Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35 : Janji Shawn
Saat ini Jeriko, Augustin dan Adolf juga Hiro dan asisten Augustin sedang berada dalam satu ruangan yang diijinkan oleh pihak rumah sakit untuk digunakan. Jeriko sengaja mengajak Adolf juga karena sebenarnya ini adalah masalah keluarga dimana Jeriko tak memiliki hak mencampurinya.
“Kedatangan saya malam ini kemari adalah untuk meminta maaf atas tindakan isteri saya. Apa yang dia lakukan sudah sangat keterlaluan dan saya selaku suaminya mewakilinya untuk memohon maaf yang sebesarnya kepada tuan Oliver dan tuan Dominic” ucap Augustin lembut dengan nada rendah.
Jeriko hanya menatap datar orang yang dulu pernah menjadi kliennya itu. Dia memberikan kesempatan Adolf untuk berbicara selaku ayah kandung dari Valeri sebagai korban kebrutalan Briana.
“Kedatangan saya juga memohon kebaikan hati anda semua untuk membebaskan isteri saya. Saya berjanji akan memastikan dia tidak pernah menyentuh nona Valeri lagi” ucap Augustin kemudian
Adolf melirik Jeriko dan Jeriko memberikan kesempatan untuknya berbicara. Jeriko akan mendukung apapun keputusan yang diambil Adolf untuk Valeri.
“Apa yang membuat anda yakin isteri anda akan menuruti anda tuan Shawn?! Jika kenyataanya saja dendam itu sudah terpupuk dari dulu sekali. Dia hanya menggunakan anda untuk menuntaskan dendamnya pada Valeri yang tidak tau apapun” jawab Adolf datar
Augustin tampak mengepalkan tangannya. Apa yang diucapkan Adolf benar. Dia juga bukan seorang yang suci, dia mau menikahi Briana juga karena gadis itu memiliki aura yang sangat luar biasa pun kecerdasannya. Dia butuh wanita seperti itu untuk mendampinginya maju menjalankan karir politiknya. Briana selama ini sangat cerdas dalam mengimbangi setiap pergerakannya.
Jeriko tersenyum melihat reaksi Augustin. Biar bagaimanapun Jeriko memegang beberapa data tentang kebusukan Augustin, karena pernah bekerja sama dengannya. Dan Augustin menyadari itu. Dia cukup takut Jeriko menggunakannya untuk menyerangnya juga.
“Kenyataannya saya juga memanfaatkannya tuan Oliver. Pernikahan memang kondisi saling memanfaatkan bukan? Tapi saya benar-benar akan memastikan Briana tidak pernah menampakkan dirinya di depan Valeri lagi. Tuan Dominic memegang beberapa data hitam milik saya, itu semua bisa menjadi jaminan atas ucapan saya” jawab Augustin
Jeriko menarik sudut bibirnya, “Saya tak pernah menggunakan data klien untuk menyerang balik mereka tuan Shawn! Jika saya mau, saya bisa menjatuhkan anda sekarang bukan dengan semua data lama yang saya miliki saat anda mencalonkan diri dulu. Menyelidiki seorang pejabat bukan hal sulit, bukankah begitu?! Dan percayalah, anda tak akan mau berhadapan dengan saya sebagai musuh”
Augustin mendengus dan mengangguk pelan. Yah, siapa yang tidak mengenal si kembar J Dominic di dunia keamanan. Kemampuan dan kekuasaannya setara dengan seorang mafia. Kecerdasan keduanya bisa membuat seluruh dunia hancur jika mereka mau. Kemampuan Jeriko dalam bernegosiasi dan menganalisa sebuah peluang ditambah kemampuan IT Jerome bahkan bisa mengguncang dunia sekaligus. Dan itulah alasan dia membayar mahal Dom Securitas dalam mengawal dan memenangkan pemilu lalu. Nyatanya sangat berhasil.
“Apa yang harus saya lakukan untuk membuat kalian percaya padaku?! Isteriku tak boleh dipenjara sekarang. Pemilu sebentar lagi dan semua itu akan menjadi penghalang untukku” ucap Augustin jujur
“Bagaimana jika aku ingin anda menyingkirkan isteri anda tuan Shawn?!” tawar Jeriko
Penawaran yang bukan hanya membuat Augustin kaget tapi juga Adolf yang langsung menoleh pada Jeriko. Dia tak akan sampai tega menghabisi nyawa seseorang dan sejujurnya dia tak menyangka jika Jeriko akan memiliki ide seperti itu.
Jeriko tersenyum miring menatap Augustin, “Dia bukan hanya memburu kekasih saya, tapi juga membuatnya terluka, ketakutan, dan yang paling penting dia sudah berusaha melecehkan kekasih saya. Jika itu terjadi pada isteri anda, sekalipun anda tak pernah mencintai isteri anda, saya tau benar itu, apakah anda akan membiarkannya hidup tuan Shawn?!”
Augustin mengeratkan rahangnya. Aura Jeriko sungguh sulit dilawan. Sungguh Augustin tak pernah berpikir akan berhadapan dengan Jeriko sebagai pihak yang berlawanan kali ini. Menjadikan Jeriko sebagai sekutu adalah pilihan terbaik, bahkan dia berniat menyewa jasa Jeriko lagi saat mendekati pemilu. Namun isterinya sudah mengacaukan semuanya. Dan sialnya, ketika Augustin tau isterinya sedang menargetkan Valeri, dia sama sekali tak tau jika Valeri memiliki hubungan dengan Jeriko.
Augustin menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan, berusaha menenangkan hatinya, “Bagaimana jika saya membawanya menghilang dari Negara ini. Aku akan memastikan Briana tak pernah menginjakkan kakinya di London sampai akhir usia.”
Jeriko mendengus, “Dan menurut anda Nyonya Shawn tidak bisa menggunakan tangan orang lain untuk menyakiti kekasihku?! Tolonglah jangan terlalu polos tuan Shawn, kita berada di dunia yang sama. Jangan mengelabuiku dengan segala usul tak masuk akal itu”
Augustin berusaha menormalkan nafasnya untuk menenangkan hatinya. Berdebat dengan Jeriko Sky Dominic memang sangat tak mudah. Dan Augustin tau benar itu. Namun menyetujui permintaan Jeriko sekarang bukan hal yang akan menguntungkan. Dia perlu mempertimbangkan banyak hal untuk melakukan Tindakan apapun itu.
Adolf menengahi, “Jeri, uncle rasa cukup dengan memastikan dia tidak menginjakkan kakinya di negara yang sama dengan Valeri. Tak perlu menghabisinya”
Augustin berubah cerah, rupanya Adolf lebih manusiawi dibanding Jeriko. Dan karena Valeri adalah puteri Adolf dan belum menikah dengan Jeriko, maka sudah pasti keputusan ada di tangan Adolf. Augustin langsung memanfaatkan itu.
“Saya akan memastikan itu tuan Oliver” ucapnya
Jeriko menaikkan alisnya menatap Augustin, “Jika itu keputusan uncle, saya akan mengikuti. Tidak berada di negara yang sama dengan Valeri sampai pemilu selesai.” Ucap Jeriko final
Augustin langsung menoleh, dia tau arti kalimat Jeriko barusan. Dia bukan setuju dengan Adolf, melainkan dia sedang memberikan batas waktu pada Augustin untuk mengeksekusi Briana. Hanya sampai pemilu selesai, Jeriko mengampuni nyawa Briana. Setelahnya Augustin harus menghabisi nyawa perempuan itu.
“Baiklah saya setuju” jawab Augustin menatap Jeriko intens
Jeriko mengangguk sekali, “Anda tau benar apa yang bisa saya lakukan jika anda mengingkari janji anda tuan Shawn!”
Ucapan Jeriko barusan sungguh membuat yang mendengarnya meremang. Bahkan Adolf merasakan aura berbahaya yang muncul dari Jeriko. Augustin langsung mengangguk paham dan meminta asistennya mengurus semuanya, agar isterinya bisa dibebaskan dan semua kesalahan dilimpahkan pada ketiga pria yang terekam kamera disana. Dan semua issue berbalik dengan menyebutkan Briana juga sebagai korban penculikan sama dengan Valeri.
***
Jeriko kembali ke kamar rawat Valeri, gadis itu sudah menunggunya dan tersenyum sendu. Zea sudah memilih keluar bersama dengan Adolf dengan alasan mencari makan malam.
Jeriko berjalan pelan dan menarik kursi di samping brankar Valeri. Dia duduk di sana dan menggenggam tangan Valeri lalu mencium punggung tangan Valeri.
“Bagaimana kondisimu?” tanyanya lembut
Valeri tersenyum sendu, “Sudah mendingan. Hanya kaki yang masih sedikit nyeri. Terima kasih Iko. Kalau kamu tadi tidak datang maka aku –“
Jeriko langsung mencium bibir Valeri, “Jangan diteruskan sayang. Sudah tugasku menyelamatkamu”
Valeri tersenyum lagi, “Mommy sudah menceritakan semuanya. Tentang Melanie Oliver. Apakah yang dikatakan mereka benar? Atau hanya tak ingin aku kecewa?”
Jeriko tersenyum dan merapikan rambut Valeri yang berantakan, “Kamu tak harus meragukan orang tuamu Zoe.”
“Tapi katamu dulu, jika ada yang membuatmu ragu maka aku harus menyelidikinya sampai keraguan itu hilang?!” ucapnya mengingat ucapan Jeriko di awal pertemuan mereka
Jeriko tersenyum dan mengangguk, “Ya, tapi kamu harus tau siapa saja yang tak bisa kita ragukan dalam hidup kita. Salah satunya adalah orang tua. Jangan pernah meragukan mereka sayang”
Valeri tersenyum mendengar ucapan Jeriko. Dia begitu kagum pada kekasihnya itu. Jeriko adalah sosok yang sangat mencintai kedua orang tua dan keluarganya. Dan Valeri sangat sangat mengaguminya. Perlahan dia mendekat dan mencium bibir Jeriko lembut.
“Terima kasih sudah hadir dan membuat duniaku berubah Iko” ucapnya tulus
Jeriko tersenyum, “Istirahatlah sayang”
Namun keromantisan keduanya terganggu dengan suara dering ponsel Jeriko. Jeriko langsung melihatnya dan nama ibunya tertera di layar ponselnya sedang melakukan panggilan video padanya. Jeriko mendengus dan menggeser tombol hijau yang langsung menampilkan wajah khawatir ibunya.
“Jeri, bagaimana kondisi calon mantu mommy?! Dia baik-baik saja kan?!” tanyanya
Jeriko menaikkan alisnya dan Valeri langsung tersenyum mendengar suara ibu kekasihnya menggema.
“Calon mantu mommy baik-baik saja. Nih lihat sendiri!” ucap Jeriko membalikkan ponselnya membuat Valeri ganti berhadapan dengan Bella
“Oh Valeri, bagaimana kondisimu baby?!” pekik Bella
Valeri tersenyum, “Baik mom, terima kasih. Iko menyelamatkanku tepat waktu.”
Bella menghembuskan nafas lega di seberang, di sebelahnya muncul wajah Jemima yang tersenyum lebar, “Aku sudah takut terjadi sesuatu padamu Val! Aku lega kamu baik-baik saja!”
Valeri tersenyum, “Thanks Mima. Hanya kaki yang sedikit terluka karena kecelakaan itu”
“Pokoknya kamu istirahat yang cukup sayang, supaya saat ulang tahun opa kamu bisa ikut pulang ke Indonesia!” ucap Bella
Valeri tersenyum dan mengangguk, “Iya mom”
Jeriko merebut ponsel dari tangan Valeri, “Sudah mom, Valeri harus banyak istirahat. Aku tutup telponnya”
Bella mendengus, “Protektif banget sih Jeri! Ya sudah, jaga baik-baik calon menantu mommy!”
“Iya!” jawab Jeriko sebelum memutuskan sambungan telponnya.
Valeri terkekeh melihat kekasihnya yang cukup protektif. Dia mengusap lembut tangan Jeriko saat kekasihnya itu sudah kembali duduk di kursinya.
“Bagaimana kasus Briana, Iko?”
Jeriko menghembuskan nafasnya, “Daddymu melepaskan Briana dengan syarat Augustin Shawn suaminya menjamin Briana tak akan berada di negara yang sama denganmu selama pemilu. Dan untuk itu aku akan mengembalikan Arthur dan Viviane untuk dijadikan kambing hitam oleh mereka.”
Valeri mengerutkan keningnya, “Mengembalikan? Memang selama ini kamu menculik mereka?”
Jeriko mengangguk, “Aku mengamankan mereka. Tapi aku sudah minta Hiro menyerahkan mereka ke polisi malam ini. Dan Augustin Shawn memastikan bahwa mereka tak akan keluar dalam waktu minimal dua puluh tahun”
Valeri menghembuskan nafasnya, “Lalu apa maksudmu dengan selama pemilu? Memang apa yang terjadi sesudah pemilu pada Briana?”
Jeriko mengedikkan bahunya, “Itu urusannya Augustin Shawn. Sekarang tidur, dan tak perlu memikirkan apapun!”
Valeri tersenyum dan mengangguk. Jeriko mengecup kening dan bibir Valeri sebelum mengusap lembut kepala Valeri sampai gadis itu jatuh terlelap.