NovelToon NovelToon
Melawan Takdir Penulis

Melawan Takdir Penulis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: kimlauyun45

Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Support karakter 1

Keputusan Liangyi untuk menerima Meixin sebagai partner latihan tanding adalah langkah paling tidak terduga—bahkan untuk dirinya sendiri.

Selama ini, ia selalu berlatih sendirian, mengandalkan kekuatan yang di atas rata-rata, dan menolak segala bentuk interaksi. Mengajak Meixin—gadis biasa yang bahkan tidak memiliki kemampuan bertarung istimewa—adalah sebuah anomali. Namun, entah mengapa, dorongan untuk melakukannya begitu kuat.

---

Pagi berikutnya, Liangyi sudah berdiri di lapangan latihan tanding.

Udara dingin Akademi Jiangrui menyelimuti area terbuka itu, membawa aroma tanah basah bercampur keringat. Banyak pasang mata menatapnya; sebagian penasaran, sebagian meremehkan. Liangyi mengabaikan semuanya. Ia hanya mencari sosok berambut kepang dua.

Meixin tiba tak lama kemudian, mengenakan seragam latihan yang sedikit kebesaran di tubuhnya. Dia tampak gugup, namun senyumnya tulus.

"Kamu benar-benar datang," sapanya dengan suara bergetar. "Aku pikir kamu hanya bercanda."

"Aku tidak suka bercanda," jawab Liangyi datar. Ia menatap Meixin dari ujung kepala hingga kaki. "Apa kamu pernah bertarung sebelumnya?"

Meixin menggeleng.

"Tidak pernah. Aku hanya belajar beberapa teknik dasar membela diri. Tapi... aku akan berusaha keras!"

Matanya memancarkan tekad—lagi-lagi, terasa begitu normal.

"Jangan," potong Liangyi. "Tetaplah di belakangku. Jangan lakukan apa pun. Aku akan mengurus semuanya."

---

TING!

[SISTEM: Perilaku host terlalu protektif. Ingat, support karakter bukan beban, melainkan pendamping.]

Liangyi mendengus pelan, mengabaikan peringatan itu. Baginya, melindungi Meixin adalah cara terbaik untuk menyelesaikan misi cepat dan tanpa risiko.

---

Di tepi lapangan, seorang pria tinggi dengan tatapan sombong berjalan mendekat. Namanya Hu Feng, senior peringkat atas yang terkenal arogan.

"Wah, wah, lihat siapa ini," ejek Hu Feng, melirik Meixin dengan tatapan menghina. "Liangyi si penyendiri akhirnya punya pendamping? Dan dia memilih gadis yang bahkan tidak bisa mengeluarkan satu jurus pun? Apa kamu menjadikannya tameng, atau hanya pelayan pembawa teh?"

Liangyi mengepalkan tangan. Bukan karena dirinya dihina, tapi karena Meixin dihina.

"Dia partnerku," jawabnya singkat dan dingin. "Urus saja urusanmu."

Hu Feng tersenyum sinis.

"Semoga saja dia tidak menangis saat melihat betapa jeleknya kamu bertarung."

Meixin meraih lengan Liangyi.

"Sudahlah, Liangyi. Jangan dengarkan dia."

Kehangatan dari sentuhan itu entah bagaimana menenangkan Liangyi. Ia hanya mengangguk.

---

Pertandingan dimulai. Arena berbentuk ring besar, dikelilingi penonton. Tim Liangyi-Meixin mendapat giliran kedua—melawan Hu Feng dan partnernya.

"Ingat, tetap di belakangku. Jangan bergerak," bisik Liangyi saat mereka memasuki ring.

Peluit berbunyi. Hu Feng langsung menyerang, cepat dan agresif. Partnernya bergerak ke arah Meixin, memberi tekanan agar fokus Liangyi terpecah.

Liangyi menahan serangan Hu Feng dengan lengan, lalu membalas pukulan keras yang memaksa lawannya mundur. Namun, tekanan dari dua sisi membuatnya harus terus bergerak. Setiap kali Meixin bergerak sedikit, matanya refleks melirik ke belakang.

Hu Feng melihat celah itu.

"Lihat dia! Terlalu sibuk mengurus beban di belakangnya!"

Tendangan memutar dilancarkan. Liangyi berhasil menangkis, tapi terdorong mundur beberapa langkah.

---

Suara Meixin terdengar lantang:

"Liangyi! Gerakan Hu Feng selalu berhenti sesaat sebelum serangan akhir! Ada celah di sisi kirinya!"

Liangyi hampir mengabaikannya—apa yang Meixin tahu tentang bela diri?—tapi kata-katanya jelas. Ia melirik, dan benar saja: saat Hu Feng bersiap, ada jeda sepersekian detik, lengan kirinya sedikit terbuka.

"Sistem," gumam Liangyi.

TING!

[SISTEM: Keputusan ada di tangan host.]

Liangyi memanfaatkan momen itu. Begitu celah muncul lagi, ia memutar tubuh, membiarkan serangan Hu Feng lewat, lalu melancarkan pukulan telak ke sisi kiri lawan.

DUAK!

Hu Feng terhuyung dan jatuh. Partnernya lengah; Liangyi segera melumpuhkannya.

Peluit panjang berbunyi.

"Pemenang: tim Liangyi dan Meixin!"

---

Sorakan pecah. Hu Feng berdiri, memegangi sisi kirinya.

"Tidak mungkin! Kamu curang!"

"Aku hanya memanfaatkan celah yang ada," jawab Liangyi santai.

Tatapan penuh kebencian Hu Feng beralih ke Meixin.

"Ini semua salah gadis aneh itu! Apa yang dia lakukan?"

Liangyi melangkah maju, berdiri di depan Meixin.

"Dia partnerku. Dan dia melihat apa yang tidak bisa kamu lihat."

---

TING!

[SISTEM: Kondisi interaksi emosional mendalam terpenuhi. Misi pendampingan "Protector’s Pledge" diaktifkan.]

[Keterangan Misi: Lindungi dan temani Meixin selama satu tahun. Hadiah: peningkatan statistik dan kemampuan support.]

Liangyi membeku. Bukan saat ia bertarung di ambang kematian, tapi saat ia ingin melindungi seseorang dari kata-kata kasar—misi baru itu aktif.

---

Usai pertandingan, mereka berjalan keluar lapangan.

"Kamu hebat sekali, Liangyi. Aku tidak menyangka kamu sekuat itu," puji Meixin.

"Kamu juga. Tanpa penglihatanmu, aku tidak akan menang."

Meixin tersenyum malu.

"Aku hanya melihatnya kebetulan. Kamu yang melakukan semuanya."

Mereka duduk di bangku taman, tempat mereka pertama kali bertemu. Liangyi merasa damai—perasaan yang dulu hanya ia rasakan bersama Yu Zhan. Kini, ia merasakannya lagi di samping gadis berambut kepang dua itu.

---

Liangyi sadar: support karakter yang ia butuhkan bukanlah rekan yang bisa bertarung di sisinya, melainkan seseorang yang melihat hal-hal yang tak ia lihat. Seseorang yang memberinya alasan untuk bertarung selain untuk dirinya sendiri.

"Meixin," panggilnya. "Setelah ini, apa yang akan kita lakukan?"

Meixin tersenyum lebar.

"Aku tidak tahu. Tapi kurasa, apa pun itu... kita akan melakukannya bersama."

Liangyi mengangguk. Misi telah dimulai—dan kali ini, ia tidak sendirian.

1
Murni Dewita
lanjut
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
Proposal
Bagus Kaka🌟💫, jangan lupa mampir karyaku juga yaa🥰🙂‍↔️
O.nyx: terimakasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!