NovelToon NovelToon
Ipar Perusak Rumah Tangga

Ipar Perusak Rumah Tangga

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:896.5k
Nilai: 5
Nama Author: SHy

Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.

Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.

“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.

“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IPRT 35 - Kamu Dimana?

Abian mengangguk membenarkannya. Membuat Gilang mengusap kasar rambutnya yang sudah mulai memanjang ke belakang. Ya, semenjak permasalahannya dan Naomi tak kunjung menemukan titik temu, membuat Gilang yang biasanya rapi jadi jarang mengurus diri. Apa lagi sekarang waktunya habis untuk mencari keberadaan Naomi dan mengurus Melvina yang katanya masih trauma.

Karena tidak mendapatkan informasi apapun dari Abian tentang keberadaan Naomi, membuat Gilang memutuskan untuk berpamitan pergi. Rasanya tidak ada gunanya juga dia berlama-lama berada di sana. Karena Abian begitu meyakinkan dirinya jika dia tidak mengetahui informasi apapun tentang Naomi.

“Maafkan aku membohongimu, Gilang. Aku terpaksa melakukannya demi kebaikan Naomi.” Gumam Abian dalam hati sambil menatap kepergian Gilang. Meski sampai saat ini tak dapat Abian pungkiri jika hatinya masih mencintai Naomi, namun, Abian tidak ingin egois untuk tetap memaksa diri mendapatkan Naomi dengan memanfaatkan permasalahan yang terjadi antara Gilang dan Naomi saat ini.

Kini, Gilang sudah berada di perjalanan menuju apartemen. Rencananya dia ingin menenangkan pikirannya yang sedang kacau di sana lebih dulu. Namun, di tengah perjalanan Gilang mendapatkan panggilan telefon dari Mama Ruby yang memintanya untuk datang ke rumah saat itu juga.

“Hal apa lagi yang mau Mama bicarakan kepadaku.” Gilang rasanya enggan untuk banyak berbicara lagi dengan mamanya. Apa lagi semakin hari Mama Ruby semakin menunjukkan rasa tidak sukanya pada Naomi dan mendukung Naomi bercerai dengan dirinya.

Setibanya di rumah, Gilang disambut dengan wajah sendu Melvina. Entah apa lagi yang membuat wanita itu bersedih hati. Gilang rasanya enggan untuk mempertanyakannya.

“Kamu kenapa, Melvina?” Tanya Gilang. Dia tak mungkin hanya diam saja di saat Melvina sudah berada di depan matanya saat ini.

Bukannya menjawab, Melvina justru memeluk tubuh Gilang. Andai saja saat ini Gilang tak mengingat jika Melvina sedang sakit, mungkin Gilang akan mendorong tubuh Melvina yang sedang memeluknya. Sebisa mungkin Gilang menahan dirinya agar tak melakukannya.

“Aku tadi malam mimpi buruk, Kak. Aku mimpi kalau penjahat itu kembali melecehkanku. Aku sangat takut, Kak. Takut sekali…” pelukan tangan Melvina semakin erat saja di tubuh Gilang. Membuat Gilang terdiam beberapa saat menahan rasa risih yang ia rasakan saat ini.

“Gilang, kamu udah datang?” Kedatangan Mama Ruby akhirnya berhasil menyelamatkan Gilang dari pelukan Melvina. Andai saja Mama Ruby semakin lama datang, Gilang mungkin akan tetap berada di dalam pelukan Melvina.

“Mama…” Gilang menatap datar wajah mamanya. Sementara Melvina, wajahnya nampak sedikit cemberut. Seolah sebal karena kedatangan Mama Ruby merusak momen kebersamaannya dengan Gilang.

Mama Ruby mendekati Melvina dan mengusap kepalanya dengan sayang. “Kenapa? Masih mikirin mimpi kamu tadi malam?” Tanya Mama Ruby.

Pelan, Melvina mengangguk membenarkannya. “Mimpinya terasa nyata, Ma. Aku rasanya takut sekali. Bahkan untuk keluar rumah saja, aku takut.”

Mama Ruby menarik nafas dalam. Dia selalu saja terbawa emosi setiap kali Melvina mengeluh dengan rasa trauma yang dialaminya.

“Kamu yang tenang ya, Sayang. Di sini ada Mama dan kakak kamu. Tidak akan ada satu pun orang yang beradi menjahati kamu.”

Melvina menganggukkan kepala. Setelah merasa Melvina mulai tenang, Mama Ruby memberikan perintah pada Gilang untuk segera duduk di sofa ruangan tengah rumah.

“Ada apa Mama memintaku datang ke sini?” Tanya Gilang langsung pada intinya. Gilang tak ingin percakapan mereka diawali dengan basa-basi seperti hari sebelumnya.

“Tentu saja untuk membahas maksud kamu gak masuk kerja beberapa hari belakangan ini, Gilang. Udah hampir seminggu kamu gak masuk kerja dan mengabaikan pekerjaan kamu. Padahal gak ada kesibukan apapun yang kamu lakukan di luar perusahaan.” Kata Mama Ruby. Wajahnya kelihatan sebal saat mengatakannya pada Gilang.

“Siapa bilang aku gak sibuk, Ma? Aku sibuk mencari keberadaan Naomi. Sampai saat ini aku belum juga menemukan keberadaannya.” Balas Gilang frustrasi.

Kedua bola mata Mama Ruby seketika melotot mendengar perkataan Gilang. “Apa kamu bilang. Mencari Naomi? Buat apa lagi kamu mencari keberadaannya? Sungguh tidak penting sekali. Dari pada kamu sibuk mencari keberadaan Naomi, lebih baik kamu sibuk menyiapkan acara pernikahanmu dengan Melvina!”

Gilang menarik nafas dalam. Emosinya sungguh terpancing mendengar perkataan sang mama. Kenapa juga mamanya itu selalu saja berusaha memancing amarah dalam dirinya. Bahkan bisa dibilang, mamanya tidak mengerti dengan keinginannya.

“Gilang, kalau kamu masih bersikap seperti ini, jangan salahkan Mama jika Mama tetap melanjutkan niat Mama untuk mempenjarakan istri kamu!” Lagi, Mama Ruby memberikan ancaman pada Gilang. Rasanya mengancam Gilang sudah menjadi jurus andalan bagi Mama Ruby untuk membuat Gilang menurut dengan perkataannya.

Benar saja, Gilang terdiam. Tak dapat berkata-kata. Andai saja mamanya tidak memiliki bukti kejahatan Naomi, pasti dia masih bisa membantah perkataannya.

“Kak Gilang, aku gak nyangka kalau Kakak masih saja peduli pada wanita yang sudah merusak masa depanku.” Melvina tertunduk sedih. Menunjukkan kekecewaannya pada Gilang.

Gilang menghembuskan nafas kasar di udara mendengar perkataan mamanya dan Melvina. “Aku harap Mama dan kamu bisa mengerti. Kalau sampai saat ini Naomi masih sah menjadi istriku. Itu berarti dia masih menjadi tanggung jawabku!” Tegas Gilang. Setelah mengatakan itu, Gilang segera bangkit dari posisi duduk.

Kali ini Mama Ruby membiarkan Gilang pergi. Tak lupa memberikan isyarat pada Melvina agar tak menahan Gilang untuk pergi.

“Ma, bagaimana ini. Kak Gilang masih saja memikirkan Kak Naomi.” Cicit Melvina setelah kepergian Gilang.

Mama Ruby mengusap kepala Melvina dengan sayang. “Kamu sabar dulu, Sayang. Semua butuh proses. Jika saat ini Gilang memikirkan Naomi, tapi tidak untuk ke depannya. Mama jamin kalau fokus Gilang hanya tertuju pada kamu nantinya.” Kata Mama Ruby kemudian memeluk tubuh Melvina.

Melvina mengangguk saja. Tanpa diketahui oleh Mama Ruby, Melvina tersenyum sinis di dalam pelukan Mama Ruby. Makin hari, Melvina merasa kalau dirinya makin unggul dibandingkan Naomi. Dan sebentar lagi, dia benar-benar akan merebut seluruh kebahagiaan Naomi.

Setelah meninggalkan kediaman orang tuanya, Gilang kembali melanjutkan niatnya kembali ke apartemen. Perasaannya sungguh gundah saat ini. Di satu sisi dia masih berharap untuk tetap bersama dengan Naomi. Tapi di sisi lain, dia merasa tidak yakin untuk bisa melakukannya.

“Andai saja masalah ini tidak terjadi. Hubungan aku dan Naomi pasti bakalan baik-baik saja.” Gumam Gilang. Semenjak Naomi menghilang entah kemana, Gilang kehilangan gairah hidupnya. Gilang bahkan merasa jika sudah tak ada lagi semangat dalam hidupnya.

“Sayang, kamu ada dimana sekarang. Apa kamu tahu kalau aku selalu mencari keberadaanmu?” Lirih Gilang dengan kedua kelopak mata yang mulai terpeja dan hembusan nafas yang terasa kian memberat.

***

Satu kata Untuk Gilang?

Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.

Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa

Terima kasih🌺

1
Ila Lee
apa yg kau ragu kn Naomi selama 8 tahun berpisah gilang tidak pernah jgn atau pacaran dengan wanita mna PON itu tanda b nya cinta gilang hanya untuk MU Naomi
Ila Lee
ya Elin mama Elin dan papa gilang kita akan tinggal bereng2
Ila Lee
rujuk lh Naomi apalagi yg ingin gilang bukti cinta nya padamu tetap e seperti dulu dan selambanya
Ila Lee
aku bersedia mas gilang aku juga kangen2 sama k.mas gilang
Ila Lee
semoga Naomi boleh menerima gilang kembali demi Elin dia seorang anak yg mengharap kn mama dan papanya bersatu kembali insyaallah di makbulkan Allah SWT Aamiin
Ila Lee
wahdu Naomi ada yg mahu . pp aku duda ganteng ya pintar Elin jgn ada yg merebut papa MU elin
airhy_10
Thor kedua org tua Gilang kog GK hadir Thor😔
altanum
akhirnya bersatu lagi....
gilang berubah menjadi orang yg selalu sayang dan mengutamakan naomi demi kebahagiaan elin
hepi ending
makasihh thor atas bacaannya yang keren
terus semangat berkarya thor ❤️❤️❤️❤️
Bunda Ochie
happy ending😍 trims kak thor🙏💐
Naufal Affiq
Terimakasih kak,atas karyamu,aju suka ceritanya kk
Kim
bonchap kak
Rieya Yanie
happy ending yey..selamat buat nomi gilang dan elin
n4th4n14e4
yeyy makasih
🌺ziRa_hEnY💞🐊🐊
ku tunggu kak shy
ardiana dili
Terima kasih Kak Shy
Yati Siauce
alkhamdulillah
Tarwiyah Nasa
Alhamdulillah happy ending tuk kelg Gilang Naomi 🥰
Felycia R. Fernandez
di tunggu karya baru nya kk Shy...
💥💚 Sany ❤💕
Ikut bahagia, sekarang Elin punya kluarga yg utuh seperti keinginannya. Selamat ya Elin, misi mu berhasil ☺
Ry
kurang greget dikit endnya but thanks buat ceritanya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!