NovelToon NovelToon
Suamiku Tak Seperti Mereka

Suamiku Tak Seperti Mereka

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Impian setiap wanita adalah menikah dengan pria yang mencintai dan dicintainya. Namun takdir berkata lain untuk Azura, gadis cantik yang terpaksa menikah dengan pria pengidap gangguan jiwa demi kepentingan keluarga tirinya.

Meski sang ayah masih hidup, hidup Azura sepenuhnya digenggam oleh ibu tiri yang licik dan kejam. Akankah Azura mampu bertahan dalam pernikahan yang tak diinginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9 - Tatapan itu...

Setelah kejadian mencekam saat makan malam, suasana rumah pun mulai tenang. Azura menatap piring kosong di depannya dan bersyukur kini perutnya sudah kenyang, tapi pikirannya masih mengambang.

Dengan gerakan otomatis, ia berdiri dan meraih piringnya lalu melangkah mengarah ke dapur.

Beberapa asisten rumah tangga yang tengah membersihkan area makan menoleh saat Azura masuk membawa piringnya sendiri.

Lalu, salah satu dari mereka yang seorang wanita muda dengan seragam abu-abu dan apron putih terkejut dan langsung menghampirinya.

"Nona! Biar kami saja yang mengurusnya!," ucapnya cepat sambil mencoba merebut piring dari tangan Azura.

"Tidak apa-apa. Aku sudah biasa melakukannya sendiri," ujar Azura tersenyum ramah sambil mulai membuka keran air.

Wanita muda itu terlihat cemas, bahkan panik. "Nona, mohon maaf, tapi kalau Tuan Adrian tahu… kami bisa dipecat! Nona tidak boleh melakukan pekerjaan kami. Aturan rumah ini sangat ketat."

Azura menghentikan gerakannya lalu menatap piring di tangannya dan air yang mengalir dari keran. Lalu dengan berat hati, ia pun menyerahkan piring itu.

"Baiklah… Maaf, aku tidak bermaksud membuat masalah," kata Azura pelan.

"Tidak apa-apa, Nona. Kami tahu Nona baik hati… Tapi, tolong biarkan kami melakukan tugas kami."

Azura mengangguk kecil, lalu melangkah keluar dari dapur. Dalam hatinya ada perasaan asing, sedikit canggung dan sedikit tidak nyaman.

Di rumah ayahnya dulu, dia adalah ‘pembantu’ bagi ibu dan saudara tirinya. Kini, bahkan mencuci piring sendiri pun dilarang.

**

Kini, Azura berjalan pelan menuju kamarnya. Di sisi kanan, jendela-jendela besar terbuka hingga menampilkan taman belakang.

Cahaya remang-remang dari taman memperlihatkan siluet Rangga yang sedang berjalan pelan dengan dijaga dua pria bertubuh kekar.

Azura berhenti sejenak dan berdiri di depan jendela besar itu. Pandangannya tak lepas dari Rangga yang terlihat seperti anak kecil yang tersesat.

Sorot matanya kosong. Langkahnya tidak beraturan, namun tidak lagi mengamuk seperti sebelumnya.

"Apa yang sebenarnya kau rasakan, Rangga?," bisik Azura tanpa sadar.

Karena terlalu fokus memperhatikan Rangga, Azura pun melanjutkan langkahnya tanpa sadar bahwa dia sudah sampai di tangga besar menuju lantai dua.

“Aduh!!.”

Bletak!

Kakinya tersandung anak tangga pertama dan ia pun kehilangan keseimbangan. Untunglah dia cepat menahan diri dengan kedua tangan di lantai hingga tidak terjerambab.

Meski tidak jatuh total, posisi jatuh setengah terduduknya itu membuat sedikit malu sehingga wajahnya pun memerah.

"Aduh. Ini sangat memalukan."

Beberapa asisten yang sedang membersihkan di sekitar lorong pun langsung kaget. Mereka refleks hendak menghampiri, tapi berhenti saat melihat Azura bangkit sendiri.

Azura mengusap lututnya sambil menatap ke sekitar dan… melihat beberapa dari mereka menunduk dengan cepat dan pura-pura sibuk.

Tapi dari getaran bahu mereka, Azura tahu mereka sedang menahan tawa. Azura pun hanya bisa menghela napas, lalu tersenyum kecut.

"Hah… setidaknya, bisa membuat orang lain tersenyum hari ini," gumamnya lirih sambil melanjutkan langkahnya menaiki tangga.

Saat tiba di depan kamar, Azura membuka pintu dan masuk ke dalam kamar yang luas itu. Kemudian Ia duduk di tepi ranjang, lalu melepaskan ikat rambutnya dan membiarkan helai-helai panjang itu tergerai.

Pikirannya masih tertinggal di taman. Tentang Rangga. Tentang semua yang telah terjadi sejak pernikahan.

Dan tiba-tiba ia sadar… di dunia barunya ini, ia tidak lagi sendiri, tapi juga tidak benar-benar punya siapa-siapa.

"Hari ini… aneh, tapi setidaknya aku bertahan," ucapnya sambil menatap pantulan dirinya di cermin.

"Besok… aku harus lebih kuat."

**

Waktu berjalan tanpa suara. Tidak cepat, tapi juga tidak lambat. Seolah semesta memberi ruang bagi Azura untuk mengatur napas setelah bertahun-tahun hidup dalam tekanan dan kebencian.

Di dalam kamar yang luas dan tenang itu, Azura berdiri di depan jendela besar yang terbuka sedikit sehingga angin malam menghembus menerpa kulitnya.

Ia menatap langit yang bertabur bintang. Lama. Diam. Di temani cahaya lampu taman dan sinar bulan yang menyinari wajahnya.

“Akhirnya... aku bisa diam tanpa bentakan. Tanpa suara sandal dilempar. Tanpa suara pintu dibanting,” lirih Azura dengan mata yang sedikit berkaca.

Sejenak ia kembali mengingat masa-masa pahit di rumah lamanya. Wajah ibu tiri dan saudara tirinya, umpatan, makian, serta sikap ayahnya yang hanya diam menyaksikan semuanya. Hatinya nyeri, tapi juga kosong.

“Mungkin ini bukan hidup yang kuinginkan, tapi… setidaknya untuk saat ini, aku bisa bernapas.”

Ia memejamkan matanya beberapa saat dan menikmati hembusan angin, lalu menutup jendela dengan perlahan. Tirai ditarik, dan kamar pun terasa lebih hangat.

Kemudian, Ia mematikan lampu dan berjalan ke tempat tidur dengan gaun tidur yang sudah dikenakan, dengan rambutnya yang di biarkan tergerai di bahu.

Ia lalu naik ke tempat tidur dan mengambil posisi yang nyaman untuk tidur.

Setelah terasa nyaman, akhirnya ia pun tertidur dengan cahaya rembulan yang menembus celah tirai sehingga membuat wajah Azura terlihat damai.

Untuk pertama kalinya, setelah sekian lama, ia bisa tidur dalam keheningan tanpa suara teriakan dari sang ibu tiri.

Namun…

Tanpa ia sadari, pintu kamarnya perlahan terbuka.

Tanpa suara.

Tanpa ketukan.

Seseorang tengah berdiri di ambang pintu dengan tubuh yang tegap, tapi tidak bergerak. Wajahnya tersembunyi di balik bayangan, namun matanya terlihat memancarkan tatapan aneh dan kosong.

Dialah Rangga.

Ia tidak bicara dan tidak melangkah masuk. Ia hanya berdiri di sana dan menatap Azura yang terlelap. Tatapannya sulit dimengerti. Apakah dia marah? Atau bingung? Atau justru... penasaran?

Namun Azura tetap tertidur. Ia tidak sadar bahwa suaminya sedang berdiri dan memperhatikannya dalam diam.

Rangga tidak menunjukkan ekspresi apapun. Hanya mata itu, mata yang seolah mencari sesuatu, tapi tidak tahu apa itu.

Beberapa menit berlalu...

Akhirnya, Rangga mundur dengan perlahan. Tapi sebelum pergi, ia sempat menoleh sekali lagi ke arah Azura lalu pergi dengan pintu yang dibiarkan sedikit terbuka.

Langkah kakinya pelan menyusuri lantai marmer yang dingin dan masih dengan tatapannya yang kosong juga dengan bibirnya yang komat kamit.

Tangannya bergerak pelan menyentuh dinding, seolah mencari pegangan. Tapi tak ada yang bisa ia pegang… kecuali kenangan samar yang menyesakkan dadanya.

Rangga memegangi kepalanya. Sekilas, bayangan samar muncul. Wajah perempuan, senyuman, lalu jeritan… semuanya berbaur kacau di dalam pikirannya.

Akhirnya, kepalanya pun mulai pusing. Ia lalu menekan pelipisnya dan mundur beberapa langkah.

"Jangan dekat. Jangan percaya. Jangan...!"

Rangga berbalik dan berjalan cepat ke arah tangga. Tapi langkahnya berhenti lagi. Lalu ia menoleh satu kali, ke arah kamar Azura. Matanya menatap pintu itu dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

Sementara itu, beberapa pelayan yang berjaga dari kejauhan hanya menatap satu sama lain dan tidak ada yang berani bicara atau bertanya.

Mereka tahu, ketika Rangga mulai bicara dalam hati, atau melamun terlalu lama, bisa saja dalam sekejap ia berubah menjadi sosok lain yang menakutkan.

Dan malam itu, Rangga memilih turun ke taman belakang lalu duduk di ayunan sambil memeluk lututnya sendiri. Sementara Azura tidur nyenyak di dalam kamarnya.

BERSAMBUNG...

1
💝F&N💝
iya kami tunggu. tapi up nya aangan lama lama yaaaaaaa😄💪💪💪💪🙏🙏🙏🙏🙏
Aurora: siap di usahakan.. 😍🙏
total 1 replies
Suanti
kenapa jln nya jdi prgi ke surga harus nya di cerai kan aja kan selesai biar org tua maya tau, maya hamil ank org lain / staf nya 🤣🤣🤣🤭
Harwanti Jambi: km kejam kk 😅
total 1 replies
💝F&N💝
ayo up lg thor. jangan terlalu lama up nya. apa kau tidak takut akan kehilangan readermu yg sudah setia mengikutimu
💝F&N💝
maya maya, kau ini sudah tau bahwa sejak awal rangga itu bukan untukmu, masih saja kau mengejarnya. rangga itu punya masa lalu yg kau sendiri mungkin gak akan sanggup bersamanya. azuralah yg sanggup menemani rangga hingga detik ini.
menyerahkah kamu maya.
gak ada gunanya kamu mempertahankan rangga. mending kamu menikah sgn ayah dari bayi yg kau kandung itu. aku rasa sia juga orang baik. terbukti dia mau jujur dan mengakui semua ya.
💝F&N💝
thor, cerita ini sudah selesaikah? kok gak ada kabar sama sekali
Rahayu Put
up next episode thorrr😍
Suanti
rangga segera cerai kan maya
hidup bahagia kembali bersama azura dan bara 🤭
Harwanti Jambi
semoga semuanya berjalan lancar gk ada Penukaran tes
Aurora: Jawabannya ada di episode selanjutnya kak... sedang meluncur up 😘
total 1 replies
💝F&N💝
ayo up date...
up date
up date
ayo.......
Aurora: udah kak... cek ya...
total 1 replies
💝F&N💝
yang terjadi selanjutnya adalah......... author harus up sekarang. biar kami semua tau😄
Aurora: ha ha... ok, ini di usahain update malam ini. masih on proses 😘
total 1 replies
💝F&N💝
bodoh banget sih kamu itu rangga. tp sekarang menyesal pun tak ada gunanya.
makanya sebelum bertindak selidiki dulu semuanya. semua yg ada sangkut pautnya denganmu. baik itu azura, maya dan kau sendiri. ketika kau masih sakit sampai sekaran jangan ada yg terlewatkan.

dan sekarang ini kamu juga harus menyelidiki apa yg dikatakan oleh nico itu. kamu juga harus cek kesehatan. dan anak yg dlm kandungan maya itu miliknya siapa.

kamu harus selidiki semuanya. jangan sampai kau menyesal dikemudian hari.
Harwanti Jambi
kasihyan rangga selalu di bohongin semoga segera terbongkar
💝F&N💝
thor, kapan nih up nya.
kok lama banget sih.
si tunggu lho......

klau terlalu lama upnya, bisa bisa readermu melarikan diri.
Aurora: mudah2han bisa malam ini ya, kemaren agak sok sibuk 🤭🙏🙏
total 1 replies
💝F&N💝
kopi susu manis buat mu yaaaaaaa
Aurora: thank you...💝
total 1 replies
💝F&N💝
azura, kau jangan mau di madu. rangga harus bisa memilih salah satu dari kalian. azura, kau harus tegas, kau sudah lama menderita. dari pada kau dimadu, mendong kau mundur saja. bawa bara bersamamu. pergi jauh jauh dari rangga, jika rangga gak bisa memilih salah satunya.
ayo azura, aku mendukungmu.
apabila kau, maya dan rangga, bersama, pasti ada salah satu diantara kalian yg tersakiti nantinya.

dan kau rangga, apabila kau mempertahankan mereka berdua, sama saja kau menyiksa batin mereka. kau harus memilih salah satunya. pilihlah yg terbaik diantara yg baik
Anonymous
azuranya nya juga tegas dong, mau pergi atau minta rangga memilih. katanya ga mau jd org ketiga dan mau mengalah. penulisnya error. wkwkwkwkwk
Aurora: kayaknya gitu...butuh transferan koipi biar melek lagi kayaknya 🤣🤣🤣
total 1 replies
Anonymous
penulis yg salah, waktu menikahi maya statusnya apa ? mana bioleh menikah tanpa izin istri pertama secara legal. kecuali sirih.
💝F&N💝
kau terlalu rakus jadi orang rangga.
rangga, kau harus memilih salah satu dari mereka berdua. azura atau maya.

dan knp kau masih tidak curiga dengan maya. mungkin ada perubahan sikap maya selama beberapa hari ini. apa kau tidak menyelidikinya. malam itu maya berhubungan dgn bodyguardnya yg bernama arman. kau harus tau itu.



thor, jangan bertele tele ceritanya.
Suanti: secepat nya terungkap maya tidur sm staf nya rangga harus cerai kan maya baru kembali sm azura dan bara 😅😅😅
total 1 replies
Anonymous
hamil dan rangga dech yg harus tanggung jawab. capek dech
Suanti
semoga cepat hamil biar ketahuan bukan ank rangga 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!