Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.
Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.
Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 21 : Mada 18
Ayi Seira terus menghindar, wanita tua ini sungguh sangat kuat, Ayi Seira kewalahan, meski sudah tua, gerakannya sungguh luar biasa.
“Ayi Sarika, bisakah kita tenang dulu, dengarkan aku, aku mohon!” Ayi Seira mencoba untuk membujuk, dia sudah sangat lelah, energi tubuhnya benar-benar terkuras karena menghindar, ini hanya menghindar, apalagi dia melawan.
Ayi Sarika masih terus menyerangnya, dia tak suka ada penyusup, apalagi di zaman panas seperti ini bagi Ayi Sarika.
“Lihat ini, lihat ini!” Ayi Seira menunjukan buku yang dia bawa dari masa depan, buku yang dipercaya milik Ayi Sarika, tapi sudah sangat usang karena berusia ratusan tahun.
Ayi Sarika berhenti menyerang, bahkan tadi hampir saja perut Ayi Seira kena kujang Ayi Sarika, tapi dia menahan serangan begitu melihat buku itu.
“Itu! Itu kitabku, kitab sejarah yang aku tulis untuk menuntun para Kharisma Jagat kelak, bagaimana menjadi usang begitu, ikut aku!” Ayi Sarika meminta AyI Seira ikut dengannya, Ayi ikut dan dia akhirnya bisa tenang sedikit karena tidak perlu melawan pendahulunya yang pasti lebih kuat meski telah berumur.
Ayi Sarika membawa Ayi Seira ke kamarnya, mereka melewati para pelayan yang Ayi Sarika minta untuk diam, tidak bertanya dan menunggu di luar kamarnya, begitu masuk kamar itu Ayi melihat tidak ada kemewahan di dalamnya, seorang Ratu dengan kamar sederhana, kasur yang kecil, mungkin hanya muat untuk satu orang, lalu lemari pakaian yang terbuat dari kayu yang juga sederhana, sungguh Ayi Sarika menjadi ratu yang welas asih dan bijaksana, baginya adalah kepemimpinan negerinya.
“Bagaimana mungkin buku ini ada dua, aku tahu kau tidak bohong karena ukiran pada buku ini aku yang buat sendiri, dari kulit kambing uang dikeringkan, aku yang mengukir sampulnya, tidak ada yang mampu menirunya dan ini telah usang, kemarikan bukunya!” Ayi Sarika memerintah, Ayi memberikan buku itu dan dia membaca halaman pertama yang sudah robek sebagian, bukunya benar-benar cocok, kata perkata yang tertinggal sungguh sama.
“Kau datang dari tahun berapa?” Ayi Sarika bertanya, karena di saat ini Ayi Sarika belum tahu kalau para Ayi memiliki kemampuan melompati zaman dan hal ini membuat Ayi Seira jadi paham, waktu dia ditemui oleh ruh Ayi Sarika, dia memperkenalkan diri sebagai Ayi Sarika dengan wujud yang sudah tua, lebih tua dari yang sekarang.
“Kau mendatangiku duluan, namun mungkin di umur yang sudah lebih tua, aku ingat, bahwa, kau mendatangiku sudah tak muda lagi, mempekenalkan diri sebagai Ayi Sarika. Kau yang memperingatiku tentang kutukan anak perempuan kharisma jagat agung, anak kita.” Ayi Seira meringing mengingat itu, tak mau membayangkan anaknya menjadi pemberontak dan menggulingkan dirinya karena kekuasaan jahat.
“Aku, memperingatimu tentang kutukan anak perempuan?”
“Ayi Sarika, sepertinya aku telah salah terlontar ke zaman ini, karena di zaman ini kemungkinan anakmu belum memberontak. Aku harus pergi, aku takut kehilangan energiku lebih banyak, aku pergi ke zaman ini dengan tubuh manusiaku, aku tidak boleh terlalu lama, atau aku akan hancur lebur karena gesekan energi yang hebat.”
“Tapi tunggu dulu, aku mohon.” Ayi Sarika menahannya, karena dia perlu tahu sesuatu sebelum Ayi Seira pergi, tadi padahal dia yang mengusir Ayi Seira karena tidak percaya.
“Baiklah, ada apa? Aku mohon cepatlah jangan lama-lama, aku harus pergi lagi.” Ayi Seira berkata dengan serius.
“Aku yang memberitahumu tentang kutukan anak perempuan, berarti anak perempuanku satu-satunya akan menjadi pemberontak?” Ayi Sarika bertanya.
“Iya, itu yang kau katakan padaku di masa depan, aku telah melahirkan anak kedua seorang perempuan yang merupakan kharisma jagat agung, kau mendatangiku dan berkata bahwa kutukan anak perempuan bagi Ayi Mahogra, kutukan yang akan menggulingkan kekuasaan kita.”
“Aku telah mendidiknya menjadi perempuan yang tangguh, penuh kasih sayang pada sesama manusia meski bukan kharisma jagat, tapi … tapi … dia memang menentangku dalam merencanakan penghapusan status kharisma jagat di negeri ini, aku ingin di kerajaan ini semua rakyat bisa masuk sebagai pekerja, aku ingin rakyat negeri ini makmur, tidak hanya para kharsima jagat saja, meski kharisma jagat telah diterima, tapi kami dianggap terlalu tinggi dan aku benci itu, anakku bilang kalau itu bisa memicu peperangan, apa maksudmu dia yang akan memicu peperangan itu?” Ayi Sarika menjadi sangat khawatir.
“Ayi, aku tidak tahu, aku justru ke sini ingin bertemu denganmu yang sudah mendapatkan jawaban untuk belajar darimu, apa yang harus aku lakukan dan tidak lakukan, tapi aku salah zaman, aku salah terlontar ke zaman yang kau belum memiliki pengetahuan itu, aku tidak bisa memberitahumu sekarang, aku harus pergi ke zaman di mana kau sudah punya jawabannya.” Ayi Seira berkata dengan sedih karena untuk kasusnya, mungkin dia tak bisa ubah, kalau Ayi Mahogra, sejarah belum tertulis di zamannya, maka mungkin masih bisa diselamatkan.
“Baiklah, pergilah ke zaman di mana aku tahu jawabannya, tapi beritahu aku dulu, langkah apa yang kau ambil sekarang untuk putrimu itu?” Ayi Sarika bertanya.
“Aku memisahkan dia dariku sejak lahir, dia dibawa pergi ayahnya dan beberapa pasukan kepercayaanku untuk menjauhkannya dari musuh, musuhku di zamanku adalah seorang lelaki pengabdi iblis yang ingin aku mati dan mungkin menggunakan kutukan anak perempuan Ayi Mahogra untuk menggulingkanku, aku hendak membuatnya hilang agar musuhku tidak lagi mengincarnya dan dia bisa tumbuh dengan normal, aku takkan bisa hidup jika musuhku akhirnya mendapatkan anakku, karena aku sangat mencintainya.
Aku tidak pernah ingin kekuasaan, tapi dengan menggulingkanku maka para kharisma jagat bisa saja menjadi makluk yang jahat dan bukannya melindungi manusia tapi malah menyengsarakan atau mencelakai mereka.”
“Oh Tuhan! Kau berpisah dengan anakmu sejak lahir, sudah berapa lama?” Ayi Sarika bertanya lagi, padahal Ayi sangat buru-buru.
“Sudah 1 tahun, tapi aku ragu setelah kau membisikkan sesuatu, makanya aku mempertaruhkan nyawaku datang ke zaman ini.” Ayi menjelaskan masih dengan buru-buru.
“Aku membisikkan apa?” Ayi Sarika masih bertanya lagi.
Ayi Seira tiba-tiba muntah darah, “Aku tidak bisa lebih lama lagi, aku mohon Ayi Sarika, aku harus pergi!” Ayi Seira tanpa menjawab itu, dia langsung menggenam bukunya, mengucapkan mantra pelontar zaman lalu setelah itu pintu ghaib terbuka, Ayi kembali melangkah ke sana dengan berlari, sementara Ayi Sarika terlihat sangat ketakuan dengan apa yang dikatakan Ayi Seira.
Ayi kembali harus terombang-ambing di dimensi ananta, diarahkan pada zaman Ayi Sarika dari ritual dan juga buku yang dibawa, Ayi berharap kalau dia tidak salah zaman lagi.
Setalah diombang-ambing dimensi ananta, Ayi akhirnya terlempar pada sebuah tanah lagi, tapi kalia ini tanah itu sungguh kotor, tanah merah yang basah, kebaya dan kain jarik Ayi kotor, bahkan sanggulnya telah berantakan, Ayi hanya mengibas rambut itu dan duduk, kembali mencoba untuk mengendalikan rasa mual dan pusing, tapi dia tak berhasil, dia muntah darah yang tersembur cukup banyak, Ayi begitu lemah, dia melihat sekitar, di hadapannya ada sebuah rumah yang terbuat dari gubuk, Ayi berdiri dengan masih pusing lalu berjalan sempoyongan.
Dia mengetuk pintu rumah gubuk itu, hari telah malam, seorang nenek tua yang masih terlihat jejak kecantikan di sana membukakan pintu, dia melihat Ayi yang berantakan, kebaya, kain jarik dan buku yang dia bawa, dia rapatkan di dada dengan tangan kanan, maka nenek itu tersenyum melihat semuanya.
“Akhirnya kau sampai juga, duduklah, makan dulu ubi bakar ini, beruntung ubi pemberian tetangga masih ada, beruntung ubi itu juga sudah masak, kau duduklah dulu.”
“Ayi Sarika, aku tidak bisa lama-lama, aku ….”
“Aku tahu, kau datang padaku 30 tahun lalu, mengatakan tentang kutukan itu.”
“Ikut aku ke ruang waktu ghaib buatanku agar aku bisa menstabilkan energi, kalau kita bicara di sini, aku tidak akan kuat.” Ayi sudah tahu dia tak boleh lebih lama lagi.
Ayi Sarika tersenyum dan berkata, “Kita bawa ubi ini untuk bekal makan di dunia ghaib buatan itu ya.” Ayi Sarika membawa mangkuk yang terbuat dari anyaman dan ikut Ayi, Ayi segera membuka pintu ghaib, dia memegang tangan Ayi Sarika dan masuk ke sana, tapi sebelum terlontar, Ayi Seira mengucapkan mantra untuk membuat ruangan ghaib yang tidak terpapar waktu, maka dari itu, tempat itu akan menjadi tempat aman untuk mereka berdua, karena tidak berada di zamannya masing-masing, tidak ada tarik-tarikan energi.
Begitu sampai di dunia ghaib buatan Ayi Seira, Ayi Sarika tersenyum, semua Ayi Mahogra memang suka duduk di batu besar dan sungai yang mengalir, bahkan panggilan-panggilan pertama mereka dari karuhun pasti pada tempat seperti ini, Ayi Sarika merasa sudah lama sekali sejak dia menjadi Ayi Mahogra.
“Ayi Sarika, jadi, kenapa kau tinggal du gubuk itu, kemana suami dan anakmu? Apakah benar kalau kau telah digulingkan oleh anakmu?” Ayi Seira bertanya dengan sedih, Ayi tidak lagi merasa lemas, dia sudah di zona aman.
“Ya, anak perempuanku telah menggulingkan kekuasaanku, suamiku sudah memiliki ratu lain dan aku terlambat … terlambat tahu tentang ini, kau yang datang 30 tahun lalu itu, membuatku terus berpikir bagaimana membuat anakku tunduk, aku mengambil langkah yang salah dan setelah sadar, aku berusaha untuk mendatangimu melalui ritual lontar zaman, tapi aku tidak bisa lama-lama.” Ayi Sarika berkata dengan sedih, dia menggenggam tangan Ayi Seira.
“Oh Tuhan, aku yang menyebabkanmu melakukan kesalahan?” Ayi Seira menangis.
“Tidak, tidak adikku sayang, aku yang salah, padahal kedatanganmu seharusnya membuatku paham, bukan membuatku ketakutan, aku yang salah langkah, karena setelah tahu salah langkah itulah aku ke zamanmu dengan berbagai cara, meski hanya bisa sebentar, aku juga yang menunjukkan buku ini padamu, agar kau membacanya, sayang buku ini sudah sangat usang, padahal aku menulis semuanya dengan lengkap di sana, tapi teringat kau membawa buku usang, makanya ritual yang kau lakukan, aku jalani juga.
“Maaf Ayi, aku tidak tahu kalau kau datang padaku setelah zaman kedatanganku, kau juga tak bisa lama hingga hanya bisa memberitahu yang penting saja, aku kurang cerdas, aku pikir kau datang setelah kematianmu,” Ayi Seira berkata.
“Jangan bersedih, karena dari kesalahan-kesalahan kita, pada akhirnya kau sampai juga kan, ke sini, ke zaman ini, maka dengarkan aku baik-baik, kau harus melakukan ini agar kutukan itu tidak akan terjadi padamu, aku sudah membisikkan kata-kata itu kan padamu? Kata yang membuatmu datang padaku, kalimat itu yang tidak sempat kau ucapkan padaku 30 tahun lalu, yang kutemukan lama setelahnya, setelah perang itu terjadi dan setelah aku kehilangan segalanya, termasuk anakku.
Maka dengarkan baik-baik, pertemuan kita ini takkan sia-sia, dan setelah ini jangan pernah mencari awal, karena awal adalah akhir dan akhir adalah awal fokus pada masalahnya.”
Ayi Seira bersiap untuk mendengarkan semuanya, kalau kalian gimana? Udah siap?
_____________________________________
Catatan Penulis :
Aku pikir kalian mungkin sudah banyak liat dan tahu tentang time paradox, di mana ada benturan pada sebab dan akibat, bisa juga dibilang lingkaran tanpa titik, asal muasal tidak lagi bisa dikenali, jadi, yang mana yang benar menurut kalian, Ayi Seira yang dapat peringatan kutukan anak perempuan dari Ayi Sarika, atau Ayi Sarika yang dapat peringatan dari Ayi Seira? Karena kalau Ayi tidak datang ke zaman Ayi Sarika, Ayi Sarika tidak berusaha datang ke zaman Ayi Seira untuk memberitahu kutukan itu, jadi, awalnya di mana? Siapa awal dan siapa akhir? Maka ini disebut kontradiksi sebab-akibat, sungguh dari semua teori konspirasi, pikiran gilaku paling percaya kalau hal ini mungkin saja bisa terjadi.
Kayak ibuku punya kemampuan khusus, dia bisa tahu jika ada kerabat yang akan meninggal dunia, dia bisa merasakannya, dia mendengar suara burung gagak sementara hanya dia yang dengar dan suhu tiba-tiba menjadi dingin, ibuku memang punya tingkat sensitivitas terhadap ghaib sangat tinggi.
Aku suka teori ini karena, seru aja, tidak berusaha lari ke gunung kawi lalu cari wangsit, aku harap kalian juga begitu ya, cuma seru-seruan aja sama aku, ok! Mening ke gunung sahari cari mie ayah pangsit ya, lebih enak, eh, gunung sahari masih ada nggak sih?
I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.
PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)
Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.
Jangan lupa untuk follow aku juga di :
IG : @mukakanvas
Tiktok : mukakanvas_horor
Youtube : @mukakanvas
semngat 💪💪
love you Thor.......
nanti suaminya tambah percaya klo ayi jahat