NovelToon NovelToon
Menantu Dewa Roh

Menantu Dewa Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:349.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sayap perak

Dua tahun menjadi bahan hinaan dan tertawaan seluruh kota, Zhao Yang, menantu tidak berguna dari kediaman Keluarga Gu kini telah menyelesaikan pelatihannya.

Selama ini dia diam bukan karena penakut. Dia tak melawan juga bukan karena pengecut. Itu tak lain karena pelatihan khusus yang mengharuskannya hidup tanpa Qi hingga ia mencapai syarat tertentu.

Sekarang, setelah pelatihannya selesai, dia tak lagi harus menahan semua hinaan itu. Dia dapat berdiri tegap dengan dada membusung, menunjukkan kepada semua orang siapa Zhao Yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 31 : Tambang Emas

"Kakak.. Di sini tempatnya."

Dengan hati-hati Zhao Yang mulai mengamati sekitar. Dengan cukup serius, tetapi tidak menemukan apapun dalam kurun waktu tersebut. Suasana tempat itu cukup lengang. Hanya ada suara angin yang terdengar menyapu pepohonan.

"Kau yakin di sini ...."

Baru saja Zhao Yang mempertanyakan kemampuan navigasi yang dimiliki Hao Ming, dan baru beberapa kata keluar dari mulutnya, mendadak dia terdiam saat telinganya yang sensitif tiba-tiba mendengar suara langkah kaki datang dari atas gunung.

"Kau mendengarnya?" Zhao Yang mengangkat tangannya sambil menoleh kepada Hao Ming.

"..."

Namun membutuhkan waktu yang sedikit lama bagi Hao Ming mendengar suara yang dimaksud. Untuk sesaat dia masih terlihat bingung, sampai jarak menjadi lebih dekat sehingga itu berada dalam jangkauannya.

"Itu pasti mereka."

Zhao Yang hanya berdehem singkat sembari melipat tangan berdiri di tengah-tengah jalan.

"..."

Tidak begitu lama, satu kelompok yang terdiri dari empat orang muncul sambil membawa keranjang pikul. Entah apa yang mereka bawa dalam keranjang itu, tampak cukup berat hingga bagian penahannya melengkung membentuk busur.

"Berhenti!!"

Hao Ming mengangkat tangannya ketika mencoba menghentikan mereka. Empat orang itu lantas berhenti, tetapi mereka tampak begitu terkejut seolah tidak berharap akan bertemu dengan orang lain.

"Apa yang kalian bawa? Boleh kami melihatnya?"

Keempat orang itu masih diam mendengar permintaan Hao Ming. Saling menatap satu sama lain, sebelum satu dari mereka kemudian memberanikan diri untuk bersuara.

"Kalian siapa?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut mereka. Pertanyaan yang sebenarnya cukup konyol sehingga mampu membuat Hao Ming tertawa.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kalian berada di wilayah Paviliun Pedang. Jadi sebelum lewat kalian harus menunjukkan barang yang kalian bawa."

Mata keempat orang itu terbelalak sempurna. Sekarang mereka tahu jika dua orang di depan berasal dari Paviliun Pedang.

"Bagaimana ini? Tetua meminta kita agar berhati-hati dan jangan sampai menarik perhatian. Tapi sepertinya kita sudah tertangkap basah."

"Kita harus lari," sahut yang disebelah.

"..."

Tiga dari empat orang itu terlihat kebingungan, sementara satu lainnya tampak lebih tenang. Pria itu membuka mulutnya dan berkata, "Sudah terlanjur! Percuma jika kita lari dari sini. Apa yang kita lakukan pada akhirnya akan ketahuan."

"Jadi? Bagaimana menurutmu?"

Pria itu tiba-tiba menurunkan keranjang yang dipikulnya. "Kita bertarung saja. Lagipula mereka hanya berdua. Kita punya dua orang lebih untuk mengalahkan mereka."

"Kau yakin?"

Tiga yang lain masih ragu, tetapi pria berotot itu memiliki keyakinan penuh.

"Ya. Mereka hanya berdua. Sedangkan kita berempat. Jika kita serang bersama kita akan punya kesempatan."

Karena mempercayai hal itu mereka kemudian secara bergantian menaruh keranjang yang dipikul lalu memasang kuda-kuda untuk bertarung.

"..."

Apa yang dilakukan empat orang itu tidak bisa untuk tidak membuat Hao Ming tertawa.

"Kak.. Sepertinya mereka lebih memilih bertarung daripada membiarkan kita memeriksa keranjang-keranjang itu."

"Aku semakin yakin jika ada sesuatu yang mereka sembunyikan."

"..."

"Sekarang! Serang!!"

Ketika Hao Ming masih bicara dua dari empat orang itu tiba-tiba sudah menerjang ke arahnya. Dengan tangan yang mengeluarkan energi petir, mereka melesat cukup cepat, memanfaatkan ketidaksiapan Hao Ming untuk menyerang.

"Terima i- ...."

Bang!!

Keduanya terlempar saat Hao Ming mengibaskan tangan kanannya. Tidak sempat menyerang meski hanya tersisa beberapa jengkal sebelum mereka benar-benar menyentuh pakaian Hao Ming.

Terhempas jauh menghantam batu, mereka terluka sampai memuntahkan darah.

"I-ini ...." Dua orang yang tersisa mematung ketika melihat dua teman sekarat hanya dengan satu gerakan.

Walau bagaimanapun kekuatan mereka berada di tingkat yang sama, jadi apa yang terjadi barusan benar-benar membuat dua orang lainnya tercengang bahkan ketakutan.

Zhao Yang tidak mempedulikan dua orang yang terluka atau dua orang yang saling memeluk karena ketakutan. Dia berjalan ke arah keranjang-keranjang pikul itu, lalu menyingkap penutupnya hingga penampakan bongkahan berwarna emas sekarang terpampang nyata di depan matanya.

"..."

Seketika ekspresi Zhao Yang menjadi rumit. Dia sungguh baru mengetahui jika di Gunung Yi ternyata mengandung cadangan emas. Namun sulit dipercaya rasanya ketika orang lain sudah mengetahuinya lebih dulu dan bahkan sudah melakukan penambangan.

"Kak.. Apa itu benar-benar emas?" Hao Ming tak kuasa untuk mendekat dan memeriksanya secara langsung.

Begitu memastikannya, dia pun sama, sangat terkejut karena baru mengetahuinya.

"Siapa yang ada di belakang kalian?" Zhao Yang bertanya pada kedua orang yang masih ketakutan.

"Ka-kami tidak tahu. Kami hanya dibayar untuk melakukan pekerjaan. Ka-kami benar-benar tidak tahu."

Zhao Yang menghampiri mereka, lalu menyentuh pundak salah satunya. "Jika tidak bicara, nasib kalian akan sama seperti mereka."

Keduanya meneguk ludah ketika kembali melirik dua teman yang terluka.

"Aku hitung sampai tiga." Zhao Yang mengangkat telunjuknya sambil mulai berhitung.

"Satu ...."

"Dua ...."

Melihat kedua orang itu masih tidak bicara membuat Zhao Yang semakin penasaran dengan sosok di belakang mereka.

"Sepertinya kalian masih tidak paham situasinya. Sekarang aku tidak akan main-main."

Zhao Yang menggunakan sedikit aura kekuatannya untuk menekan mereka. Alhasil keduanya kesulitan bernafas, dan merasa seperti tercekik.

"A-akan aku katakan... Tolong lepaskan kami."

Mereka bicara sambil setengah merintih. Wajah tampak pucat, seperti hampir mencapai batas.

"Jadi, siapa?"

"Ke-Keluarga Jian."

"..."

Kening Zhao Yang mengerut saat mendengar jawaban mereka.

"Kalian tidak akan berakhir baik jika menipuku."

"Tidak.. Kami tidak berani." Mereka menggelengkan kepala cukup kuat.

Terlihat jelas jika masih sangat ketakutan.

"Baiklah. Kalian boleh pergi."

Setelah Zhao Yang berkata begitu, tidak perlu lama, kedua orang itu langsung pergi tanpa peduli dengan teman yang sekarat.

Karena yang ada dalam kepala adalah nyawa mereka sendiri. Jika mereka berada di sana lebih lama, mungkin juga mereka tidak akan bisa pergi dengan selamat.

"Kakak melepaskan mereka begitu saja?"

Zhao Yang melirik Hao Ming sekilas sebelum berbalik ke keranjang emas.

"Aku sengaja membiarkan mereka pergi."

Hao Ming menatap dengan banyak pertanyaan. "Maksud Kakak?"

"Jarak Gunung Yi dan Keluarga Jian bisa dibilang sangat jauh. Jadi seharusnya mereka akan menggunakan kereta barang atau gerobak sebagai transportasi."

"Aku yakin mereka mengumpulkan bongkahan emas mentah ini di bawah sebelum mengangkutnya. Kau ikuti mereka dan temukan tempatnya."

Hao Ming berbalik memandang ke arah kedua orang sebelumnya melarikan diri. "Lalu Kakak sendiri?"

"Aku akan mencari titik lokasi tambang."

1
algore
joz
algore
tumben babnya pendek
hehe apa Krn nanggung JD terasa pendek
Luthfi Afifzaidan
up
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Kabuuuur
Andri Iswanto
lanjut terus thor
y@y@
🌟👍🏾👍🏻👍🏾🌟
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
y@y@
💥👍🏻👍🏾👍🏻💥
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Berubah menjadi jangkrik 🦗
angin kelana
jadi kucing dan tikus donk/Grin/
Sarip Hidayat
waah
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
will
trio zhao itu apa sodara kandung? gda penjelasannya dr awal..zhao yang, zhao si ma 1 lg 😁
Luthfi Afifzaidan
up
Andri Iswanto
lanjut thorr
Nino Ndut
Itu bisa cepet naik klo diteken.. kmrn kemana aj malah g jelas sehari hari mc ny.. udh pernah kehilangan kelurga tp masih aj g jelas kegiatan kultivasinya
Nino Ndut
Itulah bodohnya mc sama para tetua paviliun pedang.. kok bisa2 nya langsung nyerang tanpa cek dulu, cari info, atur strategi atau hubungin mc nya dulu alias koordinasi dulu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!