Ketika Janda & Duda Berjodoh

Hengky yang capek dan pegel setelah melewati perjalan jauh.

Setelah ia sampai rumah dan membersihkan diri ia beristirahat, sampai tak sadar hari pun sudah sore.

"Zahra kami pulang!" ucap Nila memasuki rumah di ikuti oleh Viky yang baru pulang dari kantor.

Namun Zahra tak terlihat saat mereka memandang sekeliling ruangan.

"Zah....!" suara Nila memanggil Zahra membuka pintu kamarnya.

"iyah Nil aku disini!!!" suara Zahra terdengar dari lantai atas menuruni anak tangga.

"Lho, ternyata kau disana Zah!" ucap Nila melihat Zahra.

Zahra baru siap membersihkan lantai atas dimana Hengky sering bersantai disana, karena Hengky tak mengabari dia pulang Zahra tidak sempat membersihkan semua rumah.

"sudah lama kalian pulang?" tanya Zahra.

"baru saja ,,, kau habis ngapain Zah?" kata Nila yang melihat Zahra membawa ember dan kain pel.

"habis membersihkan lantai atas Nil!" jelas Zahra melewati Nila menuju kamar mandi.

Nila tidak bertanya lagi, ia masuk kamar mengambil handuknya dan bergegas mandi karena sehabis ini ia membantu Zahra memasak untuk makan malam mereka.

***

"ngapain kita masak sebanyak ini Zah? Tanya Nila yang melihat banyak jenis makanan yang mereka masak.

"tidak apa apa, masak saja tidak perlu tanya tanya lagi!" jawab Zahra yang melihat Nila bingung.

Zahra sengaja tidak memberitahukan Nila dan Viky jika Hengky telah pulang " biarkan saja mereka tau sendiri" batin Zahra.

"hem!!" Nila menghembuskan nafasnya dan pasrah mengikuti keinginan Zahra memasak sebanyak itu.

***

"huh, akhirnya siap juga masak makanan sebanyak ini!" Nila mendudukan tubuhnya lesu karena kecapean memasak makanan yang sangat banyak itu.

Zahra sedang menyajikan semua masakan mereka itu diatas meja makan yang lumayan big size hampir semua meja terisi semua dengan piring piring yang berisi makanan.

"oh yaampun!!!!" suara Nila yang meninggi terkaget melihat Hengky yang telah duduk dikursi meja makan di dekat duduknya.

Ia terasa bermimpi melihat tuannya yang tiba tiba sudah pulang dan sedang duduk di kursi untuk makan bersama mereka.

"aku mimpi tidak yah?" ucap Nila mencubit pipinya dengan mata melotot ke arah Hengky.

"Zah,,, ini benar tidak sih, kau melihatkan tuan Hengky disana?" Nila berlari menghampiri Zahra dan memegang kedua pipi Zahra menyuruhnya menoleh untuk melihat Hengky di meja makan.

Hengky yang melihat kekonyolan Nila, sejak tadi diam dengan senyumannya.

"apa aku terlihat seperti hantu Nil?" tanya Hengky dengan santai.

Zahra yang melihat Nila juga ikut tertawa dan merasa lucu.

"hah,,, benarkah itu tuan Hengky?" Nila berjalan mendekatinya.

"hahaha yaampun Nil, kau lucu sekali Tuhan!!!" ucap Zahra yang tertawa sangat lucu melihat tingkah Nila.

"ohhh iyah,, aku minta maaf tuan aku pikir tuan belum pulang!" memundurkan badannya kembali saat ia memastikan kalau itu benar memang tuan Hengky.

"ayo kalian makan, jangan lupa panggil Viky!" kata Hengky memanggil mereka.

Nila melangkahkan kakinya cepat memanggil Viky yang masih berada di kamarnya.

CEKLEK

Pintu kamar Viky dibuka oleh Nila.

"oh ada apa Nil?" Viky kaget saat Nila memasuki kamarnya.

"ayo kita makan, tuan Hengky telah pulang!" mengajak Viky bersemangat.

"ah yang benar saja, kalau begitu ayo!!" Viky melompat dari tempat tidurnya dan segera menarik tangan Nila keluar.

Begitu juga dengan Viky kaget yang tiba tiba melihat tuannya sudah pulang tanpa mengabari dan memintanya untuk menjemput Hengky.

Hengky yang menjelaskan kepada mereka baru paham dan segera ikut menikmati makan malam mereka.