NovelToon NovelToon
FABL : Rere Dan Ben Si Cowok Berengsek

FABL : Rere Dan Ben Si Cowok Berengsek

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Playboy / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: MegaHerdian

TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...

Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.


.....

Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Konflik berat

Rere tidak bisa mengingat berapa lama dia pingsan tetapi ketika dia tersadar, dia berada di ranjang besar dan empuk berkerangka besi ukiran yang indah di tata dengan beberapa bantal besar diselimuti bed cover. Spontan Rere meraba tubuhnya. Lega, pakaiannya masih lengkap.

Sejenak dia memperhatikan ruangan sekitarnya. Sungguh mewah ruangan ini, dengan home theatre lengkap di sudut ruangan beserta koleksi dvd bertumpuk-tumpuk di sebelahnya. Dia bangkit turun dari tempat tidur berjalan mengitari kamar berusaha mencari pintu untuk pergi dari tempat ini. Ada beberapa pintu di sana. Rere menarik daun pintu dari salah satu pintu itu. Ketika terbuka, ruangan disebelahnya adalah kamar mandi besar dilengkapi dengan shower dan bath upnya. Hal ini biasa, yang membuat unik kamar mandi ini dilengkapi dengan jacuzzi bulat dengan gelembung air menguap dari bawah tak henti-hentinya. Rere menutup kembali pintu itu. Dia sedang tidak ingin mandi meskipun dia tergoda untuk mencoba menenggelamkan dirinya di jacuzzi itu, untuk menghilangkan penatnya.

Kembali dia membuka salah satu pintu yang lain. Ternyata pintu itu adalah pintu lemari pakaian dan sepatu. Bertumpuk-tumpuk sepatu tersusun rapi di raknya. Baju-baju, kemeja dan kaos terlipat dan tergantung rapi di salah satu sudut. Rere menyadari. Semua itu adalah ukuran dan model untuk laki-laki. Berarti dia ada di kamar laki-laki. Tetapi kamar siapa? Ben?

Rere menutupnya lagi dan membuka satu pintu yang tersisa. "Terkunci!!" hatinya melengos. "Di mana ini…" kembali dia mencoba untuk melihat sekelilingnya. Rere berkomentar kenapa kamar sebagus dan semewah ini tidak mempunyai jendela satupun. Tiba-tiba dari pintu yang terkunci terbuka menjeblak mengagetkan Rere yang terbengong takut di dalamnya. Ben muncul dan masuk ke dalam kamar. Menutup kamar dan menguncinya dari dalam.

"Udah bangun ya? enak tidurnya??" Sapa Ben ramah. Rere tidak percaya dengan mimik Ben. Spontan dia mundur berusaha menjauh dari Ben. Rere melihat Ben hanya mengenakan celana pendek selutut dengan kaos oblong warna putih dengan sebatang rokok yang menyala dan asbak di tangan kanan, sementara di tangan kirinya dia menenteng paper bag besar yang Rere tidak tahu apa isinya. Ben menghampiri Rere, tetapi Rere lagi-lagi menjauhinya.

"Kamu kok kaya orang jauh aja sih takut? apa malu? Gak usah malu dong kita kan udah kenal luar dalem…" Ben tersenyum, tetapi entah kenapa Rere tidak merasakan kesan manis di senyum itu.

Rere sungguh membenci pria di hadapannya ini, mulutnya yang berkata manis nafus berbeda dengan sifat nya yang kasar.

"Pergi lo dari gue!!!! PERGI!!!!… TOLONG…TOLONG…TOLONG…!!" Rere berteriak ke dalam tembok. Berharap suara itu bisa menembus tembok dan memanggil orang dari luar. Tetapi dengan tenang Ben menghisap rokoknya, menghembus asapnya dan berjalan menuju tempat tidur, meletakkan paper bag yang dibawanya tadi di atasnya.

"Percuma say, kamu mau teriak sekencang apa juga gak bakal ada yang denger… Sekarang kita lagi ada di villaku, letaknya jauh dari perumahan… tapi jangan kebanyakan teriak… Aku pusing dengernya…" lagi-lagi Rere merasakan nada dingin yang mengancam di setiap kata-kata Ben.

Kedua mata Ben yang tampak dingin dan mengintimidasi nya membuat Rere selalu ciut tapi dia berusaha mengendalikan dirinya.

"Di dalam paper bag itu ada baju ganti buat kamu baru sebagian sih ntar aku beliin lagi…mulai sekarang kamu tinggal disini sama aku sampai kita pindah ke tempat lain" Ben bicara lantang seraya berjalan ke arah pintu seakan tak peduli dengan tawanannya. Rere tahu Ben mau keluar dari kamar ini. Dia sendiri heran dengan apa yang akan dilakukannya. Dia berlari ke arah pintu. Menghadang Ben di depan pintu tepat ketika Ben akan menarik gagangnya.

"Aaa Apa maksud lo? Selamanya? Disini? Sama lo??" Rere gugup dan bingung dengan pertanyaannya.

"Denger ya re" sambil mengapit dagu Rere dengan punggung telunjuk dan ibu jari tangan kanannya, Ben menengadahkan wajah Rere ke arahnya dan mendekatkan hidungnya tidak lebih dari seinci dengan hidung Rere.

"Gue selalu ngedapetin apa yang gue mau kalo gue bilang gue mau lo… gue pasti ngedapetin lo walaupun dengan cara apapun… mendingan lo mandi sana ganti baju biar seger… gue males maen sama orang yang loyo" Rere merasakan tangan Ben di dagunya dingin sedingin kata-katanya. Tetapi bukan saatnya buat Rere untuk melempem. Dengan masih menghadang Ben di pintu Rere berusaha bicara dengan lantang.

"Gue gak takut sama lo Ben atau siapapun nama lo! Lo lepasin gue sekarang atau gue .."belum sempat Rere menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba ‘PLAK’

Dengan Rokok dan asbak di tangan kiri, Ben menampar keras Rere dengan tangan kanannya dan langsung mencekik leher Rere yang jenjang. Spontan Rere tidak bisa apa-apa lagi. Tanpa sadar Rere memegang tangan Ben dengan kedua tangannya seolah ingin melepaskan cekikan Ben yang ternyata sangat kuat. Wajahnya yang putih lambat laun menjadi kemerahan. Matanya berair menahan nafas yang rasanya sudah 1 jam lamanya seiring dengan cekikan Ben di lehernya.

"Jangan pernah lo ngancem gue… Lo gak tau siapa gue!!! Mulai sekarang gue yang nentuin apa yang boleh and yang gak boleh lo lakuin!! Mulai sekarang lo harus nurutin semua perkataan gue… mulai sekarang nasib lo ada di tangan gue…" sungguh-sungguh Ben berbicara seakan ingin menunjukkan ke gadis ditangannya bahwa dia tidak main-main.

Sambil mencekik leher Rere, Ben menarik Rere menjauh dari pintu "mendingan lo mandi sekarang" Ben melepaskan cekikannya, spontan Rere langsung terjatuh bersimpuh di lantai karpet, lepas keseimbangan dan terbatuk-batuk seakan udara yang masuk ke paru-parunya terasa sesak dan sedikit.

Ben kembali menghisap rokoknya dengan tenang. "Gue mau pesen makanan sebentar lagi gue kesini… jangan pernah lo berani macem-macem" kembali ucapan Ben dingin seperti es bagi Rere. Akhirnya Ben membuka pintu dan berjalan keluar. Rere tidak melihat Ben menutup pintunya, tetapi dia mendengar tanda klik arti pintu kembali terkunci.

Tanpa sadar Rere mengisak, air matanya menetes di kedua pipinya yang putih mulus, dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya nanti. Bagaimana nasibnya nanti. Apakah Albie menyadari kalau dirinya sudah pergi ke tempat yang Rere gak tahu ada dimana. Tas sekolah dan telepon genggamnya juga tidak tahu ada dimana.

Dan bagaimana dengan orang tuanya?! Kenapa Ben begitu kejam kepadanya setelah apa yang dia dan teman-temannya lakukan seolah tidak ada rasa bersalah dengan penuh penegasan Ben mengatakan bahwa dia menculiknya dengan begitu frontal seakan itu adalah hal yang biasa.

Sambil berpikir, Rere berjalan menuju kamar mandi. Mungkin Albie akan menyadarinya kalau dia melihat mobil Rere masih terparkir di pelataran sekolah. "Ya, pasti Albie datang menolong lagi" Rere berusaha menghibur dirinya sendiri.

1
Eci Rahmayati
lanjut Thor
Eci Rahmayati
wow Thor kamu sehari 2 x busetttt dah aku seminggu se x paling
MegaHerdian: aku nikah masih terbilang baru, baru jalan 3 tahun udah beranak 1 masih membara lah 😁
total 1 replies
xia~xiaoling
santai thor..ini yg bc jg emak2 sdh beranak 3 bocil2..wkwkwkkw...
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
MegaHerdian: Aku sama suami paling lama itu dua hari sekali...
Sering elus elus suaminya Bun walaupun banyak cicilan dan pikiran hubungan harus tetap 😁
total 1 replies
xia~xiaoling
iya..aq lbh sk ben bucin k rere..trs rere hamil n nikah ma ben..trs rere hatuh cinta jg gt deh wkwkwk..
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
MegaHerdian: Semuanya berharap sama Ben ya ... ga ada yang kangen si Albie ini hehehe
total 1 replies
Eci Rahmayati
aku sih lebih suka Ben jadi luluh dan bucin
MegaHerdian: Oke saran di terima 🫡
total 1 replies
xia~xiaoling
thor..mau tanya ya..ini sebener e ben itu kenapa sih kok segitunya ke rere?apa punya dendam kah?atau punya gangguan?kadang ya .cowok klw liat cewek dh pernah d pake org lain itu jijik..ini si ben malah nunggu jd yg terakhir ...kan tinggal kendur nya sj kan..upss maaf thor jiwa bar bar klwr..hahahaha..tp beneran deh kepo..ma sosok ben..apa namanya BENTO ya ...hahajaja
MegaHerdian: hahaha bikin emosi ya😂
MegaHerdian: Sabar ya nanti di ceritakan satu per satu nunggu konflik nya reda dulu hihihiii
total 3 replies
Yanni Santoso
ini Ben bener"'cowk aneh punya kelainan kyknya masa cewk yg di cintai boleh di perkosa rame" sm temen"a
Yanni Santoso: di bales author 😄
MegaHerdian: bukan aneh lagi Bun udah di level iblis psikopat
total 2 replies
Hesty
ko bem jahat bnget
thooor bikin rere bahagia kasian
MegaHerdian: sabar yaa bun masih lama hehehe
total 1 replies
Yanni Santoso
serem amet y cerita nya
MegaHerdian: konflik berat bun
total 1 replies
Hesty
uup gi thoor.. buat rere kabur dan ben pun menyesal kasian rere selalu menderita
MegaHerdian: Sabar sabar...😂
total 1 replies
Irma Wati Jelita
kpm up kk
MegaHerdian: nnti malem up
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!