di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.
bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
teror fitri #3
Ke esokan hadi nya tiba, di pagi itu hamidah sedang memasak menyiapkan sarapan.
Sementara fadli pergi ke luar rumah namun saat dia keluar dari rumah dia melihat sebuah kotak paket.
"jangan -jangan ini kiriman dari orang iseng lagi?," kata nya menatap kotak paket itu.
Fadli segera mengambil kotal paket nya dia membuka kotak itu dan isi nya salah sebuah kemeja putih dan celana putih lalu jas hitam serta sebuah surat.
"nak ini ibu devita kalo bisa kamu datang ya ke pesta ibu hari ini di rumah soal nya ibu mengadakan pesta minum teh jadi ."
Belum selesai fadli membaca nya dia segera melemparkan seluruh baju dan kotak itu ke tong sampai "ngak berguna ke kampus lebih penting" jelas nya sambil masuk ke rumah.
Di rumah hamidah menatap fadli yang menuju kamar mandi dia bertanya "mau ke mana ini sarapan dulu aku sudah siapin"
Fadli menjawab "aku mau mandi dulu" jelas nya.
Hamidah diam dan membiarkan fadli masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian fadli keluar dari kamar mandi dia segera sarapan bersama dengan hamidah pacar nya.
"makasih sarapan yang kamu buat enak sekali" kata fadli terseyum kepada hamidah.
Hamidah menanggapi "ya sama- sama bukan masalah itu kan sudah tugas aku memasak untuk kamu"
Mereka saling menatap dan tiba- tiba mereka memalingkan wajah,setelah sarapan selesai fadli dan hamidah segera pergi ke kampus untuk belajar.
Di perjalanan menuju ke kampus fadli dan hamidah yang jalan kaki tampak mesara mereka berpengangan tangan seperti biasa nya. Namun yang tak mereka ketahui bahwa di depan mereka ada ranjau paku yang sudah di letakan fitri tadi pagi.
Fadli dan hamidah terus berjalan sampai tiba- tiba kaki fadli terluka oleh paku, "gawat kenapa ada paku di trotoar seperti ini"
Hamidah memengang kaki fadli dia segera membalut luka fadli, sementara itu di dalam sebuah mobil hitam fitri menatap kejadian itu "sial kenapa yang kena malah fadli tersayang aku padahal yang aku incar adalah pacar nya itu" kata nya di dalam hati menatap benci kepada hamidah.
Sementara itu hamidah membasuh luka fadli dengan air "dasar kamu ya ceroboh nya lihat jalan jadi nya kan seperti ini terluka karena paku" kata nya sambil membalut kan perban.
Hamidah berdiri dia mengeluarkan hp nya dan berkata "sekarang kita ngak ke kampus dulu kita ke rumah sakit dulu soal nya aku takut kaki kamu terluka parah paku tadi berkarat"
Fadli hanya diam saja dan mengangguk, mereka lalu menunggu dan tak lama kemudian taksi datang.
Fadli dan hamidah segera masuk ke dalam taksi itu mereka pun berangkat ke rumah sakit, fitri mengikuti dari belakang dengan mobil yang ia kendarai.
Sesampai nya di rumah sakit fadli segera di tangani oleh dokter luka nya di bersihkan sampai bersih.
"makasih dok"kata fadli.
" yah..ini kan tugas aku jadi ngak usah bilang terima kasih, sekarang kamu boleh pulang jangan lupa di minum obat nya. Oh iya kalo kamu kena deman dan jika kena lebih dari tiga hari kamu harus segera pergi kembali ke rumah sakit ya"
Fadli mengangguk setelah mendapatkan nasihat dari dokter dia pun segera pulang bersama hamidah.
Di saat fadli dan hamidah sedang menunggu taksi yang mereka pesan tiba- tiba fitri mendekat dan berkata "eh..kalian ngapain di sini?"
"kamu, tidak ada aku hanya mengantar fadli saja ke rumah sakit karena dia terluka di bagian kaki nya"jelas hamidah sedikit menatap sinis pada fitri.
fitri terkejut dia menatap kaki fadli "apa kenapa bisa terjadi hal seperti itu?,astaga jangan lalai dong fadli"
Fadli terseyum "iya"
Hamidah langsung nenatap sini ke arah fadli seketika fadli diam tapi hamidah langsung berkata "taksi nya sudah datang kami duluan pergi ya"
Fitri mengangguk dan membiarkan hamidah, fadli pergi tetapi diri nya tampak kesal dan sangat marah.
Di mobil hamidah berkata "kenapa kamu menjawab wanita itu dia kan bukan siapa- siapa nya kamu"
Fadli menjawab dengan tenang "iya maap masa aku ngak jawab sih dia kan baik mau bertanya pada aku"
Hamidah masih marah atas kejadian tadi hingga setiba nya di rumah fadli dan hamidah masuk ke dalam fadli duduk di kursi hamidah langsung mengoceh "dasar padahal aku pacar kamu tapi kamu malah bicara sama orang lain aneh kamu juga bilang sama -sama dasar bodoh"
Fadli terseyum melihat hamidah yang marah marah dia bertanya "kenapa kamu marah padahal kan hanya hal biasa saja aku hanya menjawab iya itu saja aku ngak bicara hal lain lagi"
"ngak tau pokok nya aku marah sama kamu"
Fadli menghela napas dia pun memutuskan untuk diam dan tiduran di sopa, "kaki aku sakit" kata nya di dalam hati.
hamidah segera bermain game di ponsel tanpa mempedulikan fadli yang ada di sebelah nya, fadli juga memutuskan untuk tidak membuat masalah lagi dia tak mau memperburuk keadaan.
beberapa jam telah berlalu hamidah tertidur pulas di sopa sementara fadli memengangi kaki nya "kenapa sakit sekali aku juga mulai pusing "
Tak lama kemudian tiba- tiba fadli ambruk ke bawah dia pingsan, beberapa menit berlalu hamidah terbangun dia melihat fadli yang tiduran di lantai, dia segera membangunkan fadli "bangun ih..kamu malah tidur di lantai" meski di bangunkan berkali- kali fadli masih tak sadarkan diri hingga hamidah tersadar saat dia memengang kepala fadli.
"fadli deman ini pasti pengaruh dari luka yang dia derita aku harus segera merawat nya"kata hamidah di dalam hati nya.
Tanpa basa basi hamidah langsung menggendong fadli ke kamar dan menidurkan fadli di kasur.
Setelah itu hamidah pun mulai merawat fadli dia memberikan kompresan di kepala fadli dan dengan tenang mulai menatap fadli.
"astaga hanya gara- gara sebuah paku fadli sampai demam seperti ini, tapi aku yakin dia akan baik- baik saja aku rasa dia akan segera sembuh"
Hamidah tiduran di sebelah fadli sambil memeluk fadli dengan penuh rasa kasih sayang. Beberapa jam telah berlalu. Fadli terbangun di tengah malam dia menatap ke arah hamidah yang tidur di samping nya.
"maap hamidah kamu pasti kelelahan karena mengurus aku. sekarang aku sudah baikan sekarang saat nya untuk makan"
Fadli segera keluar dari kamar dan mulai makan di dapur, dia memakan makanan sisa dari hamidah. Setelah makan fadli kembali ke kamar dia meminum obat dan memutuskan untuk melanjutkan tidur nya.