NovelToon NovelToon
AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

AKU KHIANATI KARENA SALAHMU SENDIRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Suamiku, dia tidak selingkuh tapi membuat aku kesepian. Dia tidak jahat tapi dia membuat aku terluka akan sikap acuhnya. Dia tidak kasar tapi dia selalu menyepelekan segala hal tentang perasaanku dan lebih sibuk dengan ponselnya daripada bersenda gurau denganku. Aku kesepian, namun aku selalu menyemangati diriku sendiri hingga aku bertemu dengan Zavran, teman sekolahku dulu yang pernah menyatakan cinta padaku namun aku tolak karena aku pikir suamiku lah pria terbaik untukku.
Setelah pertemuan tak sengaja, kami mulai berhubungan. Kami saling suport hingga membuat aku tidak menyadari akan perasaan ini. Aku nyaman bersamanya, aku merasa di perhatikan olehnya, aku merasa di hargai dan di sayangi. Rasa yang tidak pernah aku dapatkan dari suamiku sendiri.
Lalu bagaimana aku memendam perasaan ini? Apakah aku akan menyerah pada perasaan ini? Ikuti kisahku hanya di sini.
Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENYADARI KESALAHAN

Melupakan. Satu kata yang sangat mudah di ucapkan namun sangat sulit untuk di lakukan. Benar apa kata pepatah, semakin kita melupakan semakin pula kita mengingatnya. Rupanya tidak mudah melupakan seseorang yang kita sayang, tidak mudah melupakan seseorang yang pernah mengusir hati kita, dan tidak mudah juga menghapus setiap kenangannya. Semakin hari bukannya semakin ikhlas justru akan semakin tersiksa dengan perasaan ini. Itulah yang di rasakan Dera saat ini. Semakin ia melupakan Zavran semakin pula dia mengingatnya. Namun ia harus terus berusaha sekuat tenaga, ia menggunakan tiga minggu ini dengan baik. Ia terus berusaha mengembalikan cintanya untuk Brian hingga perlahan perasaannya terhadap Zavran menjadi kabur dan semu.

Dera sudah tidak mempermasalahkan sikap cuek Brian kepadanya lagi. Ia berusaha untuk menerima bagaimana pun sikap Brian kepadanya. Ia fokus pada tujuannya yaitu melupakan Zavran dan mengembalikan perasaannya kepada Brian. Ia harus mengakhiri hubungan terlarang nya dengan Zavran. Ia tidak mau terlalu dalam merasakan luka akan balasan dosa yang telah ia perbuat. Tidak ada kata terlambat untuk hal baik, itu kata para ulama. 

Satu bulan sudah Dera tidak menghubungi Zavran. Ia menjalani sepinya kehidupan sendiri karena sang suami yang waktu itu mau pulang sore itu, tiba tiba membatalkan kepulangannya. Ada tambahan pekerjaan di sana hingga Brian baru bisa pulang tadi pagi.

Malam ini setelah makan malam selesai, Dera menghampiri Brian yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Rupanya tayangan sepak bola menguasai diri Brian dari Dera hingga ia mengabaikan sang istri yang duduk di sampingnya. 

" Mas." Dera duduk di samping Brian. 

" Hmm." Gumam Brian tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi di depannya. 

Dera menyandarkan kepalanya ke bahu Brian seolah sedang bermanja manja, kali ini Brian diam saja. Entah karena malas berdebat atau memang ia merasa nyaman hanya dia yang tahu. 

Hening... 

Tidak ada percakapan di antara keduanya, yang ada hanya suara televisi yang memenuhi ruangan tengah mereka. Brian menoleh menatap Dera. 

" Kenapa wajahmu terlihat pucat begini? Apa kamu sakit?" Tanya Brian sambil menempelkan telapak tangannya ke dahi Dera. Rupanya Dera demam. 

" Enggak tahu mas, badanku rasanya nggak karuan. Panas dingin, dan pengin muntah. Mungkin aku masuk angin." Sahut Dera. 

" Kalau begitu minum obat terus tidur gih! Jangan sampai kamu sakit." Ucap Brian.

Dera nampak senang mendapat perhatian kecil seperti ini dari Brian. 

" Aku nggak bisa tidur, pengin mas temani." Sahut Dera. " Mau nggak mas nemenin aku, pengin di peluk." Imbuh Dera memperlihatkan sikap. manjanya.

" Baiklah ayo!" 

Egh? Dera terkejut dengan sikap Brian saat ini. Belum pernah Brian mau mengalah dengan meninggalkan acara favoritnya hanya demi menemani Dera. Dengan antusias, Dera beranjak dari tempatnya, " Ayo!" Dera menggandeng Brian menuju kamarnya. 

Mereka merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dera menjadikan lengan Brian sebagai bantalan, tangan Brian mengelus kepala Dera dengan lembut. Sungguh moment terindah dalam hidup Dera setelah satu tahun pernikahan ini. Ia berharap Brian akan semakin memberikan perhatian lebih kepadanya setelah ini. 

" Sekarang tidurlah! Siapa tahu nanti kalau udah bangun tidur kamu udah mendingan." Ujar Brian. 

" Iya mas terima kasih." Sahut Dera. 

Dera melingkarkan tangannya ke perut Brian, ia menyusupkan wajahnya ke dada bidang Brian. Rasanya begitu nyaman, entah sudah berapa lama Dera tidak merasakan kenyamanan seperti ini. Perlahan, mata Dera mulai terpejam. Berbeda dengan Brian yang masih mempertahankan rasa kantuknya. Sejujurnya ia merasa bersalah atas sikapnya kepada Dera selama ini. Tanpa ia sadari, ia telah menyakiti hati sang istri. 

Brian menerawang kepada kejadian tiga minggu lalu sebelum ia pulang ke rumah. Ia menyempatkan diri mengunjungi mbak Nuri di kediamannya. Tanpa ia sangka, tiba tiba Nuri memeluknya dari belakang. 

" Mbak jangan begini! Ini tidak pantas." Ucap Brian. 

" Tapi aku menginginkannya Brian. Aku menginginkanmu. Aku, aku jatuh cinta padamu Brian." 

Jeduarrrr... 

Ungkapan hati Nuri bagai bom yang meledak bagi Brian. Ia melepaskan tangan Nuri yang menempel di perutnya lalu berbalik badan menatap kakak sepupunya itu.

" Ini tidak benar mbak, kau tidak boleh jatuh cinta padaku. Kita saudara mbak, dan aku sangat mencintai istriku." Ucap Brian.

" Mencintai istrimu?" Tanya Nuri." Ha ha ha ha." Setelah itu terdengar suara tawa Nuri meledak memenuhi ruangan itu. Brian mengerutkan keningnya heran. 

" Bagaimana bisa kau bilang kalau kamu sangat mencintai istrimu Brian. Selama ini saja kamu tidak pernah peduli pada istrimu, kau bilang istrimu cerewet lah, istrimu ini lah, itu lah. Dan lagi, apa kamu pernah memberikan perhatianmu kepada istrimu, sama seperti kau memberi perhatian kepadaku? Apa kamu pernah menyayangi istrimu, sama seperti kau menyayangiku? Apa kau pernah mengorbankan waktumu untuk merawat istrimu saat dia sedang sakit, sama seperti kamu merawatku seharian di sini saat aku sakit hah?" 

Deg...

Hati Brian mencelos mendengar ucapan Nuri. Ia baru menyadari jika sikapnya terhadap sang istri selama ini salah. Ia telah mengabaikan istrinya sendiri.

" Tidak Brian." Nuri menggelengkan kepala. " Kau tidak pernah peduli pada istrimu, baik di saat istrimu sehat maupun sakit. Kau tidak pernah memberikan perhatianmu pada istrimu, dan kau juga tidak pernah memberikan waktumu untuknya. Kau hanya melakukan itu untukku. Jadi salahkah aku jika aku menilai kalau kamu lebih mencintaiku daripada istrimu?"

Deg... 

Lagi lagi ucapan Nuri menghunus jantung Brian, ia baru sadar jika selama ini ia telah salah memberikan perhatian dan waktunya kepada Nuri, bukan kepada istrinya. Terbesit rasa bersalah di dalam hatinya karena telah menelantarkan sang istri dan membuat Nuri salah paham atas perhatiannya. 

" Aku memang tidak pernah mempedulikan istriku mbak, tapi cintaku hanya untuknya. Dan mengenai perasaanmu, aku tidak bisa menerimanya. Aku berperilaku baik padamu karena aku merasa kasihan padamu, kau hidup sendirian tidak ada yang mengurusmu. Dan sebagai saudara yang baik, aku memberikan semua perhatianku agar kau tidak merasa sendirian mbak." Jelas Brian. 

" Heh munafik kamu Brian. Kau bersikap sok peduli sama aku. Kau membuatku tidak merasa sendiri tapi kau membuat istrimu merasa kesepian. Itu artinya kedudukanku lebih tinggi di hatimu di bandingkan dengan kedudukan istrimu. Wanita yang telah kau nikahi selama satu tahun ini." Lagi lagi dan lagi ucapan Nuri begitu menyayat hati Brian. Ia sama sekali tidak menyadari kesalahannya selama ini. Pantas saja, Dera selalu berubah sikap jika Brian membahas tentang Nuri. Rupanya firasat Dera benar, Nuri memendam perasaan tidak baik padanya. 

" Sudah lah Brian tidak perlu di pikirkan." Nuri menggenggam tangan Brian. Ia menatapnya dengan perasaan entah. " Meskipun aku jauh lebih tua darimu, meskipun aku kalah cantik dari istrimu, tapi aku bisa memberikan apa yang tidak bisa istrimu berikan kepadamu. Aku tahu, kau juga merasa kesepian hidup di perantauan seperti ini. Aku mau menjadi pengusiran hatimu, aku mau menjadi teman kesepianmu. Kita bisa bersama Brian. Saat kamu di sini, kamu milikku. Tapi saat kamu di kampung, kamu milik istrimu. Bagaimana?" Tangan Nuri mengelus pipi Ardian. Brian memejamkam matanya bagaimanapun ia pria normal yang haus akan sentuhan karena berada jauh dari sang istri. Namun sedetik kemudian, ia menyadari kesalahannya. 

" Jangan seperti ini mbak." Brian mendorong Nuri menjauh darinya. 

" Ini kali terakhir aku ke sini mbak, lain kali aku tidak akan mau menemui kamu lagi. Maafkan aku!" Brian melenggang meninggalkan rumah Nuri. 

" Brian tunggu!!!! Arghhhh!!!!!" Teriak Nuri frustasi. 

Brian berjingkrak kaget saat Dera menepuk pipinya, ia tersadar dari lamunannya. 

" Kamu belum tidur mas?" Tanya Dera menatap Brian. 

" Iya ini mas mau tidur. Tidurlah sayang." Brian mencium kening Dera. Dera kembali memejamkan matanya. Mereka berdua bersama mengarungi alam mimpi. 

" Aku akan memperbaiki hubungan ini sayang, maafkan aku jika selama ini aku telah melukaimu. Aku telah membuatmu kesepian dan hidup sendiri. Ucapan mbak Nuri menyadarkan aku akan semua itu. Aku minta maaf! Aku mencintaimu."

TBC....

1
Cindy
lanjut
Cindy
next
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya kak cindy
total 1 replies
Daulat Pasaribu
terlambat suami bodoh,klo tau kau istrimu selingkuh,pasti reaksimu macam monster.makanya klo punya istri jgn di abaikan,salahkan dirimu sendiri.ngapain kau perduli org lain ketimbang istrimu.pasti kau menyesal kalao tau istrimu uda main api di belakangmu
Ma Em
Derra daripada berbuat Dosa terus lbh baik bercerai dgn Brian dan menikahlah dgn Zafran, Dera kan sdh diberi lampu hijau sama orang tua Zafran mungkin kalau sikap istri Zafran msh cuek dan tdk bisa mengurus suami kelakuan Yulia sama dgn kelakuan Brian mungkin Zafran juga lama2 akan bosan sama seperti Sera pada Brian..
VANESHA ANDRIANI: iya bener banget ya.. tapi kuncinya ada di zavran.. zavran belum mau menceraikan istrinya hhh makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama-sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: iya kak, langsung baca😊
VANESHA ANDRIANI: ada cerita baru lhoh kak, baca ya makasih
total 4 replies
Cindy
lanjut
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
Cindy
lanjut kak
Cindy: sama sama kak
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!