Vira Sita, seorang gadis yatim piatu yang sederhana, dijodohkan dengan Vito Hartawan — pewaris kaya raya — sebagai amanat terakhir sang kakek. Tapi di balik pernikahan itu, tersimpan niat jahat: Vito hanya menginginkan warisan. Ia membenci Vira dan berpura-pura mencintainya. Saat Vira hamil, rencana keji dijalankan — pemerkosaan, pengkhianatan, hingga kematian. Tapi jiwa Vira tidak pergi selamanya. Ia bangkit dalam tubuh seorang gadis muda bernama Raisa, pewaris keluarga Molan yang kaya raya, setelah koma selama satu tahun. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Vira kini hidup kembali. Dengan wajah baru, kekuatan baru, dan keberanian yang tak tergoyahkan, ia bersumpah akan membalas dendam… satu per satu… tanpa ada yang tahu siapa dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Dua Minggu Sebelum Pernikahan – Persiapan dan Kenangan
Studio Akar terasa berbeda sore itu. Bukan karena sedang ada proyek desain baru, tapi karena Elvano dan Raisa sedang menyiapkan undangan pernikahan mereka.
Di meja kayu panjang yang biasa digunakan untuk workshop, kini tersusun puluhan kartu undangan bertuliskan:
"Raisa Molan & Elvano R. Mahesa – Bersama Menumbuhkan Cinta."
“Desain undangan ini... Sangat cantik” ujar Raisa, mengelus bagian emboss akar yang menjalin di setiap sisi kartu.
Elvano mengangguk. “Itu akar dari logo pertama kamu saat bangkit, dan ini adalah akar kesuksesan dengan cara bahagia" jawab Elvano
Raisa tersenyum, "Iya benar, ini awal aku mengerti tentang kehidupan ini, ini menjadi akar kekuatan ku. Terima kasih sudah hadir di hidupku"
Mereka saling pandang. Tak perlu kata-kata lagi. Cinta mereka tumbuh dari tanah yang penuh luka, namun berhasil menjadi rumah yang kuat.
---
Tiga Hari Sebelum Pernikahan – Malam Midodareni
Tradisi keluarga Molan selalu memegang nilai-nilai Jawa yang kuat, dan malam midodareni menjadi momen sakral untuk mereka.
Raisa duduk di kamar yang telah dihias dengan melati dan kain batik lawasan. Mama menyisir rambutnya perlahan sambil bercerita tentang malam pernikahannya sendiri dulu.
“Nanti, setelah semua ini... kamu akan masuk ke kehidupan yang baru. Bukan sebagai anak kami lagi, tapi sebagai istri,” ucap Mama lirih.
“Ma…” suara Raisa nyaris pecah. “Aku takut... kalau ternyata aku belum cukup sempurna.”
Mama tersenyum, menatapnya dari cermin. “Kesempurnaan itu bukan soal tak pernah salah. Tapi soal mau terus belajar. Dan kamu sudah belajar lebih dari cukup, Nak.”
Dari luar, terdengar suara keempat kakaknya bernyanyi-nyanyi genit, menggodanya. “Midodareni-nya siapa ini~? Jangan deg-degan dong~!”
Raisa tertawa kecil, hatinya hangat.
---
Hari Pernikahan pun tiba
Kabut tipis menyelimuti area hutan pinus di pagi hari. Tempat itu dipilih Raisa dan Elvano karena menyimpan kenangan mereka waktu dulu mengajar di program desa. Tempat itu saksi diam dari perjuangan mereka—dan kini menjadi saksi janji suci.
Panggung pernikahan dibangun dari kayu gelondongan sederhana, dihias dengan bunga kering, kain tenun, dan hiasan akar buatan tangan para anak didik mereka.
Tamu undangan terbatas: hanya keluarga dekat, sahabat, dan para perancang muda binaan Studio Akar.
Raisa berjalan diiringi oleh keempat kakaknya. Jordan di depan, Gavin dan Reno di samping, dan Rey di belakang—semuanya tampak bangga dan setengah emosional.
Di ujung altar, Elvano berdiri dalam balutan jas abu tenun khas Flores, didampingi kedua orang tuanya. Matanya tak lepas dari Raisa yang berjalan menghampirinya seperti perempuan dalam lukisan hidup.
Sang penghulu memulai akad. Dengan suara tenang, Elvano mengucapkan ijab kabul.
“Aku terima nikah dan kawinnya Raisa Sita Molan binti Anton Molan... dengan mas kawin berupa cincin perak akar dan 1 hektar tanah untuk studio impian... dibayar tunai.”
Tawa kecil terdengar dari tamu. Tapi air mata tak tertahan dari Raisa. Ia tahu—janji yang diucapkan Elvano bukan hanya untuk mencintainya, tapi untuk terus tumbuh bersamanya.
Acara berlanjut ke sungkeman orang tua dan di lanjut lainya.
Malam harinya, resepsi berlangsung hangat. Para tamu duduk melingkar seperti keluarga besar yang merayakan bukan hanya cinta, tapi perjalanan dua jiwa yang bertahan.
Seseorang masa lalu sempat datang, berdiri di ujung kerumunan. Wajahnya tenang. Raisa menyapanya dari jauh, cukup dengan tatapan. Tidak ada dendam. Hanya akhir yang tertinggal.
Di panggung kecil, Rani sahabat Raisa memberikan pidato lucu dan menyentuh. “Waktu pertama kenal Raisa, aku pikir dia cuma gadis kalem. Tapi ternyata dia superhero. Dia kuat, kreatif, dan punya cinta yang... bikin iri!”
Lalu Elvano menarik Raisa ke tengah panggung. Di hadapan semua orang, ia berkata:
“Terima kasih karena sudah percaya pada lelaki yang dulu cuma punya tekad dan selembar sketsa. Kini aku berjanji, bukan hanya jadi suami, tapi jadi sahabatmu... rekanmu... akarmu... selamanya.”
Raisa tertawa sambil menangis. “Dan aku... akan terus jadi daunmu. Yang menari, tapi tetap pulang ke akarmu.”
Mereka berdansa pelan di bawah sinar lampu gantung yang menggantung dari pohon ke pohon, sementara malam Lembang menjadi saksi: bahwa luka bisa berubah menjadi taman, dan cinta jika dipelihara bisa tumbuh seperti akar yang tak terlihat, tapi menopang segalanya.
Bersambung
tapi yaa not bad, semangat teruss ✨
Stlh pnntian pnjang,raisa ktmu pwangnya jg.....smga bhgia sllu...
krain raisa bkln jdoh sm reinald,scra ky ccok gt....tp trnyta ga....mngkn kli ni bnrn jdohnya raisa,scra kluarganya udh tau spa dia....
spa tu????clon pawangnya raisa kah????
wlau bgaimna pun,dia pst lbh ska tnggal d negri sndri....dkt dgn kluarga,dn bs mmbntu orng lain....kl mslh jdoh mh,srahkn sm yg d ats aja y.....
Smbgtttt.....
Hufftt....
jadi, berjuanglah walaupun dunia tidak memihakmu, macam thor, klw ada yg ingin menjatuhkan mu maka perlihatkan dengan karya mu yg lebih baik, semangaaaat thor/Determined//Determined/
ttp smngt...😘😘😘
aku udh mmpir lg,smpe ngebut bcanya....he....he....
smngttt.....😘😘😘