Kirana Larasati adalah istri sah dari David Sanjaya, pengusaha muda yang sedang naik daun. mereka sudah menikah selama lima tahun dan dikaruniai anak laki-laki laki bernama Luis Sanjaya. awal- awal pernikahan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan. tapi entah kenapa setelah Luis lahir, semuanya berubah. david selalu pulang malam dari perusahaannya dengan alasan sibuk, dan sikapnya yang dulu hangat menjadi sangat berubah. sampai suatu hari Kirana menemukan noda lipstik di baju kemeja milik David. dan sampai pada akhirnya sang suami mengakui bahwa dia berselingkuh dengan sekretarisnya. dan David lebih mengutamakan sekretarisnya tersebut ketimbang istri sahnya. bagaimanakah kelanjutan kisah rumah tangga mereka? apakah Kirana bisa bertahan dengan David? selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35. MENGECEK KANDUNGAN
Pov author
Tina dan David berangkat menuju rumah sakit ibu dan anak, dimana letaknya tidak terlalu jauh dari perumahan elite milik David.
Tina sangat tidak tenang saat berada di dalam mobil bersama David, ia takut kalau sampai ketahuan jika usia kandungannya tidak sesuai seperti yang dia katakan kepada David.
"Kamu kenapa gelisah begitu?" tanya David dengan menatapnya penuh curiga.
"Tidak, aku hanya merasa senang karena pada akhirnya kita berdua diberikan keturunan."
"Yaa... semoga saja anak yang kamu kandung itu memang benar anakku...!!" ucap David.
"Kenapa kamu meragukanku seperti itu?" ucap Tina.
David pun hanya menoleh sekilas kepada Tina dan setelah itu dia terus fokus dengan kemudinya itu, sampai akhirnya mereka tiba di parkiran rumah sakit ibu dan anak.
Mereka berdua pun sama-sama berjalan ke dalam rumah sakit dan segera menuju poli bagian kandungan dan mengambil nomor antrian.
Dan syukurlah di saat itu mereka mendapat nomor antrian 5, dan memang saat itu keadaanya sedang tidak ramai.
Tina melihat banyak pasangan suami istri yang sedang menunggu nomor antrian, dan disana mereka terlihat sangat romantis. beda dengan David yang sangat cuek kepadanya.
Tina sempat merangkul tangan David, tapi tangan itu langsung disingkirkan olehnya. Penolakan itu membuat Tina sangat marah dan juga sakit hati.
Sampai pada akhirnya nama mereka berdua pun dipanggil, dan masuklah mereka berdua ke dalam ruangan itu.
"Selamat sore bapak, ibu! Tina, kamu Tina kan...?"
Tanya dokter cantik itu kepada Tina, ketika dia melihat wajah Tina.
"Iya saya Tina dan kamu, siapa ya?" tanya Tina dengan wajah bingung.
"Masa kamu lupa sama aku? aku Lidya, teman SMA kamu yang dulu sering kamu bilang gendut." Jelasnya kepadaku
"Ya ampun ternyata kamu Lidya...?? aku sampai pangling loh lihat kamu. Karena sekarang kamu berbeda banget, kamu jadi langsing dan juga sangat cantik."
"Ahh, kamu bisa aja! Kamu juga beda banget, kamu jadi cantik dan sexy."
"Ehem..." suara deheman dari David membuat kedua wanita yang sedang temu kangen itu pada akhirnya berhenti.
"Oh iya, maaf sayang! Lidya kenalin ini suamiku namanya mas David. Dan ini Lidya, teman sekolahku dulu."
Ucap Tina sambil mengenalkan mereka berdua dan mereka pun berjabatan tangan sambil menyebut nama mereka masing-masing.
"Oke, silakan duduk. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Lidya dengan wajah yang serius.
"Dok, bisakah kamu memeriksa Tina yang sedang hamil. Aku ingin tau keadaan janin yang ada di dalam perutnya."
Ucap David langsung tanpa basa-basi.
"Baiklah, ibu Tina kamu bisa langsung tiduran di sana ya? Aku akan mengecek kandungan kamu."
Ucap Lidya sambil menyuruh Tina tiduran di ranjang pasien.
Dan dia pun mulai mengoleskan gel ke perut Tina yang bajunya sudah terangkat setengah itu dan mulai menggerakkan alat tersebut sambil melihat layar monitor.
"Pak David bisa melihat ya ini janin bayinya yang sudah mulai terbentuk dan ini usia kandungannya baru tiga bulan ya? Jadi harus benar-benar dijaga. Ibu Tina tidak boleh sampai kecapean ataupun stres, karena itu bisa berdampak buruk untuk kandungannya." Pesan Lidya kepada David.
"Tiga bulan? Anda yakin dok, kalau kandungannya sudah tiga bulan. tapi kenapa terlihat seperti masih dua bulan ya?"
Pertanyaan mas David membuat Tina agak terkejut.
"Itu karena memang pertumbuhannya agak lambat, dan juga kandungan ibu Tina ini agak lemah. Jadi anda harus menjaganya lebih ketat lagi agar istri dan anak anda selalu sehat dan nantinya bisa melahirkan dengan normal dan aman. Bapak juga harus memberikan makanan yang bergizi agar janin yang ada dalam perutnya bisa berkembang dengan baik."
Pesannya lagi kepada David.
"Ya sudah mari duduk dulu disini, saya akan membuatkan resep vitamin untuk istri anda." Ucap Lidya.
Setelah Lidya selesai menuliskan resep vitamin, mereka pun segera berpamitan kepada dokter Lidya.
Dan Tina pun berjanji akan mentraktir Lidya makan siang besok di cafe dekat rumah sakit, yang pastinya dengan ijin dari mas David.
***
"Kamu istirahatlah! aku mau kembali ke ruangan kerjaku, karena masih banyak kerjaan yang harus aku selesaikan." Ucap David kepada Tina.
"Mas, apakah kamu tidak mau tidur bersamaku? Anakmu sepertinya sangat menginginkanmu malam ini."
"Tapi aku masih banyak kerjaan, Tina!" ucap David dengan nada tinggi.
"Kamu tega sekali mas, anakmu sangat membutuhkanmu. Tidak bisa kah kamu melakukan sesuatu untukku? Apalagi aku juga telah memberikan kamu keturunan."
Ucap Tina lagi dengan tatapan memelasnya.
Akhirnya David yang merasa kasihan kepada Tina pun segera berbaring di samping wanita itu.
Dan Tina yang pada saat itu merasa nafsunya meningkat, segera mencium bibir David dengan kasar.
Awalnya David enggan untuk melakukan itu, karena ia masih merasa kecewa dengan Tina.
Tapi karena Tina memang merupakan perempuan yang ahli dalam hal ranjang, ia berhasil membuat David pun menjadi terangsang.
Pada akhirnya David pun membalas ciuman Tina dengan kasar, ia segera membuka pakaian Tina serta pakaian dalamnya dan membuangnya sembarangan. Lalu David melumat buah dada dan area sensitif Tina dengan penuh nafsu.
"Mas, aku udah gak tahan." Ucap tina dengan suaranya yang sudah mulai berat itu.
David pun segera membuka semua pakaiannya itu dan segera memasuki surga dunianya itu dan di dalam kamar itu yang terdengar hanyalah desahan nafas yang saling memburu untuk segera mencapai kenikmatan duniawi.
***
Sinar mentari yang muncul di balik gorden membuat mata wanita yang sedang hamil itu pun terbuka.
Dia pun memandang wajah pria yang sedang tertidur di sebelahnya itu dengan wajah penuh senyuman dan juga kepuasan.
Malam tadi adalah malam yang sangat indah bagi Tina, karena memang selama dua bulan terakhir ini dia tidak pernah berhubungan badan dengan David.
Dan baru tadi malam dia kembali merasakan kejantanan David memasukinya dan itu membuat rasa rindunya terobati dan juga membuatnya sangat puas.
"Makasih ya sayang, karena tadi malam kamu sudah membuatku merasakan kebahagiaan yang selama dua bulan ini menghilang."
Ucap Tina sambil mencium bibir David sekilas, dan setelah itu dia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan badan.
Selesai mandi dia segera turun untuk sarapan pagi karena memang dia merasa sangat lapar sekali. Sedangkan mas David masih tidur, jadi Tina turun duluan ke bawah untuk sarapan.
"Mbok, tolong buatkan sandwich untuk saya dan bapak. Antarkan juga susu untukku dan kopi hitam untuk bapak."
Perintah Tina kepada asisten rumah tangganya itu.
Ketika Tina sedang menikmati makanannya itu, datanglah seorang wanita yang membuat moodnya menjadi sangat buruk di pagi hari.
"Mau apa lagi anda datang kesini...??"
***BERSAMBUNG***
gitu donk jangan mau d tindas