Deeva pigi tu ma Dewa. Soalnya kupingnya bisa panas deket2 ma kamu.
Srie Handayantie
Krena dari dulu maen nya kucing , jadi begitulah kucing2an terus berantem gengsian gak ada yg bener kalian tuh masih terlalu kanak2 . 😅
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
denger nasehat kakek, shaka. 😁
sum mia
makin panas tuh kak Shaka sama Dewa .
Dewa mah is the best , bisa aja akalnya buat main bareng sama Deeva . gak boleh main ya alesan belajar ya wa....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
hehe shaka banyk alesan gede gengsinya
*Septi*
mah toh dengerin
Jumi🍉
Banyak banget alasan Shaka bilang aja cemburu...🤭Kasian kamu Kopoy kalau babumu nikah terasingkan kamu...😿🤣
Net Profit
pertamaaaa
Net Profit: dapat shaka🥰🥰
total 1 replies
*Septi*
🤣🤣🤣🤣
*Septi*
ampunnn udah banyak modus nya banget ini
*Septi*
alesan .
*Septi*
/Facepalm//Slight//Slight/
aisyah
aku mainkan dev 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!