NovelToon NovelToon
Lingkaran Cinta Kita

Lingkaran Cinta Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Murid Genius / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / LOL / Bad Boy
Popularitas:39.6k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Rui Haru tidak sengaja jatuh cinta pada 'teman seangkatannya' setelah insiden tabrakan yang penuh kesalahpahaman.

Masalahnya, yang ia tabrak itu bukan cowok biasa. Itu adalah Zara Ai Kalandra yang sedang menyamar sebagai saudara laki-lakinya, Rayyanza Ai Kalandra.

Rui mengira hatinya sedang goyah pada seorang pria... ia terjebak dalam lingkaran perasaan yang tak ia pahami. Antara rasa penasaran, kekaguman, dan kebingungan tentang siapa yang sebenarnya telah menyentuh hatinya.

Dapatkah cinta berkembang saat semuanya berakar pada kebohongan? Atau… justru itulah awal dari lingkaran cinta yang tak bisa diputuskan?

Ikutin kisah serunya ya...
Novel ini gabungan dari Sekuel 'Puzzle Teen Love,' 'Aku akan mencintamu suamiku,' dan 'Ellisa Mentari Salsabila' 🤗

subcribe dulu, supaya tidak ketinggalan kisah baru ini. Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20 Menit...

Tiga hari berlalu.

Zara murung. Dunia seperti diredupkan baginya. Setiap habis makan, ia kembali mengunci diri di kamar. Kuliah? Bahkan buku catatan pun tak disentuh.

Mama akhirnya mengetuk.

“Zara, sayang… sampai kapan kamu mau kayak gini terus? Cerita dong sama Mama. Rayn tuh udah nelepon Mama terus-terusan. Dia bingung banget kamu nggak mau angkat teleponnya.”

Zara hanya meringkuk di atas kasur. “Ray ninggalin Zara... Dia pergi terbang. Kenapa nggak tunggu Zara pulang dulu?”

Mama duduk di pinggir ranjang. “Sayang, itu udah jadwal penerbangan internasional. Nggak bisa nunggu sembarangan.”

“Ray tuh… emang nggak pernah peduli sama aku.” Zara menarik selimut sampai menutupi wajah.

Mama menarik nafas panjang. Lalu menatap anak gadisnya dengan sabar. “Zara, Mama tahu… ini bukan cuma soal Rayn, kan? Kamu tuh nggak mungkin marah ke dia selama ini kalau nggak ada hal lain yang kamu pendam.”

"Ya, ada yang lain." batin Zara. Tapi Zara menyembunyikannya. Ia tak ingin semuanya jadi tambah panjang x lebar. Dia sudah cukup kesal dengan saudara kembarnya dan kesedihannya mengenai keadaan Haru juga konfliknya dengan Asaki.

“Biarin! Ray harus tahu rasa!”

“Sayang…”

Tiba-tiba ponsel Mama berdering. Video call. Nama di layar: Rayn bin Zayn tersayang.

“Tuh, Rayn lagi.” Mama menatap Zara. “Dia khawatir banget. Mama akan angkat sebentar.”

“Zara nggak mau.”

Tapi Mama keburu menekan tombol hijau. Jeda, "Wa'alaikumussalaam wa rahmatullaahi wa barakatuh, Rayn. Mama lagi sama Zara, tapi dia masih belum mau bicara.”

Dari layar, wajah Rayn tampak cemas. Tapi nada suaranya justru membuat Mama mendelik. “Ma, bilang ke Zara… Rayn bawa seseorang.”

“APA?!” Mama refleks bangkit berdiri. “Jangan bilang kamu udah punya pacar?! Baru juga tiga hari di Inggris, Rayn!”

"Bukan pacar, Maa..."

Mama tak dengar, Sebelum Mama sempat menyemprot lebih jauh, seorang gadis menyembul dari samping Ray. “Hi, hello Zara! It's me… Elmira..” Gadis itu melambai ceria.

Zara sontak bangkit duduk. “Kak Elmira?! Ya ampun! Hai, Kak!” Suaranya berubah sumringah, wajahnya bersinar.

Mama menatap dua anak itu bergantian. “Tunggu… Kalian udah saling kenal?!” Nada kecewa merayap di suara Mama.

Zara malah senyum-senyum lalu mendorong lembut Mamanya, “Mama keluar aja ya. Zara udah baikan kok. Mau ngobrol sama Kak Elmira.”

“Aduh, aduh… Zara, tega banget sih kamu sama Mama…” Mama mengeluh dramatis sambil pura-pura tersandung ambang pintu.

"Aduh, anak-anak ini," geramnya. "Aku butuh Zayn. Aku butuh dia buat aku pukul dan uyeng-uyeng kepalanya karena aku butuh...

...PELAMPIASAANNN!!"

Elmira Adhiyaksa. 22 tahun.

Gadis yang sejak SD sudah berhasil merebut perhatian Ray kecil karena adiknya mengidolakannya. Anggun. Cantik. Cerdas. Suaranya merdu seolah mampu mengendalikan berbagai macam cuaca.

Zara terpana akan pesona gadis yang dijaga bak permata langka. Putri angkat dari pasangan konglomerat ternama yang memiliki jaringan bisnis di berbagai penjuru negeri. Sejak kecil, ia selalu diantar dan dijaga oleh dua bodyguard perempuan yang ramah namun sigap, lembut namun tangguh.

Tak ada celah sedikit pun bagi gadis itu untuk terseret ke dalam arus keburukan. Langkahnya seolah selalu berada di atas garis takdir yang lurus dan bersih.

Dan Ray pun, menjadikannya kompas hidupnya. Usianya yang tiga tahun lebih tua justru membuat Ray semakin terpacu untuk tumbuh. Elmira sangat cerdas dan mungkin karena dia yatim piatu, kemandiriannya memancar jelas. Ray belajar giat, melatih sikap, mengasah kedewasaan… demi satu hal: menjadi sosok yang bisa berdiri seperti Elmira.

Namun waktu tak pernah menunggu.

Setelah lulus SD, mereka terpisah. Tak ada kabar. Tak ada kepastian. Tapi Ray tidak pernah benar-benar melupakan gadis itu. Sampai takdir mempertemukan mereka kembali… di tahun pertama kuliah.

Mereka satu jurusan. Satu kelas. Dan dalam tiga tahun, nama mereka selalu disebut bersamaan. Ray dan Elmira. Pasangan kampus yang ideal. Bahkan melebihi Haru dan Asaki yang selalu tampak akrab sebagai sahabat. Ray dan Elmira bukan hanya tampak cocok. Mereka seperti cinta yang tumbuh dari akar.

Di tahun keempat, Elmira harus terbang ke Inggris. Mengejar mimpinya menjadi model internasional. Mewujudkan impian yang sudah ia simpan sejak remaja.

Ray tidak menahan. Ia mendukung. Mungkin, suara hati terdalam Ray, dia pun berharap Zara bisa seperti dirinya. Mungkin, entahlah.

Elmira dan Zara bahkan cukup dekat. Pergi bersama, berbagi cerita, bahkan menertawakan Ray yang seringkali terlihat too serious. Karena itu, saat wajah Elmira muncul di layar ponsel... Zara tersenyum, bukan menangis.

Sementara Mama… ya, Mama kaget. Wajar, karena hubungan Ray dan Elmira memang belum resmi diumumkan ke orang tua. Karena awalnya, mereka hanya berteman. Ray tak berniat memacarinya tapi lebih ingin menjadikannya pendamping hidup suatu saat nanti.

Tapi satu hal yang jelas…

Ray tidak sekadar pergi ke Inggris untuk bekerja di lab. Ia sedang menjemput masa depannya, ternyata. Dan, Elmira pun siap dengan masa depan itu.

"Kapan Kak El pulang ke Indo? Zara kangen." suara Zara terdengar ceria, tapi ada harap tersembunyi di sana.

Elmira tersenyum manis dari balik layar. "Nanti, kalo kakakmu udah siap nikahin Kakak, deh. Hihi..." godanya sambil melirik Ray di sebelah.

"Mana mungkin Abang Ray cepet-cepet nikahin Kak El. Abang itu terlalu... lurus. Terlalu serius." Zara mencibir pelan, memanyunkan bibir. "Mending Kak El cari calon suami lain aja deh."

"Zara!" suara Ray muncul dari samping Elmira. Tegas, dengan tatapan petir yang menakutkan.

Zara mengangkat tangan, "Ampun, Abang!" Tapi tak lama kemudian, dia malah menjulurkan lidah. "Wek!"

Ray mengangkat alis. "Kamu ini... berani banget doain aku nggak bisa nikahin El. Kalo aku doain kamu nggak akan bisa sama Haru, gimana?"

Zara langsung manyun. "Abang jahat."

"Kan, gitu. Terus aja abang yang jahat, abang yang nyebelin, abang yang harus disalahin. Tapi kalau kamu lagi nangis, siapa yang kamu cari, hah?"

Zara mendelik. Tapi tawanya malah tumpah ruah terbahak-bahak. "Hahaii Abang, Zara nggak kuat. Abang itu... abang itu emang paling ngertiin aku."

"Tentu saja. Abang bahkan tau apa yang kamu sembunyiin sekarang. Katakan, atau... abang yang bongkar sendiri."

"Nggak ah, males. Aku mau ngobrol sama Kak El aja." Zara mencoba menghindar, tapi Elmira malah ikut tertawa. "Lho, kok aku dijadiin tameng?" Elmira menggoda.

"Elmira cuma umpan, kamu perlu serius sama abang. Zara, katakan kalo enggak abang bongkar sendiri. Kamu udah cukup bikin perasaanku perih tauukk!!"

Elmira mencubit lengan Ray gemas. "Ih, keterlaluan! Masa aku dijadiin umpan!" Dan tanpa ampun, dia mengacak-acak rambut Ray yang baru ditata rapi.

"Aw! Aw! El!! Aw! Sopan dikit!" Ray meringis.

Zara tertawa puas. "Tuh, rasain tuh."

Ray akhirnya angkat tangan tanda menyerah. "Baiklah, baiklah. Abang nyerah. Tapi kasih abang waktu 20 menit. Kita ngobrol serius, sekarang. Okei?"

Zara menatap layar sejenak. Wajah Ray yang biasanya menyebalkan, sekarang tampak serius.

"Oke. 20 menit. Abang mau bicara apa?"

1
Afi Afifah
Bro Haru please jangan overthinking, ntar tambah sakit dada 😭❤️
Afi Afifah
GUE auto ke mode NOOO BROOO STAY STRONGGGG 😭😭😭

Thorr... Haru ngk boleh kenapa2 😭😭😭
Afi Afifah
‘aku nggak peduli… tapi aku peduli banget sebenernya’. Fix Ray = soft tsundere edition. 💔📞
Afi Afifah
Gue bakal pingsan kalo Haru kenapa2 Thor 😭😭
Afi Afifah
Respect + kasian vibes campur jadi satu 😭🤖💔
Afi Afifah
sambil lempar HP jangan-jangan ini script Squid Game Season 3 💀😭
Afi Afifah
komedi absurd vs tragedi Gree 😭😭
,, Zara lagi bahagia2nya,, Haru malah gini Thor...
Afi Afifah
vibes keluarga cemara banget, tinggal ada OST mellow aja 🎶😭
Afi Afifah
Awalnya mereka: 😐
5 menit bareng Zara: 🤡🤣
Absurd is contagious, beware 🦠✨
Afi Afifah
itu Burger King, sis, bukan Poneglyph 😭🍔💀
Afi Afifah
penggemar one piece 😂😂
Afi Afifah
Ray: ngerang kesal, kuping kepanasan
Netizen: Bro bukan cemburu lagi, itu kuping lo udah bisa dipake goreng telor saking panasnya. 🍳🔥🤣🤣
Afi Afifah
Haru tuh kalau ngomong manis banget sampe gula di Indomaret minder. 🍯💘

Zara: aku useless
Haru: enggak, kamu priceless
Ray di pojokan: priceless kuping gue kebakar dengerin beginian 🔥👂😂”
Afi Afifah
wkwk Investor sampe pengen unsubscribe gara2 dendam pribadi 🤦‍♀️🤦‍♀️
Afi Afifah
Bro, itu bukan cara jadi menantu idaman… itu cara jadi kurir J&T ekspres. Ray literally dijadiin paket COD biar bisa video call-an ama Zara. 🤣📦✨

#SaveRay
Afi Afifah
DALAM BANGET, gue bacanya aja ikut insecure 👉👈 ini bukan dialog doang, tapi surat terbuka buat semua anak yang hidup di bayangan sibling overachiever 🤧
Afi Afifah
Sepaham itu sama si Zay 🥲🥲
Afi Afifah
YA ALLAH 😭😭
Afi Afifah
PLISSS 🤣🤣
Afi Afifah
Cewek-cewek kalau udah kena rayuan fuckboy memang suka auto weak 😭

Astaga Asyifa, bangun bestie, itu bukan love potion tapi racun bucin (bualan cinta) 🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!